Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum kali ini ekstrak kami sebelumnya sudah diberikan pelarut n-Heksan

dan sudah di evap. Kami menggunakan metode Dilarutkan dengan pelarut. Pelarut yang
kami gunakan adalah n-Heksan. Setelah dilarutkan dengan n-Heksan lalu dimasukan ke
dalam kolom yang sudah diisi dengan silika gel yang sudah dimasukkan terlebih dahulu
dengan pelarut dan disumbat oleh kapas. Kemudian ditunggu hingga ekstrak ikut larut
dengan pelarut n-Heksan dan mencapai batas tengah yang telah ditentukkan sebelumnya.
Lalu ditambahkan dengan eluen yaitu n-Heksan berbanding dan Etil Asetat dengan
perbandingan 10 : 0 atau 100% n-Heksan sebanyak 100 mL, dimana didapatkan vial
berjumlah 3 buah dengan warna bening dikarenakan masih awal proses pengambilan vial
yang mana belum adanya ekstrak yang terdapat didalam ke 3 vial tersebut. Lalu
dilanjutkan dengan eluen yaitu n-Heksan berbanding dan Etil Asetat dengan
perbandingan 9 : 1 sebanyak 100 mL dengan rincian 90 mL n-Heksan dan 10 mL Etil
Asetat, dimana didapatkan vial berjumlah 7 buah dengan warna bening pada vial ke 4-7
dikarenakan masih awal proses pengambilan vial yang mana belum adanya ekstrak yang
terdapat didalam ke 4 vial tersebut dan warna coklat kekuningan pada vial 9-10
dikarenakan ekstrak yang turun atau yang didapat adalah akibat kentalnya ekstrak
pengenceran yang dibawa oleh n-heksan yang mana n-heksan merupakan pelarut yang
non polar. Pelarut non polar hanya bisa membawa ekstrak yang bersifat non-polar saja,
sedangkan ekstrak yang sudah terambil oleh pelarut yang semi polar akan tertahan.
Setelah itu, dilanjutkan penambahan eluen n-Heksan berbanding dan Etil Asetat dengan
perbandingan 4 : 1 sebanyak 100 mL dengan rincian 80 mL n-Heksan dan 20 mL Etil
Asetat, dimana didapatkan vial berjumlah 9 buah dengan warna coklat kekuningan pada
vial nomor 11-13 dikarenakan masih proses transisi dimana perpindahan eluen dari 9:1 ke
4:1 . dan warna hijau kekuningan pada vial nomor 14-16 adanya perubahan warna hijau
disebabkan oleh eluen n-heksan dan warna kuning disebabkan oleh eluen Etil Asetat. Lalu
selanjutnya didapatkan hasil hijau kecoklatan pada vial 17, dan warna coklat kekuningan
pada vial 18-19 yang menandakan akhir dari transisi eluen 4:1 . pada saat ditambahkan
eluen n-Heksan dan Etil Asetat dengan perbandingan 1:1 , 1:4 , 1: 9 didapatkan hasil
warna coklat kekuningan dan pada Etil Asetat 100% didapatkan warna coklat
kekuningan pada vial nomor 42 , warna kuning pada vial nomor 43-49 , dan warna
bening pada vial nomor 50-52 yang merupakan mulai berperannya Etil Asetat , dimana
etil asetat diketahui merupakan pelarut semi polar yang dapat menyerap senyawa yang
semi polar dan non polar. Sehingga warna bening pada akhir eluen Etil Asetat merupakan
tanda bahwa Ekstrak tersebut sudah semi polar secara sempurna dan Warna bening saat
Awal percobaan pada vial merupakan tanda bahwa ekstrak tersebut non-polar secara
sempurna.

https://media.neliti.com/media/publications/107644-ID-pengaruh-konsentrasi-pelarut-
n-heksana-t.pdf

diakses pada tanggal 18 November 2019 pukul 20.55

https://media.neliti.com/media/publications/61965-ID-pengujian-aktivitas-antioksidan-
ekstrak.pdf

diakses pada tanggal 18 November 2019 pukul 20.30

Anda mungkin juga menyukai