Anda di halaman 1dari 10

Kuliah online 6 Desember 2019 Kepemimpinan dan berfikir sistem

1. Apa persamaan dan perbedaan manajer dengan leader?


2. Dalam bidang Yankes kita perlu leader atau pemimpin?
3. Mengapa kita perlu punya visi pribadi dan visi bersama agar sukses memimpin
organisasi Yankes maupun non Yankes?

PERSAMAAN ANTARA LEADER DAN MANAGER

Manajer adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab untuk memanage


sesuatu (how to manage) dan berprinsip pada “doing the things right”. Pada
manager segala aktifitasnya hanya berurusan dengan benda-benda, struktur, sistem
dan efisiensi. Pemimpin berurusan dengan efektivitas, orang, memberdayakan dan
menyalurkan potensi yang dimiliki oleh orang lain. Manajer juga merupakan seorang
pemimpin, yang dalam praktek kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan
atau authority formalnya” saja. Bawahan atau karyawan atau staf menuruti perintah-
perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh manajer tersebut. Manajer
biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe kepemimpinannya
ialah “autocratis leader” dengan falsafahnya ialah bahwa “bawahan adalah untuk
pemimpin”.

Leader adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab untuk memimpin


(how to lead) dan berprinsip pada “doing the right thing”. Pemimpin (leader) adalah
seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan personality atau
authority (berwibawa). Ia disegani dan berwibawa terhadap bawahan atau
pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya yang
baik. Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan
menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)nya. Biasanya tipe kepemimpinannya
adalah “partisipatif leader” dan falsafah kepemimpinannya adalah “pimpinan untuk
bawahan”.
            Kesimpulan pada persamaan dari manager dan leader adalah keduanya
memiliki tanggung jawab terhadap pengaturan dari lembaga organisasinya. Pada
dasarnya peran mereka sama (antar pribadi, pemrosesan informasi, dan
pengambilan keputusan) , namun ketrampilan yang diperlukan berbeda.

Perbedaan Manajer dan Pemimpin

Lebih spesifik, perbedaan pemimpin (leader) dan manajer dapat dilihat dari
tiga hal yang selalu berkaitan dengannya, yaitu: sumber kekuasaan yang diperoleh,
bawahan, dan lingkungan kerja.

Berdasarkan sumber kekuasaan yang diperoleh


Seorang manajer dipilih melalui jalur formal (seperti dipilih oleh komisaris atau
direktur) dengan dasar yuridis yang dimiliki. Artinya seseorang dapat menjadi
manajer jika mempunyai dasar yuridis yaitu adanya surat keputusan atau surat
pengangkatan. Sedangkan pemimpin (leader) kekuasaan yang dimiliki berdasarkan
kontrak sosial dengan anggota atau bawahan.

Berkaitan dengan bawahan


Manajer memiliki bawahan yang biasanya disebut sebagai staf atau karyawan
yang memiliki posisi formal dalam struktur hierarki organisasi. Bawahan atau
karyawan menuruti perintah-perintahmya, karena takut dikenakan hukuman oleh
manajer. Sedangkan Pemimpin (leader) memiliki bawahan yang biasanya disebut
sebagai pengikut. Bawahan atau pengikut menjalankan perintah dari pimpinan
(leader) atas dasar kewibawaan pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya
karena kecakapan dan kemampuan serta perlakuannya yang baik.

Segi lingkungan kerja


Manajer biasanya hanya dapat memimpin pada lingkungan kerja organisasi
formal saja dan bertanggung jawab kepada atasannya. Sedangkan pemimpin
(leader) dapat memimpin lingkungan kerja organisasi baik formal maupun informal
dan bertanggung jawab kepada anak buahnya. Seorang pemimpin (leader)
merupakan bagian dari pengikut sedangkan manager merupakan bagian dari
organisasi.

