Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No.

1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA
PADA PEKERJA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
Tumiur Sormin*
*Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

Masalah stres kerja merupakan ancaman yang serius bagi kesehatan pekerja yang juga akan mengancam
kesehatan suatu organisasi/perusahaan. Pekerja yang mengalami stres dapat mengakibatkan produktifitas
kerja menurun sehingga merugikan bagi organisasi/perusahaan. Pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit
di PTPN VII Bekri Lampung Tengah, mengalami stres kerja sebanyak 42 orang (48,8%). Pekerja
mengeluhkan adanya gangguan kesehatan pada lambung dan mengalami sakit kepala. Pekerja tersebut
juga mengeluhkan ketidakpuasan kerja, terutama mengenai pemindahan tempat kerja yang harus
meninggalkan keluarganya. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
stres kerja pada pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit di PTPN VII Bekri Lampung Tengah dengan
jumlah responden sebanyak 86 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
korelasi (hubungan/asosiasi). Pendekatan yang digunakan peneliti adalah rancangan penelitian cross
sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2012 dan berdasarkan uji Regresi Logistik Ganda,
diperoleh hasil bahwa ada 3 faktor yang berhubungan dengan stres pada pekerja pabrik, yaitu lama kerja
dengan nilai p=0,054, kondisi kerja dengan nilai p=0.000 dan promosi karir dengan nilai p=0.044. Faktor
yang paling dominan berhubungan adalah kondisi kerja dengan OR=9,123.

Kata Kunci: Faktor-Faktor, Stres Kerja

LATAR BELAKANG ringan (64,28%) dan lingkungan kerja


buruk (85,71%). Sedangkan penelitian
Banyak perusahaan berkeyakinan Sulamsiyah, 2002 terhadap karyawan
bahwa pendapatan atau gaji merupakan perusahaan pakan ternak ayam PT. Jaya
faktor utama yang mempengaruhi kepuasan Blitar, menunjukkan bahwa faktor-faktor
kerja karyawan, sehingga ketika perusahaan yang mempengaruhi stres kerja karyawan
sudah memberikan gaji cukup, merasa adalah faktor lingkungan, faktor organisasi
bahwa karyawannya sudah puas. dan faktor individual. Faktor terbesar
Kenyataannya bahwa, kepuasan kerja mempengaruhi stres adalah faktor
karyawan tidak mutlak hanya dipengaruhi organisasi.
gaji semata, tetapi banyak faktor yang Hasil penelitian Andayani, 2011
mempengaruhi. Beberapa faktor yang dapat kepada 80 orang karyawan Pabrik
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, Pengolahan Kelapa Sawit PTPN VII Bekri
diantaranya kesesuaian pekerjaan, Lampung Tengah menunjukkan bahwa
kebijakan organisasi, kesempatan sebanyak 66 orang (82%) pekerja
pengembangan karir, lingkungan pekerjaan mengalami stres ringan dan 14 orang (18%)
dan perilaku atasan. Jika faktor-faktor ini mengalami stres sedang. Berdasarkan hasil
tidak mendukung, dapat mengakibatkan pre survey peneliti pada bulan Januari 2012
stres kerja karyawan. ke Poliklinik Pengobatan Pabrik
Penelitian yang dilakukan Nurhuda, Pengolahan Kelapa Sawit PTPN VII Bekri
2010 kepada 25 orang tenaga kerja bagian Lampung Tengah, diketahui bahwa ada 86
pengepakan di PT. Kertas Leces Persero pekerja pabrik, diantaranya ada sebanyak
Probolinggo, didapatkan bahwa stres lebih 24 orang (27,9%) sedang mengalami
banyak terjadi pada pekerja yang berumur ≥ gangguan kesehatannya dan yang paling
46 tahun (78,57%), pekerja perempuan banyak dikeluhkan adalah gangguan pada
(78,57%), pekerja yang menikah (92,85%), lambung dan sakit kepala. Pekerja
pekerja dengan masa kerja ≥ 27 tahun mengeluhkan ketidakpuasan bekerja,
(57,14%), pekerja dengan beban kerja terutama mengenai pemindahan tempat

