MATERI 1
GRANULASI BASAH
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu:
• Mahasiswa dapat membuat tablet antalgin dengan metode granulasi basah
• Mahasiswa dapat melakukan pengujian dan menentukan sifat fisik mutu tablet
Uji waktu hancur (uji disintegrasi) tablet adalah uji invitro yang dilakukan sebagai
persyaratan awal mengenai kelarutan secara invitro (uji disolusi), sedangkan disolusi
merupakan persyaratan terjadinya absorbsi.
Antalgin 500 ….
Laktosa 44 ….
Gelatin 20 ….
Explotab 30 ….
Mg. Stearat 6 ….
Aquadest Qs ….
V. PROSEDUR PERCOBAAN:
1. Pembuatan granul
1. Campur antalgin, laktosa, explotab di dalam mortir hingga homogen.
2. Larutkan gelatin dengan aquadest di dalam cawan porselin, kemudian panaskan
diatas waterbath dan biarkan beberapa saat (kurang lebih 5 menit)
3. Masukkan mucilago gelatin (larutan gelatin) ke dalam campuran serbuk di dalam
mortir, aduk hingga homogen dan terbentuk massa yang siap di granulasikan.
(tambahkan aquadest jika diperlukan)
4. Ayak adonan lembab dengan no.ayakan 16.
5. Keringkan di dalam oven suhu 50-60 oC
6. Setelah kering, ayak dengan ayakan no.18
7. Timbang granul yang diperoleh
2. Penabletan
1. Campur granul dengan bahan pelicin (Mg Stearat) di dalam botol kosong
(percampuran proses “tumbling”) selama 5 menit.
2. Lalu kempa dengan mesin pencetak tablet dengan bobot 600 mg.
BAHAN DISKUSI
1. Berapa persyaratan kekerasan dan kerapuhan tablet yang baik!
2. Bagaimana kriteria hasil pada pengujian waktu hancur di FI edisi 4 dan 5!
3. Mengapa terdapat tablet yang tidak memenuhi uji waktu hancur, apa
penyebabnya!
Judul : ..................................................................................................................................................
1. PROSEDUR KERJA
(Tuliskan dalam bentuk bagan alir/skematis)
2. DATA / PENGAMATAN
(Tuliskan dengan selengkap dan sejelas mungkin)
3. HASIL DISKUSI
(Tuliskan hasil diskusi selama praktikum, singkat saja)
Surakarta, .................................2017
Mengesahkan
Dosen/Asisten Praktikum Praktikan,
________________________________ _____________________
MATERI 2
GRANULASI KERING
I. TUJUAN
Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu:
• Mahasiswa dapat membuat tablet asetosal dengan metode granulasi kering
• Mahasiswa dapat melakukan pengujian dan menentukan sifat fisik mutu tablet
berlebihan, ergonomi yang buruk, polusi udara dan bunyi yang berlebihan, wadah dan ruang
penyimpanan meningkat dan lebih banyak energi diperlukan untuk menghasilkan 1 kg
bongkahan (slugging) daripada menghasilkan 1 kg kompak gulung.
Mg Stearat 5 mg 5 mg 5 mg …
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Campur semua bahan dengan percampuran “tumbling” selama 10 menit
2. Kempa menjadi slug dengan tekanan yang cukup keras
3. Hancurkan slug kemudian ayak dengan ayakan No.16
4. Kempa menjadi tablet dengan bobot… mg/tablet
Judul : ..................................................................................................................................................
1. PROSEDUR KERJA
(Tuliskan dalam bentuk bagan alir/skematis)
2. DATA / PENGAMATAN
(Tuliskan dengan selengkap dan sejelas mungkin)
3. HASIL DISKUSI
(Tuliskan hasil diskusi selama praktikum, singkat saja)
Surakarta, .................................2017
Mengesahkan
Dosen/Asisten Praktikum Praktikan,
________________________________ _____________________
MATERI 3
PENENTUAN KADAR AIR SERBUK ATAU GRANUL
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu:
• Melakukan pengujian kadar air (susut pengeringan) pada sediaan serbuk atau
granul.
IV. FORMULASI : -
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Panaskan botol timbang di dalam oven pada suhu 105 OC hingga bobot konstan.
