Sistem deteksi dan alarm kebakaran singkatnya sistem alarm kebakaran merupakan sistem proteksi aktif yang
mendeteksi kebakaran ataupun pengaruh dari kebakaran dengan tujuan memberikan sinyal peringatan lebih awal
kepada penghuni (atau pengunjung).
Artikel ini bertujuan memberikan informasi yang lebih jelas terhadap kerancuan penggunaan istilah
conventional,
semi addressable,
addressable dan
fully addressable
pada suatu sistem alarm kebakaran.
Keduanya menggunakan peralatan elektronik yang dibagi menjadi 3 (tiga) komponen utama yaitu:
FACP, SLC dan IDC/NAC inilah yang membentuk suatu rangkaian sistem alarm kebakaran jenis konvensional atau
beralamat.
Sistem alarm kebakaran jenis konvensional
Komponen pendukung merupakan komponen terpenting yang dapat mendeteksi (IDC) dan membunyikan tanda
peringatan (NAC) bahaya kebakaran, tersebar pada area / ruangan dalam sebuah bangunan / gedung.
Penghubung antara IDC/NAC dengan SLC digunakan kabel instalasi jenis NYA, STP, FRC, ITC, NYMHY dan lainnya.
Agar supaya pengkabelan tersebut menjadi rapi dan mudah dipelihara, maka kotak penghubung
(JBFA – Junction Box Fire Alarm, TBFA – Terminal Box Fire Alarm) dipasang pada setiap lantai gedung / bangunan.
- Apabila sebuah detektor mendeteksi adanya asap, maka status detektor ini berubah dari kondisi normal (ditandai
dengan LED berwarna hijau) menjadi aktif (LED berwarna merah).
- Perubahan status disampaikan melalui SLC kepada FACP sehingga FACP dapat memberikan indikasi kepada
operator Fire Safety.
http://www.kebakaran.org Powered by Joomla! Generated: 15 July, 2009, 13:33
Masyarakat Profesi Proteksi Kebakaran Indonesia
- Kemudian sesuai dengan konfigurasi program, FACP memberikan sinyal (tegangan) ke NAC, dan suara bel terdengar
oleh penghuni bangunan gedung.
Sistem alarm kebakaran jenis beralamat
Yang dimaksud jenis beralamat adalah bahwa setiap titik IDC/NAC dapat dioperasikan secara individu, karena pada
sistem konvensional, IDC/NAC ini dikelompokkan menjadi sebuah zona/group.
Tujuan utamanya adalah waktu tanggap menjadi lebih cepat sehingga memberikan kesempatan yang lebih besar untuk
melakukan penyelamatan diri dari bahaya kebakaran.
Pengaruh SLC, IDC dan NAC pada sistem alarm kebakaran
Kemajuan teknologi informasi ikut mempengaruhi perkembangan sistem alarm kebakaran, konvergensi terjadi pada
komponen alarm kebakaran.
Yang semula hanya menggunakan teknologi analog dan dry contact (Peralatan Generasi 1) berubah menjadi
mikroprosessor/digital (Peralatan Generasi 2).
Apabila pada peralatan Generasi 1, FACP & SLC berada pada satu kotak panel yang sama, maka peralatan Generasi 2
dapat memisahkan SLC dengan FACP dan menempatkannya dalam kotak hubung yang tersebar dalam bangunan
gedung (TBFA c/w Modules) dengan demikian sistem pengkabelan dari SLC menuju FACP menjadi penentu utama
beroperasinya sistem alarm kebakaran.
Penggabungan penggunaan komponen kedua generasi tersebut menghasilkan 6 (enam) bentuk kombinasi, kelebihan
dan kekurangannya diuraikan dalam tabel perbandingan jenis konvensional dan beralamat.
Kombinasi 1:
Conventional Fire Alarm System menggunakan seluruh komponen peralatan Generasi 1.
Kombinasi 2:
Conventional Fire Alarm System menggunakan komponen gabungan Generasi 1 (IDC/NAC) dan Generasi 2 (FACP &
SLC), dikenal dengan sebutan semi addressable.
Kombinasi 3:
Conventional Fire Alarm System menggunakan seluruh komponen peralatan Generasi 2, tidak pernah diterapkan karena
tidak memiliki keuntungan.
Kombinasi 4:
Addressable Fire Alarm System menggunakan seluruh komponen peralatan Generasi 1
Kombinasi 5:
Addressable Fire Alarm System menggunakan komponen gabungan Generasi 1 (IDC/NAC) dan Generasi 2 (FACP &
SLC).