[46]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

kerja yang harus meninggalkan Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di


keluarganya. PTPN VII Bekri Lampung Tengah 2012”
Stres yang berkepanjangan akan
menghancurkan tubuh, pikiran dan
kehidupan seseorang secara perlahan-lahan. METODE
Akibatnya orang tersebut terus menerus
Jenis penelitian ini adalah penelitian
merasa tertekan dan kehilangan harapan.
kuantitatif dengan desain korelasi
Stres yang lama dan berkepanjangan akan
(hubungan/asosiasi) yang bertujuan
menyebabkan keletihan.
mengungkapkan hubungan korelatif antara
Kondisi pekerjaan berkaitan dengan
dua variabel. Pendekatan yang digunakan
beban kerja, yang apabila tidak seimbang
peneliti adalah rancangan penelitian cross
dengan kemampuan fisik seseorang
sectional yaitu rancangan penelitian yang
menyebabkan kelelahan mental atau fisik,
pengukuran dan pengamatannya dilakukan
meningkatnya kesensitivan dan ketegangan.
secara simultan pada satu saat (sekali
Peran dalam organisasi yang tidak
waktu).
jelas dapat menyebabkan meningkatnya
Populasi pada penelitian ini adalah
kecemasan dan ketegangan serta
semua karyawan di pabrik pengolahan
menurunnya prestasi pekerjaan. Sedangkan
kelapa sawit PTPN VII Bekri Lampung
dukungan sosial yang buruk, kecemburuan,
Tengah. Saat penelitian ini dilakukan,
persaingan, kemarahan dan kurangnya
jumlah karyawan adalah 86 orang. Sampel
perhatian manajemen kepada karyawan
penelitian ini adalah seluruh populasi (total
merupakan faktor interpersonal yang tidak
populasi) karena jumlahnya karyawan
mendukung sehingga karyawan/pekerja
kurang dari 100, sehingga jumlah sampel
dapat mengalami meningkatnya
adalah 86 orang, dengan kriteria masih aktif
ketegangan, meningkat tekanan darah dan
bekerja di pabrik pengolahan kelapa sawit
ketidakpuasan kerja.
PTPN VII Bekri Lampung Tengah,
Promosi ke jabatan yang lebih rendah
memahami bahasa Indonesia dan bisa baca
dari kemampuannya, promosi jabatan yang
tulis. Penelitian dilaksanakan bulan Juli
lebih tinggi dari kemampuannya, keamanan
2012. Data hasil penelitian kemudian
pekerjaan dan ambisi yang berlebihan
dianalisis secara univariat berupa frekwensi
sehingga mengakibatkan frustrasi
dan persentase, analisis bivariat dengan uji
merupakan perkembangan karir yang tidak
chi square dan multivariat dengan uji
mendukung sehingga pekerja/karyawan
Regresi Logistik Ganda (Mahfoedz, 2006)
kehilangan rasa percaya diri, meningkatnya
kesensitifan dan ketegangan.
Struktur organisasi yang kaku dan HASIL
tidak bersahabat, pengawasan dan pelatihan
yang tidak seimbang dan tidak terlibat Analisis Univariat
dalam pembuatan keputusan
mengakibatkan menurunnya motivasi dan Tabel 1: Distribusi Responden Berdasar kan
produktifitas serta ketidakpuasan kerja. Umur dan Lama Kerja di Pabrik
Masalah stres pada pekerja dapat Pengolahan Kelapa Sawit
disebabkan berbagai macam faktor dan
keadaan ini dapat diatasi apabila diketahui Variabel Kategori f %
faktor-faktor penyebab yang berhubungan ≥ 49 Thn 42 48,8
Umur
dengan masalah tersebut. Uraian diatas < 49 Thn 44 51,2
memotivasi peneliti dan tertarik untuk Lama Lama 40 46,5
menganalisis beberapa faktor yang mungkin kerja Baru 46 53,5
berhubungan sehingga mengangkat judul
penelitian ini dengan “ Faktor-Faktor yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Berhubungan dengan Stres Kerja pada dari 86 orang pekerja pabrik, yang
terbanyak adalah berumur < 49 tahun

