Anda di halaman 1dari 65

Pekerjaan:

Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA


Setelah mempelajari secara teliti dan seksama Dokumen Lelang, memperhatikan
penjelasan anuwijing pekerjaan serta berdasarkan data-data lain yang berhubungan
dengan proyek ini dan pengalaman konsultan dalam melakukan Perencanaan Teknis
Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA.
Konsultan menyampaikan tanggapan sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan pekerjaan Perencanaan Teknis
Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA.
Tanggapan:
Setelah mempelajari uraian penjelasan dalam subbab latar belakang pekerjaan yang
dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), telah dijabarkan cukup jelas berbagai
uraian kondisi permasalahan dan urgensi yang melatarbelakangi pentingnya
pekerjaan ini untuk diselenggarakan. Konsultan telah paham dan beranggapan bahwa
latar belakang yang diungkapkan dalam penjabaran diatas sudah sangat bersifat jelas
dan spesifik dalam menggambarkan urgensi permasalahan dan pengembangan yang
berkaitan pelaksnaan pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor
BAPENDA.
1.2 Maksud dan Tujuan
 Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA yang sesuai dengan
estetika bangunan Gedung Negara yang ada.
 Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan
berupa Drawing Engenering Detail dan Rencana Anggaran Biaya terhadap
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA. Serta memenuhi
persyaratan yang tercantum didalam spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan
secara tepat biaya serta tepat waktu.
Tanggapan:
Setelah mempelajari uraian penjelasan tentang maksud dan tujuan dilaksanakannya
pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA ini, konsultan

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
dapat memahami secara jelas dan sangat faham. Konsultan memandang bahwa
maksud dan tujuan yang diuraikan merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling
berkaitan, dengan kata lain maksud yang diuraikan dapat dijawab dalam tujuan
penyelenggaraan kegiatan tersebut. Dalam hal ini konsultan menilai maksud dan
tujuan yang dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah cukup jelas.
Kejelasan maksud dan tujuan tersebut akan menjadi dasar pemahaman bagi
konsultan untuk mengajukan usulan teknis dan melaksanakan pekerjaan.
1.3 Kualifikasi Tenaga Ahli
Untuk pelaksanaan proses perencanaan konsultan perencana sebagai pelaksana
kegiatan harus mempunyai tim dengan spesifikasi dan pengalaman sebagai berikut:
 TENAGA AHLI (PROFESIONAL)
1. Team Leader
2. Ahli Struktur (2 Orang)
3. Ahli Arsitektur (2 Orang)
4. Ahli Geodesi/GIS (1 Orang)
5. Ahli Geoteknik (1 Orang)
6. Ahli Lingkungan (1 Orang)
7. Ahli Elektrikal / Mekanikal (2 Orang)
8. Ahli Lanscape (1 Orang)
9. Ahli Interior (2 Orang)
10. Ahli Proteksi Kebakaran (1 Orang)
11. Ahli Telekominikasi Dalam Gedung (1 Orang)
 TENAGA SUB PROFESIONAL
1. CAD/Drafter Operator (3 Orang)
2. Estimator (2 Orang)
3. Surveyor (4 Orang)
 TENAGA PENDUKUNG
1. Administrasi (1 Orang)
Tanggapan:
Dari penjelasan yang dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) mengenai jumlah
dan komposisi tenaga ahli yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini kami
nilai cukup untuk dan sangat sesuai dengan kebutuhan substansi materi pekerjaan.
1.4 Keluaran Produk Yang Dihasilkan
Adapun Keluaran Produk Yang Dihasilkan dari pekerjaan Perencanaan Teknis
Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA yaitu:
 Laporan Pendahuluan

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Engineering Estimate (EE)
 Bill Of Quantity (BOG))
 Spesifikasi Teknis
 Gambar Kerja Pelaksanaan Fisik Uk. A3
 Laporan Akhir
Tanggapan:
Dari penjabaran yang termuat didalam kerangka acuan kerja khususnya tentang
keluaran pelaporan dan produk terkait lainnya, konsultan telah cukup memahami
berbagai jenis dan jumlah pelaporan yang harus disediakan (dipenuhi) oleh pihak
konsultan pelaksana kegiatan. Jumlah dan jenis laporan yang tercantum dalam KAK
dan Rencana Anggaran Biaya (Bill of Quantity) pekerjaan ini.
1.5 Sumber Dana
Sumber pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah (APBD)
Perubahan Pemerintah Kota Bontang Tahun Anggaran 2020 .
Tanggapan:
Sumber pendanaan untuk melakukan pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan
Gedung Kantor BAPENDA ini disiapkan anggaran yang bersumber APBD-P Tahun
Anggaran 2020.
1.6 Jangka Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pekerjaan jasa konsultasi ini adalah 30 (Tiga Puluh) Hari Kalender
terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dan konsultan
tidak diperkenankan untuk melimpahkan pelaksanaan pekerjaan ini kepada pihak lain.
Tanggapan
Berdasarkan KAK yang telah kami pahami disebutkan bahwa jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan ini yaitu berkisar selama 30 (Tiga Puluh) terhitung sejak
ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja. Waktu yang tersedia ini sudah cukup
untuk menyelesaikan pekerjaan ini sampai 100%.

1.1 Pemahaman Dan Saran Terhadap Personil


Konsultan bertanggung jawab atas Perencanaan Teknis Pembangunan
Gedung Kantor BAPENDA yang diberikan sesuai dengan lingkup pekerjaan yang
ada. Untuk dapat melaksanakan Perencanaan tersebut dengan baik konsultan
memberikan perhatian penuh pada masalah :
 Tersedianya tenaga ahli yang berkualifikasi

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Mobilisasi tenaga tepat waktu
 Penyiapan kantor dan logistik
 Dukungan financial untuk pembiayaan proyek.

1.2 Pemahaman Dan Saran Terhadap Fasilitas pendukung

Sehubungan dengan pelaksanaan Perencanaan Teknis Pembangunan


Gedung Kantor BAPENDA, maka peralatan dan fasilitas penunjang yang akan
digunakan oleh konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan harus sudah siap
sebelum pekerjaan perencanaan itu mulai sehingga dalam pelaksanaan
pekerjaan sudah tidak ditemui lagi kendala yang disebabkan oleh tidak
tersedianya fasilitas pendukung yang dibutuhkan.
untuk mencapai apa yang menjadi maksud tujuan dan sasaran
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA, seperti yang
telah diuraikan di depan, maka konsultan menggunakan ber bagai macam
fasilitas peralatan pendukung yang dapat mendukung/mensupport kinerja
tenaga kerja konsultan. untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
PERALATAN
PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO
NAMA / JENIS MERK / TYPE / JUMLAH
No. KONDISI KEPEMILIKAN
ALAT SPESIFIKASI ALAT
1 2 3 4 5 6
I. Kantor & Studio
1. Ruang Kantor & Studio Bang. Permanen 300 M2 Baik Milik Sendiri
II. Peralatan Gambar:
Meja Gambar MUTOH/REA-
1. G Manual 6 buah Baik Milik Sendiri
2. Rapido Steadler 4 set Baik Milik Sendiri
3. Latering Set Kent 1 buah Baik Milik Sendiri
4. Penggaris Mal Panjang 2 buah Baik Milik Sendiri
5. Penggaris Segi Tiga 3 set Baik Milik Sendiri
III. Peralatan Kantor
Toshiba Core 2
1. Computer PC Duo 2 unit Baik Milik Sendiri
2. Computer PC Accer 2 unit Baik Milik Sendiri
Kripton/386/DX-
3. Computer PC 33 2 unit Baik Milik Sendiri
4. Computer Pentium IV MM/X Accer/GTC 3 unit Baik Milik Sendiri
5. Mesin ketik Royal Brother Manual 2 buah Baik Milik Sendiri
6. Meja Tulis Lokal 20 buah Baik Milik Sendiri
7. Kursi Lokal 30 buah Baik Milik Sendiri
8. Meja Kursi Tamu Olympic 2 set Baik Milik Sendiri
9. Printer Canon 3 unit Baik Milik Sendiri
10. Ploter A0 1 buah Baik Milik Sendiri
11. Calculator FX 4000 P 6 buah Baik Milik Sendiri
12. Printer EPSON EPSON 2 buah Baik Milik Sendiri

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
NAMA / JENIS MERK / TYPE / JUMLAH
No. KONDISI KEPEMILIKAN
ALAT SPESIFIKASI ALAT
1 2 3 4 5 6
13. Rak Buku Gambar Kayu/besi 6 buah Baik Milik Sendiri
14. White Board Daich 2 buah Baik Milik Sendiri
15. Telephone Speaker Phone 1 buah Baik Milik Sendiri
IV. Peralatan lain :
1. Theodolith (Wild) TO (Pembacaan 2 unit Baik Milik Sendiri
1")
Rod.34.5mm,
2. Handbore Soil Depth 15 M 4 buah Baik Milik Sendiri
3. DCP YBM - ASO 1 buah Baik Milik Sendiri
4. pH meter digital 1 buah Baik Milik Sendiri
5. Plamentri Ochika 1 buah Baik Milik Sendiri
6. Kompas/clinometer Suunto 2 set Baik Milik Sendiri
7. Baak Ukur SKT - 3M 8 unit Baik Milik Sendiri
8. Roll meter (Yamato) 30 M dan 7 M 4 buah Baik Milik Sendiri
9. Kamera Canon 2 buah Baik Milik Sendiri
10. Kamera Sony 2 buah Baik Milik Sendiri
Alat Bor Inti (SPT,
Permeability Test, Tabung
11. ThinWall) - 1 Paket Baik Sewa
12. Alat Laboratorium - 1 Paket Baik Sewa
V. Kendaraan Bermotor :
1. Roda dua Honda/Yamaha 8 buah Baik Milik Sendiri
2. Roda empat Kijang 2 buah Baik Milik Sendiri
3. Roda empat Pickup Kijang 2 buah Baik Milik Sendiri

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA

1. Pendekatan Teknis
a. Nama Dan Lokasi Proyek
Setiap fasilitas umum dan bangunan negara harus direncanakan, dirancang serta
diawasi dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi secara optimal fungsi
keberadaannya, dan dapat dijadikan sebagai kontribusi positif bagi perkembangan
lingkungan. Begitu juga halnya pada Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung
Kantor BAPENDA untuk mewujudkan standarisasi dan akreditas dari setiap
penyelenggaraan perlu didukung fasilitas infrastruktur yang memadai. Padahal untuk
memenuhi hal tersebut perlu didukung oleh penyediaan fasilitas fisik penunjang agar
tercipta proses standarisasi yang sesuai. Fasilitas fisik tersebut harus sesuai dengan
standar Bangunan negara yang berlaku agar tercipta kenyamanan dan harus
direncanakan, dirancang agar optimal fungsi keberadaan sarana tersebut dan dapat
dijadikan sebagai kontribusi positif bagi perkembangan Perencanaan Teknis
Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA.
Usulan Teknis sebagai penjabaran Kerangka Acuan Kerja ( KAK) untuk pekerjaan
Perencanaan perlu dipersiapkan secara matang sehingga mampu mendorong
perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan Kegiatan.
b. Maksud Dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA yang sesuai dengan
estetika bangunan Gedung Negara yang ada.
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan
berupa Drawing Engenering Detail dan Rencana Anggaran Biaya terhadap Perencanaan
Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA. Serta memenuhi persyaratan yang
tercantum didalam spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta
tepat waktu.
c. Lingkup Pekerjaan dan Mata Anggaran
Lingkup kegiatan Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA adalah:
Pekerjaan Persiapan :
 Mengumpulkan data dan informasi lapangan.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Membuat interprestasi secara garis besar terhadap KAK dan konsultasi dengan
pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan
Pekerjaan Teknis Perencanaan : (Disesuaikan dengan Pagu Anggaran dari
Pelaksanaan) :
 Penyusunan Rencana Dan Perhitungan Struktur Pondasi dan Struktur Bangunan.
 Penyusunan Rencana Utilitas : Mekanikal/Elektrikal, Sanitasi, Air Bersih dll.
 Perkiraan Biaya Konstruksi Bangunan.
Produk Akhir hasil desain Bangunan Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor
BAPENDA
Konsultasi :
 Melakukan konsultasi kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan atau
pengguna jasa mengenai tahap kembang desain perencanaan.
Laporan :
1) Laporan pendahuluan
2) Laporan akhir
Program Kerja :
Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi ;
1) Tahap Survey, Pengukuran dan Pengumpulan Data.
2) Tahap Rancangan Desain
3) Tahap Pengembangan Rancangan Desain
4) Tahap Detail Desain Rancangan.
d. Lingkup dan Tahapan Pelaksanaaan Pekerjaan
Tahapan Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor
BAPENDA, Lingkup Kegiatan Kerja penyedia jasa konsultansi pekerjaan ini harus
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yg berlaku dengan lingkup dan tahapan
pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
1) Karya Perencanaan
Pembiyaannya pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi ini secara keseluruhan
diperhitungkan melalui tahap ini. Pada tahap ini akan dihasilkan semua hasil
perencanaan yang dibutuhkan untuk proses pembangunan
2) Pelelangan
Pada tahap ini, tidak ada perhitungan biaya yang harus dibayarkan kepada
penyedia jasa akan tetapi penyedia jasa masih memiliki tanggung jawab terhadap
hasil karya perencanaannya dengan membantu panitia lelang (jika dibutuhkan)
dalam memberi Penjelasan perihal hasil Perencanaan pada Penjelasan
pelelangan.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
3) Pengawasan Berkala
Pada tahap ini, juga tidak ada perhitungan biaya yang harus dibayarkan kepada
penyedia jasa akan tetapi penyedia jasa masih memiliki tanggung jawab terhadap
hasil karya perencanaannya dengan membantu PPK/KPA dan jajarannya (direksi)
untuk memberi penjelasan/memecahkan masalah yang timbul di lapangan terkait
hasil desain yang dihasilkan oleh penyedia jasa.
Secara umum penjelasan tahapan pelaksanaan dengan acuan Peraturan Menteri PU No.
45/PRT/M/2007 dan peraturan perundangan lainnya yang berlaku sebagai berikut :

