Anda di halaman 1dari 16

NE

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK MESIN
G
P

JLN SUKARNO HATTA NO. 09 MALANG

Work Order No: Tanggal WO: Closing WO:

WORK PLAN - JOB PLANT (WORK ORDER)


PERAWATAN PUMPA
No. Asset Pelaksana: PUTRA EGA R
Jenis Mesin Mekanik MOH. HUSNUL AMALI

Merk Teknisi Listrik RIZKI AHMAD Y

Pembantu-1 MUHAMMAD UBAIDILLAH


Power Pembantu-2 MUHAMMAD NUR FERDIAN A
Pembantu-3

Kebutuhan Work Plan Ya/ Tidak Jumlah Kebutuhan Job Plan

Ijin Kerja (Permits) ya 1 Tenaga Kerja dan Keahlian Ya/ Tidak Jumlah (Orang)

Ijin Kerja Umum Tidak - General Helper (Pembantu) ya 1


Ijin Kerja Panas Tidak - Teknisi Produksi Tidak -
Ijin Kerja ketinggian Ya 1 Teknisi Mekanik ya 1
Ijin Kerja Listrik Ya 1 Teknisi Listrik ya 1
- Buah/ Unit
Ijin Kerja Ruang Terbatas Tidak Safety Tools

Ijin Kerja Penggalian Tidak - LOTO - Procedure 1


Instruksi Kerja Mesin Ya 1 Sepatu Safety 1
Gambar Kerja Tidak - Wearpack 1
Mesin Tidak - Goggles 1
Wiring Diagram Ya 1 Sarung Tangan 1
PLC Ya 1 Apron 1
Hydraulic and Pneumatic Tidak - Masker 1
Alat Ukur Buah/ Unit Perkakas Kerja (Hand Tools) Buah/ Unit
vernier caliper 1 Obeng - + 1
Dial Indicator
1 majun 1
Feeler Gauge
1 kunci pas 1
Multi Tester / Avo Meter 1 tang potong 1
Micrometer Dalam-Luar 1 tang kombinasi 1
Thermometer 1
Flow Control 1
Pressure gauge 1 test pen 1
kunci inggris 1
Malang,................. Malang,................. Malang,................. Malang,.................
Dikerjakan Oleh Diperiksa Oleh Dikerjakan Oleh Diperiksa Oleh

Putra Ega R Putra Ega R Moh. Husnul Amali Rizki Ahmad Y


Pelaksana Supervisor Mekanik Teknik Listrik

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 1/ 16


A. IDENTIFIKASI KOMPONEN PUMPA
Hasil
No. KOMPONEN AC MOBIL FUNGSI Catatan
Baik Rusak
1 Discharge Nozzle sebagai tempat keluarnya cairan yang bertekanan dari
dalam pompa.

Baik

2 Suction Nozzle saluran hisap yang sebagai jalur masuknya fluida ke


pompa

Baik

3 Volute untuk menerima aliran air dari impeller dan mengubah


energi kinetik menjadi tekanan pada fluida.

Baik

4 Beiring Housing untuk mengurangi gaya gesek antara shaft (poros) dan
lubang poros

Baik

5 Impeller untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi


kecepatan energi pada fluida yang dipompakan secara
terus menerus (terus menerus).

Komponen
Tidak
berkarat

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 2/ 16


6 Poros(Shaft)  untuk memutar momen dari penggerak selama pompa
dalam kondisi beroperasi, komponen ini bekerja juga
sebagai dudukan impeler dan bagian yang bergerak
lainnya.
Komponen
Tidak
berkarat

7 Kopling Motor  untuk menghubungkan poros dalam mekanisme yang


berbeda, terutama melalui rotasi, untuk mentransfer
kekuatan berputar dari motor ke bagian mekanik
dari pompa pakan, sehingga mencapai torsi transmisi.
Baik

