Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

KELOMPOK STAF MEDIS (KSM)


ILMU KESEHATAN ANAK
TAHUN 2021

MENINGITIS BAKTERIALIS
1. Pengertian Meningitis merupakan peradangan pada selaput otak
(meningen) yang disebabkan oleh berbagai bakteri
pathogen.

2. Anamnesis 1. Perjalanan klinis sering didahului oleh infeksi


saluran napas atas atau saluran cerna (demam,
batuk, pilek, mencret,serta muntah-muntah), dan
infeksi telinga.
2. Adanya keluhan demam, kejang, sakit kepala, kaku
kuduk dengan atau tanpa penurunan kesadaran
dan muntah muntah.

3. Pemeriksaan 1. Penurunan kesadaran dapat bermanifestasi iritabel


Fisik saja atau penurunan kesadaran yang lebih dalam
sampai koma.
2. Ubun-ubun besar tegang atau menonjol (kalau
ubun-ubun besar masih terbuka)
3. Tanda rangsang meningen (kaku kuduk, tanda
Brudzinski I & II, tanda Kernig)
4. Tanda rangsang meningen sulit ditemukan pada
anak <1 tahun
5. Kejang fokal atau umum dan defisit neurologis
lainnya.

6. Pemeriksaan 1. Darah lengkap, kadar gula darah, elektrolit serum,


Penunjang kultur darah dua sisi.
2. Pungsi lumbal (LP) (ICD-9 349.0) (tingkat eviden III,
rekomendasi C)
3. CT Scan/MRI kepala dikerjakan bila ada indikasi
4. Elektroensefalografi (EEG) bila ada kejang
5. Kriteria 1. Gejala klinis
Diagnosis a. penurunan kesadaran iritabel sampai koma
b. ubun-ubun besar tegang atau membonjol
(kalau ubun-ubun besar masih terbuka)
c. tanda tangsang meningen (kaku kuduk, tanda
Brudzinski I & II, tanda Kerning). Tanda
rangsang meningen sulit ditemukan pada anak
<1 tahun
d. kejang fokal atau umum dan defisit neurologis
lainnya
2. penunjang lab, pungsi lumbal (LP)
a. jumlah sel leukosit: 100-10.000/uL (dominan
PMN)
b. protein tinggi 200-500/dL
c. glukosa CSS rendah <40mg/dL atau
perbandingan glukosa liquordarah ≤ 50%
d. pengecatan gram ditemukan bakteri/agent
penyebab
e. kultur: CSS positif dan/atau kultur darah
positif
f. serologis (latex aggludination)
6. Diagnosis Meningitis Bakterialis
Kerja
7. Diagnosis 1. Meningitis aseptic
Banding 2. Meningitis Tuberkulosa
3. Ensefalitis viral akut
4. Abses serebri
5. Ensefalopati
6. Infeksi parameningeal (subdural empyema)
1. Terapi Pemberian antibiotik tidak lebih lambat dari 3 jam (level
IV, rekomendasi B). Pemberian antibiotikia diawali
secara empiris (oleh karena terapi antibiotika harus
secepatnya diberikan), kemudian disesuaikan dengan
hasil pengecatan gram, biakan kuman dan tes resistensi

1. Terapi antibiotika empiris (sesuai dengan umur)


untuk pengobatan 14-21 hari atau 7 hari bebas
demam.
a. Umur 1–3 bulan
a) Ampisilin 200–400 mg/kgBB/hari, iv dibagi
4 dosis dan cefotaxime 200 mg/kgbb/hari,
iv dibagi 2-3 dosis
b) Ceftriaxone 100 mg/kgbb/hari, iv dibagi 2
d0sis
b. Umur >3 bulan
a) Cefotaxime 200 mg/kgbb/hari, iv dibagi 3-4
dosis
b) Ceftriaxone 100 mg/kgbb/hari, iv dibagi 2
dosis
c) Ampisilin 200–400 mg/kgbb/hari, iv dibagi
4 dosis dan kloramfenikol (apabila tidak ada
kontraindikasi) 100 mg/kgbb/hari, iv dibagi
4 dosis

