Anda di halaman 1dari 11

MODUL IV

DESAIN FILTER DAN


IMPLEMENTASI ALGORITMA
DSP

Pahala Samosir (13117050)


Asisten : Fakhrur Rozi (13116110)
Tanggal Percobaan : 11/10/2019
EL3104-Praktikum Pengolahan Sinyal Digital
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

II. LANDASAN TEORETIS


Abstrak— Pada praktikum desain filter dan implementasi Blackfin BF561EZ adalah sebuah development board
algoritma dsp ini, kita akan melakukan 3 percobaan yang akan produksi dari Analog Devices yang digunakan untuk
dilakukan yaitu membuat filter dengan lowpass,badpass,dan penelitian dan pengembangan aplikasi menggunakan
highpass dengan menggunakan source code pada matlab, lalu Prosesor ADSP BF561. BF561EZ ini terdiri dari bermacam-
koefisien yang didapat di salin ke aplikasi visual dsp yang macam peripheral yang digunakan untuk pengembangan.
akan di compile dan di running kedalam audiocity dan BF561EZ mempunyai fitur :
menggunakan hardware blackfin bf561ez. Pada input
 Prosesor ADSP-BF561 Blackfin
masukan blackfin kita hubungkan ke computer yang akan
berfungsi sebagai perekam suara gelombang sinyal, serta pada  64 MB (16 M x 16-bit x 2) SDRAM
output keluaran di hubungkan ke computer yang bekerja
sebagai speaker atau pemberi audio, setelah ini kita akan  8 MB (4 M x 16-bit) FLASH memory
mengamati frekuensi gelombang yang dihasilkan dan hasil  AD1836 multichannel 96 kHz audio codec
menggunakan whirenoise pada audacity.
Kata Kunci—Audacity,blacfin,visual dsp, matlab  3 RCA jack untuk composite (CVBS), differential
component (YUV) atau S video (Y/C) input
I. PENDAHULUAN  RCA jack untuk input/output audio stereo
Pada praktikum — Pada praktikum desain filter dan
 10-bit video decoder ADV7183A
implementasi algoritma dsp ini menggunakan hardware
 NTSC/PAL video encoder ADV7179
blacfin dengan type bf561ez, dan menggunakan software
Pada Gambar 1 ditampilkan blok diagram dari Blackfin
lainnya seperti audacity,matlab dan visual dsp ++.
BF561EZ. ADSP-BF561 merupakan anggota dari keluarga
Adapun tujuan praktikum pada modul tentang desain filter dan
prosesor Blackfin yang memang ditargetkan untuk konsumen
implementasi algoritma dsp ini yaitu:
aplikasi- aplikasi multimedia. Di dalam perangkat ini terdapat
- Praktikan mampu menjelaskan bagian bagian penting dari
dua core prosesor Blackfin yang independen satu sama lain
blackfin BF561EZ beserta fungsinya
yang menawarkan performa tinggi serta konsumsi daya yang
- Praktikan mampu melakukan trouble-shooting BF561EZ
rendah dengan tetap menjaga kemudahan penggunaan serta
- Mengimplementasikan pemfilteran FIR untuk berbagai
kompatibilitas. Arsitektur inti mengombinasikan mesin
macam filter di BF561EZ
pengolah sinyal dual-MAC, kemampuan single-instruction
- Melakukan verifikasi filter FIR hasil implementasi
multiple- data (SIMD) yang fleksibel dan fitur-fitur
multimedia ke dalam arsitektur single-instruction- set.
komputasional memproses data 8-, 16-, atau 32-bit dari
Produk-produk Blackfin memiliki fitur Dynamic Power register.
Management, yang merupakan kemampuan untuk File register komputasi mengandung delapan
memvariasikan tegangan dan frekuensi operasional, demi register 32-bit. Saat menjalankan operasi- operasi
optimasi konsumsi daya disesuaikan dengan tugas yang
komputasi pada data operand 16-bit, file register
dijalankan.
beroperasi sebagai 16 register 16- bit yang independen.
