Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL TUGAS AKHIR

MACAM-MACAM KOMPRESOR DAN CARA PERAWATAN KOMPRESOR

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Yang dibimbing oleh

Bapak Fandi Purnomo M,Pd

Disusun Oleh:

EDI LIANSYAH

(NIT:18.54.2157)

Technical hotel

POLITEKNIK BUMI AKPELNI PROGRAM STUDI D3 TEKNIKA


SEMARANG 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
taufik dan hidayah-Nya maka usaha – usaha penulis dalam membuat makalah ini
dapat terselesaikan sesuai harapan.

Maksud penulisan makalah diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu


pengetahuan dan wawasan mengenai materi yang di sampaikan ini. Selain itu
penulisan makalah ini juga sebagai tambahan referensi sehingga diharapkan dapat
saling melengkapi dalam pembahasannya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu


penulisan makalah ini yang tidak bisa di sebutkan satu per satu. Saran dan kritik yang
konstruktif tetap penulis harapkan serta akan penulis jadikan sebagai bahan perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penyusunan


makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pemalang, Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................ 1
B. Rumusan masalah...................................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3
A. Klasifikasi Kompresor............................................................................................... 3
Kompresi Torak Resiprokal....................................................................................... 3
Kompresi Torak Dua Tingkat.................................................................................... 3
Kompresor Diagfragma............................................................................................. 4
Kompresor Crup......................................................................................................... 5
Kompresor Radial...................................................................................................... 6
B. Penggerak Kompresor................................................................................................ 7
C. Komponen Kompresor............................................................................................... 7
Kerangka.................................................................................................................... 7
Poros engkol............................................................................................................... 7
Batang Penghubung................................................................................................... 8
D. Kompresor Torak....................................................................................................... 9
Diagram P-V Kompresor Torak................................................................................. 9
Prinsip Kerja Kompresor torak.................................................................................. 10
Proses Kompresi Gas................................................................................................. 11
E. Perhitungan unjuk kompresor torak........................................................................... 12
Daya Sebenarnya....................................................................................................... 12
Daya Gas Kompresor................................................................................................. 12
F. Cara Merawat Kompresor.......................................................................................... 13
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 14
KESIMPULAN...................................................................................................................... 14
SARAN.................................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG MASALAH


Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan atau
mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat pengungkit,
kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang
menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.
Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan mengiri udara dengan tekanan
tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja kompresor pun bisa berbeda pula.
Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan  tekanan
tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif. Fungsi kedua
dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan.
Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang berhubungan dengan
itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas dan bahan bakar cair melalui instalasi
pipa-pipa gas. Selain itu, dalam peralatan pengangkat berat yang bekerja secara pneumatik,
kompresor digunakan dalam fungsinya sebagai pengiri udara untuk sumber tenaga.
Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis kompresor
yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor dengan metode
krja positif displacement dan yang kedua adalah kompresor dengan metode kerja dynamic.
Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini? Yang pertam,
kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja dengan cara memasukkan
udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan
demikian tekanan di dalam dengan sendirinya akan naik.
Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan
peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif displacement ini digunakan dalam
reciprocating compressor dan rotary.
Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara yang ada
didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama kecepatan tersebut
diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada ruang yang volumenya tetap

1
mengalami tekanan. Kompresor yang menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat turbo
axial flow.

B.  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan kompresor ?
2.      Apa saja macam-macam kompresor ?
3.      Bagaimana merawat kompresor ?

C.  TUJUAN PENULISAN
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.
2.      Mengetahui berbagai macam-macam kompresor.
3.      Mengetahu bagaimana cara melakukan perawatan kompresor.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Klasifi kasi Kompresor


Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement
compressor, terdiri dari Reciprocating  dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo)
terdiri dari Centrifugal, axial  dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah
ini:

1.    Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)


Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang
bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan dihisap
oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di
dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secaraalami. Pada
saat gerak kompresi torak bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas
torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung
penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak
akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan
udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung penampung ini
berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi
kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.

2. Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara


Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih
tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya
dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang
diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatureudara akan
naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan memasang

3
sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara
atau dengan system air bersirkulasi.

Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk
kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya
hingga 15 bar.

3. Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)


Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung
berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan
ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu
kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obatobatan dan
kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem
kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada
kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi
menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang
kembangkempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.

4. Kompresor Putar (Rotary Compressor)


Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam
rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar. Keuntungan
darikompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan kecil, sehingga menghemat
ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan dan
menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur dimasukkan ke

4
dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk dinding silindris.
Ketikarotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding.
Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan rotornya maka
ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.

5. Kompresor Sekrup (Screw)


Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage),
yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda
gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor
ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi
kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-
betul dapat menghisap dan menekan fluida.

6. Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)


Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada perubahan
volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip kompresor ini
ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar.
Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara
baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul.Berbeda jika dibandingkan dengan
pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film
minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu.
Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang
roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.

7. Kompresor Aliran (turbo compressor)


Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor aliran
udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara radial.
Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan

5
kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energybentuk
tekanan.

8. Kompresor Aliran Radial


Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan
berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu.
Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali
mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai
beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan
sudusudu tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja
kompresor radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke
dalam ruangan isap lalu dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara
bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.

9. Kompresor Aliran Aksial


Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat
pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi
pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara
cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yangmempunyai
tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem
turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. Bedanya, jika pada turbin gas
adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik
dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara bertekanan.

6
B.  Penggerak Kompresor
Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga kompresor dapat
bekerja secara optiomal. Penggerak kompresor yang sering digunakan biasanya berupa motor
listrik dan motor bakar seperti gambar 12. Kompresor berdaya rendah menggunakan motor
listrik dua phase atau motor bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan
motor listrik 3 phase atau mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya digunakan
bilamana lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau cenderung non stasioner.
Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan digerakkan oleh motor listrik karena
biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung stasionar (tidak berpindah-pindah).
C.  Komponen Kompresor
1.Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai tempat
kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak pelumas.

2.Poros engkol (crank shaft)


Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).

3.Batang penghubung (connecting rod)


Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang,
batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat
kompresi.

4. Kepala silang (cross head)


Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat
meluncur pada bantalan luncurnya.
5. Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket
6. Liner silinder (cylinder liner)
Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi,
pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.

7
7. Front and rear cylinder cover.
Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang
berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.
8. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
9. Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi
(compression) dan pengeluaran (discharge).
10. Cincin torak ( piston rings)
Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding liner
silinder.

11. Batang Torak (piston rod)


Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.

12. Cincin Penahan Gas (packing rod)


Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang
bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini terdiri dari
beberapa ring segment.

13. Ring Oil Scraper


Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame

14. Katup kompresor (compressor valve)


Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar
silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan tekanan
yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.

8
D.  Kompresor Torak
Merupakan salah satu positive displacement compressor dengan prinsip kerja
memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang) dari dalam silinder.
Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk
memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak. Tekanan udara / gas yang keluar merupakan
tekanan discharge yang dihasilkan oleh kompresor reciprocating.

1.      Prinsip Kerja Kompresor Torak


Prinsip kerja kompresor torak adalah sebagai berikut:
   Tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui poros engkol dalam bentuk gerak
rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head) dengan perantaraan batang penghubung
(connecting rod).
  Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak translasi yang diteruskan ke torak
melalui batang torak (piston rod).
   Gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan perubahan volume dan tekanan
sehingga terjadi proses pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
Secara sederhana prinsip kerja, perubahan tekanan dan volume dalam suatu kompresor
torak Simplex Single Acting dapat diuraikan dalam bentuk diagram P-V sebagai berikut :

Diagram P-V Kompresor Torak

Torak memulai langkah kompresi pada titik (1), torak bergerak kekiri dan gas
dimampatkan sehingga tekanannya naik ketitik (2). Pada titik ini tekanan di dalam silinder
mencapai harga tekanan Pd yang lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pipa keluar, sehingga
katup keluar pada kepala silinder akan terbuka. Jika torak bergerak terus kekiri, gas akan
didorong keluar silinder pada tekanan tetap sebesar Pd. Dititik (3) torak mencapai titik mati atas,
yaitu titik akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran.
Pada waktu torak mencapai titik mati atas ini, antara sisi atas torak dan kepala silinder
masih ada volume sisa yang besarnya = Vc. Volume ini idealnya harus sama dengan nol agar gas
dapat didorong seluruhnya keluar silinder tanpa sisa. Namun dalam praktiknya harus ada jarak

9
(clearance) di atas torak agar tidak membentur kepala silinder. Selain itu juga harus ada lubang-
lubang laluan pada katup-katup. Karena adanya volume sisa ini ketika torak mengakhiri langkah
kompresinya, di atas torak masih ada sejumlah gas dengan volume sebesar Vc dan tekanan
sebesar Pd. Jika kemudian torak memulai langkah isapnya (bergerak kekanan), katup isap tidak
dapat terbuka sebelum sisa gas di atas torak berekspansi sampai tekanannya turun dari Pd
menjadi Ps. Katup isap baru mulai terbuka dititik (4) ketika tekanannya sudah mencapai tekanan
isap Ps. Disini pemasukan gas baru mulai terjadi dan proses pengisapan ini berlangsung sampai
titik mati bawah (1). Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa volume gas yang diisap tidak sebesar
volume langkah torak sebesar Vs melainkan lebih kecil, yaitu hanya sebesar volume isap antara
titik mati bawah (1) dan titik (4).

2.      Proses Kompresi Gas


Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga cara yaitu dengan
proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
a.       Kompresi Isotermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang diberikan dari
luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga temperatur gas akan naik jika
tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses ini dibarengi dengan pendinginan untuk
mengeluarkan panas yang terjadi, sehingga temperatur dapat dijaga tetap dan kompresi ini
disebut dengan kompresi isotermal (temperatur tetap). Proses isotermal mengikuti hukum Boyle,
maka persamaan isotermal dari suatu gas sempurna adalah:

Proses kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk perhitungan
kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang sesungguhnya, meskipun silinder
didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin untuk menjaga temperatur yang tetap dalam
silinder. Hal ini disebabkan oleh cepatnya proses kompresi (beberapa ratus sampai seribu kali
permenit) di dalam silinder.

b.      Kompresi Adiabatik

10
Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan berlangsung
tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas. Proses semacam ini disebut
adiabatik. Dalam praktiknya proses ini tidak pernah terjadi secara sempurna karena isolasi
terhadap silinder tidak pernah dapat sempurna pula. Namun proses adiabatik reversible sering
dipakai dalam pengkajian teoritis proses kompresi. Hubungan antara tekanan dan volume dalam
proses adiabatic dapat dinyatakan dalam persamaan:

Jika rumus ini dibandingkan dengan rumus kompresi isotermal dapat dilihat bahwa untuk
pengecilan volume yang sama, kompresi adiabatic akan menghasilkan tekanan yang lebih tinggi
dari pada proses isotermal. Karena tekanan yang dihasilkan oleh kompresi adiabatik lebih tinggi
dari pada kompresi isotermal untuk pengecilan volume yang sama, maka kerja yang diperlukan
pada kompresi adiabatik juga lebih besar.

c.       Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses isotermal, karena
ada kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik karena ada panas yang dipancarkan
keluar. Jadi proses kompresi yang sesungguhnya, ada di antara keduanya dan disebut kompresi
politropik. Hubungan antara P dan v pada proses politropik dapat dinyatakan dengan persamaan:
Pada kondisi dimana tidak dilakukan pendinginan pada ruang kompresi (kompresor
sentrifugal pada umumnya), maka harga n > k. Bila ada pendinginan pada ruang kompresi (pada
kompresor torak), maka harga n terletak antara 1< n < k.
Perhitungan dapat dilakukan baik dengan pendekatan kondisi adiabatik reversible maupun
kondisi politropik.

11
E.  Perhitungan Unjuk Kerja Kompresor Torak
1. Kapasitas Sebenarnya.
Dalam perhitungan kapasitas kompresor torak ditunjukan dalam jumlah volume gas/udara
yang sebernarnya yang masuk pada setiap tingkat kompresor permenit dengan satuan Actual
Cubic Feet per Minute (ACFM) atau Inlet Cubic Feet per Minute (ICFM).
Kapasitas kompresor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
Untuk Duplex Double Acting:
Dimana ;

a.       Efisiensi Volumetrik
Efisiensi volumetrik adalah perbandingan antara kapasitas yang masuk ke dalam silinder dengan
kapasitas perpindahan torak. Efisiensi volumetrik dipengaruhi oleh:
-          Clearance silinder.
-          Perbandingan tekanan.
-          Faktor kompresibilitas.
Untuk kondisi sesungguhnya dimana terjadi losses pada katup masuk dan keluar sebesar 3 %,
maka efisiensi volumetrik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

2.      Daya Gas Kompresor (GHP)


Daya kompresor adalah daya poros yang digunakan untuk memampatkan gas dalam
silinder, yang dirumuskan : Daya = Kerja tiap satuan waktu.
Disini daya gas kompresor dihitung dengan proses politropik, yaitu pemampatan gas yang
berlangsung pada keadaan dimana seluruh parameter berubah. (mendekati kondisi actual).

12
F.   Cara Merawat Kompresor
Menggunakan peralatan sesuai dengan peruntukkan dan merawatnya dengan benar, akan
memperpanjang usia peralatan tersebut. Begitu juga dengan kompresor. Tanpa dirawat dengan
baik dan atau dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan
menyebabkan kompresor cepat rusak.
Kejadian seperti ini kerap kali terjadi karena keceroboan mekanik dalam menggunakan
kompresor. Tentu saja untuk menjaga dan memelihara kompresor, harus merujuk kepada
petunjuk manual yang telah disediakan produsen dan telah disesuaikan dengan kapasitas, fungsi
dan cara kerja kompresor tersebut.
Agar kompresor awet, selain dipergunakan sesuai dengan fungsinya, juga perlu perawatan
yang baik. Selain itu prosedur penggunaannya pun harus sesuai dengan langkah-langkah yang
dianjurkan dalam buku manual.
Misalnya, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level
aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu kendur
dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur trlebih dahulu pengaturan
gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
Selain langkah-langkah tadi, kita juga harus memantau keadaan pressure gauge sesuai
dengan kapasitas kompresor. Misalnya saja kompresor yang berkekuatan 8 bar, maka motor akan
mati ketika pressure gauge menunjukkan angka 8 bar dan akan hidup kembali bila pressure
gauge menunukkan angka 5 bar. Selain itu harus pula menjadi kebiasaan yaitu ketika selesai
menggunakan kompresor, maka angin yang masih tersisa di dalam tangki harus dibuang.

13
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Sehingga makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor secara garis besar
kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor,
dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement compressor, terdiri
dari Reciprocatingdan Rotary,sedangkan Dynamic,compressor, (turbo) terdiri
dari Centrifugal, axial dan ejector.
Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame),
Poros engkol (crank shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang (cross head),
Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Front and rear cylinder cover, Water Jacket,
Torak (piston), Cincin torak ( piston rings), Batang Torak (piston rod), Cincin Penahan Gas
(packing rod), Ring Oil Scraper, dan  Katup kompresor (compressor valve).
Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive displacement compressor
dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang)
dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang
digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak.
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga cara yaitu dengan
proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia dari
kompresor tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai
mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat rusak.
Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level
aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu kendur
dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu pengaturan
gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

14
B.  Saran
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai kompresor seharusnya
dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut yang dapat berguna dalam perawatan
agar kompresor dapat mempuyai usia yang lebih lama.

15
DAFTAR PUSTAKA

MuhammadSubhan.(2010). Pengertian Kompresor. [online]available
at: http://muhsub.blogspot.com/2010/08/pengertian-kompresor.html, acces on 13 Januari 2013

Anonim. (2013). Kompresor.[online] available at: http://www.anneahira.com/kompresor.htm,acces on 13


Januari 2013

Budi Hendarto Wijaya. (2010). Komponen-Komponen Kompresor. [on line] available


at:  http://maintenance-group.blogspot.com/2010/09/komponen-utama-compressor-dan-
fungsinya.html, acces on 13 Januari 2013

16

Anda mungkin juga menyukai