Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KEBIDANAN
IBU HAMIL DENGAN PLASENTA PREVIA

OLEH :

NUR PAZIRA
(20101004)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
PEKANBARU
2024
A. Konsep Plasenta Previa

1. Definisi

Placenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah


rahim yaitu di atas dan dekat tulang cerviks dalam dan menutupi sebagian atau seluruh
ostium uteri internum. Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4 – 0,6 % dari
keseluruhan persalinan.

2. Klasifikasi

Placenta previa dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu :


1. Marginal placenta previa
Plasenta tertanam pada satu tepi segmen rahim bawah dekat dengan tulang.
2. Incomplete / Parsial placenta previa
Menyiratkan penutupan tak sempurna
3. Total / Complete placenta previa
Seluruhnya tulang dalam tertutup oleh placenta, saat cervik sepenuhnya berdilatasi
4. Implantasi rendah / low-lying implantasi
Digunakan saat placenta diposisikan pada segmen bawah rahim yang lebih rendah
tapi jauh dari tulang

3. Etiologi

Penyebab pasti dari placenta previa belum diketahui sampai saat ini. Tetapi
berkurangnya vaskularisasi pada segmen bawah rahim karena bekas luka operasi
uterus, kehamilan molar, atau tumor yang menyebabkan implantasi placenta jadi
lebih rendah merupakan sebuah teori tentang penyebab palcenta previa yang masuk
akal. Selain itu, kehamilan multiple / lebih dari satu yang memerlukan permukaan
yang lebih besar untuk implantasi placenta mungkin juga menjadi salah satu
penyebab terjadinya placenta previa. Dan juga pembuluh darah yang sebelumnya
mengalami perubahan yang mungkin mengurangi suplai darah pada daerah itu,
faktor predisposisi itu untuk implantasi rendah pada kehamilan berikutnya.

4. Patofisiologi

a. Lokasi implantasi dan ukuran placenta saling terkait. Secara rinci, karena
sirkulasi pada segmen bawah sdikit lebih baik daripada fundus, placenta previa
mungkin butuh untuk menutupi area yang lebih besar untuk efisiensi yang
adekuat. Permukaan placenta previa mungkin lebih besar setidak-tidaknya 30%
lebih besar daripada placenta yang terimplantasi di fundus.
b. Segmen bagian bawah relatif tanpa kontraksi dan perdarahan pantas
dipertimbangkan pada pembukaan sinus.
c. Infeksi ascending dari vagina dapat menyebabkan placentitis, terutama di daerah
pajana atau di atas tulang.
d. Placenta previa dapat terdorong miring, melintang, presentasi dan mencegah
perikatan pada keadaan fetal.
5. Manifestasi Klinis

a. Rasa tak sakit, perdarahan uteri, terutama pada trimester ketiga.


b. Jarang terjadi pada episode pertama kejadian yang mengancam kehidupan atau
menyebabkan syok hipovolemik.
c. Kira-kira 7% dari placenta previa tanpa gejala dan merupakan suatu temuan yang
kebetulan pada scan ultrasonik.
d. Beberapa adalah jelmaan untuk pertama kali, saat uteri bawah merentang dan
tipis, saat sobek dan perdarahan terjadi di lokasi implantasi bawah.
e. Placenta previa mungkin tidak menyebabkan perdarahan hingga kelahiran mulai
atau hinga terjadi dilatasi lengkap. Perdarahan awal terjadi dan berlebih-lebih
pada total previa. Perdarahan yang merah terang mungkin terjadi secara
intermitten, saat pancaran, atau lebih jarang, mungkin jugaberlanjut. Ini mungkin
berawal saat wanita sedang istirahat atau di tengah-tengah aktifitas. Kebetulan
kejadian ini tidak pernah terjadi kecuali jika dilakukan pengkajian vaginal atau
rektal memulai perdarahan dengan kasar sebelum atau selama awal kehamilan.
f. Sikap yang tak terpengaruh oleh placenta previa adalah rasa sakit. Bagaimanapun
jika perdarahan yang pertama bersamaan dengan serangan kelahiran, wanita
mungkin mengalami rasa tak nyaman karena kontraksi uterus.
g. Pada pengkajian perut, jika fetus terletak longitudinal, ketinggian fundus biasanya
lebih besar dari yang diharapkan untuk umur kehamilannya karena placenta
previa menghalangi turunnya bagian-bagian janin.
h. Manuver leopod mungkin menampakkan fetus pada posisi miring atau melintang
karena abnormalitas lokasi implantasi placenta.
i. Seperti kaidah, fetal distress atau kemayian janin terjadi hanya jika bagian
penting placenta previa terlepas dari desidua basilis atau jika ibu menderita syok
hipovolemik.