NO TAHAPAN PENJELASAN

I TAHAP 1 PERSIAPAN
1 PERSIAPAN - Konsolidasi Tim
- Pemantapan Metode Kerja dan Rencana
Kerja
- Pengadaan Peta Area Kerja dan Citra
Satelit
- Penyusunan Rencana Survey
- Kelengkapan Administrasi Survey

2 SURVEY PENDAHULUAN Survey untuk orientasi lapangan untuk pemantapan


(ORIENTASI LAPANGAN) tahapan pelaksanaan dan
konsep rancangan
3 PEMAPARAN TAHAP Pemaparan hasil persiapan
PERSIAPAN
II TAHAP KONSEP
RANCANGAN

1 PENGUMPULAN DATA Pencarian dan pengumpulan data sekunder dan


DAN INFORMASI primer
SOSEKBUD sebagai penunjang rancangan,
Penjabaran KAK dan
studi literatur :
- Studi pustaka
- Inventarisasi Peraturan Perundangan
Tekait
- Inventarisasi data Sekunder dan Laporan
Kajian
- Survey ke Lokasi
2 KONSEP DAN DASAR Konsep dan dasar desain melalui deskripsi umum,
DESAIN berupa konsep gambar arsitek (Sket 3D), Desain
Literatur, Sirkulasi, struktur, rancangan
pembebanan, Penggunaan Material, dll

3 PEMAPARAN KONSEP Pemaparan hasil Konsep Rancangan


RANCANGAN DAN
DISKUSI

4 LAPORAN Laporan Tahap Persiapan dan Tahap Konsep


PENDAHULUAN Rancangan
III TAHAP PRA-
RANCANGAN

1 KOMPILASI DATA DAN - Kajian Peraturan Perundangan


PROFIL KAWASAN - Kajian Konteks Regional Kawasan
- Kajian Potensi dan Kendala Fi

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
NO TAHAPAN PENJELASAN

- Kajian Ekonomi dan Sektor Unggulan


- Kajian Profil Sosial Budaya Masyarakat
- Kajian Arsitektur Kawasan
- Strategi Penataan Kawasan

2 PENYUSUNAN STUDI - Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang


KELAYAKAN Kawasan
- Struktur Ruang dan Pola Ruang Kawasan
- Perencanaan Prasarana Wilayah
- Perencanaan Makro Kawasan
- Perencanaan Mikro Kawasan
- Strategi Pelaksanaan Program

3 SURVEY DATA PRIMER Pencarian dan pengumpulan data lapangan


DED
a) PENELITIAN TANAH Pengumpulan data tanah (kondisi dan daya dukung)
(SOIL INVESTIGATION)
b)PENGUKURAN Penggambaran batas dan situasi lahan dan
SITUASI LAHAN bangunan terhadap sekitar

c) PENGUKURAN Penggambaran kondisi morfologi lahan


TOPOGRAFI (KONTUR)

4 IDENTIFIKASI Identifikasi Kebutuhan ruang, Sistem


KEBUTUHAN Pencahayaan,Sanitasi, Air Bersih, Listrik, Tata
Udara, dll
5 DRAFT DESAIN (PRA- Penjabaran Konsep dan dasar desain melalui
RANCANGAN) deskripsi umum, gambar sket arsitek, Pola Sirkulasi,
Pola struktur, rancangan pembebanan, Penggunaan
Material, dll terkait kondisi lapangan

6 PEMAPARAN PRA- Pemaparan hasil Pra-Rancangan


RANCANGAN DAN
DISKUSI
IV TAHAP PENGEMBANGAN

1 DESAIN MANAJEMEN Disain Pola Sirkulasi, Manajemen Konstruksi, pola


pembiayaan, Konsep Tata Manajemen operasional
kawasan, dan Manajemen Perawatan Gedung

2 DESAIN STRUKTUR Perhitungan desain struktur

3 DESAIN ARSITEKTUR Gambar Arsitek Master Plan, Arsitek Kawasan,


Arsitek
Gedung (Tampak, Denah, Layout Plan), Gambar
Persfektif 3D Gedung dan Kawasan

4 DESAIN UTILITAS DAN Desain umum pola kebutuhan ruang, sistem


FASILITAS PENDUKUNG pencahayaan, sanitasi, air bersih, elektrikal, tata
udara dll

5 DESAIN MATERIAL Penetapan Penggunaan Material

6 PEMAPARAN Pemaparan hasil Pra-Rancangan


PENGEMBANGAN
RANCANGAN DAN
DISKUSI

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
NO TAHAPAN PENJELASAN

7 LAPORAN ANTARA Laporan Tahap Pra Rancangan dan Tahap


Pengembangan

V TAHAP RANCANGAN
DETAIL
1 GAMBAR DED Gambar detail keseluruhan

2 MAKET DIGITAL Desain Animasi 3D dan Gambar 3D (Arsitektur


(ANIMASI 3D) Gedung,
Interior/Ekterior, Kawasan, dll)

3 RKS (RENCANA KERJA Metode pelaksanaan, persyaratan hasil kerja dan


DAN SYARAT-SYARAT) spesifikasi teknis master

4 RAB (RENCANA
ANGGARAN BIAYA)
5 PEMAPARAN Pemaparan hasil Pra-Rancangan
RANCANGAN DETAIL
DAN PENJELASAN
DISKUSI

6 LAPORAN AKHIR Laporan Tahap Rancangan Detail, Resume Hasil


Perencanaan dan Laporan Pertanggunggjawaban
Penggunaan Anggaran
7 ADMINISTRASI Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dan administrasi
pertanggungjawaban penyedia jasa konsultansi oleh
Direksi dan Panitia PHO

1. Persiapan
Pekerjaan Persiapan bertujuan mempersiapkan bahan dasar perencanaan sebelum
kelapangan melaksanakan survey pendahuluan antara lain:
Mepersiapkan data – data awal
Membuat desain sementara dari data – data awal untuk dipakai sebagai
panduan survey pendahuluan dilapangan.
2. Survey pendahuluan
Survey pendahuluan atau Reconnaissance Survey meliputi kegiatan pengumpulan
data primer, untuk bahan pertimbangan terhadap pekerjaan lanjutan. Demi bagian
sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing serta membuat sketsa dilengkapi
catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda di lapangan berupa patok beserta
dilengkapi foto-foto penting dan identitasnya masing-masing yang akan difinalkan
di kantor sebagai bahan penyusunan laporan.
Tujuan
Survey Pendahuluan adalah survey yang dilakukan pada awal pekerjaan
di lokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk memperoleh data awal sebagai

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
bagian penting bahan kajian kelayakan teknis dan untuk bahan pekerjaan
selanjutnya.
Survey ini diharapkan mampu memberikan sarana dan bahan
pertimbangan terhadap survey detail lanjutan diantaranya, survey topografi,
survey geologi, dan geoteknik, survey bahan quarry, survey hidrologi/hidrolik,
jenis kontruksi serta metode pelaksanaan sehingga diperoleh suatu
perencanaan detail desain yang matang, semua kegiatan recon survey harus
dibuatkan laporan sebagai data awal perencanaan.
Lingkup Pekerjaan
Survey pendahuluan merupakan lanjutan dari hasil persiapan desain
yang sudah disetujui sebagai panduan pelaksanaan recor survey dilapangan
yang meliputi kegiatan:
 Studi Literatur
 Koordinasi dengan Instansi Terkait
 Diskusi Perencana di Lapangan
 Recon Survey inpentarisasi
 Recon Survey Topografi dan Lingkungan
 Recon Bangunan Pelengkapi
 Recon bangunan Penghubung
 Recon Survey Geologi dan Geoteknik
 Recon Survey Hidrologi / Hidraulik
 Recon Survey Dampak Lingkungan
 Recon Survey Upah dan Harga Satuan
3. Investarisasi Area /Kontour
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendapatkan data secara umum mengenai
kondisi tinggi rendah permukaan Tanah yang dapat menentukan Posisi
Bangunan yang tentu juga menimbang nilai historis bangunan yg mungkin
sudah ada.
Lingkup Pekerjaan
 Inventarisasi Kondisi Permukaan Tanah
 Inventarisasi daerah kering dan daerah genangan
Persyaratan
Proses pengambilan data atau inventaris harus menggunakan format standar
terlihat pada lampiran inventaris wilayah dan untuk pemetaan mengacu pada
BMS.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
4. Metodologi
Standar Teknis
Dalam melaksanakan Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung
Kantor BAPENDA, akan menggunakan standar teknis dan spesifikasi yang
berlaku yaitu sesuai dengan dokumen kontrak APBD untuk proyek fisik Tahun
Anggaran 2020.
Metodologi
Untuk melaksanakan paket pekerjaan ini, konsultan dalam hal ini PT.
ARISTA GEMILANG KONSULINDO melalui tenaga-tenaga profesionalnya akan
menggunakan metodologi sebagaimana disyaratkan dan dijelaskan dalam
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung
Kantor BAPENDA.
5. Pelaporan
Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi data perencanaan serta sebagai
bahan pelaksanaan, setiap tenaga ahli diwajibkan untuk membuat laporan secara
detail dan lengkap.
Konsultan akan menyiapkan laporan-laporan yg mencakup hal-hal berikut;
Laporan Administasi
 Laporan Pendahuluan
Laporan ini berupa ringkasan yang berisi metodologi dan rencana
kerja, yang berfungsi sebagai umpan balik untuk perbaikan.
 Laporan Survey Pendahuluan
Laporan ini dibuat selengkapnya yang berisi seluruh kegiatan pada
survey pendahuluan yang memuat:
Foto dokumentasi
Data lapangan sebagai bahan untuk survey berikutnya
Analisa bahan perencanaan
Laporan teknis
 Laporan Akhir
Laporan yang berupa rangkuman kegiatan yang telah dilakukan,
berisi uraian pelaksanaan survey pendahuluan, pengolahan,
perhitungan perencanaan beserta rumus – rumus dan asumsi yang
digunakan dalam pelaksanaan pekejaan ini.
Dari laporan selama pelaksanaan perencanaan, foto dokumentasi,
kesimpulan dan saran.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Laporan akhir ini diserahkan selambat - lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum kontrak berakhir, sebanyak 5 (lima ) buku laporan dan
CD berisi seluruh laporan termasuk summary report sebanyak 1(satu)
buah.
Laporan Teknis yang dihasilkan
 Laporan Perencanaan
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket pekerjaan
masing – masing laporan berisi:
 Daftar isi
 Peta Lokasi Proyek
 Daftar bangunan perlengkapan
 Gambar rencana yang dibuat di atas kertas ukuran A3, untuk
kemudahan pengarsipan dokumen.
Laporan perkiraan kuantitas dan biaya
Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiap
item pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan
biaya. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya ini dipisahkan sesuai dengan
pekerjaan yang dilaksanakan dengn isi sebagai berikut :
 Daftar isi
 Peta lokasi proyek
 Daftar bangunan pelengkap / jembatan
 Perhitungan perkiraan kuantitas
 Analisa biaya
 Perkiraan biaya
Laporan penyelidikan tanah
Laporan akhir Geologi dan Geoteknik harus mencakup sekurang –
kurangnya pembahasan mengenai hal – hal berikut :
 Data proyek
 Peta situasi proyek Data proyek
 Peta situasi proyek yang menunjukan dengan jelas lokasi proyek
 Kondisi lokasi dan pengairan yang ada sepanjang area kantor
 Penyebaran jenis tanah
 Analisis perhitungan konstruksi Bangunan air dan stabilitas lereng.
 Analisis longsoran sepanjang sisi saluran
 Sumber bahan kontruksi
 Gejala struktur geologi yang ada beserta lokasinya

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Rekomendasi
Laporan ini berisi mengenai Rencana Kerja konsultan secara
menyeluruh, Mobilisasi Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung lainnya, jadwal
kegiatan konsultan. Laporan ini diserahkan pada 30 (tiga puluh ) hari setelah
diterbitkannya SPMK.

