Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

KELOMPOK STAF MEDIS (KSM)


ILMU KESEHATAN ANAK
TAHUN 2021

GAGAL NAFAS
1. Pengertian Gagal nafas adalah suatu keadaan dimana terjadi
kegagalan pertukaran gas dalam paru, ditandai dengan
turunnya kadar oksigen (hipoksemia) atau naiknya
kadar karbonmonoksida (hiperkarbia) atau kombinasi
keduanya dalam darah
2. Anamnesis Dispnoe, depresi pernafasan, sakit kepala

3. Pemeriksaan Sianosis, perubahan pola nafas (dispnoe, hiperpnoe),


Fisik reaksi otot pernafasan, terganggunya tingkat kesadaran
dan adanya grunting pada saat ekspirasi, vasodilatasi
respiratori
4. Pemeriksaan Analisa Gas Darah
Penunjang
5. Kriteria Kriteria Diagnosis:
Diagnosis 1. Onsetnya Akut
2. Terjadi infiltrasi bilateral pada paru
3. Tekanan arteri pulmonal <19 mmHg (tanpa tanda
klinis CHF)
4. Kagagalan oksigenasi yang ditunjukkan dengan:
a. PaO2/FiO2 <300 (ALI)
b. PaO2/FiO2 <200 (ARDS)
6. Diagnosis Kejang demam sederhana atau kejang demam kompleks
Kerja
7. Diagnosis Gagal nafas akibat asidosis metabolik (apabila HCO3
Banding menurun)
1. Terapi 1. Pengobatan spesifik:
Pengobatan ini ditujukan kepada etiologi, pengobatan
yang diberikan sesuai dengan etiologinya
2. Pengobatan non spesifik
Pengobatan ini harus segera dilakukan untuk
mengatasi gejala-gejala yang timbul agar tidak jatuh
ke dalam keadaan yang lebih buruk.
a. Terapi oksigen: Pemberian oksigen dapat dipakai
cara:
Alat Konsentrasi O2 (%)
Kateter nasal 30 – 40
Sungkup muka 35 – 65
Ventilator 21 – 100
Inkubator 30 – 40

b. Perbaikan jalan nafas


a) Obstruksi jalan nafas bagian atas:
hiperekstensi kepala (mencegah lidah jatuh ke
posterior menutup jalan nafas)
b) Pemasangan pipa naso-orofaringeal (Guedel)
c) Bantuan ventilasi: bantuan napas mulut ke
mulut/hidung
d) Ventilasi IPPB (Intermittent Positive Pressure
Breathing): pasien bernapas melalui sungkup
yang dihubungkan dengan ventilator
e) Tidak ada perbaikan: ventilasi kembali (ventilasi
pasien sepenuhnya dikendalikan oleh
ventilator)
c. Fisioterapi dada:
Untuk membersihkan jalan napas spontan,
dengan melakukan tepukan-tepukan pada dada
dan punggung. Kadang-kadang diperlukan obat-
obatan seperti mukolitik.

9. Edukasi Perburukan sewaktu-waktu terhadap kondisi penyakit


(Hospital gagal nafas
Health
Promotion)
10. Penyulit Kematian

11. Prognosis Bergantung pada etiologi, diagnosis dini, kecepatan dan


penanganan gagal napas

12. Penelaah Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak


Kritis
13. Kepustakaan 1. Muhardi, Tampubolon OE. Gagal nafas akut.
Dalam: Muhardi, penyunting. Penatalaksanaan
pasien di Intensive Unit Care. Jakarta: FKUI,
1989.h. 1 – 9
2. Kal Marek RM, Stoller JK. Principle of Respiratory
Care. Dalam: Ayres SM, Grenvik A, Holbrack PR,
Shoemaker WC, penyunting. Textbook of critical
care. WB Saunders, 1995.h 688 – 96.
3. Moore GC. Acute Respiratory Failure: Dalam: Levin
DZ, Mooris FC, Moore GC, penyunting. A practical
Guide to pediatric Intensive Care. The CV Mosby,
1984. h 58.62
4. Huges M, Upper airway emergencies. Dalam:
Reisdorf EJ, penyunting. Pediatric emergency
medicine. WB Saunders, 1993.h 260 – 70.

Anda mungkin juga menyukai