8 Cooling Fan Untuk mendinginkan motor penggerak pompa

Baik

B. WORK ORDER PUMPA


Bahan dan Alat Yang Hasil
No. Daftar Urutan Pekerjaan Perawatan Pumpa Catatan
Diperlukan Baik Rusak
1 PEMERIKSAAN
- Pembersihan tadah isap dan pipa isap
Selama proses pemasangan instalasi pompa ada kalanya terdapat kotoran atau benda asing yang Packing tekan, Kunci Momen,
masuk ke dalam pipa isap atau tadah isap, sehingga hal ini jika tidak dibersihkan pompa akan Majun, Lem Pipa.
mengalami gangguan yang serius. Dalam beberapa kasus tertentu, paking tekan harus dipakai lebih
dahulu di dalam kotak paking pompa dan kemudian setelah air di dalam pompa benar- benar bersih
perapat mekanis dipasang. Pada kegiatan ini pada umumnya tidak memerlukan peralatan khusus,
tetapi jika sampai melakukan pemasangan perapat mekanis sebaiknya menggunakan kunci momen,
sehingga dapat memberikan kekencangan sesuai dengan ketentuan dan dapat memberikan tekanan
pengencengan yang merata.

- Pemeriksaan sistem kelistrikan:


Ketepatan kapasitas pemutus sirkuit (fuse), relai, ukuran, dan sambungan kabel harus diyakinkan. Fuse, Relay, Motor benam,
Untuk motor, terutama motor benam, tahanan isolasinya harus diukur dan dipastikan bahwa harganya Multitester, Kabel, Kunci Pas
sesuai dengan ketentuan yang ada pada buku petunjuknya. Alat ukur yang diperlukan adalah ,
multitester dan peralatannya adalah kunci pas atau obeng guna meyakinkan sambungan kabel pada Obeng + -, Tang Potong,
terminalnya. Saklar, Isolasi listrik 3M.

- Pemeriksaan Kelurusan
Kelurusan poros pompa dan motor harus diperiksa dengan cara dan standar yang telah ditentukan dan Poros Pumpa, Motor, Pisau
jika ada penyimpangan harus dikoreksi lebih dahulu. Perata, Kunci Pas, Kunci
Dalam kegiatan ini peralatan yang diperlukan pisau perata, kunci pas, kunci momen, dan alat ukur Momen, Feeler Gauge, Dial
yang diperlukan antara lain feeler, dial indicator dan peralatan pendukungnya. Indicator dan pendukungnya.

2 PROSEDUR BONGKAR PASANG PUMPA


1 Persiapan pembongkaran
2 Tutup semua katup sorong (outlet valve)
3 Keluarkan air / fluida dari pompa
4 Lepaskan motor penggerak, dengan terlebih dahulu melepas pelindung kopling kemudian tarik Kunci Pas , Majun,
mundur motor penggerak dan tinggalkan baut kopling di tempatnya selanjutnya lepaskan baut kopling Sarung tangan, Baut baut,
tersebut dengan menariknya. Pelumas (WD 40),

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 3/ 16


Gambar Cara Melepas motor
penggerak

5 Pembongkaran Pumpa
a) Melepas penyangga dan tutup rumah dari rumah pompa: meskipun baut untuk tutup rumah telah Penyangga, Tutup Rumah
dilepas, tutup ini sering tidak mudah dilepas karena sambungannya berkarat dan sangat rapat. Jika Pumpa, Baut - baut, Flens,
pada flens tutup disediakan dua buah lubang berulir untuk menarik flens, maka pada lubang tersebut Obeng (-), Baji, kikir, Palu
dapat dipasangan baut yang sesuai dan secara bersama-sama dikencangkan sampai tutup terlepas dari Karet, WD 40 (cairan), Kikir
rumah pompa. Jika lubang ulir tidak ada, masukan obeng (-) atau baji dicelah diantara rumah dan flens Halus.
tutup secara bergantian di beberapa tempat, jika celah mulai melebar, tutup dapat dicongkel dengan
dua buah obeng secara serentak pada tempat yang berseberangan sampai tutup terlepas. Selanjutnya
tarik tutup ini searah sumbu poros dan goresan atau luka yang ditimbulkan pada permukaan flens
harus segera dikikir halus secukupnya tanpa merusak kerataan permukaan flens