Dalam Organisasi Pelayanan Kesehatan Kita Perlu Leader atau Pemimpin


Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas
pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu
tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
atau berkualitas.
Kinerja pemimpin kesehatan masyarakat berkaitan dengan tugas-tugasnya
sebagai mitra pemerintah di bidang kesehatan adalah sejauhmana dan/atau
bagaimana pemimpin kesehatan masyarakat menjalankan misi, tugas dan tanggung
jawabnya. Standar pelayanan yang dilakukan pemimpin kesehatan masyarakat
dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan mencapai hasil yang
diinginkan. Penerapan standar pelayanan akan sekaligus melindungi masyarakat,
karena penilaian terhadap proses dan pelayanan dapat dilakukan dengan dasar
yang jelas.
Menurut Veithzal Rivai (2004) gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh
dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh
bawahannya. Gaya kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang konsisten dari
falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang.
Beberapa keterampilan dalam organisasi pelayanan kesehatan bagi
kepemimpinan melibatkan lebih dari sekedar menggunakan kekuasaan dan
menjalankan wewenang, serta ditampilkan pada tingkat yang berbeda. Pada tingkat
individu, misalnya, kepemimpinan melibatkan pemberian nasehat, bimbingan,
inspirasi, dan motivasi.

Leader melakukan inovasi


Seorang pemimpin / leader sebuah yankes bisa menciptakan sesuatu yang
baru dan ide-ide inovatif. Ide yang tidak akan ada habisnya, karena seorang Leader
adalah dirinya sendiri bukan seperti tentara yang siap di perintah. Biasanya seorang
Leader pasti akan melakukan hal-hal yang mengejutkan, namun seorang Leader
pasti akan mengambil langkah yang benar meski caranya cukup mengejutkan
perusahaan. Seorang Leader bebas melakukan apa saja tidak terpaku pada sistem
dan struktur. Bahkan pribadi, karakter, keterampilan dan pengetahuan seorang
Leader akan lebih dikenali, sehingga para bawahan atau karyawan lain akan
mengikuti langkah yang di ambil Leader bukan karena Leader tersebut sebagai
atasan mereka, namun mereka respek dan meyukai Leader tersebut. Maka dari itu
seorang Leader dapat bebas berinovasi dan membuat sebuah perubahan. Seorang
Leader juga dapat menyusun strategi-strategi baru dalam sebuah perusahaan
dengan basic pengetahuan yang di kolaborasikan dengan tren masa kini.

Leader Menginspirasi
Seorang Leader mempunyai integritas dan bisa menjadi sosok yang
menginspirasi karyawan lain atau bawahannya. Pemimpin (Leader) dituntut optimis
agar mampu mempengaruhi anak buahnya untuk menjadi yang lebih baik demi
mencapai visi dan misi perusahaan. Seorang Leader juga berani berubah dan berani
mengambil langkah untuk sebuah perubahan. Langkah dan strategi yang diambil
seorang Leader biasanya melibatkan anak buahnya, sehingga apa yang di lakukan
seorang Leader lebih terlihat transparan yang penting goal/tujuan nya sama. Hal
itulah yang membuat seorang Leader dikagumi oleh anak buahnya.
Bahkan seorang Leader tidak memerlukan sebuah jabatan, karena secara
tidak sadar karakter dan pribadi seorang Leader yang terbuka akan membuat anak
buahnya mau mengikuti langkah yang diambil oleh Leader tersebut bukan karena
Leader adalah atasanya, namun mereka memang mengagumi dan respek pada
rencana yang sudah disusun oleh Leadernya. Dengan demikian
terbentuklah karakter seorang pemimpin yang memang jadi panutan dan patut di
contoh oleh anak buahnya. Bahkan seorang Leader jauh lebih ulet dibandingkan
dengan karyawan lain, pemikirannya pun konstruktif dan kreatif sehingga mampu
menyuntikkan semangat kerja bagi anak buahnya.  

Pemimpin (Leader) bertanya “what” dan “why”


Seorang pemimpin (Leader) sangat fokus terhadap proses yang sedang
dijalani oleh perusahaan. Seorang Leader tidak melihat bagaimana hasilnya, namun
sangat memaksimalkan prosesnya, karena jika prosesnya sudah di maksimalkan
dengan baik hasilnya pun akan maksimal. Jika terjadi masalah atau kegagalan
seorang pemimpin (Leader) akan bertanya “apa yang terjadi” dan “mengapa bisa
terjadi”.
Dengan timbulnya pertanyaan seperti itu, seorang Leader akan mencari
sebabnya, apa sebab dari gagalnya sebuah project yang sedang ia jalankan,
mengapa bisa sampai gagal? Setelah akar masalahnya di temukan, seorang Leader
pun akan mencari solusi terbaik untuk kembali menjalankan project tersebut. Lalu
timbul pertanyaan baru “apa yang dapat kita pelajari dari masalah ini?”, maksud
pertanyaan tersebut adalah agar anak buahnya belajar untuk tidak melakukan hal
yang sama. Hal ini membuktikan bahwa seorang Leader sangat respek terhadap
manajemen perusahaan dan proses yang sedang di jalankan perusahaan.

Pemimpin Membangun Visi, Manajer Membangun Tujuan


Visi merupakan suatu pernyataan yang berisi arahan yang jelas tentang
apa yang harus diperbuat organisasi di masa yang akan datang dan bisa
dikatakan�Visi menyangkut "what we want to be or to become"�yaitu gambaran
tentang masa depan (future) yang realistis dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu
tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang
merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau ke depan.

Untuk menggabungkan visi, para pemimpin harus memiliki visi pribadi dan berbagi
visi pribadi mereka dengan orang lain dan mendorong orang lain untuk mengekspresikan
impian mereka untuk masa depan. Ini membutuhkan keterbukaan, kemampuan
mendengarkan yang baik, dan keberanian untuk terhubung dengan orang-orang pada tingkat
emosional.Tanggung jawab utama seorang pemimpin adalah untuk berhubungan dengan
harapan dan impian yang mendorong karyawan dan menemukan kesamaan yang mengikat
impian pribadi menjadi visi bersama untuk organisasi.Visi menjadi benang merah yang
menghubungkan orang, melibatkan mereka secara pribadi dan emosional dalam organisasi.

JELASKAN APA BEDANYA LEADER DAN MANAGER ?

 Leader melakukan inovasi, sedangkan Manajer mengelola. Maksudnya adalah


seorang pemimpin atau Leader bisa m
enciptakan
sesuatu yang baru dan ide-ide inovatif. Ide yang tidak akan ada habisnya, karena
seorang Leader adalah dirinya sendiri bukan seperti tentara yang siap di perintah.
Biasanya seorang Leader pasti akan melakukan hal-hal yang mengejutkan, namun
seorang Leader pasti akan mengambil langkah yang benar meski caranya cukup
mengejutkan perusahaan. Seorang Leader bebas melakukan apa saja tidak terpaku
pada sistem dan struktur. Bahkan pribadi, karakter, keterampilan dan pengetahuan
seorang Leader akan lebih dikenali, sehingga para bawahan atau karyawan lain akan
mengikuti langkah yang di ambil Leader bukan karena Leader tersebut sebagai atasan
mereka, namun mereka respek dan meyukai Leader tersebut. Maka dari itu seorang
Leader dapat bebas berinovasi dan membuat sebuah perubahan. Seorang Leader juga
dapat menyusun strategi-strategi baru dalam sebuah perusahaan dengan basic
pengetahuan yang di kolaborasikan dengan tren masa kini. Sedangkan Manajer
mengatur sumber daya seperti uang, asset, SDM, stock, metode kerja, dan juga waktu.
Manajer disini sangat terpaku pada sistem dan struktur, sehingga seorang Manajer
lebih memilih mempertahankan sistem yang sudah berjalan dan mengelolanya dengan
baik dari pada membuat sebuah strategi baru. Untuk itu seorang Manajer belum tentu
seorang Leader. Seorang Manajer cenderung tidak berinovasi karena seorang Manajer
berpikir semua harus sesuai dengan sistem dan struktur yang sudah ada.

CONTOH:

Ada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing sparepart motor, tepatnya
piston. Perusahaan ini sedang mengalami loading turun, dan sebagian karyawannya di
perbantukan ke perusahaan sebelah, karena tidak ada lagi yang harus di kerjakan. Jika dilihat
dari segi yang paling menonjol, penurunan loading perusahaan tersebut diakibatkan oleh
Sales yang kurang aktif dalam menjual atau menawarkan barang sehingga penjualan menurun
drastis dan beberapa customer besar pun permintaannya menurun. Namun, perusahaan ini
tertolong oleh seorang Kepala Departemen PPIC. Ia bukan seorang Manajer namun ia adalah
seorang Leader, cara dia bekerja walau ia seorang Kepala Departemen tapi ia langsung turun
ke lapangan. Ia mencari tau dimana letak kesalahan mengapa loading perusahaan bisa
menurun. Dan ia terus berusaha membuat ide-ide baru untuk mempromosikan brand
perusahaan tersebut. Bahkan perkerjaan yang seharusnya di lakukan oleh seorang Sales pun
ia kerjakan. Ia menyusun strategi pendekatan pada beberapa customer dan terus mem-follow
up customer dengan taktik-taktik jitu sehingga perusahaan ini sedikit tertolong dengan
adanya beberapa customer baru yang open PO untuk perusahaan piston tersebut. Kepala
Departemen PPIC ini patut diacungi jempol dan layak dinobatkan sebagai pemimpin
(Leader). Karena ia mampu berinovasi dan bisa membuat strategi-strategi baru. Beda dengan
Sales Section Head sekaligus Manajer di perusahaan tersebut yang kaku dan cenderung pasif
dalam menghadapi masalah penurunan permintaan di perusahaannya. Ia malah tetap pada
customer yang sama tanpa mencari customer baru. Dan ia juga tetap mempertahankan
strategi yang biasa ia gunakan walau hasilnya nihil. Jika perusahaan piston ini tetap pada
strategi yang di gunakan oleh Manajernya ini tentu perusahaan piston ini akan collapse. Tapi
berkat adanya seorang Leader (Kepala Departemen PPIC) perusahaan ini tertolong. Jadi
Leader yang berinovasi dan Manajer yang mengelola. Maka dari itu setiap perusahaan
membutuhkan seorang Leader yang dapat membuat sesuatu yang baru dan dapat membawa
perusahaan kearah yang lebih baik, serta membuat anak buah ikut andil dalam proses menuju
visi dan misi perusahaan tersebut.

 Leader menginspirasi sementara Manajer bergantung pada kontrol. Seorang


Leader mempunyai integritas dan bisa menjadi sosok yang menginspirasi karyawan
lain atau bawahannya. Pemimpin (Leader) dituntut optimis agar mampu
mempengaruhi anak buahnya untuk menjadi yang lebih baik demi mencapai visi dan
misi perusahaan. Seorang Leader juga berani berubah dan berani mengambil langkah
untuk sebuah perubahan. Langkah dan strategi yang diambil seorang Leader biasanya
melibatkan anak buahnya, sehingga apa yang di lakukan seorang Leader lebih terlihat
transparan yang penting goal/tujuan nya sama. Hal itulah yang membuat seorang
Leader dikagumi oleh anak buahnya. Bahkan seorang Leader tidak memerlukan
sebuah jabatan, karena secara tidak sadar karakter dan pribadi seorang Leader yang
terbuka akan membuat anak buahnya mau mengikuti langkah yang diambil oleh
Leader tersebut bukan karena Leader adalah atasanya, namun mereka memang
mengagumi dan respek pada rencana yang sudah disusun oleh Leadernya. Dengan
demikian terbentuklah karakter seorang pemimpin yang memang jadi panutan dan
patut di contoh oleh anak buahnya. Bahkan seorang Leader jauh lebih ulet
dibandingkan dengan karyawan lain, pemikirannya pun konstruktif dan kreatif
sehingga mampu menyuntikkan semangat kerja bagi anak buahnya.  Berbeda dengan
seorang Manajer. Seorang Manajer bergantung pada kontrol maksudnya adalah,
seorang Manajer fokus pada target yang harus dicapai perusahaan tanpa memikirkan
cara pendekatan dengan anak buahnya dan cenderung kaku dalam memerintahkan
sesuatu, sehingga anak buahnya pun bekerja dalam tekanan atau under pressure.
Strategi dan langkah yang diambil pun tidak melibatkan anak buahnya, sehingga anak
buah hanya dituntut untuk menyelesaikan target dengan jaminan gaji atau posisi yang
di duduki anak buahnya. Misalnya, jika tidak mencapai target maka gaji turun.

