PENDAHULUAN
Pityriasis versicolor (PV) merupakan infeksi jamur pada kulit yang banyak
dikeluhkan oleh penderita dengan alasan kosmetik dan umumnya muncul gejala
berupa gatal ringan saat berkeringat. Kelainan ini ditandai dengan lesi berupa
merupakan flora normal kulit dari genus Malassezia dan bersifat lipofilik (Bramono
& Budimulja, 2016). Angka kejadian PV pada populasi negara tropis di.dunia
mencapai 50%, sedangkan pada pria dan wanita seimbang.dan tidak dipengaruhi
oleh ras (Karray & McKinney, 2018). Pada berbagai rumah sakit pendidikan di
Pengobatan PV menggunakan.golongan.azol.seperti.ketokonazol
samping.negatif bagi tubuh (Guntari, Surastri & Farida, 2017). Beberapa penelitian
oral dengan peningkatan angka kejadian dari 0,007% hingga 0,05% dan 0,2%
1
2
(Gupta & Lyons, 2015). Pada tahun 2009, dilaporkan seorang pasien laki-laki
sehingga dibutuhkan obat pengganti (Leong, et al., 2017). Obat kimia memiliki efek
samping negatif bagi tubuh, maka dari itu masyarakat cenderung memilih obat
tradisional dengan gaya hidup back to nature (Salim & Munadi, 2017). Salah satu
tumbuhan yang sering dimanfaatkan di bidang kesehatan yaitu biji pala (Myristica
Bandung oleh Rajih, tahun 2015 pada ekstrak etanol 70% biji pala diperoleh KHM
12,5% pada pertumbuhan Candida albicans dengan zona hambat 0,84 cm. Biji pala
antibakteri dan antifungal dengan persentase 5-15% (Valente, et al., 2011). Dengan
kandungan senyawa monoterpen hydrokarbon sebesar 61-88% yang terdiri atas alfa
pinen 1,42%, beta pinen 1,24%, sabinen 29,44% lebih tinggi dibandingkan tanaman
lain seperti jintan hitam dengan kandungan senyawa alfa pinen 0,2%, beta pinen
0,4%, sabinen 0,2% (Rodianawati, Hastuti & Cahyanto, 2015; Tisserand & Young,
2014; Hidayati, Ilmawati & Sara, 2015). Senyawa monoterpen hydrokarbon (alfa
pinen, beta pinen, sabinen) memiliki lipofilik tinggi dan berat molekul rendah yang
bisa merusak membran sel sehingga menyebabkan kematian pada jamur (Nazzaro,
et al., 2017). Senyawa aktif lainnya yang berfungsi sebagai antifungal yaitu
penelitian tentang pengaruh ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) terhadap
selanjutnya.
Ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) dapat digunakan sebagai terapi
ovale.