Gambar Cara Melepas


Penyangga dan tutup rumah
pompa

b) Melepas Impeller: impeller dapat dilepas setelah mur dan cincin dibuka dengan menggunakan alat Impeller, Mur, Cincin,
penarik atau tracker (puller) atau dengan memukul ujung poros impeller dengan hati-hati tampa Bantalan Bola, Pasak, Track
merusak ujungnya, dan impeller dicongkel dengan dua buah obeng (-) pada celah antara impeller dan Puller, Palu Plastik, Kikir,
rumah pompa dan pada saat mencongkel di berikan pelumas agar mudah dilepas. Pekerjaan ini harus Pelumas, Obeng (-)
dilakukan dengan gaya yang tidak berlebihan, sehingga tidak mengakibatkan poros menjadi bengkok
dan bantalan bola menjadi rusak. Selanjutnya keluarkan pasak, jika alur pasak tergores atau
mengembang pinggirnya, haluskan dengan kikir agar selubung dapat dikeluarkan.

Gambar Cara Melepas


impeller

c) Melepas selubung poros: Selubung poros yang melindungi poros terhadap gesekan dengan paking Selubung poros, Paking Tekan
tekan (glance packing) dicabut jika dan hanya jika benar- benar perlu diganti. Selubung ini tidak dapat (Glance Packing), Pasak
diputar terhadap poros karena ditahan oleh pasak impeller dan mudah dikeluarkan, tetapi selubung Impeller, Impeller, Pemanas
poros yang dipasang dengan sambungan kerut pada poros harus lebih dahulu dipanaskan sebelum Selubung/ Bearing, Gerinda
dapat dicabut. Perlu diketahui bahwa selubung poros biasanya terbuat dari perunggu yang mempunyai
koefisien muai lebih besar dari pada baja, sehingga jika dipanaskan akan mudah dilepas, tetapi jika
bahan sama tahan karat atau yang sejenis proses pemanasan tidak akan efektif dan hal ini hanya dapat
dilepas dengan jalan membelah nya dengan gerinda, tampa merusak permukaan poros.

d) Melepas kopling: Kopling untuk daya kecil dapat dilepas dari porosnya dengan terlebih dahulu Kopling, Baut Penetap, Palu
mengendurkan baut penetap, kemudian memukul keluar secara merata dengan palu kayu atau plastik. kayu/ plastik, Pemanas
Kopling untuk daya sedang dan besar disambungkan pada poros dengan sambungan kerut, sehingga Bearing/ Selubung Poros,
untuk melepasnya sekeliling naf (hub) kopling luar harus dipanaskan dengan nyala api sambil ditarik. Brunder api, Treker, Pelumas
Sebelum dipanaskan baut kopling harus dikeluarkan agar bus karet tidak rusak kena panas, begitu juga
bantalan bola hendaknya dijaga agar tidak kena pengaruh panas yang berlebihan.

Gambar Cara Melepas kopling

e) Melepas bantalan bola (ball bearing): Bantlan bola dilepas hanya jika perlu diganti dengan yang Bantalan Bola (Baru),
baru dan untuk melepasnya dapat menggunakan penarik (puller) yang dikaitnya dengan cincin luarnya Packing, Track Puller