6. Komplikasi

a. Prolaps tali pusat


b. Prolaps plasenta
c. Plasenta melekat sehingga harus dikeluarkan manual dan kalau perlu dibersihkan
dengan kerokan
d. Robekan-robekan jalan lahir
e. Perdarahan post partum
f. Infeksi karena perdarahan yang banyak
g. Bayi prematuritas atau kelahiran mati

7. Pemeriksaan Penunjang

a. USG (Ultrasonographi). Dapat mengungkapkan posisi rendah berbaring placnta


tapi apakah placenta melapisi cervik tidak biasa diungkapkan
b. Sinar X. Menampakkan kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagian-
bagian tubuh janin.
c. Pemeriksaan laboratorium. Hemoglobin dan hematokrit menurun. Faktor
pembekuan pada umumnya di dalam batas normal.
d. Pengkajian vaginal. Pengkajian ini akan mendiagnosa placenta previa tapi
seharusnya ditunda jika memungkinkan hingga kelangsungan hidup tercapai
(lebih baik sesuadah 34 minggu). Pemeriksaan ini disebut pula prosedur susunan
ganda (double setup procedure). Double setup adalah pemeriksaan steril pada
vagina yang dilakukan di ruang operasi dengan kesiapan staf dan alat untuk efek
kelahiran secara cesar.
e. Isotop Scanning. Atau lokasi penempatan placenta.
f. Amniocentesis. Jika 35 – 36 minggu kehamilan tercapai, panduan ultrasound
pada amniocentesis untuk menaksir kematangan paru-paru (rasio lecithin /
spingomyelin [LS] atau kehadiran phosphatidygliserol) yang dijamin. Kelahiran
segera dengan operasi direkomendasikan jika paru-paru fetal sudah mature.
B. Penatalaksanaan Plasenta Previa

a. Tiap-tiap perdarahan triwulan ketiga yang lebih dari show ( perdarahan inisial harus
dikirim ke rumah sakit tanpa melakukan suatu manipulasi apapun baik rectal apalagi
vaginal)
b. Apabila ada penilaian yang baik, perdarahan sedikt janin masih hidup, belum inpartus.
Kehamilan belum cukup 37 minggu atau berat badan janin di bawah 2500 gr.
Kehamilan dapat ditunda dengan istirahat.Berikan obat-obatan spasmolitika, progestin
atau progesterone observasi teliti
c. Sambil mengawasi periksa golongan darah, dan siapkan donor transfusi darah.
Kehamilan dipertahankan setua mungkin supaya janin terhindar dari premature.
d. Harus diingat bahwa bila dijumpai ibu hamil yang disangka dengan plasenta previa,
kirim segera ke rumah sakit dimana fasilitas operasi dan tranfuse darah ada
e. Bila ada anemi berikan tranfuse darah dan obat-obatan.
DAFTAR PUSTAKA

ANJANI, A. D., SUNESNI, S. S., & AULIA, D. L. N. (2022). Pengantar Praktik Kebidanan.
Cv Pena Persada.

Putri, N. A. (2019). Plasenta Previa Sebagai Faktor Protektif Kejadian Preeklamsia Pada Ibu
Hamil. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 8(2), 79-84.

Podungge, Y., Nurhidayah, N., Yulianingsih, E., Porouw, H. S., Suherlin, I., & Agustini, R. D.
(2023). Literature Review: Factors Causing Placenta Previa In Pregnant
Women. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 5(1), 309-315.

Ramadhan, B. R. (2022). Plasenta Previa: Mekanisme dan Faktor Risiko. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 208-219.

Trianingsih, I., Mardhiyah, D., & Duarsa, A. B. S. (2015). Faktor-faktor yang berpengaruh
pada timbulnya kejadian placenta previa. Jurnal kedokteran yarsi, 23(2), 103-113.

Anda mungkin juga menyukai