Kombinasi 6:
Addressable Fire Alarm System menggunakan seluruh komponen peralatan Generasi 2
Tabel Kombinasi Sistem Alarm Kebakaran terhadap Generasi Peralatan
Jenis Peralatan
FACP/G1
IDC/G1
FACP/G2
IDC/G1
FACP/G2
IDC/G2
Jenis Sistem
SLC/G1
NAC/G1
SLC/G2
NAC/G1
SLC/G2
NAC/G2
Conventional
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Addressable
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Tabel Perbandingan Jenis Sistem Alarm Kebakaran (Konvensional vs Beralamat)
Kombinasi 1
Tahan, gangguan minimal karena jarak pendek
Kombinasi 2
Rentan, komunikasi data menggunakan RS-485 dan jarak relatif jauh
Kombinasi 3
Rentan, komunikasi data menggunakan RS-485 dan jarak relatif jauh
Kombinasi 4
Tahan, gangguan minimal karena jarak pendek
Kombinasi 5
Rentan, komunikasi data menggunakan RS-485 dan jarak relatif jauh
Kombinasi 6
Rentan, komunikasi data menggunakan RS-485 dan jarak relatif jauh
2. Ketahanan terhadap gangguan pada instalasi kabel (dari kotak hubung ke IDC/NAC)
Kombinasi 1
Tahan, gangguan minimal, hanya berpengaruh pada zone tertentu
Kombinasi 2
Rentan, gangguan kabel dapat mengakibatkan seluruh sistem berhenti
Kombinasi 3
Rentan, gangguan kabel dapat mengakibatkan seluruh sistem berhenti
Kombinasi 4
Tahan, gangguan minimal, hanya berpengaruh pada zone tertentu
Kombinasi 5
Rentan, gangguan kabel dapat mengakibatkan seluruh sistem berhenti
Kombinasi 6
Rentan, gangguan kabel dapat mengakibatkan seluruh sistem berhenti
Kombinasi 1
Mudah, murah dan cepat
Kombinasi 2
Relatif sulit, relatif mahal dan butuh diprogram ulang
Kombinasi 3
Relatif sulit, relatif mahal dan butuh diprogram ulang
Kombinasi 4
Mudah, murah dan cepat
Kombinasi 5
Relatif sulit, relatif mahal dan butuh diprogram ulang
Kombinasi 6
Relatif sulit, relatif mahal dan butuh diprogram ulang
Kombinasi 1
Mudah, murah dan cepat
Kombinasi 2
Mudah, murah dan cepat
Kombinasi 3
Relatif sulit, relatif mahal dan butuh diprogram ulang
Kombinasi 4
Mudah, murah dan cepat
Kombinasi 5
Mudah, murah dan cepat
Kombinasi 6
Relatif sulit, relatif mahal dan butuh diprogram ulang
Kombinasi 1
Manual, dicatat pada log book
http://www.kebakaran.org Powered by Joomla! Generated: 15 July, 2009, 13:33
Masyarakat Profesi Proteksi Kebakaran Indonesia
Kombinasi 2
Data terbaru tersimpan dalam memori
Kombinasi 3
Data terbaru tersimpan dalam memori
Kombinasi 4
Manual, dicatat pada log book
Kombinasi 5
Data terbaru tersimpan dalam memori
Kombinasi 6
Data terbaru tersimpan dalam memori
Kombinasi 1
Untuk kapasitas kecil lebih murah
Kombinasi 2
Untuk kapasitas sangat besar menjadi lebih murah
Kombinasi 3
Untuk kapasitas sangat besar menjadi lebih murah
Kombinasi 4
Untuk kapasitas kecil lebih murah
Kombinasi 5
Untuk kapasitas sangat besar menjadi lebih murah
Kombinasi 6
Untuk kapasitas sangat besar menjadi lebih murah
Kombinasi 1
Relatif murah
Kombinasi 2
Relatif murah
Kombinasi 3
Relatif mahal
Kombinasi 4
Relatif murah
Kombinasi 5
Relatif murah
Kombinasi 6
Relatif mahal
Kombinasi 1
Terbatas pada jumlah SLC dan dimensi panel
Kombinasi 2
Leluasa, dapat diletakkan pada setiap kotak hubung
Kombinasi 3
Leluasa, dapat diletakkan pada setiap kotak hubung
Kombinasi 4
Terbatas pada jumlah SLC dan dimensi panel
Kombinasi 5
Leluasa, dapat diletakkan pada setiap kotak hubung
Kombinasi 6
Leluasa, dapat diletakkan pada setiap kotak hubung
Kombinasi 1
Leluasa, mudah, murah dan cepat
Kombinasi 2
Leluasa, mudah, murah dan cepat
Kombinasi 3
Leluasa, relatif mahal dan butuh diprogram ulang
Kombinasi 4
Leluasa, mudah, murah dan cepat
Kombinasi 5
Leluasa, mudah, murah dan cepat
Kombinasi 6
Leluasa, relatif mahal dan butuh diprogram ulang
Kombinasi 1
Besar, sejumlah SLC
http://www.kebakaran.org Powered by Joomla! Generated: 15 July, 2009, 13:33
Masyarakat Profesi Proteksi Kebakaran Indonesia
Kombinasi 2
Sedikit
Kombinasi 3
Sedikit
Kombinasi 4
Besar, sejumlah SLC
Kombinasi 5
Sedikit
Kombinasi 6
Sedikit
Kombinasi 1
Mahal
Kombinasi 2
Murah
Kombinasi 3
Murah
Kombinasi 4
Mahal
Kombinasi 5
Murah
Kombinasi 6
Murah
Kombinasi 1
Relatif besar, sejumlah SLC dan IDC/NAC
Kombinasi 2
Relatif besar, sejumlah SLC dan IDC/NAC
Kombinasi 3
Sedikit, hanya sejumlah IDC/NAC
Kombinasi 4
Relatif besar, sejumlah SLC dan IDC/NAC
Kombinasi 5
Relatif besar, sejumlah SLC dan IDC/NAC
Kombinasi 6
Sedikit, hanya sejumlah IDC/NAC
Kombinasi 1
Relatif mahal
Kombinasi 2
Relatif mahal
Kombinasi 3
Relatif murah
Kombinasi 4
Relatif mahal
Kombinasi 5
Relatif mahal
Kombinasi 6
Relatif murah