DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................................ 1
Daftar Isi.................................................................................................................................. 2
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................................... 4
B. Maksud dan Tujuan....................................................................................................4
C. Ruang Lingkup........................................................................................................... 5
D. Batasan Operasional..................................................................................................5
E. Landasan Hukum.......................................................................................................5
BAB II. Gambaran Umum
A. Gambaran RSUD Asy-Syifa’......................................................................................5
B. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit......................................................................6
C. Gambaran Umum ICU...............................................................................................6
BAB III. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan
A. Visi............................................................................................................................ 7
B. Misi............................................................................................................................ 7
C. Nilai........................................................................................................................... 7
D. Tujuan....................................................................................................................... 7
BAB IV.Struktur Organisasi
A. Struktur Organisasi Rumah Sakit..............................................................................8
B. Struktur Organisasi Unit............................................................................................9
BAB V. Uraian Tugas/Jabatan...............................................................................................11
BAB VI. Tata Hubungan Kerja...............................................................................................17
BAB VII. Kualifikasi Sumber Daya Manusia dan Pola Ketenagaan.......................................18
BAB VIII. Penilaian Kinerja
A. Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia................................................................19
B. Sasaran dan Tujuan................................................................................................19
C. Instrumen Penilaian Kinerja.....................................................................................19
D. Pengembangan Sumber Daya Manusia..................................................................20
BAB IX. Program Orientasi
A. Jenis Orientasi.........................................................................................................21
B. Materi Orientasi.......................................................................................................21
BAB X. Pertemuan/ Rapat.....................................................................................................23
BAB XI. Pelaporan................................................................................................................24
BAB XII. Penutup.................................................................................................................. 25
LEMBAR PENGESAHAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
A. Latar Belakang
Klinik Khusus CST, DOTS dan REHABILITASI NARKOBA adalah suatu bagian dari
rumah sakit yang berada di bawah instalasi rawat jalan bersama dengan unit pelayanan
lain, dengan staf khusus yang ditujukan untuk melakuan pelayanan assesmen, konseling,
perawatan dan terapi terhadap pasien-pasien HIV/AIDS, Tuberculosis, dan klien
penyalahguna narkoba. KLINIK KHUSUS CST, DOTS DAN REHABILITASI NARKOBA
menyediakan ruangan khusus konseling dan rehabilitasi, serta staf medis dan paramedis
yang sudah terlatih dan berpengalaman.
AIDS merupakan gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia yang dilakukan
oleh serangan virus HIV. Saat ini penderita HIV/AIDS tidak hanya dari golongan orang
dewasa yang senang melakukan hubungan seks dan berganti-ganti pasangan, tetapi juga
anak yang baru lahir pun tidak menutup kemungkinan terserang dan mengidap HIV/AIDS.
Hal ini disebabkan pergeseran cara penularan penyakit tersebut.
Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai dengan maret 2013,HIV/AIDS
tersebar di 345 (69,4%) dari 497 kabupaten/kota disekuruh provinsi indonesia. Provinsi
pertama kali ditemukan adanya kasus HIV-AIDS adalah provinsi Bali, sedangkan yang
terakhir melaporkan adalah Provinsi Sulawesi Barat pada Tahun 2011.
Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 4.987,
tahun 2006 (3.514), tahun 2007 (4.425), tahun 2008 (10.362),tahun 2009 (9.73), tahun
2010 (21.591), tahun 2011 (21.031), tahun 2012 (21.511). jumlah kumulatif infeksi HIV
teringgi yaitu DKI Jakarta (23.792). diikuti Jawa Timur (13.599), Papua (10.881), Jawa
Barat (7.612) dan Bali (6.819).
Kasus penggunaan narkotika dan permasalahan yang timbul dari pemakaian narkotika
semakin meluas dan meningkat setiap tahun. Berdasarkan hasil penelitian BNN
bekerjasama dengan Puslitkes UI Tahun 2011 tentang Survei Nasional Perkembangan
Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia didapatkan bahwa prevalensi penyalah guna
narkotika meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2008, prevalensi penyalah guna narkotika
yaitu 1,99% dan meningkat menjadi 2,56% pada tahun 2013 serta diprediksikan pada
tahun 2015 akan meningkat menjadi 2,80% (setara dengan ± 5,1 - 5,6 juta jiwa dari
populasi penduduk Indonesia). Sedangkan menurut data UNODC tahun 2012, diperkirakan
antara 153 – 300 juta jiwa atau sebesar 3,4% - 6,6% penyalahguna narkotika dunia usia 15
– 64 tahun pernah mengkonsumsi Narkoba sekali dalam setahun, di mana hampir 12%
(15,5 juta jiwa sampai dengan 38,6 juta jiwa) dari pengguna adalah pecandu berat.
Dalam hal ini, prinsip pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa Barat mengacu pada fungsi sosial, manajemen
pelayanan yang bermutu dan pengembangan kompetensi pemberi pelayanan kesehatan
agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Oleh karena itu,
dibentuklah Klinik Khusus CST, DOTS dan REHABILITASI NARKOBA untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat terkait dengan masalah-masalah tersebut.
B. Batasan Operasional
Pengorganisasian Klinik CST,DOTS dan REHABILITASI NARKOBA meliputi gambaran
umum, visi, misi, nilai, tujuan, struktur organisasi, uraian tugas/jabatan, tata hubungan kerja,
kualifikasi sumber daya manusia dan pola ketenagaan, penilaian kinerja, program orientasi,
pertemuan, dan pelaporan.
C. Landasan Hukum
Landasan hukum adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1045 tahun 2006 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 565/Menkes/PER/III/2011 Tentang Strategi
Nasional Pengendalian Tuberkulosis.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ASY-SYIFA’ SUMBAWA BARAT
7
dan terpadu dengan upaya pengobatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan.
2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut Badan Pengelolaan Rumah Sakit Umum
Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa Barat mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan perencanaan bidang pelayanan kesehatan
b. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan
c. Penyelenggaraan pelayanan medik
d. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik
e. Penyelenggraan pelayanan medis
f. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis
g. Peyelenggraan pelayanan dan asuhan keperawatan
h. Penyelenggraan rujukan
i. Penyelenggaraan pendidikan kebidanan dan penyakit kandungan
j. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
BAB III
VISI, MISI DAN NILAI-NILAI
A. Visi
Adapun Visi dari Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa Barat yaitu “Sebagai
Pusat Rujukan Bersuasana Nyaman, Terjangkau, Bermutu dan Memiliki Keunggulan “.
9
B. Misi
1. Menyiapkan sumber daya manusia rumah sakit yang mencukupi dalam jumlah dan
jenis, kompeten dan profesional.
2. Menyediakan sarana prasarana rumah sakit yang memadai, berkualitas dan
berupaya mengikuti teknologi terkini.
3. Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan, memperhatikan aspek kenyamanan dan
bertanggung jawab.
4. Menciptakan budaya kerja yang empati, cekatan, reponsif, senantiasa belajar dan
menjunjung tinggi silaturrahmi dan kemanusiaan.
5. Menjalin kerjasama dan kemitraan dengan semua pihak terkait dalam
penyelenggaraan dan pengembangan rumah sakit dalam rangka mewujudkan
pelayanan bermutu dan kepuasan pelanggan.
6. Mengembangkan pelayanan unggulan secara bertahap disesuaikan dengan
peluang, kebutuhan masyarakat dan potensi sumber daya yang dimiliki.
C. Nilai-Nilai
Nilai RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat adalah Senyum, Handal dan Empati
(SeHaTi) melayani.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
A. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa Barat
Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa Barat dipimpin oleh seorang
Direktur, yang membawahi 3 (tiga) seksiyaituTata Usaha dan Kepegawaian, Seksi
10
DIREKTUR
Satuan
1.
Komite Komite Pengawas
Internal
2.
Staf Medis Instalasi Kelompok Jabatan
Fungsional Fungsional
3.
Selanjutnya pada struktur seksi pelayanan medik, terdapat struktur yang lebih terperinci
lagi, dimana kepala seksi pelayanan medik memiliki 2 (dua) tim langsung dibawahnya yang
menangani jaminana pelayanan dan administrasi pelayanan medik. Pada pelayanan medik
terdiri dari 4 (empat) kepala instalasi yakni, Kepala Instalasi Rawat Inap (IRNA) A, Kepala
Instalasi Rawat Inap (IRNA) B, Kepala Instalasi Rawat (IRJ) Jalan, Kepala Instalasi Gawat
Darurat (IGD). Kepala Instalasi Rawat Inap A, B dan Rawat Jalan membawahi Penanggung
Jawab Pelayanan (pada unit khusus) dan Kepala Unit. Sedangkan Kepala IGD langsung
membawahi kepala unit gawat darurat.IRNA A terdiri dari Intensive Care Unit (ICU), Kamar
Operasi (OK), Rawat Inap Dalam (RID), Rawat Inap VIP. IRNA B terdiri dari Rawat Inap
Bedah (RIB), Kamar Bersalin (Kaber), Nifas, Perinatal dan NICU, Rawat Inap Anak (RIA).
IRJ terdiri dari unit Medical Check Up (MCU), Klinik Penyakit Dalam, Klinik Bedah, Klinik
Kesehatan Anak, Klinik Kebidanan dan Kandungan, Klinik Gigi dan Mulut, Klinik Khusus,
Unit Hemodialisa.
Adapun struktur organisasi Klinik Khusus CST,DOTS dan REHABILITASI NARKOBA
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
1) Struktur organisasi pelayanan medik
11
Ka. Instalasi
Rawat Jalan
Penangungjawab
Pelayanan Klinik
2)
Khusus CST,DOTS
dan REHABILITASI
BAB V
URAIAN TUGAS/JABATAN
B. Penanggungjawab Pelayanan
JABATAN Penanggung Jawab Pelayanan
KUALIFIKASI/ KRITERIA 1. Pendidikan : Pendidikan Dokter Spesialis dan
Dokter Umum
2. Pengalamam kerja minimal : 1 tahun
3. Keterampilan : -
4. Pelatihan : CST, DOTS dan Rehabilitasi Narkoba
TANGGUNG JAWAB 1. Bertanggung jawab atas Konselor dan
Koordinator Unit.
2. Bertanggung jawab terhadap Kepala Instalasi
WEWENANG 1. Berwenang memberikan pengarahan kepada staf
dibawahnya.
2. Berwenang memberikan pelayanan medis dan
non medis kepada pasien.
3. Berwenang mengusulkan hal-hal yang berkaitan
dengan peningkatan kualitas pelayanan Klinik
Khusus CST, DOTS dan REHABILITASI
NARKOBA
4. Berwenang melaksanakan hal-hal yang
menunjang peningkatan kualitas pelayanan di
klinik Khusus CST, DOTS dan REHABILITASI
13
NARKOBA
TUGAS POKOK URAIAN TUGAS
1. Menyelenggarakan upaya 1.1 CST
pelayanan medik sesuai 1.2 DOTS
dengan kemampuan 1.3 REHABILITASI NARKOBA
ketenagaan yang ada. 1. Melakukan assesmen
2. Menegakkan diagnosis
3. Menyusun rencana terapi dan rujukan
4. Melakukan rehabilitasi medis dan non medis
sesuai dengan rencana terapi yang ditentukan
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
6. Mengeluarkan surat keterangan bebas
narkoba
2. Melakukan koordinasi dengan 2.1 Berkoordinasi dengan DPJP yang merawat
unit pelayanan di Rumah Sakit pasien.
dan Instansi lain. 2.2 Berkoordinasi secara langsung dengan instansi
lain terkait program.
C. Koordinator Unit
JABATAN KoordinatorUnit
KUALIFIKASI/ KRITERIA 1. Pendidikan : DIII Keperawatan dan Ners
2. Pengalamam kerja minimal : 1 tahun
3. Keterampilan : -
4. Pelatihan :
- Pelatihan CTS/VCT
- Pelatihan DOTS
- Pelatihan REHABILITASI NARKOBA
TANGGUNG JAWAB 1. Bertanggung jawab atas tenaga keperawatan
2. Bertanggung jawab terhadap Penanggung
Jawab Pelayanan unit
WEWENANG 1. Berwenang memberikan pengarahan kepada staf
dibawahnya.
2. Berwenang memberikan Asesmen kepada
pasien.
3. Berwenang mengusulkan hal-hal yang berkaitan
dengan peningkatan kualitas pelayanan dan
pedoman pelayanan
4. Berwenang melaksanakan hal-hal yang
menunjang peningkatan kualitas pelayanan dan
memberikan pelayanan keperawatan.
TUGAS POKOK URAIAN TUGAS
1. Menyediakan kelengkapan 1.1 Merencanakan/membuat rencana kerja serta
fasilitas, sarana dan prasarana rencana kebutuhan unit setiap tahunnya.
14
BAB VI
Hubungan kerja dengan Instalasi Rawat Inap adalah berkoordinasi dengan unit
terkait dengan perawat pasien lanjutan di instalasi rawat inap.
BAB VII
Kualifikasi sumber daya manusia dan pola ketenagaan pada Klinik CST,VCT dan
Rehabilitasi NARKOBA adalah sebagai berikut:
Tabel 7.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia dan Pola Ketenagaan Klinik CST, DOTS dan
Rehabilitasi NARKOBA RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat Tahun 2016
BAB VIII
PENILAIAN KINERJA
Tabel 8.1 Instrumen Penilaian Kinerja SDM RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat Tahun
2015
3 Interpersonal
Communication Feedback hubungan dengan sesama
Skill staf RS
b. Fedback atasan
Total
Nilai Rata-Rata
Penilaian:
Baik (B) : 86 – 95
Cukup (C) : 66 – 85
Kurang (K) : 51 – 65
BAB IX
PROGRAM ORIENTASI
A. Jenis Orientasi
Orientasi untuk SDM Kilinik CST, DOTS dan Rehabilitasi NARKOBA dibagi
menjadi orientasi umum dan orientasi khusus. Kegiatan orientasi umum mengikuti
kebijakan dari bagian Diklat RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat.
Tabel 9.1 Orientasi Khusus Staf Baru Klinik CST,DOTS dan Rehabilitasi NARKOBA
RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat Tahun 2016
B. Materi Orientasi
Materi orientasi umum untuk staf klinis baru adalah sebagai berikut:
1. Orientasi Ruangan / Gedung
2. Pengenalan Organisasi, meliputi:
a. Sejarah RSUD Asy-Syifa’
b. Visi, Misi, dan Nilai RSUD Asy-Syifa’
c. Stuktur Organisasi
3. Kebijakan dan Etika, meliputi:
a. Sasaran Keselamatan Pasien dan Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien di RSUD Asy-Syifa’
b. Program Pecegahan dan Pengendalian Infeksi
c. Peraturan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSUD Asy-Syifa’
d. Efisiensi Pemakaian Sarana dan Prasarana RSUD Asy-Syifa’
e. Pelayanan Prima
f. Komunikasi Efektif
g. Etika Berkomunikasi melalui telepon:
Tata cara Penelepon:
1) Mengucapkan salam
2) Menyebutkan nama dan bagian/instansi si penelepon
3) Mengakhiri dengan salam
Menerima telepon:
a. Mengucapkan salam
b. Menyebutkan bagian/instansi dan nama si penerima
c. Mengucapkan ”Ada yang Bisa Dibantu”
d. Mengakhiri dengan salam
4. Pelayanan yang ada di RSUD Asy-Syifa’
Materi orientasi khusus untuk staf klinis baru adalah sebagai berikut:
1. Struktur Organsisi Unit.
2. Orientasi ruangan unit.
3. Tata Tertib Unit.
4. Pedoman Pelayanan Unit
5. SPO Unit.
6. Tugas Pokok/ Uraian Tugas/ Rincian Kewenangan Klinis staf tersebut
7. Pengenalan peralatan dan sistem informasi yang digunakan
22
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
A. Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan setiap bulan yang dilanjutkan dengan kegiatan
Klinik CST, DOTS dan Rehabilitasi NARKOBA untuk evaluasi pelayanan dan
meningkatkan keilmuan. Tanggal pelaksanaan kegiatan menyesuaikan dengan
aktivitas di pelayanan.
B. Rapat Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau suatu hal
yang perlu dibahas segera.
23
BAB XI
PELAPORAN
A. Laporan Harian
Laporan harian terkait survailance, menggunakan format yang telah disediakan,
diberikan setiap hari kerja kepada Infection Pervection and Control Nurse (IPCN)
RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat.
B. Laporan Berkala
Laporan berkala tentang rekap pasien menggunakan buku data pasien
dilaporkan saat rapat rutin bulanan kepada kepala Instalasi Rawat Jalan dan
penanggung jawab pelayanan Klinik CST, DOTS dan Rehabilitasi NARKOBA serta
seluruh peserta rapat rutin. Laporan pengendalian mutu terkait standar pelayanan
minimal Klinik CST, DOTS dan Rehabilitasi NARKOBA dilakukan secara berkala
dengan format yang telah disediakan kepada tim Pengendalian Mutu dan Keselamatan
PasienRSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat.
C. Laporan Insidentil
Laporan insidentil sewaktu-waktu bila ada masalah atau suatu hal yang perlu
pemecahan masalah segera. Contoh laporan insidentil yakni laporan kepada tim
Pengendalian Mutu dan Keselamatan PasienRSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat
menggunakan format yang telah disediakan.
24
BAB XII
PENUTUP
Saran selanjutnya untuk perbaikan pedoman kedepan adalah adanya sistem informasi
yang terintegrasi untuk meningkatkan efisensi dan efektifitas waktu dalam memperbaharui
informasi staf dan terbentuknya staf khusus untuk meningkatkan pemberdayaan SDM di
lingkungan RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat.