Anda di halaman 1dari 1

Arab.

Pengembara tersebut melakukan perjalanan di padang


gurun mengendarai kuda dengan membawa susu di pelananya. Setelah
beberapa lama, susu tersebut telah berubah menjadi air yang pucat dan
gumpalan-gumpalan putih. Karena pelana penyimpan susu terbuat dari perut
binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet, maka
kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika
mengendarai kuda telah mengubah susu menjadi keju, dan setelah itu orang-
orang mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.

1.2. Yunani dan Romawi kuno


Mitologi Yunani Kuno menyebutkan Aristaeus sebagai penemu keju.
Odyssey  tulisan  Homer (800 SM) mengatakan bahwa Cyclops membuat keju
dengan menggunakan dan menyimpan susu domba dan kambing. Keju dari
susu kambing merupakan komoditas yang penting di Yunani, dan mereka
percaya bahwa keju dapat membuat perwira lebih
kuat. Hippocrates menggunakan keju untuk mengatasi peradangan, dan keju
juga merupakan persembahan bagi dewa-dewa.
Kebudayaan Romawi adalah yang kemudian mengembangkan
berbagai jenis keju yang kita ketahui sekarang. Bangsa Romawi dikenal
sebagai bangsa pertama yang melakukan proses pematangan dan
penyimpanan keju. Mereka mengerti dampak teknik

pematangan yang berbeda terhadap rasa dan karakter keju tertentu.  Bangsa Romawi
membawa keju dan seni pembuatannya ketika mereka menaklukkan Gaul, yang kita ketahui
sekarang sebagai Perancis dan Inggris, yang disambut dengan sangat baik. Rumah-rumah
besar pada zaman Romawi memiliki dapur keju yang terpisah yang

Anda mungkin juga menyukai