[47]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

(masih muda), yakni 44 orang (51,2%). Analisis Bivariat


Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
yang terbanyak adalah pekerja yang baru
bekerja, yakni sebanyak 46 orang (53,5%). Tabel 3: Hubungan Umur, Lama Kerja,
Kondisi Kerja, Peran dalam
Organisasi, Faktor Interpersonal,
Tabel 2: Distribusi Responden Berdasarkan Pengembangan Karir dan Sruktur
Kondisi Pekerjaan, Peran dalam Organisasi dengan Stres Kerja
Organisasi, Faktor Interpersonal,
Variabel Kategori Stres Tidak Jumlah
Promosi Karir ,Struktur Organisasi
Independen sters
dan Stres Kerja f % f % f %
Umur ≥49 Thn 23 54,8 19 45,2 42 100
Variabel Kategori f % < 49 Thn 16 36,4 28 63,6 44 100
Tdk mendukung 34 39,5 Lama kerja Lama 25 62,5 15 37,5 40 100
Kondisi kerja
Mendukung 52 60,5 Baru 14 30,4 32 69,6 46 100
Peran dalam Rancu 30 34,9 Kondisi Tdk mendukung 28 82,4 6 17,6 34 100
organisasi Jelas 56 65,1 kerja Mendukung 11 21,2 41 78,8 52 100
Faktor Buruk 42 48,8 Peran dlm Rancu 15 50.0 15 50,0 30 100
interpersonal Baik 44 51,2 organisasi Jelas 24 42,9 32 57,1 56 100
Tdk jelas 23 26,7 Faktor Buruk 24 57,1 18 42,9 42 100
Promosi karir interperson Baik 15 34,1 29 65,9 48 100
Jelas 63 73,3
Pengemban Tidak 18 78,3 5 21,7 23 100
Struktur Tdk baik 44 51,2
gan karir Jelas 21 33,3 42 66,7 63 100
organisasi Baik 42 48,8 Struktur Tidakbaik 23 52,3 21 47,7 44 100
Stres 39 45,3 organisasi Baik 16 38,1 26 61,9 42 100
Stres Kerja
Tidak stres 47 54,7 Umur pekerja: OR=2,11, 95% CI=0,893-
5,026, p=0,135
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lama kerja : OR=3,81 95% CI=1,554-
dari 86 pekerja, yang terbanyak adalah 9,34 p=0,006
dengan kondisi kerja mendukung, yakni Kondisi kerja: OR=17,394 95% CI=
sebesar 52 orang (60,5%).Hasil penelitian 5,763-52,5 p =0,000
juga menunjukkan bahwa yang terbanyak Peran organisasi :OR=1,333 95%
adalah pekerja dengan peran yang jelas, CI=0,547-3,247 p=0,684
yakni sebanyak 56 orang (65,1%). Interpersonal:OR=2,578 95% CI =1,077-
Diperoleh juga hasil penelitian yang 6,171 p=0,054
menunjukkan bahwa yang terbanyak adalah Promosi karir:OR=7,2 95% CI=2.347-
pekerja dengan faktor interpersonal baik, 22,084 p=0,001
yakni 44 orang (51,2%). Hasil penelitian Struktur organisasi:OR=1,78 95%
juga menunjukkan bahwa yang terbanyak CI=0,754-4,201 p=0,27
adalah pekerja dengan promosi karir jelas,
yakni 63 orang (73,3%). Berdasarkan tabel diatas diketahui
Selanjutnya hasil penelitian bahwa hubungan antara lama kerja dengan
menunjukkan bahwa dari 86 pekerja, yang stres kerja pada pekerja pabrik pengolahan
terbanyak adalah struktur organisasi tidak kelapa sawit mendapatkan hasil nilai p
baik, yakni 44 orang (51,2%). Serta hasil sebesar 0,006 < α (0,05). Hal ini
penelitian menunjukkan bahwa yang menujukkan Ho ditolak, artinya ada
terbanyak pekerja tidak mengalami stress hubungan antara lama kerja dengan stres
kerja (sehat), yakni sebanyak 47 orang kerja pada pekerja pabrik pengolahan
(54,7%). kelapa sawit di PTPN VII Bekri Lampung
Tengah.
Hasil uji Chi-square mengenai
hubungan antara kondisi kerja dengan stres
kerja dapat dilihat pada tabel di atas,
didapatkan hasil nilai p sebesar 0,000 < α
[48]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

