PENELITIAN
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA
PADA PEKERJA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
Tumiur Sormin*
*Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang
Masalah stres kerja merupakan ancaman yang serius bagi kesehatan pekerja yang juga akan mengancam
kesehatan suatu organisasi/perusahaan. Pekerja yang mengalami stres dapat mengakibatkan produktifitas
kerja menurun sehingga merugikan bagi organisasi/perusahaan. Pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit
di PTPN VII Bekri Lampung Tengah, mengalami stres kerja sebanyak 42 orang (48,8%). Pekerja
mengeluhkan adanya gangguan kesehatan pada lambung dan mengalami sakit kepala. Pekerja tersebut
juga mengeluhkan ketidakpuasan kerja, terutama mengenai pemindahan tempat kerja yang harus
meninggalkan keluarganya. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
stres kerja pada pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit di PTPN VII Bekri Lampung Tengah dengan
jumlah responden sebanyak 86 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
korelasi (hubungan/asosiasi). Pendekatan yang digunakan peneliti adalah rancangan penelitian cross
sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2012 dan berdasarkan uji Regresi Logistik Ganda,
diperoleh hasil bahwa ada 3 faktor yang berhubungan dengan stres pada pekerja pabrik, yaitu lama kerja
dengan nilai p=0,054, kondisi kerja dengan nilai p=0.000 dan promosi karir dengan nilai p=0.044. Faktor
yang paling dominan berhubungan adalah kondisi kerja dengan OR=9,123.
[46]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357
[47]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357
(0,05), menunjukkan bahwa Ho ditolak, kerja pada pada pekerja pabrik pengolahan
artinya ada hubungan antara kondisi kerja kelapa sawit di PTPN VII Bekri Lampung
dengan stres kerja pada pekerja pabrik Tengah adalah kondisi kerja dengan OR =
pengolahan kelapa sawit di PTPN VII Bekri 9,716
Lampung Tengah.
Hasil uji Chi-square mengenai
hubungan antara faktor interpersonal PEMBAHASAN
dengan stres kerja dapat dilihat pada tabel
di atas, didapatkan hasil nilai p sebesar Hubungan Lama Kerja dengan Stres
0,054 < α (0,05), menunjukkan bahwa Ho Kerja
ditolak, artinya ada hubungan antara faktor
interpersonal dengan stres kerja pada Berdasarkan uji Chi-square antara
pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit di lama kerja dengan stres kerja pada pekerja
PTPN VII Bekri Lampung Tengah. mendapatkan hasil nilai p sebesar 0,006 < α
Hasil uji Chi-square tentang (0,05), yang berarti Ho ditolak dan ada
hubungan antara promosi karir dengan stres hubungan yang bermakna antara lama kerja
kerja dapat dilihat pada tabel di atas, dengan stress kerja pada pada pekerja
didapatkan hasil nilai p sebesar 0,001 < α pabrik pengolahan kelapa sawit di PTPN
(0,05), menunjukkan bahwa Ho ditolak, VII Bekri Lampung Tengah.
artinya ada hubungan antara promosi karir Hasil penelitian ini sesuai dengan
dengan stres kerja pada pekerja pabrik hasil penelitian yang dilakukan Nurhuda,
pengolahan kelapa sawit di PTPN VII Bekri 2010 kepada tenaga kerja bagian
Lampung Tengah. pengepakan di PT. Kertas Leces Persero
Probolinggo, bahwa stres kerja lebih
Analisis Multivariat banyak terjadi pada pekerja dengan masa
kerja yang lama lebih dari 27 tahun.
Tabel 4: Hasil Analisis Multivariat Regresi Dantzer dan Kelley,1989 mengatakan
Logistik bahwa stres dihubungkan dengan daya
tahan tubuh. Pengaruh stres terhadap daya
Variabel B P Wald p-value OR 95% CI
Lama 0,979- tahan tubuh dipengaruhi oleh jenis, lama
1,119 3,697 0,054 3,061 dan frekwensi stres yang dialami seseorang.
kerja 9,577
Kondisi 2,972- Jika stres sudah berlangsung lama, akan
2,274 14,154 0,000 9,716
kerja 31,766 membuat seseorang keletihan dan akhirnya
Promosi 1,036- melemahkan`penyediaan adrenalin
1,381 4,048 0,044 3,978
karir 15,272
dan`daya tahan tubuh. Seorang pekerja
yang menghadapi pekerjaan yang sama
Dari hasil analisis pada tabel 4 di atas dalam waktu yang lama sangat
dapat dilihat bahwa ada 2 variabel yang memungkinkan mengalami stres kerja.
memiliki nilai p < 0,05, yaitu kondisi kerja Hasil penelitian yang menunjukkan
dengan nilai p = 0,000 dan promosi karir bahwa adanya hubungan bermakna antara
dengan nilai p = 0,044. Variabel kondisi lama kerja dengan stres kerja pada pekerja
kerja memiliki nilai OR yang terbesar, pabrik pengolahan kelapa sawit di PTPN
yakni 9,716. Dapat disimpulkan bahwa ada VII Bekri Lampung Tengah. Pencegahan
2 variabel yang berhubungan dengan stres stres kerja pada pekerja dapat dilakukan
kerja pada pekerja pabrik pengolahan antara lain dengan menghindari keletihan
kelapa sawit di PTPN VII Bekri Lampung dan peningkatan daya tahan tubuh pekerja.
Tengah, yaitu variabel kondisi kerja dan
variabel promosi karir. Variabel yang
paling dominan berhubungan adalah yang
mempunyai nilai OR paling besar, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel yang
paling dominan berhubungan dengan stress
[49]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357
Hubungan Kondisi Kerja dengan Stres dan ada hubungan yang bermakna antara
Kerja promosi karir dengan stres kerja pada
pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit di
Berdasarkan uji Chi-square antara PTPN VII Bekri Lampung Tengah.
kondisi kerja dengan stres kerja pada Hasil penelitian ini sesuai dengan
pekerja mendapatkan hasil nilai p sebesar teori yang dikemukakan oleh Cooper dalam
0,000 < α (0,05), yang berarti Ho ditolak Rice,1999 bahwa stres kerja dapat
dan ada hubungan yang bermakna antara bersumber dari pengembangan karir.
kodisi kerja dengan stress kerja pada pada Promosi kerja ke jabatan yang lebih rendah
pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit di atau yang lebih tinggi dari kemampuan
PTPN VII Bekri Lampung Tengah. pekerja dan kurangnya keamanan
Hasil penelitian ini sesuai dengan pekerjaan, dapat menyebabkan pekerja
hasil penelitian yang dilakukan Nurhuda, frustrasi. Pekerja menjadi hilang percaya
2010 kepada tenaga kerja bagian diri, meningkat sensitifitas, ketegangan dan
pengepakan di PT. Kertas Leces Persero ketidakpuasan kerja.
Probolinggo, bahwa stres kerja lebih Adanya hubungan yang bermakna
banyak terjadi pada pekerja dengan antara promosi karir dengan stres kerja pada
lingkungan kerja sosial yang buruk. Hasil pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit di
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian PTPN VII Bekri Lampung Tengah sehingga
yang dilakukan Sulamsiyah, 2010, dimana faktor tersebut perlu ditangani.
faktor lingkungan kerja mempengaruhi stres Menghindari stres pada pekerja dapat
kerja karyawan di perusahaan pakan ternak dilakukan dengan promosi / pengembangan
ayam PT. Jaya Blitar. karir yang sesuai dengan prestasi kerja,
Menurut Cooper dalam Rice, 1999 kemampuan khusus yang dimiliki dan
bahwa stres kerja dapat bersumber dari bidang keahlian pekerja.
kondisi pekerjaan yang menimbulkan
kelelahan mental atau fisik . Kondisi kerja
yang menyebabkan stress kerja dapat KESIMPULAN
berupa beban kerja berlebihan secara
kwantitatif maupun kwalitatif, bahaya fisik, Berdasarkan analisis univariat
jadwal kerja, teknik kerja dan keputusan diketahui bahwa distribusi responden
seseorang. Sedangkan menurut Dwiyanti, terbanyak yaitu pekerja dengan tidak
2001 bahwa stres kerja dapat bersumber mengalami stres (sehat) (54,7%), terbanyak
dari lingkungan kerja. pekerja baru bekerja (53,5%), terbanyak
Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi kerja mendukung (60,5%), peran
bahwa variabel kondisi kerja mempunyai dalam organisasi jelas (65,1), faktor
hubungan bermakna dengan stres kerja interpersonal baik (51,2%), promosi karir
pada pekerja pabrik pengolahan kelapa jelas (73,3%) dan struktur organisasi tidak
sawit di PTPN VII Bekri Lampung Tengah. baik (51,2). Selanjutnya, berdasarkan
Stres pada pekerja dapat dihindari dengan analisis bivariat diketahui bahwa dari tujuh
cara mengatur beban kerja, mengindari faktor yang diteliti, ada 3 faktor yang
bahaya fisik, mengatur jadwal kerja dan berhubungan dengan stres kerja, yaitu lama
keputusan-keputusan bersama di kerja, kondisi kerja dan promosi karir.
perusahaan. Sedangkan berdasarkan analisis multivariat
diketahui faktor yang paling dominan
berhubungan dengan stres kerja adalah
Hubungan Promosi Karir dengan Stres kondisi kerja.
Kerja Berdasarkan hasil penelitian maka
disarankan agar kepala manager pabrik
Berdasarkan uji Chi-square antara pengolahan kelapa sawit PTPN VII Bekri
promosi karir dengan stres kerja pada Lampung Tengah dapat menghindari stres
pekerja mendapatkan hasil nilai p sebesar pada pekerjanya dengan cara melibatkan
0,001 < α (0,05), yang berarti Ho ditolak
[50]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357
pekerja dari awal perencanaan kerja hingga Dwiyanti, E. 2001. Stres Kerja di
memutuskan beban kerja dan serta bentuk- Lingkungan DPRD : Studi Tentang
bentuk hak dan kewajiban pekerja. Anggota DPRD di Kota Surabaya,
Disamping itu kepada pekerja perlu Malang dan Kabupaten Jember.
dilakukan pelatihan managemen resiko Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan
kerja, menggunakan alat pelindung diri Politik. Surabaya. Fakultas Kesehatan
yang memadai sehingga setiap pekerja Masyarakat Universitas Airlangga.
terhindar dari bahaya fisik yang bersumber
dari lingkungan kerja. Pekerja pabrik Machfoedz, 2006. Metodologi Penelitian
pengolahan kelapa sawit PTPN VII Bekri Bidang Kesehatan, Keperawatan dan
Lampung Tengah juga perlu berusaha Kebidanan. Fitratama, Yogyakarta.
menciptakan kondisi lingkungan kerjayang
Nurhuda, Miko, 2010. Identifikasi Faktor
kondusif sehingga bekerja dengan nyaman.
yang Berhubungan dengan Stres
Kerja pada Tenaga Kerja Bagian
DAFTAR PUSTAKA Pengepakan di PT. Leces (Persero).
Skripsi Program Sarjana Kesehatan
Andayani, Ita,.2011. Karya Tulis Ilmiah, Masyarakat Universitas Airlangga
Gambaran Stres Kerja pada
Karyawan Pabrik Pengolahan Rice, P.L,1999. Sress and Health (3 rd ed).
Kelapa Sawit PTPN VII Bekri California: Brooks/Cole Publishing
Lampung Tengah, karya Tulis Ilmiah Company
tidak diterbitkan
Sulamsiyah, 2003. Tesis. Analisis Faktor-
Dantzer R, Kelley KW, 1989. Stress and Faktor yang Mempengaruhi
immunity: an integrated view of Terjadinya Stres Kerja Karyawan
relationships between the brain and pada Perusahaan Pakan Ternak
the immune system. Life Ayam PT, Jaya Blitar (Tidak
Sci. 1989. [PubMed] dipublikasikan)
[51]