2.1 Periferal-periferal ADSP-BF561
Semua operand untuk operasi-operasi komputasi berasal
Sistem ADSP-BF561 memiliki periferal-periferal
dari file register multi-port dan field-field instruksi yang
sebagai berikut:
konstan.
- Antarmuka Periferal Parallel / Parallel
2.3 Dasar Teori Pemfilteran
Peripheral Interfaces (PPIs
- Port Serial / Serial Ports (SPORTs) Sinyal di dunia nyata ada dalam bentuk analog dan
- Antarmuka Periferal Serial / Serial Peripheral selalu merupakan sinyal komposit antara bagian yang
Interface (SPI) diketahui dan yang tidak diketahui. Misalnya, suara di
- Timer multi-guna / General-Purpose Timers jalur telepon adalah gabungan dari suara speaker di
- Universal Asynchronous Receiver Transmitter ujung dan derau. Pendengar di ujung harus mem-filter
(UART) suara dominan agar pembicaraan dapat berlangsung.
- Watchdog timers Contoh ini menunjukkan bahwa telepon mem-filter
- I/O multi-guna/ General Purpose I/O hampir semua derau kanal dan selanjutnya terserah
(Programmable Flags) pengguna untuk mem-filter dan mengartikan suara.
Periferal-periferal tersebut di atas terhubungkan Karenanya, pem-filter-an adalah teknik pemrosesan
dengan inti melalui beberapa bus ber- bandwidth besar, sinyal yang mendasar untuk mengekstrak sinyal yang
seperti ditampilkan pada Gambar 1. diperlukan dari bentuk aslinya.
Semua periferal kecuali I/O multi-guna dan Semua teknik pem-filter-an analog –low-pass, high-
Timer, didukung oleh struktur DMA yang fleksibel, pass, band-pass, dan band-stop– dapat
termasuk di antaranya adalah dua buah pengatur DMA diimplementasikan di domain dijital bila sinyalnya di-
(DMA1 dan DMA2) dan sebuah pengatur internal sampling dengan tepat. Sampel sinyal ini dikirim
memory DMA (IMDMA). Pada masing-masing dari melalui struktur filter dijital untuk melakukan pem-
DMA1 dan DMA2, terdapat dua belas kanal periferal filter-an
DMA yang dapat deprogram dan dua aliran memori 2.4 Penyimpanan Koefisien Filter dan Sinyal Input
DMA terpisah, ditujukan untuk transfer data antar ruang Dari percobaan sebelumnya Anda telah memperoleh
memori DSP, yang mencakup SDRAM dan memori koefisien filter untuk melakukan pem- filter-an. Kita
asynchronous. Beberapa bus on-chip menyediakan akan menggunakannya sebagai koefisien filter yang
bandwidth yang cukup untuk menjaga agar inti prosesor akan diterapkan di BF561. Nantinya kita akan mencoba
berjalan meskipun terdapat pula aktivitas pada semua program filter dalam bahasa pemograman C ataupun
periferalperiferal on-chip dan periferal-periferal Assembly, jadi kita dapat menuliskan koefisien tersebut
eksternal. di program kita, seperti berikut (contoh).
2.2 Arsitektur inti (Core) ADSP-BF561
ADSP-BF561 memiliki dua inti Blackfin identik int koef={a1,a2,a3,a4};
dan setiap inti mengandung dua 16-bit multiplier, dua Tetapi biasanya akan lebih mudah bila kita menyimpan
40-bit accumulator, dua 40-bit arithmetic logic unit koefisien tersebut di dalam file. Hal ini memudahkan
(ALU),empat 8-bit video ALU dan sebuah 40-bit shifter apabila kita ingin mengganti-ganti koefisien kita dengan
bersamaan dengan unit-unit fungsional dari setiap inti, cepat.
seperti ditampilkan pada Gambar 2. Unit-unit
2.5 White Noise 2. Percobaan Implementasi filter FIR : Band-Pass Filter
• Buat source code bandpass filter pada MATLAB dengan orde 31 dan
White noise adalah sinyal acak (random) dengan 1 frekuensi pass 1000-3000 Hz