(0,05), menunjukkan bahwa Ho ditolak, kerja pada pada pekerja pabrik pengolahan
artinya ada hubungan antara kondisi kerja kelapa sawit di PTPN VII Bekri Lampung
dengan stres kerja pada pekerja pabrik Tengah adalah kondisi kerja dengan OR =
pengolahan kelapa sawit di PTPN VII Bekri 9,716
Lampung Tengah.
Hasil uji Chi-square mengenai
hubungan antara faktor interpersonal PEMBAHASAN
dengan stres kerja dapat dilihat pada tabel
di atas, didapatkan hasil nilai p sebesar Hubungan Lama Kerja dengan Stres
0,054 < α (0,05), menunjukkan bahwa Ho Kerja
ditolak, artinya ada hubungan antara faktor
interpersonal dengan stres kerja pada Berdasarkan uji Chi-square antara
pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit di lama kerja dengan stres kerja pada pekerja
PTPN VII Bekri Lampung Tengah. mendapatkan hasil nilai p sebesar 0,006 < α
Hasil uji Chi-square tentang (0,05), yang berarti Ho ditolak dan ada
hubungan antara promosi karir dengan stres hubungan yang bermakna antara lama kerja
kerja dapat dilihat pada tabel di atas, dengan stress kerja pada pada pekerja
didapatkan hasil nilai p sebesar 0,001 < α pabrik pengolahan kelapa sawit di PTPN
(0,05), menunjukkan bahwa Ho ditolak, VII Bekri Lampung Tengah.
artinya ada hubungan antara promosi karir Hasil penelitian ini sesuai dengan
dengan stres kerja pada pekerja pabrik hasil penelitian yang dilakukan Nurhuda,
pengolahan kelapa sawit di PTPN VII Bekri 2010 kepada tenaga kerja bagian
Lampung Tengah. pengepakan di PT. Kertas Leces Persero
Probolinggo, bahwa stres kerja lebih
Analisis Multivariat banyak terjadi pada pekerja dengan masa
kerja yang lama lebih dari 27 tahun.
Tabel 4: Hasil Analisis Multivariat Regresi Dantzer dan Kelley,1989 mengatakan
Logistik bahwa stres dihubungkan dengan daya
tahan tubuh. Pengaruh stres terhadap daya
Variabel B P Wald p-value OR 95% CI
Lama 0,979- tahan tubuh dipengaruhi oleh jenis, lama
1,119 3,697 0,054 3,061 dan frekwensi stres yang dialami seseorang.
kerja 9,577
Kondisi 2,972- Jika stres sudah berlangsung lama, akan
2,274 14,154 0,000 9,716
kerja 31,766 membuat seseorang keletihan dan akhirnya
Promosi 1,036- melemahkan`penyediaan adrenalin
1,381 4,048 0,044 3,978
karir 15,272
dan`daya tahan tubuh. Seorang pekerja
yang menghadapi pekerjaan yang sama
Dari hasil analisis pada tabel 4 di atas dalam waktu yang lama sangat
dapat dilihat bahwa ada 2 variabel yang memungkinkan mengalami stres kerja.
memiliki nilai p < 0,05, yaitu kondisi kerja Hasil penelitian yang menunjukkan
dengan nilai p = 0,000 dan promosi karir bahwa adanya hubungan bermakna antara
dengan nilai p = 0,044. Variabel kondisi lama kerja dengan stres kerja pada pekerja
kerja memiliki nilai OR yang terbesar, pabrik pengolahan kelapa sawit di PTPN
yakni 9,716. Dapat disimpulkan bahwa ada VII Bekri Lampung Tengah. Pencegahan
2 variabel yang berhubungan dengan stres stres kerja pada pekerja dapat dilakukan
kerja pada pekerja pabrik pengolahan antara lain dengan menghindari keletihan
kelapa sawit di PTPN VII Bekri Lampung dan peningkatan daya tahan tubuh pekerja.
Tengah, yaitu variabel kondisi kerja dan
variabel promosi karir. Variabel yang
paling dominan berhubungan adalah yang
mempunyai nilai OR paling besar, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel yang
paling dominan berhubungan dengan stress