6 Pengukuran

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 4/ 16


memeriksa semua komponen dan jika perlu dilakukan dilakukan pengukuran pada komponen- Impeller, Pasak, Alur Pasak,
komponen tertentu seperti Impeller, pasak, alur pasak, poros, selubung poros, dudukan bantalan, Poros, Selubung Poros,
rongga rumah pompa, dll guna keperluan indentifikasi layak tidaknya komponen tersebut atau perlu Dudukan/ rumah bantalan,
tidaknya proses perbaikan sebelum proses pemasangan kembali. Dalam pengukuran komponen Rongga Rumah Pompa,
tersebut dipelukan alat ukur jangka sorong (vernier caliper), mikrometer luar dan dalam, sehingga Jangka sorong (vernier
suaian antara poros dan lubangnya sesuai standar. Ukuran poros yang perlu diperhatikan calipper), Mikrometer Luar-
ukurannya adalah yang berpasangan dengan impeller, bantalan, dan selubung poros. Dudukan Dalam,
bantalan diameter lubangnya harus mempunyai suaian pas dengan diameter luar bantalan. Komponen
lainnya yang kemungkinan mengalami keausan atau kerusakan di chek ukurannya, masih dalam batas
toleransi atau tidak, dengan memperhatikan spesifikasi, sekiranya ada pada buku manual.

7 Prosedur Pemasangan Komponen


1. Memasang selubung poros: Sebelum selubung dipasang, poros harus diampelas halus. Panaskan Poros,amplas halus, Pemanas
selubung poros antara 140°C s/d 160°C secara merata kira-kira selama 6 s/d 8 menit agar memuai dan Bearing/selubung poros,
segera pasangkan pada poros di tempat yang telah ditentukan,

2. Memasang bantalan bola: pasangkan bantalan bola pada poros dengan mesin pres secara hati-hati, Bantalan Bola (Baru), Mesin
jangan sampai miring sehingga putaran poros nantinya tidak eksentris (oleng). Jika menggunakan Press Bantalan, Pemanas
sistem pemanasan, Bantalan, Pelumas, Gemuk,
panaskan bantalan maksimum 120oC dengan menggunakan alat pemanas (heater) dan masukkan ke Olie, Heater (Pemanas)
poros dengan cepat dan tepat pada posisinya. Selanjutnya berikan pelumas gemuk (grease), jika
bantalan belum ada pelumasnya.

Gambar Memasang Bantalan Gambar Memasang Poros

Gambar Memasang Bantalan Gambar Memasang Poros


3. Memasang pelempar dan penekan paking (glance packing) di tempat yang telah ditentukan pada Penekan Packing (Glance
poros. Packing), Poros

Gambar Cara Memasang paking penekan dan impeller pada poros


4. Memasang impeller: Sebelum memasang impeller, terlebih dahulu periksa ukuran impeller dan alur Impeller, Palu Kayu atau Palu
pasaknya, untuk meyakinkan bahwa pasak benar- benar pas dan tidak goyang. Selanjutnya pasang Plastik, Ring, Mur
impeller dengan dipukul dengan palu plastik sampai pada posisi yang benar. Pasang ring dan mur Pengencang, Poros, Ring
pengencang pada poros untuk mengunci posisi impeller. Memasang cincin perapat: untuk Perapat, Rumah Pompa, kunci
memasangnya, rumah pompa harus dilepas dari landasan terlebih dahulu. Cincin perapat ini biasanya pas ....
tipis, sehingga untuk memasangnya cincin harus dimasukkan secara merata dan lurus. Kunci Momen

Gambar Cara Memasang cincin perapat, rumah pompa, dan penyangga

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 5/ 16


5. Memasang rumah pompa: Untuk mengawali pasang dahulu paking karet, selanjutnya memasang Rumah Pumpa, Paking Karet,
rumah pompa dan memasang atau mengencangkan mur pengikat rumah pompa secara merata dan Mur Pengikat, Kunci Momen/
dengan torsi yang sesuai. Kunci Torsi,
Majun
6. Memasang penopang: pasang penopang dengan mengencangkan mur pengikat secara merata dan Penopang, Mur pengikat,
torsi yang sesuai. Kunci Torsi/ Momen

7. Memasang paking tekan dan penekan paking: Masukan paking baru di kotak paking dalam jumlah Paking Tekan (baru), Poros
yang sesuai dan pasang penekan paking dengan tekanan ringan serta merata,
sehingga poros dapat diputar dengan tangan.

8. Memasang kopling: Pasang kopling dengan pemukulan secara merata atau dengan proses Kopling, Palu karet/ plastik,
pemanasan kalau menggunakan suaiannya sangat sesak. Pemanas Bantalan

Gambar Cara Melakukan Pemeriksaan kelurusan kopling (sumbu)


9. Meluruskan poros dan pipa: jika rumah pompa juga dilepas maka pipa keluar dan pipa isap harus Poros, Pipa Isap, Pipa Keluar,
disambungkan pada flens pompa dengan diberi paking setelah pompa diluruskan. Dalam hal ini Rumah Pompa,Pen
penyambungan pipa tidak boleh dilakukan dengan paksa sebab akan menganggu kelurusan poros dan Penetap(dowel)
menimbulkan tegangan yang berlebihan pada flens pompa.

8 Instalasi

1. Pemipaan
1. Pipa isap: dalam merencanakan pipa isap, tindakan pengamanan yang perlu diambil antara lain: Pipa Isap, Nozle Isap,
• Hindari terjadinya penyimpangan aliran atau pusaran pada nozle isap. Belokan(Elblow), Lem Pipa,
• Pipa harus sependek mungkin dan jumlah belokan harus sesedikit mungkin agar kerugian head dapat Gegaji Pipa.
diperkecil.
• Hindari terjadinya kantong udara di dalam pipa dengan membuat bagian pipa yang mendatar agak
menanjak ke arah pompa dengan kemiringan 1/100 sama 1/50. jika terjadinya kantong udara tidak
dapat dihindari, maka harus dibuatkan alat untuk membuang udara tersebut.

Gambar Konstruksi pipa isap


• Sambungan pipa isap harus betul-betul rapat agar udara dari luar tidak dapat masuk, karena pada
umumnya tekanan di saluran pipa isap lebih rendah dari pada tekanan atmosfer (jika posisi pompa di
atas tadah isap).
• Bila diperlukan saringan pada katup isap harus diperhatikan cara untuk membersihkannya

Gambar Konstruksi pipa isap dengan isapan dan dorongan

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 6/ 16


2. Pipa Keluar:
• Diameter pipa keluar harus ditentukan berdasarkan atas efisiensi dan ekonomi pemompaan atau pipa, katup pipa, lem pipa,
tidak harus sama dengan diameter lubang keluar pompa. Secara ekonomi, jika pipa keluar yang gergaji pipa
diperlukan harus panjang, tergantung pembiaya pemeliharaan, ongkos daya pompa, dan biaya instalasi
yang meliputi, katup-katup, biaya pemasangan, dan pekerjaan sipil atau pendukung lainnya. Pada
umumnya kecepatan aliran di dalam pipa diambil 1 s/d 2 m/det, untuk pipa berdiameter kecil dan 1,5
s/d 3 m/det untuk pipa berdiameter besar. Kecepatan tidak boleh lebih dari 6 m/det, karena akan
terjadi penggerusan.
• Pompa dengan head rendah, ujung akhir pipa keluar umumnya dibuat terbuka dengan arah hampir
mendatar, di bawah permukaan cairan di tadah atas.

3. Penumpu pipa:
• Dalam instalasi pipa harus ditumpu untuk menahan berat pipa, berat cairan
Karet penyekat getaran, Baut,
Kunci Pas Ring, Besi
penggantung Pipa(Klem Pipa)

Gambar Konstruksi pipa keluar dan penumpuny


9 Pengujian Pompa
1 Konstruksi Rangkaian Thermometer, pressure gauge,
Peralatan dan alat ukur yang digunakan dalam proses pengujian pompa adalah flow meter, manometer follow control, Flow Meter
(pressure gauge), hambatan variabel (flow control), dan alat ukur suhu (thermometer) yang dipasang
ke saluran keluar pompa dan dihubungkan ke tadah keluar (reservoir). Alat ukur suhu (thermometer)
bisa tidak diperlukan jika suhu fluida relatif konstan terhadap perubahan tekanan kerja pompa.

Gambar Rangkaian pengujian pompa


2 Prosedur Pengujian
Perlu diingat sebelum menghidupkan mesin, hambatan variabel (flow control) unit harus terbuka Thermometer
sepenuhnya untuk menghindari kerusakan pada pompa. Selanjutnya setelah semua rangkaian
dianggap sudah siap, lakukan pengujian dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut.
1. Hidupkan mesin dan jalankan dengan kecepatan rata-rata atau kecepatan uji jika hal ini ditentukan
dalam kecepatan uji.
2. Naikkan hambatan pada aliran pompa dan teruskan sampai temperatur cairan mencapai temperatur
operasi (30°C jika tidak diberikan dalam spesifikasi).
3. Dengan hambatan variabel yang sepenuhnya terbuka, catat jumlah dan tekanan aliran.
4. Naikkan hambatan pada aliran pompa untuk memberikan tambahan tekanan sampai mencapai katup
relif yang telah ditentukan. Peringatan: Jangan membiarkan tekanan melebihi relief valve tekanan
normal.

10 Overhoul Pompa Roda Gigi (Gear Pump)

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 7/ 16


Pompa roda gigi merupakan Positive Displacement Pump, sehingga pompa ini mampu memompa
sejumlah fluida atau oli yang sama untuk tiap revolusi shaft inputnya. Perubahan kecepatan rotasinya
mampu mengendalikan jumlah output pompa. Tekanan kerja maksimum (maximum operating
pressure) yang dapat dibatasi pompa ini mencapai 27.579 kPa (4000 psi).
Batasan tekanan ini karena adanya ketidak seimbangan hidrolik yang ada dalam rancangannya.
Ketidak seimbangan hidrolik ini menciptakan beban sisi pada poros yang ditahan dengan adanya
bantalan (bearing) dan roda gigi ke kontak rumah pompa (housing). Pompa roda gigi mampu
mempertahankan ‘efisiensi volumetrk’ diatas 90% ketika tekanan tetap dijaga dalam range tekanan
pengoperasian yang ditentukan.

Gambar Rangkaian komponen roda gigi


Gambar 1.28 menunjukkan komponen pompa roda gigi seperti, seal retainer (1), seal (2), seal back-
ups (3), isolation plates (4), spacers (5), sebuah roda gigi penggerak (drive gear) (6) sebuah roda gigi
yang digerakkan (idler gear) (7), sebuah rumah pompa (housing) (8), sebuah mounting flange (9),
sebuah flange seal (10), dan pressure balance plate (11) pada sisi lain dari roda gigi tersebut. Bantalan
dipasang pada rumah pompa dan mounting flange pada sisi roda gigi untuk menahan poros roda gigi
selama perputaran.

Terdapat dua jenis pressure balance plate yang digunakan dalam pompa roda gigi. Jenis yang lama (1)
memiliki bagian belakang yang rata. Jenis ini menggunakan plat isolasi, back up seal, seal berbentuk
angka 3 dan sebauah seal retainer. Jenis yang baru (2) memiliki bentuk melengkung yang menyerupai
angka 3 pada bagian belakangnya dan lebih tebal dibanding jenis yang sebelumnya. Jenis pressure
balance plate yang baru ini menggunakan dua jenis seal yang berbeda.

Gambar Komponen seal pada pompa roda gigi


Ketika pompa berputar maka roda gigi akan turut membawa oli dari Inlet pompa ke outlet pompa.
Arah perputaran drive gear shaft ini ditentukan oleh letak bagian inlet dan outlet dan roda gigi
pengerak akan selalu menggerakkan oli memutari sisi / outside dari roda gigi dari bagian inlet outlet.
Hal ini terjadi pada keduanya, baik pada pompa roda gigi dan gear motor. Pada kebanyakan pompa
roda gigi, saluran masuk (inlet port) lebih besar diameternya dibanding saluran keluar (outlet port)
untuk menjamin kecukupan supply cairan sesuai kebutuhan sistem dan memastikan tidak terjadi
kekurangan supply (Starvasion Pump) pada pompa. Pada pompa dan motor bidirectional, inlet port
dan outlet port sama besar.