2. Timbang bahan serbuk/granul yang akan diuji, kemudian masukkan di dalam botol
timbang.
3. Panaskan didalam oven (jika tidak disebut lain 105 OC), tutup botol dibuka, pemanasan
hingga bobot konstan. Catatan : tiap kali dari oven masukkan dulu dalam exicator,
setelah dingin baru ditimbang.
4. Hitung nilai LOD dan MC nya.
BAHAN DISKUSI
1. Berapa persyaratan kadar air LOD yang baik untuk smpel serbuk bahan baku obat!
2. Jelaskan akibat jika granul terlalu lembab, begitu juga sebaliknya!
Judul : ..................................................................................................................................................
1. PROSEDUR KERJA
(Tuliskan dalam bentuk bagan alir/skematis)
2. DATA / PENGAMATAN
(Tuliskan dengan selengkap dan sejelas mungkin)
3. HASIL DISKUSI
(Tuliskan hasil diskusi selama praktikum, singkat saja)
Surakarta, .................................2017
Mengesahkan
Dosen/Asisten Praktikum Praktikan,
________________________________ _____________________
MATERI 4
PENENTUAN SUDUT DIAM
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu:
• Memahami prinsip penentuan sudut diam
• Melakukan cara pengukuran sudut diam dan waktu alir
Tg α = (h) / (1/2 x D)
α = sudut diam, h = tinggi kerucut tumpukan serbuk
D = diameter tumpukan serbuk.
IV. FORMULASI : -
V. PERCOBAAN
1. Penentuan sudut diam
1. Pasang corong seperti gambar
2. Timbang sejumlah serbuk (missal 100 g) masukkan kedalam corong tutup bagian
bawahnya
3. Lepaskan tutupnya biar serbuk mengalir semuanya.
4. Ukur tinggi (h) dan diameter (D) tumpahan serbuk
5. Hitung sudut diam (α) dengan rumus diatas.
6. Percobaan diulang sebanyak 6 kali.
7. Lakukan dengan cara yang sama untuk serbuk lain ( B dan C ).
2. Penentuan waktu alir
1. Pasang corong seperti gambar.
2. Timbang 100 g serbuk A masukkan kedalam corong tertutup bagian bawahnya.
3. Lepaskan penutupnya Bersama dengan menghidupkan stop watch.
4. Catat waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan 100 g serbuk tersebut.
5. Percobaan diulang sebanyak 6 kali.
6. Lakukan dengan cara yang sama untuk serbuk B dan C
Judul : ..................................................................................................................................................
1. PROSEDUR KERJA
(Tuliskan dalam bentuk bagan alir/skematis)
2. DATA / PENGAMATAN
(Tuliskan dengan selengkap dan sejelas mungkin)
3. HASIL DISKUSI
(Tuliskan hasil diskusi selama praktikum, singkat saja)
Surakarta, .................................2017
Mengesahkan
Dosen/Asisten Praktikum Praktikan,
________________________________ _____________________
MATERI 5
UJI DISOLUSI
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu:
• Mahasiswa dapat melakukan pengujian disolusi sediaan tablet dan dapat
menyimpulkan hasil pengujian.
V. PERCOBAAN
1. Buat larutan dapar asetat dengan cara melarutkan 2,99 gran Natrium asetat trihidrat
dan 1,66 ml asam asetat glasial P dengan air hingga 1000 ml.
2. Masukkan 500 ml larutan dapar asetat pada labu disolusi.
3. Atur suhu media 37oC ± 0,5oC
4. Masukkan tablet pada keranjang, kemudian pasang / masukkan pada media disolusi.
5. Putar dengan kecepatan 50 rpm selama 30 menit.
6. Setelah 30 menit hentikan dan ambil cuplikan dan tetapkan kadarnya.
7. Hitung % disolusi, dan bandingkan dengan ketentuan harga Q pada label penerimaan.
Catatan : pengujian tahap 1 dilakukan dengan 6 tablet
Rumus perhitungan % disolusi :
Judul : ..................................................................................................................................................