 Memandang secara holistik Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung


Kantor BAPENDA, sebagai satu kesatuan lingkungan serta bangunan yang
utuh dengan bangunan lainnya dan fungsi yang sama untuk kegiatan
Keagamaan.
 Dengan membuat pra rencana Arsitektur Gedung Pemerintahan yang
mencakup kenyamanan pelaja dan pengajar serta pemanfaatan lahan
(lansekap) sesuai luasan area yang ada .
 Kondisi lokasi di mana Gedung tersebut didirikan sebagai variasi tempat.
 Memperhatikan konsep pengembangan rencana Arsitektur, Struktur
Bangunan dan Mekanikal / Elektrikal

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
2. Metodologi
Yang dimaksud dengan metodologi adalah hal-hal yang terkait dengan prosedur
pelaksanaan kegiatan serta metode yang digunakan dalam setiap tahapan prosedur
tersebut lengkap dengan uraian mengenai target keluaran serta pemberdayaan tenaga dan
alat bantu yang dibutuhkan. Berikut ini adalah uraian metodologi yang akan diterapkan
berdasarkan arahan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), serta
interpretasinya oleh tim konsultan sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya.
Dalam Melaksanakan Strategi Jasa Konsultansi Perencanaan Teknis
Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA, yang Perlu Diperhatikan, yaitu:
 Pertama : melihat “Desain Prototipe” yang ada di lingkungan Gedung pada area
tersebut dikaitkan dengan wujud asli gedung (eksisting) yang telah ada/sedang
dibangun/dalam rencana renovasi dan lain-lain yang terkait, dengan berpedoman
kepada konsep pengembangan dan azas-azas yang berlaku.
 Kedua : melihat kondisi lokasi dimana didirikan/ dibangun, disesuaikan dengan
Tupoksi Gedung dilingkungan itu sendiri.

Keadaan pada poin a dan b diperlukan bagi perwujudannya kebutuhan ruang dan
penataan ruang dan Perencanaan Pembangunan sarana dan prasarana internal-eksternal
menuju ruang yang nyaman dan suasana Bangunan Pemerintahan yang memberikan
semangat bagi para Pembeli tersebut serta penghuni lainnya sehingga mencapai hasil yang
maksimal, jelasnya lihat Gambar berikut

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Strategi Pendekatan

a. Tahapan Pelaksanaan Perencanaan


Dalam penyesuaian desain Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor
BAPENDA harus siapkan program kerja yang mencakup segala kegiatan Perencanaan dan
metode pendekatan di atas digabung dalam pelaksanaannya sesuai tahapan:
Tahap 1 : Menyusun kriteria desain Perencanaan Pembuatan
Tahap 2 : Melihat kebijaksanaan pengelolaan Perencanaan Pembuatan
Tahap 3 : Melihat atau menyesuaikan peraturan-peraturan bangunan dan
penataan ruang.
Tahap 4 : Menyusun prototipe penataan kawasan dan Perencanaan sesuai kondisi
lokal.
Tahap 5 : Mengelompokkan kondisi Perencanaan Pembuatan Perencanaan
Gedung berdasarkan karakteristik / kondisi lokal (saat ini).
Tahap 6 : Membuat kerangka operasional penataan ruang Perencanaan
Pembuatan Sarana Dan Prasarana Pemerintahan dan
pemeliharaannya.
Tahap 7 : Kerangka Penataan Perencanaan Pembuatan Sarana Dan Prasarana
kantor bersangkutan
Maka berdasarkan tahapan ini dan strategi pendekatan dilakukan melalui tahapan:

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Tahap 1. Kriteria Desain Perencanaan Memenuhi kebutuhan fungsionalnya yaitu
dapat memperlancar kegiatan secara efisien sesuai dengan fungsi, aktivitas,
kebutuhan dan hubungan antar ruang sebagai berikut:
1) Aktivitas Sarana Dan Prasarana Banguna Gedung :
Pegawai/Staf (semi publik), Administrasi
2) Jelasnya, kebutuhan ruang dan landscape Gedung harus benar-
benar di sesuaikan.
3) Hubungan antar ruang pimpinan dan staf serta ruang layanan
umum merupakan kesatuan yang praktis untuk melakukan
kegiatan kerja serta pelayanan.
4) Struktur bangunan dasar dan penataan ruang Sarana Dan
Prasarana mengacu pada peraturan pemerintah.
Sub Struktur: ruang, Sirkulasi udara.
Super Struktur bangunan: Dinding, Lantai, Atap dak
5) Arsitektur dasar dan bangunan :
Arsitektur modern tropis dengan mengadopsi semua Gedung
yang sudah berjalan dan dikelola dengan baik oleh
Manajemen.
Gaya arsitektur daerah.
Semua kriteria desain diatas, akan mengacu kepada :

Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang
dimaksud pada KAK tersebut, harus memperhatikan kriteria umum
bangunan/gedung dan Landscape yang disesuaikan, serta berdasarkan
fungsi dari kompleksitas bangunan gedung/ landscape, yaitu :
1. Konsep Pengembangan Rencana Arsitek, yang terdiri dari :
a. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan:
Menjamin terwujudnya bangunan/gedung dan landscape
yang didirikan berdasarkan karakteristik lingkungan,
ketentuan wujud bangunan/ landscape serta budaya
daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan
lingkungannya.
Menjamin terwujudnya tata ruang (landscape) yang hijau
dan dapat memberikan keseimbangan dan keserasian
terhadap situasi gedung maupun lingkungannya.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Menjamin bangunan/gedung dan Landscape dibuat dan
dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif
lingkungannya.
Menjamin terwujudnya bangunan/gedung dan landscape
yang didirikan berdasarkan karakteristik lingkungan,
ketentuan wujud bangunan/ landscape serta budaya
daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan
lingkungannya.
Menjamin terwujudnya tata ruang (landscape) yang hijau
dan dapat memberikan keseimbangan dan keserasian
terhadap situasi gedung maupun lingkungannya.
Menjamin bangunan/gedung dan Landscape dibuat dan
dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif
lingkungannya.
b. Persyaratan sarana jalan masuk dan keluar :
Menjamin terwujudnya bangunan/gedung yang
mempunyai akses yang layak, aman dan nyaman kedalam
bangunan/gedung dengan fasilitas dan layanan di
dalamnya.
Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari
cidera atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat.

2. Konsep Pengembangan Rencana Sruktur, yang terdiri dari :


a. Persyaratan Struktur Bangunan/ Landscape:
Menjamin terwujudnya bangunan/gedung yang dapat
mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan
manusia.
Menjamin kondisi landscape yang telah disesuaikan dengan
struktur (kontur) lahan/area, guna menjamin terciptanya
keindahan yang bersifat alami.
Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan
kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan
struktur bangunan.
Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau
kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik
yang disebabkan oleh kegagalan struktur.
b. Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran:
Menjamin terwujudnya bangunan/gedung yang dapat
mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan
manusia pada saat terjadinya kebakaran.
Menjamin terwujudnya bangunan/gedung yang dibangun
selama kebakaran, sehingga :
 Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi
ketempat yang lebih aman.
 Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran
memasuki lokasi untuk memadamkan api.
 Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
3. Konsep Pengembangan Rencana Prasarana dan M & E, yang terdiri
dari:
a. Persyaratan transportasi dalam gedung/ landscape :
Menjamin tersedianya alat transportasi yang layak, aman
dan nyaman di dalam bangunan gedung/ landscape.
Menjamin tersedianya aksesibilitas bagi penyandang cacat,
khususnya untuk bangunan fasilitas umum dan sosial.
b. Persyaratan pencahayaan darurat, tanda arah keluar dan sistem
peringatan bahaya:
Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di
dalam bangunan/gedung apabila terjadi keadaan darurat.
Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah
dan aman, apabila terjadi keadaan darurat.
c. Persyaratan instalasi listrik, penangkal petir dan komunikasi :
Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan
aman dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di
dalam bangunan/gedung sesuai dengan fungsinya.
Menjamin terwujudnya keamanan bangunan/gedung dan
penghuninya dari bahaya akibat petir.
Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam
bangunan/gedung sesuai dengan fungsinya.
d. Persyaratan instalasi:

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Menjamin terpasangnya instalasi secara aman dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam
bangunan/gedung sesuai dengan fungsinya.
Menjamin terpenuhinya pemakaian yang aman dan cukup.
Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan secara baik.
e. Persyaratan sanitasi dalam bangunan
Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam
bangunan/gedung sesuai dengan fungsinya.
Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan
memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan dan
lingkungannya.
Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan sanitasi secara baik.
f. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara:
Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan/gedung sesuai dengan
fungsinya.
Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan tata udara secara baik.
g. Persyaratan Pencahayaan
Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang
cukup, baik alami maupun buatan dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam bangunan/gedung sesuai
dengan fungsinya.
Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan pencahayaan secara baik.
h. Persyaratan Kebisingan dan getaran:
Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari
gangguan suara getaran yang tidak diinginkan.
Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau
kegiatan yang menimbulkan dampak negatif suara dan
getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran
dan atau mencegah perusakan lingkungan.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksud adalah untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, spesifik berkaitan, baik dari segi fungsi khusus maupun dari segi
teknis lainnya:

1. Lokasi
Mudah dijangkau untuk pengiriman, penggunaan maupun
transportasi pengelola/ pegawai dan kemudahan
pencapaian.
Berada di daerah/ lokasi yang tidak rawan banjir dan
kebakaran.
2. Tata Ruang
Ruang layanan Masyarakat:
Berfungsi sebagai tempat umum yang membuat orang
beraktifitas dengan nyaman dan aman.
Konstruksi
Beban untuk ruang tertentu dengan memakai peredam
suara (ruang audio visual) dan lainnya disesuaikan
dengan pehitungan teknis.
Kondisi Ruang
Suhu dan kelembaban ruang.
 Suhu Ruangan (berkisar 20°C dengan kelembaban
30 %)
Cahaya dan Penerangan:
 Pencahayaan dalam gedung menggunakan Lampu
TL.
Pengamanan gedung
Pengamanan terhadap Bahaya kebakaran dalam
gedung.
Pengamanan terhadap bahaya banjir
Pengamanan terhadap bahaya serangga, binatang
pengerat, jamur dan kimia.
Pengamanan terhadap ulah manusia (pencurian dan
sebagainya).
Penggunaan pembatas ulah manusia (pencurian dan
sebagainya)

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Menggunakan pembatas aman (safety ring) untuk
menghindari dampak negatif lingkungan sekitar.
Memenuhi persyaratan keandalan pembangunan gedung ,
yang di tinjau dari segi :
Ketahanan bangunan menerima beban, baik dari Getaran
Mesin Maupun kekuatan alam.
Ketahanan kelusuhan maupun keausan, karena
penggunaan bangunan, sifat bahan, cuaca atau kondisi
lahan, dan sebagainya.
Keselamatan pada waktu terjadi bencana, baik karena
ulah manusia, alam atau pencemaran kesehatan dan
tingkat kebisingan.
Mencerminkan wajah budaya atau Provinsi Kaltim dengan
mengaplikasikan arsitektur (lokal) pada bagian-bagian yang
bersifat minor sedangkan land mark bangunan tersebut
mengedepankan kemodernan sebuah bangunan
monumental
Tahap 2. Memperhatikan ketentuan, standar, pedoman, peraturan yang berlaku
antara lain:
a. Peraturan Perudang-undangan yang berlaku :
1. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
2. Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
3. Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi.
4. Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 2000 tentang
5. Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi.
6. Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
7. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
9. Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pedom a n Teknis
10. Pembangunan Bangunan Gedung Negara

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
11. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Nomor 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli
Untuk Layanan Jasa Konsultasi Konstruksi.

b. Ketentuan dan persyaratan teknis:


1. Keputusan Menteri PU 45/PRT/M/2007, tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, berubah
menjadi Permen PUPR No. 22/PRT/M/2018 Tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2. Tata cara Konsultansi Pengawas Ketahanan Gempa Untuk
Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002)
3. Tata Cara Konsultansi Pengawasan Pembebanan untuk
Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-2002)
4. Tata Cara Perhitungan struktur beton untuk bangunan
gedung (SNI 03-2847-2002)
5. Tata cara Konsultansi pengawasan dinding struktur
pasangan blok beton berongga bertulang untuk bangunan
rumah dan gedung (SNI-3430)
6. Tata cara pelaksanaan Bangunan Rumah dan Gedung (SNI-
1728)
7. Tata Cara Konsultansi Pengawasan Beton dan Struktur
Dinding Bertulang untuk rumah dan Gedung (SNI-1734)
8. Tata Cara Konsultansi Pengawasan struktur baja untuk
rumah dan Gedung (SNI-03-1729-2002)
9. Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal (SNI-
2834)
10. Tata Cara pengadukan dan pengecoran beton (SNI-3976)
11. Tata cara rencana pembuatan campuran beton ringan
dengan agregat ringan (SNI-3449)
12. Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 1987 yang di
tertibkan oleh Dewan Normalisasi Indonesia.
13. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia Tahun 1961 yang di
tetapkan oleh Dewan Normalisasi Indonesia.
14. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970, tentang
Keselamatan Kerja.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
15. Peraturan Mentri Kesehatan no 24 Tahun 2016 Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit

Tahap 3. Memperhatikan dan melaksanakan peraturan/standar bangunan untuk


Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA).
1. Pencahayaan
2. Tata udara
Tahap 4. Menyusun Penataan dalam dan luar bangunan, Mengelompokkan/
mengklasifikasikan jenis-jenis penataan ruang berdasarkan :
1. Jenis kualitas material bangunan.
2. Karakteristik bangunan sebagai sarana Perencanaan Teknis
Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
3. Keluasan penyesuaian Desain Prototipe penataan bangunan agar
dapat mencerminkan arsitektur budaya daerah dan kota.
Tahap 5. Pengelompokan kondisi bangunan berdasarkan karakteristik/ kondisi saat
ini.
Dengan membuat Prototipe penataan ruang dan bangunan harus pula
memperhatikan kondisi lokasi dimana bangunan tersebut akan didirikan,
sehingga akan dikeluarkan 3 jenis/ variant Prototipe untuk masing-masing
jenis kegiatan dengan situasi lokasi yang berbeda sebagai berikut :
Untuk lokasi normal/ biasa.
Untuk lokasi yang rawan bencana.
Untuk lokasi yang padat dan berisik (tingkat kebisingan) tinggi.
Pada dasarnya ketiga jenis tersebut dapat menggunakan Desain Prototipe
penataan Perencanaan yang sama tetapi memerlukan desain-desain
khusus pada bagian-bagian tertentu, khususnya untuk struktur dan
konstruksi yang nantinya akan dibuatkan/ ditambahkan pada detail desain
ruang khusus penyimpanan arsip inaktif.
Tahap 6. Kerangka operasional/penataan Perencanaan Strategi Rencana
Pelaksanaan Melalui Penataan Pembangunan kawasan Perencanaan.
Membuat gambar, rancangan Perencanaan Pembangunan/gedung
Gudang:
 Penyesuaian desain gedung, dengan alternatif desain yang di
perlukan di lingkungan tersebut.
 Bill of quantity (BQ) Rencana Anggaran Biaya (ketiga prototipe
disain).

