Anda di halaman 1dari 2

RINDU DERAP

Kaki serentak melangkah,


Mengayun rindu persatukan arah,
Pertama kali kami bermimpi,
Pertama kali kami berpikir,
Pertama kali kami ada.

Sepuluh ribu derap kaki,


Menggoncang Jakarta dan Nusantara.
Menggetarkan jiwa taruna kembara.

Langkah ini memiliki makna.


Langkah ini kebangkitan.
Langkah lambang persaudaraan.
Langkah ini yang mempertemukan jiwa.

Langkah ini yang kini diperingati.


Saat itu,
14 Agustus 1961.
Bumi pertiwi bergetar.
Bumi Indonesia gembira.
Bumi Nusantara senandung ria.
Karena langkah pandu-pandu yang menyatu.
Bergelar Praja Muda Karana.
Berselempangkan Merah Putih.

Sebagai Pandu …,
Kami bukan jadi anak partai lagi.
Kami bukan anak kelompok aliran.
Kami bukan anak golongan pinggir, tengah atau samping.
Kami anak bangsa Indonesia sejati.
Anak bangsa yang didadanya memiliki nilai.
Anak bangsa yang dihatinya tertancap tunas persatuan.
Anak bangsa yang cinta dan siap berkorban untuk negeeri.

Semangat kami yang senantiasa gemuruh.


Memekikkan keutuhan negeri.

Biarkanlah kami berada dalam satu tenda raya.


Tenda Republik Indonesia.

14 Agustus adalah itu proklamasi persatuan para pandu


Menjadi suatu gerakan.
Kami telah luluh dalam satu hati.
Gerakan Pramuka Indonesia.
Saksikan wahai negeriku.
Jiwaku,
Ragaku,
Baktiku,
Darahku.
Kusemaikan pada cinta.

Kusemaikan pada ini organisasi.


Gerakan Pramuka Indonesia.
Karena kami yakin.
Ia Perekat Persatuan Bangsa.

Joko Mursitho.
30 Juli 2020
Ditulis bertepatan pada peringatan
Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Anda mungkin juga menyukai