Anda di halaman 1dari 3

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 GPS

GPS adalah singkatan dari Global Positioning System yang merupakan system navigasi
dengan menggunakan teknologi setelit yang dapat menerima sinyal dari setelit(Sandra &
Ririn,2017). Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi system
informasi mengenai waktu dan cuaca bagi banyak orang secara simultan(Izza elal,2018).Saat ini
GPS sudah banyak digunakan seluruh orang didunia dalam berbagai bidang aplikasi yang
menuntut informasi tentang posisi,kecepatan,percepatan atau waktu yang teliti. GPS dapat
memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter(ordie nd)
sampai dengan puluhan meter(Pramono,2011).Sistem GPS mempunyai tiga segmen, yaitu satelit
yang bertugas untuk mengontrol,pengontrol yang bertugas untuk mengontrol, mengendalikan,
dan mengecek satelit dari bumi, penerima bertugas menerima data dari satelit dan memprosesnya
untuk untuk menentukan posisi(Rionandra,2015). Hingga saat ini GPS merupakan system satelit
navigasi yang paling popular dan paling layak diaplikasikan didunia, baik didarat maupun
dilaut.Disamping aplikasi militer,bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup banyak saat ini antara
lain meliputi surve pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, transfortasi dan navigasi,
pemetaan deformasi, pertanian, kehutanan, dan bahkan juga bidang olahraga dan
rekreasi(Winardi,2016).

2.2 Peta

Meurut ICA(Internatoinal Cortoghrapic Asosiation) peta adalah suatu gambara arau


refresentasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda-benda
angkasa. Peta adalah bentuk permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui
suatu system proyeksi peta mulai ada digunakan manusia sejak manusia melakukan penjelajahan
dan penelitian walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana yaitu dalam bentuk sktsa
mengenai lokasi suatu tempat(Nurdin,2011). Peta adalah gambaran konvensional permukaan
bumi yang diperkecil dan mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi dari atas yang
dilengkapi dengan symbol-simbol dan keterangan lainny. Dengan kata lain adalah
menggambarkan bentuk permukaan bumi diatas kertas atau media lainnya dengan cara membuat
bentuk yang mirip kondisi real dalam ukuran yang kecil atau menggunakan skala
tertentu(Muhi,2011). Fungsi peta secara umum dikelompokkan menjadi 4 bagian utama yaitu
memperlihatkan posisi, ukuran, bentuk, serta menghimpun dan menyeleksi objek-
objek(Willy,2019). Didalam peta terdapat banyak komponen-komponen pendukungnya seperti
skala, judul, lagenda, tanda arah,insert peta,symbol,lettering, sumber dan tahun pembuatan peta.
Komonen-komponen tersebut menjadikan sebuah peta bermanfaat dan memberikan informasi
kepada pengguna peta(Setyawan,2018). Peta secara sederhana diterjemahkan sebagai gambar
wilayah dimana informasi diletakkan dalam bentuk symbol-symbol. Sebagai media informasi,
peta diletakkan sebagai pembantu pengambilan keputusan dan pembantu proses diskusi
pemahaman kondisi wilayah.Dengan demikian peta bukan sekedar merupakan hasildari diskusi
akan tetapi lebihdari itu yaitu bagian proses diskusi(Marsudi,2012).