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Rencana kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan (terinci) penataan
bangunan Pemerintahan.
Rencana operasi dan pemeliharaan bangunan.
Di asistensikan dengan pengambil keputusan dan instansi terkait.
Di setujui untuk dijadikan dasar Perencanaan pembangunan
Perencanaan Sarana Dan Prasarana Pemerintahan.
Di buatkan dokumen lelang + spesifikasi teknis.
Di sebar luaskan disosialisasikan.

Sesuai dengan uraian di atas, dalam pelaksanaan, harus memperhatikan


juga kriteria dan azas berikut ini:
1) Kriteria Khusus Desain Perencanaan Teknis Pembangunan
Gedung Kantor BAPENDA
Sejauh tidak bertentangan dengan persyaratan khusus bangunan yang
akan didesain, diusahakan penggunaan potensi alami (Kebisingan dan
tata udara) sesuai dengan perencanaan untuk daerah tropis.
2) Alternatif penyesuaian desain penataan ruang bangunan harus
mengacu kepada potensi dan budaya Indonesia, dalam arti kondisi
geografi yang ada dan gaya arsitektur yang mewakili budaya
Indonesia, khususnya.

Azas-Azas Desain Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung


Kantor BAPENDA
Selain dari kriteria di atas dalam melaksanakan desain bangunan, akan
memperhatikan azas-azas sebagai berikut:
1) Kreativitas desain untuk penataan ruang menyesuaikan tren bangunan
masa kini dengan pemilihan material yang selaras, tetapi pada
kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik bangunan.
2) Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas dan kerja, biaya
investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, yang
diusahakan menyesuaikan kondisi dan kemampuan yang ada.
3) Alternatif penyesuaian desain bangunan dibuat sedemikian rupa,
sehingga penataan dapat dilaksanakan dalam waktu yang terbatas dan
bisa dimanfaatkan secepatnya demi kesinambungan Tupoksi di
Lingkungan tersebut .

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
4) Bangunan/gedung tersebut secara tidak langsung ikut meningkatkan
kualitas dan memberikan nilai tambah untuk lingkungan sekitarnya.
5) Alternatif penyesuaian desain bangunan pada Perencanaan Teknis
Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA ini adalah, dalam rangka
mengantisipasi kondisi khusus Gedung dalam misi-nya tersebut dan
operasionalisasi ke depan yang mungkin dijumpai.
Tahap 7. Kerangka Penataan Perencanaan Pembuatan Sarana Dan
Prasarana kantor bersangkutan
a. Data Primer
Survey data primer yang akan dilakukan adalah:
Survey lapangan untuk jenis dan desain ruang saat ini pada
kondisi:
 Lansekap untuk tempat parkiran
 Ruang penunjang
Daya dukung dan kapasitas Gedung & Arsitektur dan penunjang

b. Data Sekunder
Survey data sekunder yang akan dilakukan adalah :
 Desk Studi (literatur desain bangunan/gedung untuk
kebutuhan penataan ruang).
 Kebijaksanaan pemerintah mengenai pembangunan dan
rehabilitasi gedung.
 Peraturan bangunan yang ada.
Design yang sudah ada (disain penataan Pembangunan yang
sedang berlaku saat ini.
Pedoman rencana pelaksanaan dan pembiayaan Pembangunan
Perencanaan Sarana Dan Prasarana Pemerintahan.
c. Masukan Informasi
Selain data-data pada point A dan B di atas, perlu juga
informasi yang diperlukan untuk Desain Perencanaan Sarana Dan
Prasarana gedung negara, diantaranya mengenai hal-hal sebagai
berikut :
1) Informasi tentang lahan, meliputi :
a) Lokasi dan luasan yang tersedia.
b) Topografi.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
c) Kondisi/ karakteristik tanah (hasil soil test kalau dianggap
perlu).
d) Keadaan air tanah
e) Peruntukan tanah.
f) Koefisien dasar bangunan (informasi dari Pemerintah
setempat)
g) Perincian lantai bangunan.
h) Perincian penggunaan lahan, pengerasan, penghijauan
bangunan.
i) Lingkungan sekitar.

Selain diatas juga ada masukan:


1. Untuk melaksanakan kegiatan Konsultan Perencana harus
mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang
diberikan oleh pengguna jasa termasuk melalui Kerangka Acuan
Kerja tersebut.
2. Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran informasi
yang digunakan dalam pelaksanaan perencanaanya, baik yang
berasal dari pengguna jasa maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan/ kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan
perencana.
3. Informasi perencanaan memuat hal-hal sebagai berikut :
 Kebutuhan ruang :
Ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan
pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam
ruang tersebut.
 Kebutuhan utilitas bangunan, seperti :
Air bersih :
 Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
 Sumber air, jaringan dan kapasitasnya.
Air hujan dan air buangan
 Letak saluran kota
 Cara pembuangan keluar tapak
Air kotor dan sampah
 Tata udara/AC (bila dipersyaratkan)

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Beban
 Pembagian beban
Sistem yang diinginkan
Penanggulangan bahaya kebakaran
 Fire alarm jenis / Springkle Sistem
 Peralatan pemadam kebakaran (jenis kemampuan)
Jaringan listrik
 Kebutuhan daya
 Sumber daya dan spesifikasinya
 Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas,
spesifikasi).
Jaringan komunikasi (telepon, telex, intercom, IT):
 Kebutuhan titik pembicaraan
 Sistem yang dipilih
Dan lain-lain sesuai keperluannya.

2) Pemakai Bangunan.
a) Struktur Organisasi di lingkungan Bangunan Sarana dan
Prasarana bangunan
b) Proyeksi pengembangan ke depan.
c) Perlengkapan-perlengkapan, jenis, berat, dimensi yang
diperlukan.
3) Kebutuhan bangunan gedung.
a) Program Ruang Mesin Genset.
b) Antisipasi pengembangan ruang/bangunan.
4) Antisipasi kebutuhan terhadap ruang-ruang khusus, baik yang
berhubungan dengan pemakaian atau perlengkapan yang akan
digunakan dalam ruang tersebut.
5) Keinginan tentang kemungkinan perubahan/ pengembangan
fungsi ruang.
6) Kebutuhan utilitas bangunan :
Pemadam kebakaran.
7) Air hujan dan air buangan
Letak saluran kota.
Sistem pembuangan keluar tapak.
8) Pembuangan Limbah

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Rencana dan sistem pembuangan.

b. Persyaratan Teknis Bangunan Gedung Negara


Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 Tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung Negara sebagai berikut:
1. Persyaratan Arsitektur Bangunan
a. Hubungan horizontal antarruang atau antarbangunan
 Bangunan Gedung sesuai dengan fungsi dan klasifikasi bangunan gedungnya
harus memenuhi persyaratan kemudahan hubungan horizontal antarruang atau
antarbangunan untuk menunjang terselenggaranya fungsi Bangunan Gedung.
 Sarana hubungan horizontal antarruang atau antarbangunan meliputi: pintu,
selasar, koridor, jalur pedestrian, jalur pemandu dan/atau jembatan penghubung
antarruang atau antarbangunan.
 Persyaratan teknis, gambar, dan ukuran sarana hubungan horizontal antarruang
atau antarbangunan sebagaimana disebut pada huruf b. harus memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar.
b. Hubungan vertikal antarlantai dalam Bangunan Gedung
 Bangunan Gedung bertingkat harus menyediakan sarana hubungan vertikal
antarlantai yang memadai untuk menunjang terselenggaranya fungsi Bangunan
Gedung.
 Sarana hubungan vertikal antarlantai meliputi: tangga, ram, lift, lift tangga,
tangga berjalan atau eskalator dan/atau lantai berjalan (moving walk).
 Persyaratan teknis, gambar, dan ukuran sarana hubungan vertikal antarlantai
sebagaimana disebut pada huruf b. harus memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar.
c. Sarana Evakuasi
 Bangunan gedung kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana
harus menyediakan sarana evakuasi yang dibutuhkan terutama pada saat
bencana atau situasi darurat lainnya untuk evakuasi pengguna bangunan gedung
dan pengunjung bangunan gedung ke luar bangunan gedung dan/atau akses
petugas evakuasi.
 Sarana evakuasi merupakan suatu jalan lintasan yang menerus dan tidak
terhambat dari titik manapun dalam bangunan gedung menuju ke jalan,
halaman, lapangan, atau ruang terbuka lainnya yang memberikan akses aman
ke jalan umum.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Sarana evakuasi dapat mencakup jalur perjalanan vertikal atau horizontal, ruang,
pintu, lorong, koridor, balkon, ram, tangga, lobi, eskalator, lapangan dan
halaman.
 Sarana evakuasi terdiri atas 3 (tiga) bagian utama meliputi: akses eksit (exit
access), eksit (exit), eksit pelepasan (exit discharge).
 Sarana evakuasi perlu dilengkapi dengan sarana pendukung lainnya seperti:
- rencana evakuasi.
- sistem peringatan bahaya.
- pencahayaan eksit dan tanda arah.
- area tempat berlindung (refugee area).
- titik berkumpul.
- lift kebakaran.
 Persyaratan teknis, gambar, dan ukuran sarana evakuasi harus memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar.
d. Bahan bangunan untuk bangunan gedung negara harus memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI) yang dipersyaratkan, diupayakan menggunakan bahan bangunan
setempat atau produksi dalam negeri, termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari
komponen bangunan sistem fabrikasi. Spesifikasi teknis bahan bangunan gedung
negara meliputi ketentuan-ketentuan:
 Bahan penutup lantai
- bahan penutup lantai menggunakan bahan teraso, keramik, papan kayu,
vinyl, marmer, homogenius tile dan karpet yang disesuaikan dengan fungsi
ruang dan klasifikasi bangunannya.
- Adukan atau perekat yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis
dan sesuai dengan jenis bahan penutup lantai yang digunakan.
 Bahan dinding
Bahan dinding terdiri atas bahan untuk dinding pengisi atau partisi, dengan
ketentuan sebagai berikut:
- bahan dinding pengisi : batu bata, beton ringan, bata tela, batako, papan
kayu, kaca dengan rangka kayu atau aluminium, panel GRC dan/atau
aluminium.
- bahan dinding partisi : papan kayu, kayu lapis, kaca, calsium board, particle
board, dan/atau gypsum board dengan rangka kayu kelas kuat II atau
rangka lainnya, yang dicat tembok atau bahan finishing lainnya, sesuai
dengan fungsi ruang dan klasifikasi bangunannya.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
- adukan/perekat yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis dan
sesuai jenis bahan dinding yang digunakan.
untuk bangunan sekolah tingkat dasar, sekolah tingkat lanjutan atau menengah,
rumah negara, dan bangunan gedung lainnya yang telah ada komponen
pracetaknya, bahan dindingnya dapat menggunakan bahan pracetak yang telah
ada.
 Bahan langit-langit
Bahan langit-langit terdiri atas rangka langit-langit dan penutup langit-langit:
- bahan kerangka langit-langit: digunakan bahan yang memenuhi standar
teknis untuk penutup langit-langit kayu lapis atau yang setara dengan
kelas kuat II ukuran minimum:
 4/6 cm (empat per enam centimeter) untuk balok pembagi dan balok
penggantung.
 6/12 cm (enam per duabelas centimeter) untuk balok rangka utama.
 5/10 cm (lima per sepuluh centimeter) untuk balok tepi.
 Besi hollow atau metal furring 40 mm (empat puluh milimeter) x 40
mm (empat puluh milimeter) dan 40 mm (empat puluh milimeter) x
20 mm (dua puluh milimeter) lengkap dengan besi penggantung
diameter 8 mm (delapan milimeter) dan pengikatnya.
untuk bahan penutup akustik atau gypsum digunakan kerangka
aluminium yang bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
- bahan penutup langit-langit: kayu lapis, aluminium, akustik, gypsum, atau
sejenis yang disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunannya.
- lapisan finishing yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis dan
sesuai dengan jenis bahan penutup yang digunakan.
 Bahan penutup atap
- bahan penutup atap bangunan gedung negara harus memenuhi ketentuan
yang diatur dalam SNI yang berlaku tentang bahan penutup atap, baik
berupa atap beton, genteng, metal, fibrecement, calsium board, sirap, seng,
aluminium, maupun asbes atau asbes gelombang. Untuk penutup atap dari
bahan beton harus diberikan lapisan kedap air (water proofing). Penggunaan
bahan penutup atap disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunan
serta kondisi daerahnya.
- bahan kerangka penutup atap digunakan bahan yang memenuhi SNI. Untuk
penutup atap genteng digunakan rangka kayu kelas kuat II dengan ukuran:

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 2/3 cm (dua per tiga centimeter) untuk reng atau 3/4 cm (tiga per empat
centimeter) untuk reng genteng beton.
 4/6 cm (empat per enam centimeter) atau 5/7 cm (lima per tujuh
centimeter) untuk kaso, dengan jarak antar kaso disesuaikan ukuran
penampang kaso.
- bahan kerangka penutup atap non kayu:
 gording baja profil C, dengan ukuran minimal 125 mm (seratus dua
puluh lima milimeter) x 50 mm (lima puluh milimeter) x 20 mm (dua
puluh milimeter) x 3,2 mm (tiga koma dua milimeter).
 kuda-kuda baja profil WF, dengan ukuran minimal 250 mm (dua ratus
lima puluh milimeter) x150 mm (seratus lima puluh milimeter) x 8 mm
(delapan milimeter) x 7 mm (tujuh milimeter).
 baja ringan (light steel).
 beton plat tebal minimum 12 cm (dua belas centimeter).
 Bahan kosen dan daun pintu/jendela
Bahan kosen dan daun pintu/jendela mengikuti ketentuan sebagai berikut:
- digunakan kayu kelas kuat/kelas awet II dengan ukuran jadi minimum 5,5
cm (lima koma lima centimeter) x 11 cm (sebelas centimeter) dan dicat kayu
atau dipelitur sesuai SNI pengecatan kayu untuk rumah dan gedung.
- rangka daun pintu untuk pintu yang dilapis kayu lapis atau teakwood
digunakan kayu kelas kuat II dengan ukuran minimum 3,5 cm (tiga koma
lima centimeter) x 10 cm (sepuluh centimeter), khusus untuk ambang bawah
minimum 3,5 cm (tiga koma lima centimeter) x 20 cm (dua puluh
centimeter). Daun pintu dilapis dengan kayu lapis yang dicat atau dipelitur.
- daun pintu panil kayu digunakan kayu kelas kuat atau kelas awet II, dicat
kayu atau dipelitur.
- daun jendela kayu, digunakan kayu kelas kuat atau kelas awet II, dengan
ukuran rangka minimum 3,5 cm (tiga koma lima centimeter) x 8 cm (delapan
centimeter), dicat kayu atau dipelitur.
- rangka pintu atau jendela yang menggunakan bahan aluminium ukuran
rangkanya disesuaikan dengan fungsi ruang dan klasifikasi bangunannya.
- penggunaan kaca untuk daun pintu maupun jendela disesuaikan dengan
fungsi ruang dan klasifikasi bangunannya.
- kusen baja profil E, dengan ukuran minimal 150 mm (seratus lima puluh
milimeter) x 50 mm (lima puluh milimeter) x 20 mm (dua puluh milimeter) x

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
3,2 mm (tiga koma dua milimeter) dan pintu baja BJLS 100 diisi bahan
peredam suara untuk pintu kebakaran.
2. Persyaratan Struktur Bangunan
Struktur bangunan gedung negara harus memenuhi persyaratan keselamatan (safety)
dan ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar untuk konstruksi bangunan
gedung, yang dibuktikan dengan analisis struktur sesuai ketentuan. Spesifikasi teknis
struktur bangunan gedung negara secara umum meliputi ketentuan-ketentuan:
a. Bahan struktur
Bahan struktur bangunan baik untuk struktur beton bertulang, struktur kayu maupun
struktur baja harus mengikuti standar teknis bahan bangunan yang berlaku dan
dihitung kekuatan strukturnya berdasarkan standar teknis yang sesuai dengan bahan
atau struktur konstruksi yang bersangkutan.
Ketentuan penggunaan bahan bangunan untuk bangunan gedung negara tersebut di
atas, dimungkinkan disesuaikan dengan kemajuan teknologi bahan bangunan,
khususnya disesuaikan dengan kemampuan sumber daya setempat dengan tetap
mempertimbangkan kekuatan dan ketahanan sesuai dengan peruntukan yang telah
ditetapkan. Ketentuan lebih rinci agar mengikuti ketentuan yang diatur dalam standar
teknis sesuai bahan bangunan yang digunakan untuk struktur.
b. Struktur fondasi
 struktur fondasi harus diperhitungkan mampu menjamin kinerja bangunan sesuai
fungsinya dan dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri,
beban hidup, dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin dan gempa termasuk
stabilitas lereng apabila didirikan di lokasi yang berlereng.
 Untuk daerah yang jenis tanahnya berpasir atau lereng dengan kemiringan diatas
15° (lima belas derajat) jenis fondasinya disesuaikan dengan bentuk massa
bangunan gedung untuk menghindari terjadinya likuifaksi (liquifaction) pada saat
terjadi gempa.
 fondasi bangunan gedung negara disesuaikan dengan kondisi tanah atau lahan,
beban yang dipikul, dan klasifikasi bangunannya. Untuk bangunan yang dibangun
di atas tanah atau lahan yang kondisinya memerlukan penyelesaian fondasi
secara khusus, maka kekurangan biayanya dapat diajukan secara khusus di luar
biaya standar sebagai biaya pekerjaan fondasi nonstandar.
 untuk fondasi bangunan bertingkat lebih dari 3 (tiga) lantai atau pada lokasi
dengan kondisi khusus maka perhitungan fondasi harus didukung dengan
penyelidikan kondisi tanah atau lahan secara teliti.
c. Struktur lantai

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Bahan dan tegangan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
 Struktur lantai kayu
- dalam hal digunakan lantai papan setebal 2 cm (dua centimeter), maka jarak
antara balok-balok anak tidak boleh lebih dari 60 cm (enam puluh centimeter),
ukuran balok minimum 6/12 cm (enam per dua belas centimeter).
- balok-balok lantai yang masuk ke dalam pasangan dinding harus dilapis bahan
pengawet terlebih dahulu.
- bahan dan tegangan bahan serta lendutan maksimum yang digunakan harus
sesuai dengan ketentuan SNI konstruksi kayu.
 Struktur lantai beton
- lantai beton yang diletakkan langsung di atas tanah, harus diberi lapisan pasir
di bawahnya dengan tebal sekurang-kurangnya 5 cm (lima centimeter), dan
lantai kerja dari beton tumbuk setebal 5 cm (lima centimeter).
- bagi pelat-pelat lantai beton bertulang yang mempunyai ketebalan lebih dari
10 cm (sepuluh centimeter) dan pada daerah balok (satu per empat bentang
pelat) harus digunakan tulangan rangkap, kecuali ditentukan lain berdasarkan
hasil perhitungan struktur.
- bahan-bahan dan tegangan serta lendutan maksimum yang digunakan harus
sesuai dengan ketentuan SNI konstruksi beton.
 Struktur lantai baja
- tebal pelat baja harus diperhitungkan, sehingga bila ada lendutan masih dalam
batas kenyamanan.
- sambungan-sambungannya harus rapat dan bagian yang tertutup harus
dilapis dengan bahan pelapis untuk mencegah timbulnya korosi.
- bahan-bahan dan tegangan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
SNI konstruksi baja.
d. Struktur Kolom
 Struktur kolom kayu
- Dimensi kolom bebas diambil minimum 20 cm (dua puluh centimeter) x 20 cm
(dua puluh centimeter).
- Mutu bahan dan kekuatan bahan yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan SNI konstruksi kayu.
 Struktur kolom praktis dan balok pasangan bata:
- besi tulangan kolom praktis pasangan minimum 4 (empat) buah diameter 8
mm (delapan milimeter) dengan jarak sengkang maksimum 20 cm (dua puluh
centimeter).

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
- adukan pasangan bata yang digunakan sekurang-kurangnya harus
mempunyai kekuatan yang sama dengan perbandingan semen dan pasir 1 :
3 (satu banding tiga).
- mutu bahan dan kekuatan bahan yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan standar teknis.
 Struktur kolom beton bertulang:
- kolom beton bertulang yang dicor di tempat harus mempunyai tebal minimum
15 cm (lima belas centimeter) diberi tulangan minimum 4 (empat) buah
diameter 12 mm (dua belas milimeter) dengan jarak sengkang maksimum 15
cm (lima belas centimeter).
- selimut beton bertulang minimum setebal 2,5 cm (dua koma lima centimeter).
- mutu bahan dan kekuatan bahan yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan SNI beton bertulang.
 Struktur kolom baja:
- kolom baja harus mempunyai kelangsingan (λ) maksimum 150 (seratus lima
puluh).
- kolom baja yang dibuat dari profil tunggal maupun tersusun harus mempunyai
minimum 2 (dua) sumbu simetris.
- sambungan antara kolom baja pada bangunan bertingkat tidak boleh
dilakukan pada tempat pertemuan antara balok dengan kolom, dan harus
mempunyai kekuatan minimum sama dengan kolom.
- sambungan kolom baja yang menggunakan las harus menggunakan las listrik,
sedangkan yang menggunakan baut harus menggunakan baut mutu tinggi.
- penggunaan profil baja canai dingin, harus berdasarkan perhitungan yang
memenuhi syarat kekuatan, kekakuan, dan stabilitas yang cukup.
- mutu bahan dan kekuatan bahan yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan standar teknis.
 Struktur Dinding Geser
- dinding geser harus direncanakan untuk secara bersama-sama
- dengan struktur secara keseluruhan agar mampu memikul beban yang
diperhitungkan terhadap pengaruh aksi sebagai akibat dari beban yang
mungkin bekerja selama umur layanan struktur, baik beban muatan tetap
maupun muatan beban sementara yang
- timbul akibat gempa dan angin.
- dinding geser mempunyai ketebalan yang sesuai dengan
- ketentuan SNI struktur bangunan gempa dan SNI beton bertulang.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
e. Struktur Atap
 Umum
- konstruksi atap harus didasarkan atas perhitungan yang
- dilakukan secara keilmuan atau keahlian teknis yang sesuai.
- kemiringan atap harus disesuaikan dengan bahan penutup atap
- yang akan digunakan, sehingga tidak akan mengakibatkan
- kebocoran.
- bidang atap harus merupakan bidang yang rata, kecuali desain
- bidang atap dengan bentuk khusus.
 Struktur rangka atap kayu
- ukuran kayu yang digunakan harus sesuai dengan ukuran umum
- yang tersedia di pasaran.
- rangka atap kayu harus dilapis bahan anti rayap.
- mutu bahan dan kekuatan bahan yang digunakan harus sesuai
- dengan ketentuan SNI konstruksi kayu.
 Struktur rangka atap beton bertulang
Mutu bahan dan kekuatan bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
SNI beton bertulang.
 Struktur rangka atap baja
- sambungan yang digunakan pada rangka atap baja baik berupa
- baut, paku keling, atau las listrik harus memenuhi ketentuan pada
- SNI tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung.
- rangka atap baja harus dilapis dengan pelapis anti korosi.
- mutu bahan dan kekuatan bahan yang digunakan harus sesuai
- dengan ketentuan SNI rangka atap baja.
- untuk bangunan sekolah tingkat dasar, sekolah tingkat lanjutan atau
menengah, dan rumah negara yang telah ada komponen fabrikasi, struktur
rangka atapnya dapat menggunakan komponen prefabrikasi yang telah ada.
 Struktur rangka atap baja ringan
- mutu bahan dan kekuatan bahan yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan SNI rangka atap baja ringan.
f. Struktur beton pracetak
 Komponen beton pracetak untuk struktur bangunan gedung negara dapat berupa
komponen pelat, balok, kolom dan/atau panel dinding.
 Perencanaan komponen struktur beton pracetak dan sambungannya harus
mempertimbangkan semua kondisi pembebanan dan kekangan deformasi mulai

