Nama Kelompok :
Nilai yang mendasari ekonomi Islam adalah ajaran tauhid. Prinsip tauhid
mengajarkan bahwa semua aktivitas manusia, termasuk ekonomi, hanya ditujukan untuk
mencari kesenangan dan sesuai dengan petunjuk Allah. Prinsip tauhid adalah pembeda
antara ekonomi syariah dan konvensional. Ada empat nilai dasar ekonomi Islam yang
membedakannya dengan ekonomi konvensional.
Kepemilikan
Dalam hukum dasar Islam, pada hakekatnya segala sesuatu hanya milik
Allah SWT (Surat Yunus 10:55). Peran manusia di muka bumi ini hanya sebagai
khalifah atau pengelola. Hal ini sesuai dengan QS Al-Baqarah 2:195 yang artinya:
“Dan belanjakanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Meskipun demikian, manusia tetap memiliki hak pribadi atas usahanya,
baik berupa tanah, harta benda, dan sebagainya. Pengalihan kepemilikan harus
didasarkan pada transaksi ekonomi yang sah, hibah, atau warisan.
Pertumbuhan seimbang
Dalam Islam, pertumbuhan ekonomi harus diimbangi dengan menjaga
keseimbangan antara kesejahteraan spiritual dan kelestarian alam. Artinya
manusia tidak boleh mengeksploitasi alam secara berlebihan untuk meningkatkan
perekonomian.Hal yang mampu mengendalikannya adalah kesejahteraan spiritual.
Jika memiliki spiritualitas yang tinggi dan merasa selalu diawasi oleh Allah SWT,
tidak mungkin seseorang melakukan kerusakan alam demi ekonomi semata.
Tentunya mereka akan menjaga keseimbangan.