2.3 Pemetaan

Istilah pemetaan seringkali digunakan pada ilmu matematika untuk menunjukkan proses
pemindahan informasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya(Devi,2016).Kartografi adalag proses
peminsahan informasi dari permukaan bumi ke dalam kertas. Hasil dari pemindahan tersebut
dibamakan peta, denah atau map (Kharistian,2013). Menurut kamus besar bahasa
Indonesia,pemetaan adalah proses,cara, pembuatan peta,sedangkan menurut para ahli,penetaan
adalah pengelompikan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan dengan beberapa letak geografis
wilayah yang meliputi dataran tinggi,pegunungan, sumberdaya,dan potensu penduduk yang
berpengaruh terhadap sosial kultural yang memiliki ciri khusus dalam penggunaan skala yang
tepat( Soedkijo,2014). Produk survei pemetaan adalah peta,profil melintang,profil
memanjang,galian, dan timbunan dalam format digital(Ambarwati,2016). Oerpindahan media
untuk pemetaan menjadi digital,pemetaan digital menjadi lebih fleksibel karena banyaknya
jumlah informasi yang dimiliki dan mudahnya pengaksesab informasi. Bentuk peta digital paling
sederhana adalah memindahkan media peta yang sebelumnya kertas menjadi gambar pada
komputer, misal JPEG tanpa adanya database dengan kemampuan intraktif (Fitriani,2011).
Pemetaan digital memerlukan suatu software untuk mengelolanya. Ada banyak softwere yang
dapat digunakan untuk mengolah data dalam pemetaan baik yang berbasis komputer maupun
android(Zendrato,2014).

2.4 Batas Administratif

Batas wilayah didarat adalah pembatas wilayah administrasi pemerintahan antar darrah
yang merupakan rangkaian titik koordinat yang berada pada permykaan bumi yang dapat berupa
tanda-tanda alam seperti panggung bukit dan media sungai(Anggara,2018). Penegasan batas
daerah yang dapat dilajukan dengan metode kartometrik dan atau survei dilapangan, yang
dituangkab dalam bentuk peta batas dengan daftar tituk koordinat batas daerah(…..). Penegasan
batas daerah dibagi menjadi dua yaitu batas daerah darat dan batas daerah laut. Batas daerah
darat adallah pembatas wilayah administrasi pemerintah antar daerah yang merupakan rangkaian
titik koordinat yang berada dipermukaan bumi dapat berupa tanda-tanda alam seperti gunung
,median sungai dan lain-lain. Batas daerah dilaut adalah pembatas kewenangan pengelolaan
sumber daya laut untuk daerah yang bersangkutan yang merupakan rangkaian titik koordinat
diukur dari garis pantai(eni,2013), titik koordinat grafis yang merusak kepada sistem
georeferensi nasional dan membentuk garis batas wilayah administrasi pemerintahan antar
daerah(Bangun,2017). Prinsip-prinsip penentuan batas daerah berdasarkan permendagri sesuai
dengan unsur alam ialah bentuk alam yang umum digunakan musalnya sungai,waterghed dan
danau(Bilak,2016).
2.5 Pengukuran Luas Wilayah di Peta

Sebuah peta memiliki informasi jarak yang dapat kita hitung melalui skala yang terdapat
pada peta tersebut. Dalam sebuah peta ada beberapa jenis simbol informasi diantaranya adalah
unsur tituk,garis,dan wilayah. Wilayah atau disebut juga dengan polygon adalah garis penutup
yang kedua ujungnya bertemu pada sebuah tituk dan akan membentuk suatu area yang memiliki
luas. Area yang terbentuj tersebut akan membentuk luasan yang dapat kita ukur berapa besar
luasnya(Soindsoso,2012). Untuk mengetahui luas sebenarnya dari wilayah yang tergambar
dalam sebuah pita maka dikembangkan beberapa teknik pengukuran. Teknik pengukuran ini
berbeda satu sama lain baik langkah-langkah pengukuran harus diminimalkan agae hasil yang
diproleh mendekati luas sebenarnya dilapangan(Marsudi,2014). Metode-metode pengukuran
antara lain metode grid, metode cartesian, dan metode perhitungan geometri sederhana. Metode
grid merupakan salah satu metode yang sering dipakai dalam menghitung luas wilayah pada cara
yang dilakukan dalam metode ini adalah dengan membuat grid pada wilayah
dipeta(Subroto,2014). Grid adalah seperangkat garis ataupun tanda lainnya yang menunjukkan
tanda liniar dalam satuan meter(Nurdin,2011). Sistem grid adalah dengan membuat petak-perak
pada gambar peta dalam bentuk bujur sangkar yang berukuran sama(Afani,2019).

Anda mungkin juga menyukai