Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Gizi Balita


Sasaran : Klien dan Keluarga dengan Balita Gizi Kurang
Waktu Pertemuan : 30 Menit

A. Latar Belakang
Permasalahan utama terkait dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan pada masa bayi dan balita merupakan waktu yang teramat
penting dalam menentukan masa depan anak baik secara fisik, mental maupun
perilaku dimana kesemuanya itu terkait dengan status gizinya. Namun saat ini
permasalahan gizi merupakan masalah yang menjadi beban ganda. Beban
Ganda Masalah Gizi mengakibatkan banyak sekali kerugian, baik dalam
bidang kesehatan, maupun bidang pembangunan dan ekonomi Indonesia.
Kekurangan gizi dan kegemukan selama masa kanak-kanak dikaitkan dengan
tingkat mortalitas dan morbiditas yang lebih tinggi. Kurang gizi menyebabkan
45% kematian pada anak usia di bawah lima tahun di seluruh dunia
(Kemenetrian BPN, 2019).
Hasil pra survey pada bulan Oktober 2021 terkait dengan data status
gizi di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto diperoleh hasil bahwa kasus balita
dengan gizi kurang cukup tinggi, sehingga diperlukan upaya untuk
pencegahan meningkatkan kasus balita gizi kurang

B. Tujuan
1. Tujuan InstruksionaI Umum (TIU)
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan pada klien dan keluarga
diharapkan klien dan keluarga dapat mengetahui tentang gizi balita dan
upaya pemenuhan gizi balita
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga dapat:
a. Menjelaskan pengertian dari Gizi balita
b. Menyebutkan menu yang baik untuk balita
c. Menyebutkan bahan maknaan yang baik bagi balita
d. Menjelaskan makanan apa saja yang harus dighindari pada balita
e. Menyebutkan tanda dan gejala balita kurang gizi
f. Menyebutkan dampak dari kekurangan gizi pada balita

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian dari Gizi balita
2. Menu yang baik untuk balita
3. Bahan maknaan yang baik bagi balita
4. Makanan apa saja yang harus dighindari pada balita
5. Tanda dan gejala balita kurang gizi
6. Dampak dari kekurangan gizi pada balita

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media
1. Flipchart
2. Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Mahasiswa Waktu Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan 5 menit
 Memberi salam  Menjawab
 Memberi pertanyaan apersepsi salam
 Mengkomunikasikan pokok  Menjawab
bahasan  Menyimak
 Mengkomunikasikan tujuan  Menyimak
2 Kegiatan Inti 20 menit
 Memberikan penjelasan tentang  Menyimak
materi penyuluhan, meliputi:  Bertanya
- Pengertian dari Gizi  Memperhat
balita ikan
- Menu yang baik untuk
balita
- Bahan maknaan yang
baik bagi balita
- Makanan apa saja yang
harus dighindari pada balita
- Tanda dan gejala balita
kurang gizi
- Dampak dari
kekurangan gizi pada balita
 Memberikan kesempatan
keluarga untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan keluarga
3 Penutup 5 menit  Memperhat
 Menyimpulkan materi ikan
penyuluhan bersama keluarga  Menjawab
 Memberikan evaluasi secara  Menjawab
lisan salam
 Memberikan salam penutup

G. Evaluasi
1. Prosedur : Akhir penyuluhan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Tanya jawab
4. Jumlah soal : 3 soal
5. Jenis soal : 1. Apakah yang dimaksud dengan gizi balita?
2. Apa saja tanda balita kurang gizi?
3. Tindakan apa saja yang harus dilakukan jika balita
kurang gizi?
MATERI PENYULUHAN
GZI BALITA

A. Gizi Balita
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya
yaitu menghasilkan energi membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan

B. Menu Yang Bergizi Untuk Balita


1. Karbohidrat Sebagai Sumber Tenaga Seperti nasi, roti, sereal, kentang,
atau mie.
2. Buah dan sayur sebagai sumber pembangun Seperti pisang, pepaya, jeruk,
tomat, dan wortel
3. Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda. Berikan setiap hari
baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.
4. Susu dan produk olahan susu sebagai sumber tenaga dan pertumbuhan
Susu pertumbuhan Produk olahan susu seperti keju dan yoghurt
5. Protein sebagai sumber tenaga Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-
kacangan, Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan
sumber protein lain. Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan
minuman berkadar vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.
6. Lemak dan gula sebagai sumber energi Seperti yang terdapat dalam
minyak, santan , dan mentega, roti, dan kue juga mengandung omega 3
dan 6 yang penting untuk perkembangan otak. Pastikan anak mendapatkan
kadar lemak esensial dan gula yang cukup bagi pertumbuhannya.

C. Makanan Yang Harus Dihindari


Beberapa makanan perlu perhatian extra untuk dihindari, diantaranya:
1. Makanan yang terlalu berminyak, junk food, dan makanan berpengawet
sebaiknya dihindari. Seperti snac
2. Penggunaan Garam. bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam
jumlah sedikit. Dan pilih garam beryodium yang baik untuk kesehatan.
Bila membeli makanan dalam kemasan, perhatikan juga kandungan
garamnya.
3. Aneka jajanan di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan
kandungan gizinya.

D. Penyebab Kurang Gizi


Gizi buruk adalah kurang gizi yang disebabkan oleh karena tubuh kekurangan
zat protein dan kalori dalam makanan sehari-hari

E. Tanda dan Gejala Anak Kurang Gizi


1. Tanda terlihat kurus
2. Rambut jarang dan berwarna merah
3. Ubun-ubun besar dan cekung
4. Mata tampak cekung
5. Anak rewel
6. Anemis/pucat
7. Perut buncit
8. Muka berkerut dan seperti orang tua
9. Apatis terhadap sekitarnya
10. Pembesaran hati

F. Akibat Kurang Gizi


1. Kurang Vitamin A (Menyebabkan kebutaan)
2. Kekurangan Vitamin B1
3. (Menyebabkan penyakit beri-beri)
4. Gangguan fungsi persyarafan
5. Penyakit infeksi misalnya TBC dan Pnemonia
6. Gangguan tumbuh kembang
7. Kecerdasan/kepintaran terhambat.
G. Cara Mengatasi Balita Susah Makan
Berikanlah kepuasan psikis kepada anak yang sesuai dengan usianya, dan
buatlah agar suasana hatinya senang, misalnya anak makan sambil jalan-jalan,
melihat kereta api, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Adriani dan Wirjatmadi, (2016), Pengantar Gizi Masyarakat, Jakarta: Penerbit


Kencana.

Almatsier, (2013). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka
Utama

Kementerian BPN, 2019, Pembangunan Gizi di Indonesia, Jakarta: Direktorat


Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kedeputian Pembangunan Manusia,
Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas.

Kementerian BPN, 2019, Pembangunan Gizi di Indonesia, Jakarta: Direktorat


Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kedeputian Pembangunan Manusia,
Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas.

Anda mungkin juga menyukai