spektrum daya flat. Artinya sinyal white noise memiliki


• Tampilkan VisualDSP++ dan siapkan program yang digunakan pada
daya yang sama pada bandwidth yang tetap pada setiap 2 modul tiga

frekuensi tengah. White noise merupakan nama yang


• Buka Process_data.c
diturunkan dari cahaya putih yang spektrum daya dari 3

cahayanya terdistribusi pada rentang band cahaya


• Pastikan nilai yang dimasukkan adalah koefisien dari filter FIR
tampak. Bandwidth dari white noise terbatas pada 4

prakteknya oleh mekanisme pembangkitan noise, media • Ganti koefisien dengan koefisien lowpass dari MATLAB
5
transmisi. Sinyal random dapat dikatakan white noise
jika memiliki spektrum yang flat pada bandwidth • Tekan tombol F7 pada keyboard.
6
terlebar yang mungkin dapat dilewatkan pada sebuah
medium. • Tekan tombol F5 pada keyboard.
7

• Lakukan pengamatan pada sinyal masukan dan keluaran.


III. METODOLOGI 8

A. Alat dan Bahan


• Uji filter yang telah dibuat menggunakan white noise
Adapun komponen peralatan yang akan digunakan pada 9

percobaan modul ini yaitu:


• Rekam keluaran filter dengan program audacity
- 1 unit computer 10
- Software MATLAB dan Visual DSP++ 5.1.2
- Kit Blackfin BF561EZ, Adaftor, Kabel
RCA,Converter RCA, dan Speaker aktif 3. Percobaan Implementasi filter FIR : High-Pass Filter

B. Prosedur Percobaan • Buat source code lowpass filter pada MATLAB dengan orde 31 dan
1. Percobaan Implementasi filter FIR : Low-Pass Filter 1 frekuensi cut off 6000 Hz

• Buat source code lowpass filter pada MATLAB dengan orde 31 dan
frekuensi cut off 800 Hz • Tampilkan VisualDSP++ dan siapkan program yang digunakan pada
1
2 modul tiga
• Tampilkan VisualDSP++ dan siapkan program yang digunakan pada
2 modul tiga
• Buka Process_data.c
3
• Buka Process_data.c
3
• Pastikan nilai yang dimasukkan adalah koefisien dari filter FIR
4
• Pastikan nilai yang dimasukkan adalah koefisien dari filter FIR
4
• ganti koefisien dengan koefisien highpass fari MATLAB
5
• ganti koefisien dengan koefisien lowpass fari MATLAB
5
• Tekan tombol F7 pada keyboard.
• Tekan tombol F7 pada keyboard. 6
6

• Tekan tombol F5 pada keyboard.


• Tekan tombol F5 pada keyboard. 7
7

• Lakukan pengamatan pada sinyal masukan dan keluaran. • Lakukan pengamatan pada sinyal masukan dan keluaran.
8 8

• Uji filter yang telah dibuat menggunakan white noise • Uji filter yang telah dibuat menggunakan white noise
9 9

• Rekam keluaran filter dengan program audacity • Rekam keluaran filter dengan program audacity
10 10
IV. DATA PERCOBAAN akan dihasilkan akan mengikuti plot respon magnitude dari
1. Percobaan Implementasi filter FIR : Low-Pass lowpass filter.
Filter Pada percobaan ini frekuensi cut off bukan sebuah frekuensi
sinyal telah teredam, melainkan frekuensi ketika energy dari
sinyal tersebut mulai menurun atau mengecil. Dapat
dibuktikan bahwa percobaan yang pertaman adalah benar

2. Percobaan Implementasi filter FIR : Band-Pass


Filter

Figure 1 sinyal hasil pemfilteran low-pass

Figure 3 Sinyal hasil pemfilteran band-pass

Figure 2 Frekuensi linier filter low-pass

Source code:
>> koef = fir1 (31,800/8000);
>> koef = round (2^31*koef);