[49]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

Hubungan Kondisi Kerja dengan Stres dan ada hubungan yang bermakna antara
Kerja promosi karir dengan stres kerja pada
pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit di
Berdasarkan uji Chi-square antara PTPN VII Bekri Lampung Tengah.
kondisi kerja dengan stres kerja pada Hasil penelitian ini sesuai dengan
pekerja mendapatkan hasil nilai p sebesar teori yang dikemukakan oleh Cooper dalam
0,000 < α (0,05), yang berarti Ho ditolak Rice,1999 bahwa stres kerja dapat
dan ada hubungan yang bermakna antara bersumber dari pengembangan karir.
kodisi kerja dengan stress kerja pada pada Promosi kerja ke jabatan yang lebih rendah
pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit di atau yang lebih tinggi dari kemampuan
PTPN VII Bekri Lampung Tengah. pekerja dan kurangnya keamanan
Hasil penelitian ini sesuai dengan pekerjaan, dapat menyebabkan pekerja
hasil penelitian yang dilakukan Nurhuda, frustrasi. Pekerja menjadi hilang percaya
2010 kepada tenaga kerja bagian diri, meningkat sensitifitas, ketegangan dan
pengepakan di PT. Kertas Leces Persero ketidakpuasan kerja.
Probolinggo, bahwa stres kerja lebih Adanya hubungan yang bermakna
banyak terjadi pada pekerja dengan antara promosi karir dengan stres kerja pada
lingkungan kerja sosial yang buruk. Hasil pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit di
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian PTPN VII Bekri Lampung Tengah sehingga
yang dilakukan Sulamsiyah, 2010, dimana faktor tersebut perlu ditangani.
faktor lingkungan kerja mempengaruhi stres Menghindari stres pada pekerja dapat
kerja karyawan di perusahaan pakan ternak dilakukan dengan promosi / pengembangan
ayam PT. Jaya Blitar. karir yang sesuai dengan prestasi kerja,
Menurut Cooper dalam Rice, 1999 kemampuan khusus yang dimiliki dan
bahwa stres kerja dapat bersumber dari bidang keahlian pekerja.
kondisi pekerjaan yang menimbulkan
kelelahan mental atau fisik . Kondisi kerja
yang menyebabkan stress kerja dapat KESIMPULAN
berupa beban kerja berlebihan secara
kwantitatif maupun kwalitatif, bahaya fisik, Berdasarkan analisis univariat
jadwal kerja, teknik kerja dan keputusan diketahui bahwa distribusi responden
seseorang. Sedangkan menurut Dwiyanti, terbanyak yaitu pekerja dengan tidak
2001 bahwa stres kerja dapat bersumber mengalami stres (sehat) (54,7%), terbanyak
dari lingkungan kerja. pekerja baru bekerja (53,5%), terbanyak
Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi kerja mendukung (60,5%), peran
bahwa variabel kondisi kerja mempunyai dalam organisasi jelas (65,1), faktor
hubungan bermakna dengan stres kerja interpersonal baik (51,2%), promosi karir
pada pekerja pabrik pengolahan kelapa jelas (73,3%) dan struktur organisasi tidak
sawit di PTPN VII Bekri Lampung Tengah. baik (51,2). Selanjutnya, berdasarkan
Stres pada pekerja dapat dihindari dengan analisis bivariat diketahui bahwa dari tujuh
cara mengatur beban kerja, mengindari faktor yang diteliti, ada 3 faktor yang
bahaya fisik, mengatur jadwal kerja dan berhubungan dengan stres kerja, yaitu lama
keputusan-keputusan bersama di kerja, kondisi kerja dan promosi karir.
perusahaan. Sedangkan berdasarkan analisis multivariat
diketahui faktor yang paling dominan
berhubungan dengan stres kerja adalah
Hubungan Promosi Karir dengan Stres kondisi kerja.
Kerja Berdasarkan hasil penelitian maka
disarankan agar kepala manager pabrik
Berdasarkan uji Chi-square antara pengolahan kelapa sawit PTPN VII Bekri
promosi karir dengan stres kerja pada Lampung Tengah dapat menghindari stres
pekerja mendapatkan hasil nilai p sebesar pada pekerjanya dengan cara melibatkan
0,001 < α (0,05), yang berarti Ho ditolak
[50]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN 1907 - 0357