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
dari saat pabrikasi awal, hingga selesainya pelaksanaan struktur, termasuk
pembongkaran cetakan, penyimpanan, pengangkutan, dan pemasangan.
 Gaya antar komponen struktur dapat disalurkan menggunakan sambungan
grouting, kunci geser, sambungan mekanis, sambungan baja tulangan, pelapisan
dengan beton bertulang cor setempat, atau kombinasi.
 Sistem struktur beton pracetak boleh digunakan bila dapat ditunjukan dengan
pengujian dan analisis bahwa sistem yang diusulkan akan mempunyai kekuatan
dan ketahanan yang minimal sama dengan yang dimiliki oleh struktur beton
monolit yang setara.
 Komponen dan sistem lantai beton pracetak
- sistem lantai pracetak harus direncanakan agar mampu menghubungkan
komponen struktur hingga terbentuk sistem penahan beban lateral (kondisi
diafragma kaku). Sambungan antara diafragma dan komponen struktur yang
ditopang lateral harus mempunyai kekuatan tarik nominal minimal 45 KN/m
(empat puluh lima kilonewton per meter).
- komponen pelat lantai yang direncanakan komposit dengan beton cor
setempat harus memiliki tebal minimum 50 mm (lima puluh milimeter).
- komponen pelat lantai yang direncanakan tidak komposit dengan beton cor
setempat harus memiliki tebal minimum 65 mm (enam puluh lima milimeter).
 Komponen kolom pracetak harus memiliki kuat tarik nominal tidak kurang dari 1,5
(satu koma lima) luas penampang kotor (Ag dalam KN).
 Komponen panel dinding pracetak harus mempunyai minimum dua tulangan
pengikat per panel dengan memiliki kuat tarik nominal tidak kurang dari 45 KN
(empat puluh lima kilonewton) per tulangan pengikat.
 Mutu bahan dan kekuatan bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
standar teknis.
g. Basemen
 Pada galian basemen harus dilakukan perhitungan terinci mengenai keamanan
galian.
 Untuk dapat melakukan perhitungan keamanan galian, harus dilakukan tes tanah
yang dapat mendukung perhitungan tersebut sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar
 Angka keamanan untuk stabilitas galian harus memenuhi syarat sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan standar. Faktor keamanan yang
diperhitungkan adalah dalam aspek sistem galian, sistem penahan beban lateral,
heave dan blow in.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Analisis pemompaan air tanah (dewatering) harus memperhatikan keamanan
lingkungan dan memperhitungkan urutan pelaksanaan pekerjaan. Analisis
dewatering perlu dilakukan berdasarkan parameter desain dari suatu uji
pemompaan (pumping test).
 Bagian basemen yang ditempati oleh peralatan utilitas bangunan yang rentan
terhadap air harus diberi perlindungan khusus jika bangunan gedung negara
terletak di daerah banjir.
3. Persyaratan Utilitas Bangunan
Utilitas yang berada di dalam dan di luar bangunan gedung negara harus memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar. Spesifikasi teknis utilitas
bangunan gedung negara meliputi ketentuan-ketentuan:
a. Air minum
 Setiap pembangunan baru bangunan gedung negara harus dilengkapi dengan
prasarana air minum yang memenuhi standar
 kualitas, cukup jumlahnya dan disediakan dari saluran air berlangganan kota
(PDAM), atau sumur, jumlah kebutuhan minimum 100 (seratus) liter/orang/hari.
 Setiap bangunan gedung negara, selain rumah negara (yang bukan dalam bentuk
rumah susun), harus menyediakan air minum untuk keperluan pemadaman
kebakaran dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar, reservoir minimum menyediakan air untuk kebutuhan 45 (empat puluh
lima) menit operasi pemadaman api sesuai dengan kebutuhan dan perhitungan.
 Bahan pipa yang digunakan dan pemasangannya harus mengikuti ketentuan teknis
yang ditetapkan.
b. Pengelolaan air limbah domestik
 Pengelolaan limbah non kakus (grey water)
- air limbah non kakus (grey water) merupakan semua air kotor yang berasal
dari dapur, kamar mandi, tempat wudhu dan tempat cuci.
- Bangunan Gedung Negara harus menyediakan sistem daur ulang air (water
recycling system) untuk air limbah non kakus (grey water) sebelum
dimanfaatkan kembali.
- air limbah non kakus (grey water) yang telah di daur ulang dapat
dimanfaatkan kembali menjadi air sekunder seperti penggelontoran (flushing),
penyiraman tanaman, irigasi lahan, dan penambahan air dingin (makeup
water cooling tower).
- sisa air limbah non kakus (grey water) yang tidak dimanfaatkan kembali dan
dibuang ke saluran pembuangan kota harus memenuhi standar baku mutu

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan terkait baku mutu air limbah
domestik.
- pembuangan sisa air limbah non kakus (grey water) ke saluran pembuangan
kota harus melalui pipa tertutup dan/atau terbuka sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar.
- dalam hal Bangunan Gedung Negara tidak terletak di daerah pelayanan sistem
jaringan air limbah kota, maka sisa air limbah non kakus (grey water) yang
sudah diolah dan memenuhi baku mutu air limbah domestik diresapkan di
dalam persil Bangunan Gedung Negara tersebut.
 Pengelolaan limbah kakus (black water)
- air limbah kakus (black water) merupakan semua air kotor yang berasal dari
buangan biologis seperti kakus.
- Bangunan Gedung Negara harus menyediakan fasilitas pengelolaan air limbah
kakus (black water) sehingga memenuhi standar baku mutu sesuai ketentuan
peraturan perundangan terkait baku mutu air limbah domestik sebelum
dibuang ke saluran pembuangan kota.
- dalam hal Bangunan Gedung Negara tidak terletak di daerah pelayanan sistem
jaringan air limbah kota, maka air limbah kakus (black water) yang sudah
diolah dan memenuhi baku mutu air limbah domestik diresapkan di dalam
persil Bangunan Gedung Negara tersebut.
- Pengelolaan air limbah domestik mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan dan SNI pengelolaan air limbah domestik.
c. Pengelolaan sampah
 Setiap Bangunan Gedung Negara harus menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse,
Recycle) dan sistem penanganan sampah.
 Bangunan Gedung Negara harus menyediakan tempat sampah dan/atau fasilitas
pemilahan sampah dengan pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan
jenis dan/atau sifat sampah.
 Bangunan Gedung Negara harus menyediakan fasilitas pengolahan sampah
organik secara mandiri.
 Bangunan Gedung Negara harus menyediakan penampungan sampah sementara
yang kapasitasnya disesuaikan dengan volume sampah yang dikeluarkan setiap
harinya, dengan asumsi produk sampah minimum 3,0 (tiga koma nol)
liter/orang/hari.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Tempat penampungan sampah sementara harus dibuat dari bahan kedap air,
mempunyai tutup, dan dapat dijangkau secara mudah oleh petugas pembuangan
sampah dari Dinas Kebersihan setempat.
 Gedung negara dengan fungsi tertentu (seperti: rumah sakit, gedung percetakan
uang negara) harus dilengkapi incenerator sampah sendiri.
 Ketentuan lebih lanjut mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan dan
tata cara pengelolaan sampah.
d. Saluran air hujan
 Pada dasarnya air hujan harus ditahan lebih lama di dalam tanah sebelum dialirkan
ke saluran umum kota, untuk keperluan penyediaan dan pelestarian air tanah.
 Air hujan dapat dialirkan ke sumur resapan melalui proses peresapan atau cara
lain dengan persetujuan instansi teknis yang terkait.
 Ketentuan lebih lanjut mengikuti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang
Pengelolaan Air Hujan Pada Bangunan Gedung dan Persilnya.
e. Sistem proteksi kebakaran
Setiap bangunan gedung negara harus mempunyai sistem proteksi kebakaran, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam:
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Sistem
Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
 Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Daerah tentang
Penanggulangan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran.
 Standar teknis lainnya terkait sistem proteksi kebakaran.
f. Instalasi listrik
 Pemasangan instalasi listrik harus aman dan atas dasar hasil perhitungan yang
sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011) dan standar teknis
terkait instalasi listrik.
 Bangunan Gedung Negara yang dipergunakan untuk kepentingan umum,
bangunan khusus, dan gedung kantor tingkat Kementerian atau Lembaga, harus
memiliki pembangkit listrik darurat sebagai cadangan, yang catudayanya dapat
memenuhi kesinambungan pelayanan, berupa genset darurat dengan minimum 40
% (empat puluh per seratus) daya terpasang.
 Penggunaan pembangkit tenaga listrik darurat harus memenuhi syarat keamanan
terhadap gangguan getaran dan suara, serta tidak boleh menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan.
g. Pencahayaan

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 a. Setiap bangunan gedung negara harus mempunyai pencahayaan alami dan
pencahayaan buatan yang cukup sesuai dengan fungsi ruang dalam bangunan
tersebut, sehingga kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan dapat
terjamin.
 b. Ketentuan teknis dan besaran dari pencahayaan alami dan pencahayaan buatan
harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar
pencahayaan pada bangunan gedung.
h. Sistem ventilasi dan pengkondisian udara
 Bangunan Gedung Negara harus mempunyai sistem ventilasi dan/atau
pengkondisian udara yang cukup untuk menjamin sirkulasi udara yang segar di
dalam ruang dan bangunan.
 Sistem ventilasi pada Bangunan Gedung Negara harus memenuhi luasan ventilasi
minimum yang dipersyaratkan.
 Dalam hal tidak dimungkinkan menggunakan sistem ventilasi, dapat menggunakan
pengkondisian udara dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip konservasi
energi.
 Pemilihan jenis alat pengkondisian udara harus sesuai dengan fungsi bangunan,
dan perletakan instalasinya tidak mengganggu wujud bangunan.
 Ketentuan teknis sistem ventilasi dan pengkondisian udara yang lebih rinci harus
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan SNI Tata cara
perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung.
i. Fasilitas komunikasi dan informasi
 Fasilitas komunikasi dan informasi merupakan sarana untuk memfasilitasi
kontak/hubungan dan penyampaian informasi melalui media audio dan visual.
 Perancangan dan penyediaan Fasilitas komunikasi dan informasi harus
memperhatikan:
- fungsi bangunan gedung.
- penempatan pada lokasi yang mudah dilihat atau dikenali oleh pengguna
bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung.
- aksesibilitas Pengguna bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung.
 Ketentuan lebih rinci harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar.
j. Sistem proteksi petir (sistem proteksi petir pada bangunan gedung, PUIL 2011)
 Penentuan jenis dan jumlah sarana sistem penangkal atau proteksi petir untuk
bangunan gedung negara harus berdasarkan perhitungan yang mengacu pada
lokasi bangunan, fungsi dan kewajaran kebutuhan.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Ketentuan lebih rinci mengenai sistem penangkal atau proteksi petir harus
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar.
k. Instalasi gas
 Instalasi gas yang dimaksud meliputi:
- instalasi gas pembakaran seperti gas kota dan gas elpiji.
- instalasi gas medis, seperti gas oksigen (O2), gas dinitro oksida (N2O), gas
carbon dioksida (CO2) dan udara tekan medis.
 Ketentuan teknis instalasi gas yang lebih rinci harus memenuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan dan standar.
l. Kebisingan dan getaran
 Bangunan gedung negara harus memperhitungkan batas tingkat kebisingan dan
atau getaran sesuai dengan fungsinya, dengan mempertimbangkan kenyamanan
dan kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar.
 Untuk bangunan gedung negara yang karena fungsinya mensyaratkan baku
tingkat kebisingan dan/atau getaran tertentu, agar mengacu pada hasil analisis
mengenai dampak lingkungan yang telah dilakukan atau ditetapkan oleh ahli.
m. Aksesibilitas dan fasilitas bagi penyandang disabilitas.
 Bangunan gedung negara yang berfungsi untuk pelayanan umum harus dilengkapi
dengan fasilitas yang memberikan kemudahan bagi penyandang cacat dan yang
berkebutuhan khusus antara lain lansia, ibu hamil dan menyusui, seperti rambu
dan marka, parkir, ram, tangga, lift, kamar mandi dan peturasan, wastafel, jalur
pemandu, telepon, dan ruang ibu dan anak.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai aksesibilitas bagi penyandang cacat dan yang
berkebutuhan khusus mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan
Kemudahan Bangunan Gedung.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Konsultan perencana dalam melaksanakan program kerja akan mengalokasikan
tenaga ahli profesional dan sub-profesional dengan tenaga pendukung sesuai dengan
disiplin keilmuan serta keahliannya dalam penyelesaian tahapan proses pekerjaaan yang
pelaksanaan pekerjaan disusun setidaknya berdasarkan:
1. Jangka waktu pelaksanaan
2. Volume kegiatan
3. Jenis dan kompleksitas kegiatan
4. Kesiapan semua unsur-unsur terkait
Pemanfaatan waktu secara efisien sangat dibutuhkan oleh konsultan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, terutama pada saat awal pekerjaan dimana diperlukan waktu yang tidak
sedikit untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan pihak Pengguna
Jasa/Pengguna Anggran (PA) bersama dengan PPK. Pihak konsultan sangat mengharapkan
adanya kerja sama untuk kepentingan bersama antara pelaksana pekerjaan dengan pihak
Pengguna Anggaran. Namun demikian Konsultan berupaya untuk menyelesaikan dengan
sebaik-baiknya tugas yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran dengan cara
melakukan pengelolaan kerja yang baik dengan pemanfaatan waktu dan potensi pendukung
yang ada, baik personil maupun peralatan pendukung kerja.