Analisis:
Pada percobaan ini, kita terlebih dahulu melakukan Figure 4 Frekuensi linier filter band-pass
pengambilan koefisien filter lowpass dengan menggunakan
MATLAB, sama hal nya seperti praktikum pada modul ke tiga. Source code:
Disini kita menggunakan filter lowpass dengan orde 31 dan >> koef = fir1 (31,[0.125,0.375],’bandpass’) ;
frekuensi cut off 800 Hz dan frekuensi sampling sebesar 8000 >> koef= round (2^31*bandpass);
Hz. Pada perintah yang ada pada matlab menggunakan source
code,koefisien filter harus diubah menjadi bilangan fraksional, Pada percobaan ini, kita terlebih dahulu melakukan
hal ini dilakukan karena prosesor fixed point pada blackfin pengambilan koefisien filter bandpass dengan menggunakan
sebesar 32 bit sehingga hanya dapat mengolah bilangan MATLAB, sama hal nya seperti praktikum pada modul ke tiga.
integer , setelah itu kita akan mengimplementasikan filter Disini kita menggunakan filter bandpass dengan orde 31 dan
pada blackfin ke visual dsp ++. frekuensi pass 0.125 dan frekuensi sampling sebesar 0.375.
Kita akan mebuat filterisasi berupa sebuah masukan Pada perintah yang ada pada matlab menggunakan source
white noise yang sama halnya seperti sebuah sinyal yang code,koefisien filter harus diubah menjadi bilangan fraksional,
memiliki spectrum flat, dikarenakan sinyal tersebut bersifat hal ini dilakukan karena prosesor fixed point pada blackfin
flat, maka respon frekuensi dari keluaran sinyal output yang sebesar 32 bit sehingga hanya dapat mengolah bilangan
integer , setelah itu kita akan mengimplementasikan filter hanya dapat mengolah bilangan integer , setelah itu kita akan
pada blackfin ke visual dsp ++. mengimplementasikan filter pada blackfin ke visual dsp ++.
Pada percobaan yang kedua ini, suatu filterisasi dilakukan Dari gambar grafik sinyal diatas, dapat dilihat bahwa white
dengan memasukkan sinyal input yang memiliki suatu noise menghasilkan suatu sinyal output yang dapat mem blok
spectrum flat seperti white noise, dikarenakan sinyal yang amplitude dibawah frekuensi yang telah berlaku dan
akan kita jadikan input bersifat flat, maka dari itu respon meloloskan nilai frekuensi dibawahnya.
frekuensi yang akan dihasilkan akan mengikuti plot dari
respon magnitude filter
V. Kesimpulan
3. Percobaan Implementasi filter FIR : High-Pass - Implementasi dari filter digital dapat menggunakan
Filter hardware beriupa blackfin untuk berbagai macam filter
seperti lowpass,bandpass,serta highpass.
- Pada filter lowpass hanya dapat meloloskan sinyal input
masukan yang berada pada range minimum diantara kedua
frekuensi
- Blackfin adalah hardware yang dapat memproses sinyal
input digital dan dapat menghasilkan sinyal output yang
akan kita inginkan
- Pada modul praktikum ini, white noise bekerja dengan
baik, dimana white noise adalah sinyal acak (random)
Figure 5 Sinyal hasi pemfilteran high-pass dengan spektrum daya flat. Sinyal white noise
memiliki daya yang sama pada bandwidth yang tetap
pada setiap frekuensi tengah.
- Filter low-pass berfungsi hanya meloloskan sinyal
masukan yang memiliki nilai frekuensinya berada
dibawah frekuensi cut off
- Filter band-pass berfungsi hanya meloloskan sinyal
masukan yang memiliki frekuensi diantara ke dua
batasan nilai frekuensi pass nya.
- Filter high-pass berfungsi hanya meloloskan sinyal
masukan yang memiliki nilai frekuensinya berada
pada diatas frekuensi cut off nya
Figure 6 Frekuensi linier filter high-pass

Source code: REFERENSI


>> highpass = fir1 (31,0.75.’high’); [1] Proakis,Jhon.Manokalis,Dimiritis,Digital Signal
>> koef= round (2^31* highpass); Processing, Principles, Algoritm, and Apllication,Prentice
Hall,1998.
Pada percobaan ini, kita terlebih dahulu melakukan [2] Mervin T Hutabarat, Praktikum Elektronika II
pengambilan koefisien filter highpass dengan menggunakan Laboratorium Teknik Elektro ITB,Bandung,2015.
MATLAB, sama hal nya seperti praktikum pada modul [3]http://bima.lecturer.pens.ac.id/materi%20praktikum@20d
sebelumnya. Disini kita menggunakan filter highpass dengan sp/ps5_fir.pdf
orde 31 dan frekuensi high 0.75 . Pada perintah yang ada pada
matlab menggunakan source code,koefisien filter harus
diubah menjadi bilangan fraksional, hal ini dilakukan karena
prosesor fixed point pada blackfin sebesar 32 bit sehingga
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai