NABILAH SAPUTRI
HARYANI
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW. Diutus ke bumi untuk menyempurnakan
ahlak manusia. Keluruhan ahlak merupakan cermin kepribadian seseorang.
Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan dalam ayat-ayat suci Allah SWT
tentang ahlak-ahlak terpuji yang wajib dijalankan oleh setiap mukmin yang
beriman. Nabi Muhammad SAW. Bersabda “orang yang paling baik
islamnya dalah orang yang paling baik islamnya”, dengan kata lain hanya
ahlak mulia yang dipenuhi dengan sifat kasih sayang sajalah yang bisa
menjadi bukti kekuatan akidah dan kebaikan ibadah.
Memiliki pribadi yang jujur agar dapat dipercayai oleh rekan kita
tersebut. Dalam hal agama, kejujuran merupakan sebuah akhlak terpuji yang
tentunya akan mendapatkan ganjaran dari setiap perbuatannya.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, kami merumuskan pokok-pokok permasalahan
yang akan di bahas :
1. Apa pengertian jujur?
2. Bagaimana Ayat Al-Qur’an tentang perilaku Jujur ?
3. Apa saja bentuk-bentuk kejujuran?
4. Apa keutamaan dan manfaat sifat jujur ?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pokok bahasan :
1. Mengetahui dan memahami pengertian jujur
2. Mengetahui dan memahami Ayat Al-Qur’an tentang perilaku
Jujur
3. Mengetahui dan memahami bentuk-bentuk kejujuran
4. Mengetahui dan memahami keutamaan dan manfaat sifat jujur
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jujur
Dalam bahasa Arab, Jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq
yang artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah
perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk
dari sifat-sifat terpuji (mahmudah). Jujur juga disebut dengan benar,
memberikan sesuatu yang benar atau sesuai dengan kenyataan.
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu
dengan sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi.
Sifat jujur harus dimiliki oleh setiap manusia, karna sifat ini merupakan
prinsip dasar dari cerminan ahlak seseorang. Bahkan jujur dapat menjadi
kepribadian sesorang atau bangsa, sehingga kejujuran bernilai tinggi dalam
kehidupan manusia.
Sikap jujur, merupakan salah satu fadhilah yang menentukan status
dan kemajuan perseorangan dan masyarakat. Menegakkan prinsip kejujuran
adalah salah satu sendi kemaslahatan dalam hubungan antara manusia
dengan manusia dan antara satu golongan dengan golongan yang lain. Sifat
Jujur tidak dapat dimiliki dan dilaksanakan dengan baik dan sempurna oleh
orang yang tidak kukuh imannya. Orang beriman dan takwa, karena
dorongan iman dan taqwanya itu merasa diri wajib selalu berbuat dan
bersikap benar serta jujur.
Jujur adalah sikap yang tidak mudah untuk dilakukan jika hati tidak
benar-benar bersih. Namun sayangnya sifat yang luhur ini belakangan
sangat jarang kita temui, kejujuran sekarang ini menjadi barang langka. Saat
ini kita membutuhkan teladan yang jujur, teladan yang bisa diberi amanah
umat dan menjalankan amanah yang diberikan dengan jujur dan sebaik-
baiknya. Dan teladan yang paling baik, yang patut dicontoh kejujurannya
2
adalah manusia paling utama yaitu Rasulullah saw. Kejujuran adalah
perhiasan Rasulullah saw. dan orang-orang yang berilmu.
شنَآنُ قَ ْو ٍم ُ ِ يَا أَ ُّي َها الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكونُوا قَ َّوا ِمينَ هَّلِل
ْ ِش َهدَا َء بِا ْلق
َ س ِط ۖ َواَل يَ ْج ِر َمنَّ ُك ْم
3
balasannya, termasuk berlaku adil. Jika seseorang meninggalkan keadilan
makan balasan yang ia dapat di dunia adalah kehinaan dan kenistaan.
Sedangkan balasan di akhirat adalah murka Allah.
Salah satu dari bentuk kejujuran adalah adil dalam persaksian.
Memberikan keterangan yang benar dalam persaksian secara adil dan ikhlas
terhadap siapapun sekalipun terhadap musuh, menunjukkan bahwa kita
benar orang yang bertaqwa. Memberikan kesaksian yang adil adalah suatu
bentuk kejujuran agar kita senantiasa mendapatkan ridho dari Allah swt.
َ َوإِ َّما ت ََخافَنَّ ِمنْ قَ ْو ٍم ِخيَانَةً فَا ْنبِ ْذ إِلَ ْي ِه ْم َعلَ ٰى
َس َوا ٍء ۚ إِنَّ هَّللا َ اَل يُ ِح ُّب ا ْل َخائِنِين
4
orang kafir. Agar kita terhindar dari bahaya orang kafir, jika kita
mengadakan sebuah perjanjian dengan suatu kaum dan kita melihat tanda-
tanda pengkhianatan maka kita harus segera menutup pintu pengkhianatan
tersebut. Dan kita harus memberikan peringatan secara terang- terang
kepada mereka dengan tidak lagi terikat dan mengurusi urusan mereka.
5
4. Jujur dalam menepati janji
Janji adalah hutang, demikian kalimat yang sering terngiang.
Karena hutang, maka wajib untuk dibayar sesuai dengan nilainya.
Menepati janji bukan sembarang sikap. Menepati janji berarti
mempertaruhkan harkat dan martabat dirinya di hadapan orang lain
demi memberi keyakinan pada orang tersebut bahwa ia sanggup untuk
membayarnya. Dengan sikap jujur, janji akan tertunai dan amanah
akan dijalankan.
5. Jujur dalam perbuatan
Sebagaimana Al-Ghazali menyatakan makna jujur dalam niat
dan perkataan, pada traktak bentuk kejujuran yang kelima ini, Ghazali
menggaris bawahi agar kita melengkapi diri dengan jujur dalam
perbuatan. Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin
indah jika ada wujud amal dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan
artinya memperlihatkan sesuatu apa-adanya. Tidak berbasa-basi.
Tidak membuat-buat. Tidak menambah dan mengurangi. Apa yang ia
yakini sebagai kejujuran dan kebenaran, ia jalan dengan keyakinan
kuat bahwa Allah Subhannahu wa Ta'ala bersama orang-orang yang
benar-benar sebenar-benarnya.
6
belinya. Dan jika dua-duanya bohong dan menyembunyikan,
hilanglah berkah jual beli mereka”.
3. Meraih kedudukan yang syahid. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang meminta syahid kepada Allah dengan
sungguh-sungguh (jujur), maka Allah akan menaikkannya ke
tempat para syuhada meskipun mati di tempat tidurnya”.
4. Mendapat keselamatan. Dusta juga dalam hal-hal tertentu
diperbolehkan, jika jujur ketika itu bisa menimbulkan kekacauan.
7
Hidup damai dan tentram akan tercipta atas terbiasanya kita
berprilaku jujur. Karna akan menimbulkan sikap saling
mempercayai, menghargai, saling peduli juga tidak saling
merugikan.
3. Mendapat Ridho Allah swt.
Perilaku jujur adalah perilaku yang selalu membawa kebaikan.
Maka perilaku jujur juga pasti akan mendatangkan ridho Allah
karena jujur merupakan suatu perbuatan yang disenangi Allah swt.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu
dengan sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi.
Sifat jujur harus dimiliki oleh setiap manusia, karna sifat ini merupakan
prinsip dasar dari cerminan ahlak seseorang. Bahkan jujur dapat menjadi
kepribadian sesorang atau bangsa, sehingga kejujuran bernilai tinggi dalam
kehidupan manusia.
Perilaku jujur mendatangkan banyak manfaat bagi kita yang
melaksanaknnnya. Dan Allah Swt. Pun telah menjelaskan kewajiban
berperilaku jujur dalam Ayat-Ayat Al-Qur’an maupun dalam Hadis
Rasulullah Saw. Rasulullah telah banyak mencontohkan sikap-sikap teladan
melalui perbuatannya. Sehingga kita sebagai umatnya harus menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari kita juga.
B. Saran
Perilaku jujur sangat penting bagi kehidupan kita dalam berbagai
aspek sehingga perilaku jujur wajib menjadi sikap setiap orang. Berdasarkan
pembahasan sebelumnya, kita dapat membuat beberapa solusi sebagai
perubahan perilaku kita, diantaranya:
1. Menanamkan pentingnya perilaku jujur
2. Senantiasa melaksanakan kejujuran dimanapun dan kapanpun
3. Mempertahankan kejujuran dalam keadaan apapun
9
Dengan melaksanakan Kejujuran kita akan merasakan kasih dan
Ridha Allah Swt. karna sesungguhnya Allah Swt. Mencintai orang-orang
yang jujur.
DAFTAR PUSTAKA
10