2. Pemberian deksametason (rekomendasi AAP)


Dosis 0,6 mg/kgbb/hari dibagi 4 dosis (2 hari
pertama saja) sebelum atau saat pemberian
antibiotika.
3. Pemberian manitol 20%, atas indikasi didapatkan
penurunan kesadaran, dosis 0,5-1 gr/kgBB/x
setiap 8 jam
9. Edukasi 1. Kejang / epilepsi
(Hospital 2. Gejala sisa: gangguan pendengaran, penglihatan,
Health kelumpuhan, retardasi mental dan komplikasi
Promotion) hidrosefalus.
3. Fisioterapi
10. Penyulit 1. Hidrosefalus obstruktif, subdural efusi, abses otak,
SIADH.
2. Kejang dapat berkembang menjadi epilepsy.
3. Hemiparese, tetrafarese, mental retardasi,
gangguan pende-ngaran, gangguan penglihatan,
atrofi otak dll.
11. Prognosis 1. Angka kematian 10-30%
2. Prognosis kurang baik/dengan gejala sisa berat:
bila terjadi kejang yang sulit diatasi dalam 4 hari
pertama
3. Sekitar 6% kasus terjadi DIC dengan prognosis
buruk
4. Penelaah Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak
Kritis
5. Kepustakaan 1. Brouwer, MC, Thwaites GE, Tunkel AR, van de Beek
D. Dilemmas in the diagnosis of acute community-
acquired bacterial meningitis. Lancet 2012;
380:1684-92.
2. Chaudhuri A, Martin PM, Kennedy PGE, Portegies
P, Bojar M, Steiner I. EFNS guideline on the
management of community-acquired bacterial
meningitis: report of an EFNS Task force on acute
bacterial meningitis in older children and adults.
European Journal of Neurology 2008; 15:649–59.
3. Guery B, Roblot F, Gauzit R, Varon E, Lina B, Bru
JP. Practice guidelines for acute bacterial meningitis
(except newborn and nosocomial meningitis).
Dalam: Stahl JP, penyunting. Proceedings of the
17th Consensus Conference on Anti-Infective
Chemotherapy: 19 November 2008. Paris: ASIEM 6
rue Albert de Lapparent 75007; 2008. h.1-18.
4. NSW Ministry of Health [homepage on the Internet].
Sydney: Infants and children: acute management of
bacterial meningitis: Clinical Practice Guideline
[Diunduh tanggal 15 Juli 2014]. NSW Kids and
Families. Didapat dari:
URL:http://www.health.nsw.gov.au/policies/
5. Tunkel AR, Hartman BJ, Kaplan SL, Kaufman BA,
Roos KL, Scheld WM. Practice guidelines for the
management of bacterial meningitis. Clin Infect Dis
2004; 39:1269-84.
6. Le Saux N. Guidelines for the management of
suspected and confirmed bacterial meningitis in
Canadian children older than one month of age.
Pediatr Child health 2014; 19:141-6.
7. Brouwer MC, Tunkel AR, Van de Beek D.
Epidemiology, diagnosis, and antimicrobial
treatment of acute bacterial meningitis. Clin
Microbiol Rev 2010; 23:467.
8. Namani S, Koci R, Dedushi K. The outcome of
bacterial meningitis in children is related to the
initial antimicrobial therapy. Turk J Pediatr 2010;
52:354-9.
9. Devlin CA, Byars II DV. Meningitis: current evidence
and best practice. Norfolk: Emergency Medicine
2011. URL:http://www.emedmag.com.
10. Packham K. Bacterial meningitis and meningococcal
septicaemia: management of bacterial meningitis
and meningococcal septicaemia in children and
young people younger than 16 years in primary and
secondary care. NICE clinical guideline Juni 2010
[Diunduh September 2010]; 271. Didapat dari:
URL:http://www.nice.org.uk/media/5F2/44
11. Van de Beek D, Brouwer M C, Thwaites GE, Tunkel
AR. Advances in treatment of bacterial meningitis.
Lancet, 2012;380:1693-702.
12. Agueda S, Campos T, Maia A. Prediction of bacterial
meningitis based on cerebrospinal fluid pleositosis
in children. Braz j Infect Dis 2013; 17(4):401-4.
13. Kwon HE, Lee YM, Lee JS, Kim HD, Kang HK.
Clinical Presentation and bacterial meningitis score
in children with cerebrospinal fluid (CSF)
pleositosis. J Korean child Neurol Soc 2013;
21(2):46-52.
14. Nigrovic LE, Malley R, Macias CG, Kanegaye JT,
Moro-Sutherland DM, Schremme RD. Effect of
antibiotic pretreatment on cerebrospinal fluid
profiles of children with bacterial meningitis.
Pediatrics 2008; 122:728.
15. Brouwer MC, Heckenberg SGB, Van Well GTJ,
Brouwer A, Delwel EJ, Spanjaard L. SWAB guideline
2012. Didapat dari: URL:http://www.swab.nl

Anda mungkin juga menyukai