Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

KELOMPOK STAF MEDIS (KSM)


ILMU KESEHATAN ANAK
TAHUN 2021

DIARE AKUT
1. Pengertian Diare didefinisikan sebagai bertambahnya frekuensi
defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/24 jam) disertai
perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan/tanpa
darah dan/atau lendir dan berlangsung kurang dari 1
minggu.
2. Anamnesis 1. Demam terus menerus selama minimal 7 hari
2. Disertai gejala gastrointestinal berupa diare atau
obstipasi
3. Dapat disertai gejala sistemik berupa nyeri kepala
dan/atau malaise dan/atau anoreksia dan/atau
nausea dan/atau mialgia dan/atau nyeri perut
dan/atau radang tenggorokkan.
4. Demam tifoid berat bila diserati kesadaran
menurun dan/atau kejang dan/atau tangan kaki
dingin dan/atau tanda perforasi saluran cerna
(tanda akut abdomen).

3. Pemeriksaan 1. Demam 7 hari atau lebih


Fisik 2. Keadaan umum dapat tampak iritabel atau gelisah
atau apatis atau delirium.
3. Dapat ditemukan lidah tifoid : bagian tengah kotor
dan bagian pinggir hiperemis.
4. Dapat ditemukan meteorismus dan/atau
hepatomegali dan/atau splenomegali

4. Pemeriksaan 1. Darah rutin


Penunjang 2. Pemeriksaan IgM anti Salmonela
3. Kultur darah

5. Kriteria 1. Demam selama 7 hari atau lebih


Diagnosis 2. Didapatkan diare atau obstipasi
3. Gelisah atau apatis atau delirium
4. Pemeriksaan IgM anti Salmonela yang positif
6. Diagnosis Demam Tifoid
Kerja
7. Diagnosis 1. Demam berdarah dengue
Banding 2. Malaria
3. Sepsis
4. Infeksi intrakranial
5. Keganasan

1. Terapi 1. Suportif
a. Tirah baring
b. Kebutuhan cairan dan kalori dicukupi
c. Asupan cairan dan kalori diberikan melalui
intravena atau sonde lambung bila demam
tinggi disertai muntah atau diare
d. Pada ensefalopati, jumlah kebutuhan cairan
dikurangi menjadi 4/5 kebutuhan
e. Antipiretik, diberikan apabila demam > 38,50C,
kecuali pada pasien dengan riwayat kejang
demam dapat diberikan lebih awal dengan
parasetamol dosis 10 mg/kgBB/kali.
f. Diet
i. Makanan tidak berserat dan mudah
dicerna
ii. Setelah demam reda, dapat segera
diberikan makanan yang lebih padat
dengan kalori cukup
2. Antibiotik (dapat digunakan salah satu)
a. Kloramfenikol (drug of choice) 50-100
mg/kgbb/hari , oral atau IV dibagi dalam 4
dosis selama 10-14 hari (tingkat eviden 2b,
rekomendasi B)
b. Seftriakson 80 mg.kgbb/hari intravena atau
intramuskular sekali sehari selama 5 hari
c. Sefiksim 10 mg/kgbb/hari oral dibagi dalam 2
dosis selama 10 hari
3. Kortikosteroid diberikan pada kasus berat dengan
gangguan kesadaran : deksametason 1-3 mg / kgbb
/ hari intravena dibagi 3 dosis hingga kesadaran
membaik.
4. Bedah diperlukan pada penyulit perforasi usus
9. Edukasi 1. Secara umum untuk memperkecil kemungkinan
(Hospital tercemar S. Typhi maka setiap individu harus
Health memperhatikan kualitas makanan dan minuman
Promotion) yang mereka konsumsi.
2. Pemberian imunisasi

10. Penyulit 1. Perforasi usus


2. Perdarahan saluran cerna
3. Tifoid ensefalopati
4. Pneumonia
5. Syok septik
11. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
12. Penelaah Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak
Kritis
13. Kepustaka 1. Analysis of typhoid diagnostic accuracy studies : a
an recommendation to adopt a standarized composite
referrence. 2015;10(11):1-24.
2. Rampergan NH. Antiibiotik terapi demam tifoid
tanpa komplikasi pada anak. Sari Pediatri
2013;14(5) :271-6.
3. Naveed A, Ahmed Z. Treatment of typhoid fever in
children : comparison of efficacy of ciprofloxacin
with ceftriaxone. European Scientific Journal
2016;12(6) :346-55.
4. American Academy of Pediatrics. Salmonella
infections. Dalam : Pickering LK, Baker CJ, Long
SS, McMillan JA, penyunting. Red Book: 2006
report of the committee in infectious diseases, Edisi
ke 27. Elk Grove Village. American Academy of
Pediatrics; 2006.h.579-84.
5. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Behrman
RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Nelson
textbook of pediatrics. Edisi ke 17. Philadelpia:
Saunders; 2004. H.912-9.
6. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH,
Samuel LK, penyunting. Krugman’s infectious
diseases of children. Edisi ke 11.Philadelphia; 2004.
h.212-3.
7. Anonim. Demam Tifoid. Dalam: Soedarmo SP,
Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI, penyunting.
Buku ajar infeksi & pediatri tropis. Edisi 2.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2008. h.338-46.
8. IDAI. Pedoman pelayanan medis IDAI. Edisi 1,
Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2010. h.47-50.

Anda mungkin juga menyukai