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 8/ 16


Aliran keluar (Output flow) dari pompa roda gigi dihasilkan oleh dorongan keluar cairan pada roda
gigi pengerak ketika cairan memasuki sambungan pada outlet side. Hambatan terhadap aliran fluida
menciptakan pressure pada outlet. Ketidakseimbangan pompa roda gigi disebabkan oleh pressure
outlet port yang lebih tinggi dibandingkan tekanan pada inlet port. Makin tingginya tekanan fluida
mendorong roda gigi masuk ke inlet port pada housing. Poros dan bantalan menahan beban samping
untuk mencegah keausan berlebihan antara ujung gear dan housing.
Pada high pressure pump, gear shat sedikit mengecil dibandingkan ujung outboard bearingnya ke roda
gigi. Ini memungkinkan persinggungan penuh antara poros dan bantalan ketika poros sedikit
membengkok ketika terjadi ketidak seimbangan tekanan. Fluid pressurized juga diarahkan diantara
wilayah / area yang terdapat seal dari pressure balance plat dan housing serta mounting flange untuk
menyekat ujung gigi roda gigi. Besarnya area yang disekat/ seal antara pressure balance dan housing
adalah jumlah yang membatasi gaya/ force yang mendorong plat ke ujung gir.

11 Overhoul Pompa Vane (Vane Pump)


Seperti yang terlihat pada Gambar 1.30 pompa vane merupakan Positive Displacement pump, tetapi
output pompa bisa tetap atau variable. Baik fixed maupun variable vane pump menggunakan
penamaan komponen yang serupa. Setiap pompa terdiri dari housing (1), Cartridge (2), mounting plate
(3), mounting plate seal (4), cartridge seal (5), cartridge back-up ring (6), snap ring (7), dan input shaft
dan bearing (8). Cartridge ini terdiri dari beberapa plate penunjang / support plate (9), displacement
ring (10), flex plate (11), slotted rotor (12), dan vane (13). Input shaft menggerakkan slotted rotor.
vane bergerak keluar masuk melalui slot pada rotor dan seal pada outer tip terhadap cam ring. Bagian
dalam ring displacement pump tetap berbentuk bulat telur (elips). Bagian dalam ring positive
Displacement pump berbentuk bulat penuh. Flex plate menyekat sisi-sisi rotor dan ujung vane. Pada
beberapa rancangan pump / pompa pressurized rendah, support plate dan housing menyekat bagian
sisi-sisi rotor dan ujung vane. Support plate dipakai untuk mengarahkan oli ke inlet port yang benar
pada housing. housing ini, sebagai tambahan, memberikan dukungan bagi komponen lain pada vane
pump ini, dan mengarahkan flow/ aliran keluar masuk pump / pompa vane.

Catatan Tambahan:
Kesimpulan:
1. Pompa yang bagus akan menunjukkan kurang dari 15% penurunan aliran dari tekanan nol ke tekanan kerja maksimum.
2. Pompa harus mengalirkan aliran tidak kurang dari 15% jumlah aliran yang telah dispesifikasi oleh pabrik pembuat.
3. Kebisingan pompa tidak boleh berlebihan pada saat pompa tersebut bekerja dengan tekanan maksimum.
4. Jika terjadi kebisingan secara berlebihan dan jumlah aliran kurang dari yang telah ditentukan, maka periksa hambatan isap pompa untuk menentukan jika terjadi kavitasi.
5. Jika hal itu merupakan pompa piston dengan case drain, maka periksa aliran case drain dengan tekanan maksimum. Hal ini tidak boleh melebihi tekanan maksimum yang telah ditentukan atau
10% dari jumlah aliran.