Personil yang akan ditempatkan untuk menanggani pekerjaan dengan tepat sesuai
sasaran pekerjaan dan sesuai waktu yang direncanakan tergantung dari kapasitas personil
itu sendiri. Untuk itu pihak Konsultan akan menurunkan personil yang sudah
berpengalaman menanggani pekerjaan–pekerjaan yang sejenis.
Untuk melaksanakan tujuan , konsultan dapat menyediakan tenaga yang memenuhi
ketentuan untuk Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA dalam
tahapan perencanaannya tenaga ahli dimaksud telah memenuhi persyaratan dengan
memiliki SKA yaitu dan akan di bahas pada pembahasan berikut :
Dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Berita Acara Anwijzing telah disebutkan
secara jelas jenis – jenis Profesional Staff, Sub Profesional Staff dan Tenaga Pendukung
yang dibutuhkan baik jumlah orang maupun Man-Monthnya. Dari kualifikasi yang
disebutkan dalam TOR, Konsultan akan menyeleksi secara ketat tenaga – tenaga yang
akan ditempatkan dalam kegiatan dilapangan dan konsultan menjamin akan
menempatkan tenaga – tenaga pendukung yang berkualitas dan benar – benar
professional dibidangnya.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Suk tur O rganisa si Lapangan
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kanto r BAP ENDA

PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO


Direktur

Team Leader

Ahli Ahli Ahli Ahli Ahli Ahli


Struktur Arsitektur Lingkungan Geoteknik Mekanikal & Geodesi
Elektrikal

Ahli Ahli Ahli Proteksi Ahli


Lanscape Interior Kebakaran Telekomuni
kasi Dalam
Gedung

TENAGA SUB PROFESIONAL & PENDUKUNG


1. CAD Operator (Drafter)
2. Estimator
3. Surveyor
4. Administrasi

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan akan mengacu pada jadwal pelaksanaan
yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa dan mempertimbangkan lingkup jasa layanan
konsultan sehingga dibutuhkan serta metodologi pelaksanaan yang akan diterapkan,
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 30 (Tiga Puluh) kalender terhitung sejak
surat perintah/tugas pelaksanaan pekerjaan diterbitkan.
Program kerja disusun berdasarkan kombinasi dari konsultan, seleksi staff dan
waktu staff yang saling berkaitan. Selama tahap pendahuluan, program kerja ini akan
disajikan kembali melalui diskusi dengan semua pihak yang terkait. Diperlukan penentuan
kegiatan-kegiatan prioritas untuk menyelesaikan output yang efektif dan efisien dari
pelaksanaan pekerjaan konsultan.
Tahapan Jadwal Pelaksanaan :
Tahap yang akan ditempuh dalam melaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Survey, Pengukuran dan Pengumpulan Data.
b. Tahap Rancangan Desain
c. Tahap Pengembangan Rancangan Desain
d. Tahap Detail Desain Rancangan.

Untuk lebih memahami maka Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang disusun oleh konsultan
dapat dilihat pada Tabel berikut :

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
LAMA PEKERJAAN 1
BULAN KET
ITEM PEKERJAAN MINGGU
1 2 3 4

I PRA DESAIN
A TAHAP PEKERJAAN
A.1 PERSIAPAN
1 MOBILISASI 1 Hari

A.2 SURVEY PENDAHULUAN


1 Survey Lokasi Pendahuluan 1 Hari
DATA
1 INVENTARISI 1 Hari
2 SOSIALISI MASYARAKAT 2 Hari
A.3 SURVEY DETAIL
1 AMDAL -
2 TOPOGRAFI -
3 HIDROLOGI -
4 GEOTEK & MATERIAL -

B TAHAP ANALISIS DATA


B.1 Pengolahan Data
1 Analisa Data 4 hari
2 Penggambaran 4 hari
3 Pengujian Laboratium 4 hari

II. DESAIN TEKNIK


A TAHAP PERENC. DAN GAMBAR
A.1 KONSEP DESAIN
1 Analisa Perhitungan 4 hari
2 Perhitungan Pendekatan 3 hari

A.2 KONSEP DESAIN RINCI


1 Saluran Sanitasi yang Dimungkinkan 3 hari
2 Perhitungan Konstruksi 4 hari
3 Penggambaran 4 hari
4 Asistensi teknis 4 hari
5 Presentasi Pekerjaan
6 Laporan Akhir 1 hari
III. PRODUK PERENCANAAN
A TAHAP PENYIAPAN DOK. LELANG
A.1 DOKUMEN LELANG
1 Gambar rencana 1 hari
2 Bill Of Quantities 1 hari
3 Spesifikasi 1 hari
4 Syarat Syarat Kontrak 1 hari

 

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA

Dalam Kegiatan Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor
BAPENDA, maka Komposisi Tim dan Penugasan serta Tanggung Jawabnya adalah
sebagai berikut:
A. Tenaga Ahli (Professional Staff)
1. Team Leader ( 1 orang )
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil , Strata Dua (S2) lulusan
Unversitas Negeri atau perguruang tinggi swasta yang telah disamakan dan
memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung,
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Pekerjaan Arsitektural
sub bidang Arsitek Bangunan Gedung sekurang-kurangnya 6 (Enam) tahun
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Tugas Dari Team Leader
 Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga
ahli.
 Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga
ahli.
 Menyusun Laporan Pendahuluan, termasuk Rencana Kerja, Alokasi
Tenaga Ahli
 Mengadakan evaluasi mengenai perencanaan bangunan dikaitkan dengan
kebijakan yang ada pada saat ini yang meliputi mekanisme, prosedur, dan
pendekatan tanggapan berdasarkan strategi pengembangan wilayah
setempat
2. Ahli Arsitektur ( 2 orang )
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah 2 (Dua) orang Sarjana Arsitektur Strata
satu (S1) lulusan Unversitas Negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan dan memiliki Sertifikat Keahlian ( SKA ) Ahli Madya Arsitektur,
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Pekerjaan Arsitektural
sub bidang Arsitek Bangunan Gedung sekurang-kurangnya 8 (Delapan) tahun.
Tugas Ahli Arsitektur

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Membuat kerangka umum/konsep rencana arsitektur, dan
pengembangan disainnya.
 Melakukan analisa yang berkenaan dengan perencanaan teknis (DED)
arsitektur gedung / bangunan.
 Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli yang lain dan tenaga
pendukung yang ada.
 Melakukan tahapan konsultasi dengan owner dan atau instansi terkait
dengan proyek.
 Membuat / menyusun perencanaan dan prarancangan (Schematic
Design), dari awal
 sampai tahap penjabaran TOR/Term of Reference atau KAK/ Kerangka
Acuan Kerja pra desain sampai dengan detail pengembangan
perancangan.
 Mampu dalam memecahkan permasalahan yang muncul dalam tahap
pelaksanaan akibat kesalahan perencanaan.
 Pengembangan rancangan dan gambar kerja
 Penyiapan dokumen pelaksanaan dan proses pengadaan pelaksana
konstruksi, serta pengawasan berkala
3. Ahli Struktur ( 2 orang )
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah 2 (Dua) orang Sarjana Sipil Strata satu
(S1) lulusan Unversitas Negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Bangunan
Gedung, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Pekerjaan
Struktur sub bidang Arsitek Bangunan Gedung sekurang-kurangnya 8
(Delapan) tahun.
Tugas dari ahli struktur
 Bertanggungjawab atas hasil pekerjaan pada bidangnya.
 Mengidentifikasi dan merumuskan kembali ketentuan-ketentuan teknis
perencanaan bangunan
 Mengupayakan dan menyimpulkan hasil pengujian hasil survey tanah.
Membuat konsep dasar, outline sistem struktur, rencana struktur serta
penghitungan awal struktur.
 Membuat gambar kerja, rencana kerja, merumuskan syarat-syarat
pelaksanaannya serta mengidentifikasi bill of quantity (BQ).
 Melakukan prakiraan biaya awal dan penghitungan Rencana Anggaran
Biaya (RAB),

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB).
 Menentukan material yang dipakai untuk ruang dalam maupun luar
 Memberikan informasi kepada Quantity Surveyor
 Konsultasi dengan Dinas Teknis Bangunan atau Unit Satuan Kerja terkait
lainnya
 Membuat konsep &gambar perencanaan
4. Ahli Geodesi/GIS (1 orang)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah 1 (Satu) orang Sarjana Geodesi Strata
satu (S1) lulusan Unversitas Negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Geodesi Madya (217),
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Bangunan Gedung
sekurang-kurangnya 8 (Delapan) tahun.
Tugas Ahli geodesi
 Mengkoordinir kegiatan team dalam melaksanakan pekerjaan topografi
dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.
 Menyiapkan program kerja dan mengarahkan team topografi dalam
pelaksanaan kegiatan lapangan.
 Koordinasi dalam penentuan referensi yang digunakan dengan direksi
pekerjaan.
 Memeriksa data lapangan dan membantu melakukan analisis data serta
mengarahkan team dalam penggambaran.
 Menghadiri diskusi dan memimpin asistensi pengukuran.
 Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan topografi.
5. Ahli Geoteknik (1 orang)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah 1 (Satu) orang Sarjana Geologi Strata
satu (S1) lulusan Unversitas Negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Geoteknik – madya
(216), berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Bangunan
Gedung sekurang-kurangnya 8 (Delapan) tahun.
Tugas Ahli Geoteknik
 Menerapkan UUJK, SMK3
 Menganalisa data Geoteknik
 Merencanakan survey lokasi
 Mengevaluasi dan Menetapakan data daerah yang akan diselidiki
 Merencanakan sumber daya penyelidikan geoteknik
 Merencanakan Dampak Lingkungan

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Melakukan pengendalian pekerjaan penyelidikan Geoteknik Melakukan
analisa hasil penyelidikan Geoteknik untuk pekerjaan SDA
 Membuat laporan dan rekomendasi hasil penyelidikan Geoteknik
6. Ahli Lingkungan (1 orang)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah 1 (Satu) orang Sarjana teknik lingkungan
Strata satu (S1) lulusan Unversitas Negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah disamakan dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik
Lingkungan– madya (501), berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaannya
sekurang-kurangnya 8 (Delapan) tahun.
Tugas Ahli Lingkungan
 Mengelola kesehatan dan keselamatan kerja prasarana lingkungan
 Melakukan komunikasi di tempat kerja
 Menyusun kebutuhan prasarana lingkungan
 Menyusun rencana umum pembangunan prasarana lingkungan
 Menyusun analisa dampak disain konseptual prasarana lingkungan
 Menyusun rencana konstruksi prasarana ramah lingkungan
 Menilai pelaksanaan konstruksi prasarana lingkungan
 Menyusun dokumen teknis konstruksi prasarana lingkungan
7. Ahli Elektrikal/mekanikal (2 orang)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah 1 (Satu) orang Sarjana teknik
Elektro/Mesin Strata satu (S1) lulusan Unversitas Negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah disamakan dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Teknik Mekanikal – madya (301), berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaannya sekurang-kurangnya 8 (Delapan) tahun.
Tugas dari Ahli Teknik Mekanikal
 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja dan
Lingkungan ( K3L)
 Memeriksa data perencanaan yang dibutuhkan
 Menyusun criteria teknis yang dibutuhkan
 Merancang Sistem Mekanikal sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi
teknis yang ditentukan
 Mengawasi kegiatan pembuatan sistem mekanikal berdasarkan hasil
rancangan yang telah dibuat sesuai jadwal dan spesifikasi yang
ditetapkan
 Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system mekanikal
mengacu pada manual pemasangan yang telah ditentukan

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal
 Melakukan pemeliharaan sistem kekanikal yang telah dipasang
 Membuat laporan hasil pekerjaan
Tugas Dari ahli teknik tenaga listrik
 Menerapkan ketentuan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu dan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan Lingkungan
dalam lingkup pekerjaan
 Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja
 Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi
 pemanfaatan tenaga listrik dengan daya maksimum 30 MVA
 Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi distribusi
tenaga listrik tegangan rendah dan tegangan menengah
 Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi
 pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas daya maksimum 5 MW/mesin
 Membuat laporan pekerjaan
8. Ahli Lanscape (1 orang)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah 1 (Satu) orang Sarjana teknik Arsitektur
Strata satu (S1) lulusan Unversitas Negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah disamakan dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik Lansekap
– madya (103), berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaannya sekurang-
kurangnya 8 (Delapan) tahun.
Tugas Ahli Lanscape
 Bertanggung jawab kepada Ahli Arsitektur;
 Membantu Ahli Arsitektur dalam mengolah data – data perkembangan
progress lapangan harian secara kualitatif maupun kuantitatif untuk
disusun dalam bentuk laporan mingguan dan bulanan
 Mendampingi Ahli Arsitektur dalam rapat – rapat evaluasi harian maupun
mingguan;
 Membantu Ahli Arsitektur dalam mengevaluasi dan mengkoreksi Rencana
Desain Landscape yang dihasilkan oleh Perencana Landscape;
 Membantu Ahli Arsitektur dalam mengevaluasi dan mengkoreksi Gambar
Shop Drawing Landscape yang diajukan oleh Kontraktor;
 Mmembantu Ahli Arsitektur dalam mengevaluasi dan mengkoreksi
Gambar AsBuilt Landscape yang diajukan oleh Kontraktor;
 Berkoordinasi dengan inspektor/pengawas landscape dalam pelaksanaan
pengawasan harian pekerjaan landscape di lapangan;