1. PROSEDUR KERJA
(Tuliskan dalam bentuk bagan alir/skematis)
2. DATA / PENGAMATAN
(Tuliskan dengan selengkap dan sejelas mungkin)
3. HASIL DISKUSI
(Tuliskan hasil diskusi selama praktikum, singkat saja)
Surakarta, .................................2017
Mengesahkan
Dosen/Asisten Praktikum Praktikan,
________________________________ _____________________
MATERI 6
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu:
• Memahami prinsip pembuatan suppositoria
• Membuat sediaan suppositoria parasetamol
Basis supositoria yang lazim dibagi dalam dua kelompok utama: basis lipofil dan
hidrofil. Basis lipofil mencakup lemak alam, lemak setengah sintetis ester dari gliserin dan
asam lemak. Basis hidrofil mencakup polietilenglikol dan dasar yang terdiri dari campuran
gelatin, gliserin dan air.
IV.FORMULASI
FORMULA A FORMULA B FORMULA C
(Basis oleum cacao) (Basis oleum cacao-setil alkohol) (Basis oleum cacao-cera alba)
Oleum cacao ad 2 g
94 : 6 94 : 6
V. PERCOBAAN
1. Cetakan supositoria disiapkan, cetakan harus bersih dan kering.
2. Gliserin dioleskan ke dalam cetakan, kemudian cetakan ditelungkupkan agar tidak ada
penumpukan gliserin di dalam cetakan.
3. Setil alkohol dilelehkan terlebih dahulu kemudian ketika sudah meleleh sempurna
biarkan agak dingin. Masih dalam keadaan meleleh tambahkan sejumlah yang sama
oleum cacao yang telah diiris tipis ke dalam lelehan tersebut, kemudian digerus
sehingga diperoleh campuran yang homogen (akan diperoleh campuran yang lengket
dan mendekati padat).
4. Campuran tersebut diatas dilelehkan kembali (perhatikan bahwa suhu pemanasan
harus dibawah 400 C, agar oleum cacao tidak berubah sifat kristalnya. Kemudian ke
dalam lelehan tersebut tambahkan sejumlah yang sama (bobot bahan dalam lelehan)
irisan tipis oleum cacao kemudian digerus hingga homogen. Lakukan percobaan ini
hingga oleum cacao habis ditambahkan.
5. Ke dalam lelehan tersebut tambahkan parasetamol dan aduk hingga homogen.
6. Lelehan yang hampir memadat kemudian dimasukkan ke dalam cetakan (suhu cetakan
sebaiknya sama dengan lelehan) dengan bantuan batang pengaduk.
7. Campuran dibiarkan memadat pada suhu kamar, kurang lebih 15 menit.
8. Campuran dimasukkan ke dalam lemari pendingin (suhu 8-100 C) selama 10 menit,
kemudian dimasukkan ke dalam freezer selama 5 menit.
9. Setelah memadat kelebihan massa dipotong, kemudian supositoria dikeluarkan dari
cetakan.
10. Supositoria kemudian dievaluasi.
Judul : ..................................................................................................................................................
4. PROSEDUR KERJA
(Tuliskan dalam bentuk bagan alir/skematis)
5. DATA / PENGAMATAN
(Tuliskan dengan selengkap dan sejelas mungkin)
6. HASIL DISKUSI
(Tuliskan hasil diskusi selama praktikum, singkat saja)
Surakarta, .................................2017
Mengesahkan
Dosen/Asisten Praktikum Praktikan,
________________________________ _____________________
REFERENSI
Attwood, D., Florence, A.T., (2006). Physicochemical Principles of Pharmacy, 4th ed, PhP
Pharmaceutical Press, London, Chicago.
Lachman L. et al; The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Lea and Febringer, 1986.
Lachman L. et al; The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Lea and Febringer, 1986.
Lieberman H.A. et al, Pharmaceutical Dosage Forms; Tablet Volume 1, Second Edition,
Revised and Expanded, Marcel Dekker Inc. 1989.
Parikh D.M,m Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology, Marcel Dekker Inc.
1997.
Penuntun Praktikum Teknologi Solida, Sekolah Farmasi ITB, Bandung
Sinko, P.J., (2006). Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceuticals Science, 5th ed,
Lippincott Williams & Wilkins, Baltimore.
Swarbrick, J. and Boylan J.C, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, Volume 4, Marcel
Dekker Inc. 1991.
Voight, R., 1995, Lehrburch der Pharmazeutishen Technology, Diterjemahkan Oleh
Soendoro Noerono, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta, 566-567