Nb : Pastikan dalam perawatan, pengecekan, penggantian (alat/komponen) harus sesuai spesifikasi atau sesuai dengan standart dalam buku manual atau sesuai dengan ukuran atau
number yang sebelumnya. Dan Teliti dalam Pengerjaan

PENGECEKAN SECARA REALISTIS

Bahan dan Alat Yang Hasil


No. Daftar Urutan Pekerjaan Perawatan Pumpa Catatan
Diperlukan Baik Rusak

PEMBONGKARAN POMPA

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 9/ 16


1 Melakukan pelepasan baut dan mur pada braket/dudukan yang ada dirangkaian Kunci Ring ukuran 15- ü Kondisi baut
pompa untuk memisahkan antara braket dengan pompa dan pelepasan baut dan 16, Oil pelumas, berkarat
mur pada braket/dudukan yang ada dirangkaian motor pompa untuk sehingga agak
memisahkan antara braket dengan motor pompa. sulit dalam
pelepasannya

2 Melakukan pelepasan pada kopling/penghubung antara motor dengan pompa Majun, Palu karet, ü Kondisi karet
dengan menarik salah satu motor/pompa kebelakang. pengganti keret kopling kopling rusak
yang baru pecah dan
longgar dan
keras.

3 Melakukan pelepasan baut dan mur pada adaptor flange yang dimana sebagai ü
penghubung pipa input

4 Melakukan pelepasan baut dan mur pada casing impeler pompa dengan casing Kunci Pas ukuran 15- ü
poros 16, Oil pelumas,

5 Melakukan pelepasan baut dan mur pada tutup casing pompa

6 Melakukan pelepasan baut dan mur pada Plenes yang ada di shaft pompa

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 10/ 16


7 Melakukan pelepasan impeler pompa yang ada di dalam casing pompa dengan
menggunakan tracker

8 setelah melakukan pelesapan impeler selanjutnya memisahkan casing impeler


dengan mengeluarkan poros dengan langkah selanjunya yaitu melepas planes
yang ada di poros

9 melakukan penarikan shaft pada casing pompa karena bantalan/bearing yang


ada sudah agak longgal sehingga kocak dan mudah ditarik

PEMERIKSAAN KONDISI SETELAH DIBONGKAR


10 Pemeriksaan kondisi bearing dan pengecekan kode bearing supaya bisa
mempersiapkan pengganti jika rusak

11 pemeriksaan karet kopling yang rusak dan pecah serta pengambilan gambar
sebagai contoh saat mau membeli cadangannya

PEMASANGAN KOMPONEN POMPA

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 11/ 16


12 Melakukan pemasangan shaft ke casing pompa dengan masukan shaft ke
casing dan dipukul pelan menggunakan palu karet dikarenakan bearing sudah
lecet dan sudah longgar

13 pemasangan tutup casing depan belakang supaya bearing tertutup agar tidak
mudah rusak atau berkarat serta memasang bautnya agar tidakmudah lepang
menggunakan kunci pas

14 pemasangan pemasangan baut antara casing poros dan casing impeler agar
rapat menggunakan kunci ring

15 melakukan pemasangan plenes dengan mur yang ada di shaft porot terhadap
casing impeler dengan menggunakan kunci pas

16 memasang impeler ke poros agar masuk kedalamcasing impeler dengan


memukul dengan palu karet pelan pelan.

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 12/ 16


17 memasang adaptor flange dengan casing impeler dan mengencangkan mur
dengan kunci pas

18

19

20 NAMA NAMA KOMPONEN POMPA

PEMBONGKARAN MOTOR POMPA


21

22

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 13/ 16


23

24

25

26

27

PEMASANGAN KOMPONEN MOTOR POMPA


29

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 14/ 16


30

31

32

33

34

35

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 15/ 16


36

37

38

Job Sheet Perawatan Air Conditioner 16/ 16

Anda mungkin juga menyukai