pekerja dari awal perencanaan kerja hingga Dwiyanti, E. 2001. Stres Kerja di
memutuskan beban kerja dan serta bentuk- Lingkungan DPRD : Studi Tentang
bentuk hak dan kewajiban pekerja. Anggota DPRD di Kota Surabaya,
Disamping itu kepada pekerja perlu Malang dan Kabupaten Jember.
dilakukan pelatihan managemen resiko Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan
kerja, menggunakan alat pelindung diri Politik. Surabaya. Fakultas Kesehatan
yang memadai sehingga setiap pekerja Masyarakat Universitas Airlangga.
terhindar dari bahaya fisik yang bersumber
dari lingkungan kerja. Pekerja pabrik Machfoedz, 2006. Metodologi Penelitian
pengolahan kelapa sawit PTPN VII Bekri Bidang Kesehatan, Keperawatan dan
Lampung Tengah juga perlu berusaha Kebidanan. Fitratama, Yogyakarta.
menciptakan kondisi lingkungan kerjayang
Nurhuda, Miko, 2010. Identifikasi Faktor
kondusif sehingga bekerja dengan nyaman.
yang Berhubungan dengan Stres
Kerja pada Tenaga Kerja Bagian
DAFTAR PUSTAKA Pengepakan di PT. Leces (Persero).
Skripsi Program Sarjana Kesehatan
Andayani, Ita,.2011. Karya Tulis Ilmiah, Masyarakat Universitas Airlangga
Gambaran Stres Kerja pada
Karyawan Pabrik Pengolahan Rice, P.L,1999. Sress and Health (3 rd ed).
Kelapa Sawit PTPN VII Bekri California: Brooks/Cole Publishing
Lampung Tengah, karya Tulis Ilmiah Company
tidak diterbitkan
Sulamsiyah, 2003. Tesis. Analisis Faktor-
Dantzer R, Kelley KW, 1989. Stress and Faktor yang Mempengaruhi
immunity: an integrated view of Terjadinya Stres Kerja Karyawan
relationships between the brain and pada Perusahaan Pakan Ternak
the immune system. Life Ayam PT, Jaya Blitar (Tidak
Sci. 1989. [PubMed] dipublikasikan)

[51]

Anda mungkin juga menyukai