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan MK;
 Bertanggung jawab atas sistem pelaporan kemajuan pekerjaan di
lapangan untuk bidang Struktur Bangunan.
9. Ahli Interior (2 orang)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah 1 (Satu) orang Sarjana teknik Desain
Interior Strata satu (S1) lulusan Unversitas Negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah disamakan dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Desain Interior – madya (102), berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaannya sekurang-kurangnya 8 (Delapan) tahun.
Tugas ahli interior
 Ikut menentukan tujuan dan persyaratan dari klien
 Mempertimbangkan bagaimana ruang akan digunakan dengan mengikuti
pertimbangan ruang gerak, rencana desain awal sketsa, termasuk layout
listrik
 Menentukan bahan dan perabot, seperti pencahayaan, furniture, dinding,
lantai, dan perlengkapan pipa
 Membuat jadwal untuk proyek desain interior
 Memperkirakan biaya proyek dengan menyesuaikan anggaran
 Menempatkan pesanan untuk bahan dan mengawasi pemasangan elemen
desain
10. Ahli Proteksi Kebakaran (1 orang)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah 1 (Satu) orang Sarjana teknik
Elektro/Listrik Strata satu (S1) lulusan Unversitas Negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah disamakan dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)
Ahli Teknik Proteksi Kebakaran-madya (304), berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaannya sekurang-kurangnya 8 (Delapan) tahun.
Tugas Ahli Proteksi Kebakaran
 Mengelola rencana kegiatan sesuai kebijakan untuk menjamin kinerja
yang maksimum
 Mengevaluasi semua kegiatan unit manajemen keselamatan kebakaran
 Mengelola implementasi kebijakan operasi bangunan dan lingkungannya
(fire safety)
 Mengelola pelaksanaan aktifitas unit manajemen keselamatan
kebakaran pada bangunan gedung

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Melakukan monitoring aktifitas terkait dengan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran sesuai rencana kerja
 Mengelola pelaksanaan koordinasi dengan pihak instansi pemadam
kebakaran dan instansi
11. Ahli Telekomunikasi Dalam Gedung (1 orang)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah 1 (Satu) orang Sarjana teknik
Elektro/Listrik Strata satu (S1) lulusan Unversitas Negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah disamakan dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Teknik elektronika Dan Telekomunikasi Dalam Gedung – madya (305),
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaannya sekurang-kurangnya 8
(Delapan) tahun.
Tugas Ahli Telekomunikasi dalam gedung
 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja dan
Lingkungan ( K3L)
 Merencanakan jenis layanan, kualitas, dan kuantitas layanan elektronika
dan telekomunikasi dalam gedung
 Memeriksa data jenis layanan elektronika dan telekomunikasi dalam
gedung
 Memeriksa hasil perencanaan jaringan layanan elektronika dan
telekomunikasi yang dibutuhkan dalam gedung
 Memeriksa gambar rencana tata letak jaringan dan peralatan layanan
elektronika dan telekomunikasi dalam gedung
 Memeriksa perhitungan kebutuhan materialbahan, peralatan, tenaga
kerja pemasangan jaringan dan peralatan elektronika dan telekomunikasi
dalam gedung
 Memeriksa jadual kerja pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan
haringan dan peralatan layanan elektronika dan telekomunikasi dalam
gedung
 Melakukan pengawasan pemasangan jaringan dan peralatan layanan
elektronika dan telekomunikasi dalam gedung
 Melakukan persiapan uji fungsi system jaringan dan peralatan layanan
elektronika dan telekomunikasi dalam gedung
 Membuat laporan pekerjaan
B. Tenaga Penunjang
Tenaga pendukung lainnya, yaitu:
• Drafter (S1/D3 3 thn) )

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Tugas dari drafter/operator cad
 Dapat membuat gambar sketsa bangunan
 Membuat gambar autocad 2d dan 3d
 Mengetahui ilmu teknik gambar bangunan
 Mengetahui jenis-jenis bahan material bangunwan
 Dapat mengoprasikan software arsitektur sebagai pendukung
pekerjaan menggambar bangunan lainnya sperti, autocad, 3d max,
photoshop, corel drow, microsoft word dan excel
• Cost Estimator (S1/D3 3 thn)
Tugas dari cost estimator
 Menganalisis pekerjaan
 Menetapkan proses produksi
 Memilih alat dan bahan sesuai spesifikasi pekerjaan
 Menetapkan spesifikasi pekerjaan yang diterima
 Mencari informasi perkembangan harga bahan
 Menetapkan harga pokok
 Memberikan alternatif harga kepada pimpinan
• Surveyor (S1/D3 3 thn) )
Tugas dari surveyor
 Membantu Kegiatan survey dan pengukuran diantaranya pengukuran
topografi lapangan dan melakukan penyusunan dan penggambaran
data-data lapangan.
 Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak
koreksi dan pencegahannya,
 Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah mewakili
kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan untuk pembayaran
terakhir.
 Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang benar
dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan kondisi
lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detail desain.
 Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai
dengan gambar rencana.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
 Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan Dan
pengukuran tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama
untuk pekerjaan
 Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala
proyek.
• Sekretaris/Administrasi dan Keuangan ( SMU/SMK 3 thn)
Tugas dari Administrasi
 Memastikan semua data proyek diinput ke komputer
 Memastikan Dokumentasi dari kegiatan proyek berjalan dengan baik
dan lancar
 Memastikan semua inventory kantor terjaga dengan baik
 memastikan semua reimburstment / klaim ke kantor pusat
terorganisir secara faktual.
 Memastikan dokumentasi surat jalan berjalan dengan lancar
 Memastikan laporan absensi dan lembur ada
 Memastikan kalau laporan bulanan ada
 Memastikan semua dokumen terduplikasi dan terjaga dengan baik.

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Konsultan :
PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO
TENAGA AHLI

Tenaga Ahli Tenaga Ahli Lingkup Uraian


Nama Personil Tetap/Tidak Posisi Diusulkan Jumlah OB
Tetap Lokal/Asing Keahlian Pekerjaan

Ahli Teknik Bangunan


Octariza Juanda, ST Tetap Lokal Team leader 1 OB
Gedung-Madya

Ahli Teknik Arsitektur -


Agus Suharmanto, ST Tetap Lokal Ahli Arsitektur 1 OB
Madya

Ahli Teknik Arsitektur -


Andi Harapan S, ST., MT Tetap Lokal Ahli Arsitektur 1 OB
Madya

Ahli Teknik Bangunan


Feri Watna, ST. Tetap Lokal Ahli Struktur 1 OB
Gedung-Madya

Ahli Teknik Bangunan


Muflih, ST Tetap Lokal Ahli Struktur 1 OB
Gedung-Madya

Ir. Budi Endra Gunarta, ST Tetap Lokal Ahli Geodesi-Madya Ahli Geodesi 1 OB

Yusak, ST Tetap Lokal Ahli Geoteknik-Madya Ahli Geoteknik 1 OB

Arinto Kurniawan SN, Ahli Teknik Lingkungan


Tetap Lokal Ahli Lingkungan 1 OB
S.Si., M.Si. -Madya

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
TENAGA AHLI

Tenaga Ahli Tenaga Ahli Lingkup Uraian


Nama Personil Tetap/Tidak Posisi Diusulkan Jumlah OB
Tetap Lokal/Asing Keahlian Pekerjaan

Ahli Teknik Mekanikal - Ahli


Denny Silvandi, ST Tetap Lokal 1 OB
Madya Elektrikal/Mekanikal

Ahli Teknik Mekanikal - Ahli


John Saimara, ST Tetap Lokal 1 OB
Madya Elektrikal/Mekanikal

Ahli Arsitektur Lansekap


Ir. Anggia Murni, IALI Tetap Lokal Ahli Lanscape 1 OB
- Madya

Ahli Desain Interior-


Anwar Subkiman, ST Tetap Lokal Ahli Interior 1 OB
Madya

Dwi Anto Sulistyo Ahli Desain Interior-


Tetap Lokal Ahli Interior 1 OB
Purnomo, ST Madya

Ahli Teknik Proteksi Ahli Proteksi


Budi Sumarjono, ST Tetap Lokal 1 OB
Kebakaran - Madya Kebakaran

Ahli Teknik Elektronika


Ahli Telekomunikasi
Rudy Bahrudin, ST Tetap Lokal Dan Telekomunikasi 1 OB
Dalam Gedung
Dalam Gedung - Madya

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
TENAGA SUB PROFESIONAL DAN PENDUKUNG

Tenaga Ahli Tenaga Ahli Lingkup Uraian


Nama Personil Tetap/Tidak Posisi Diusulkan Jumlah OB
Tetap Lokal/Asing Keahlian Pekerjaan

TENAGA SUB PROFESIONAL

Juru Ukur/Teknisi
Ahmad Damamini Tetap Lokal Surveyor 1 OB
Survey Pemetaan

Apul Eben Ezer Tulus Juru Ukur/Teknisi


Tetap Lokal Surveyor 1 OB
Parluhutan Survey Pemetaan

Juru Ukur/Teknisi
Dony Tetap Lokal Surveyor 1 OB
Survey Pemetaan

Juru Ukur/Teknisi
Muhammad Hafidzi Tetap Lokal Surveyor 1 OB
Survey Pemetaan

Juru Gambar/
Ahmat Solikin, ST Tetap Lokal Drafter 1 OB
Draftman

Juru Gambar/
Eka Fitri Saputro, ST. Tetap Lokal Drafter 1 OB
Draftman

M. Bharata F.J. Samosir, Juru Gambar/


Tetap Lokal Drafter 1 OB
ST Draftman

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
TENAGA SUB PROFESIONAL DAN PENDUKUNG

Tenaga Ahli Tenaga Ahli Lingkup Uraian


Nama Personil Tetap/Tidak Posisi Diusulkan Jumlah OB
Tetap Lokal/Asing Keahlian Pekerjaan

Juru Ukur Kuantitas


Pribadi Argarani, ST Tetap Lokal Cost Estimator 1 OB
Bangunan Gedung

Juru Ukur Kuantitas


Wibowo, ST Tetap Lokal Cost Estimator 1 OB
Bangunan Gedung

TENAGA PENDUKUNG

Ahli Manajemen
Zulkarnain, ST Tetap Lokal Administrasi 1 OB
Konstruksi - Madya

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA

Untuk terciptanya ketertiban dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan secara efektif
dan efisien maka perlu dilaksanakannya suatu manajemen terhadap pelaksanaannya,
yaitu berupa penempatan personil sesuai dengan jadwal yang telah menjadi program
dalam masa pelaksanaan kegiatan, adapun jadwal serta tugas personil yang akan
ditempatkan pada kegiatan ini adalah:

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Bulan
Jumlah NAMA JMLH
NO NAMA PERSONIL POSISI/JABATAN I KET
Bulan PERUSAHAAN OB
1 2 3 4

I Tenaga Teknis
1 Octariza Juanda, ST Team Leader 1 PT. Arista GK 1
2 Agus Suharmanto, ST Ahli Arsitektur 1 PT. Arista GK 1
3 Andi Harapan S, ST., MT Ahli Arsitektur 1 PT. Arista GK 1
4 Feri Watna, ST Ahli Struktur 1 PT. Arista GK 1
5 Muflih, ST Ahli Struktur 1 PT. Arista GK 1
6 Ir. Budi Endra Gunarta, ST Ahli Geodesi 1 PT. Arista GK 1
7 Yusak, ST Ahli Geoteknik 1 PT. Arista GK 1
8 Arinto Kurniawan, M. SI Ahli Lingkungan 1 PT. Arista GK 1
9 Denny Silvandi, ST Ahli Mekanikal/Elektrikal 1 PT. Arista GK 1
10 John Saimara, ST Ahli Mekanikal/Elektrikal 1 PT. Arista GK 1
11 Ir. Anggia Murni, ST Ahli Arsitektur Lansekap 1 PT. Arista GK 1
12 Anwar Subkiman, ST Ahli Interior 1 PT. Arista GK 1
13 Dwi Anto SP., ST Ahli Interior 1 PT. Arista GK 1
14 Budi Sumarjono, ST Ahli Proteksi Kebakaran 1 PT. Arista GK 1
15 Rudy Bahrudin, ST Ahli Telekomunikasi Dalam Gedung 1 PT. Arista GK 1
II Tenaga Pendukung
1 Ahmad Damamini Surveyor 1 PT. Arista GK 1
2 Apul Eben ETP Surveyor 1 PT. Arista GK 1
3 Dony Surveyor 1 PT. Arista GK 1
4 Muhammad H Surveyor 1 PT. Arista GK 1
5 Ahmat Solikin, ST Drafter 1 PT. Arista GK 1
6 Eka Fitri S., ST Drafter 1 PT. Arista GK 1
7 M. Bharata F.J.S, ST Drafter 1 PT. Arista GK 1
8 Pribadi Argarani, ST Estimator 1 PT. Arista GK 1
9 Wibowo, ST Surveyor 1 PT. Arista GK 1
II Tenaga Pendukung

1 Zulkarnain, ST Administrasi 1 PT. Arista GK 1

Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA
Pekerjaan:
Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kantor BAPENDA

Anda mungkin juga menyukai