Contoh:

Dalam sebuah perusahaan tentu akan membicarakan soal untung dan rugi, dan bagaimana
agar dapat meraih keuntungan tersebut. Setiap perusahaan pasti mempunyai goal, serta visi
dan misi. Dan untuk mencapai goal tersebut pemilik perusahaan tentu tidak dapat bekerja
sendiri. Untuk mencapainya pemilik perusahan perlu merekrut karyawan agar dapat
membantu perusahaan dalam mencapai tujuan atau goalnya tersebut. Sebenarnya karyawan
dan perusahaan itu saling membutuhkan, namun bagaimana agar perusahaan dan karyawan
dapat bersinergi dengan baik? Tentu perlu ada pendekatan antara perusahaan dan karyawan.
Disinilah peran seorang Leader dibutuhkan untuk dapat menginspirasi karyawan. Misalnya,
Leader akan selalu melibatkan anak buahnya dalam project apapun, serta terus menjaga
semangat anak buahnya untuk tetap bekerja aktif. Walau seberat apapun masalah yang
sedang dihadapi oleh perusahaan seorang Leader akan menyampaikan pada anak buahnya
dan tetap optimis untuk terus maju. Jika ada kesulitan seorang Leader akan ikut turun tangan
untuk mencari solusi dari kesulitan tersebut. Hal seperti itulah yang akan membuat hubungan
perusahaan dan karyawan berjalan dengan baik. Namun beda halnya dengan seorang
Manajer, seorang Manajer akan tetap keep pada masalah yang sedang dihadapi perusahaan.
Dan akan terus mengontrol kinerja anak buahnya tanpa memberikan motivasi atau semangat,
sehingga anak buahnya bekerja hanya sekedar kerja tanpa ada rasa peduli pada perusahaan.
Yang penting bagi seorang manajer adalah, anak buah bekerja dan perusahaan memberi gaji.
Manajer menentukan job desc nya dan anak buah mengerjakannya. Jadi bedanya adalah, cara
seorang Leader untuk mencapai target adalah dengan memotivasi dan bekerjasama dengan
anak buahnya, sedangkan Manajer hanya mengontrol pekerjaan anak buahnya dan
mempertaruhkan jabatan atau gaji.

 Pemimpin (Leader) bertanya “what” dan “why”. Sedangkan manajer bertanya


“how”. Maksud dari penyataan ini adalah seorang pemimpin (Leader) sangat fokus
terhadap proses yang sedang dijalani oleh perusahaan. Seorang Leader tidak melihat
bagaimana hasilnya, namun sangat memaksimalkan prosesnya, karena jika prosesnya
sudah di maksimalkan dengan baik hasilnya pun akan maksimal. Jika terjadi masalah
atau kegagalan seorang pemimpin (Leader) akan bertanya “apa yang terjadi” dan
“mengapa bisa terjadi”. Dengan timbulnya pertanyaan seperti itu, seorang Leader
akan mencari sebabnya, apa sebab dari gagalnya sebuah project yang sedang ia
jalankan, mengapa bisa sampai gagal? Setelah akar masalahnya di temukan, seorang
Leader pun akan mencari solusi terbaik untuk kembali menjalankan project tersebut.
Lalu timbul pertanyaan baru “apa yang dapat kita pelajari dari masalah ini?”, maskud
pertanyaan tersebut adalah agar anak buahnya belajar untuk tidak melakukan hal yang
sama. Hal ini membuktikan bahwa seorang Leader sangat respek terhadap manajemen
perusahaan dan proses yang sedang di jalankan perusahaan. Berbanding terbaling
dengan seorang Manajer, seorang manajer bahkan tidak mau tau bagaimana proses
yang sedang di jalankan oleh anak buahnya dan tidak benar-benar berpikir tentang arti
sebuah masalah dan arti dari kegagalan. Tugas seorang Manajer hanya bertanya
“Bagaimana hasilnya?”, tanpa tau bagaimana prosesnya dan apa saja kendala yang
menghalangi proses tersebut. Manajer hanya menunggu hasilnya, jika hasilnya sesuai
ia tak akan protes, dan jika hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi maka ia tidak akan
mau tau apa masalahnya yang penting hasil harus sesuai dengan perencaan. Maka tak
heran jika seorang Manajer kadang tidak tau apa-apa tentang proses untuk mencapai
goal, karena memang seorang Manajer hanya menunggu hasil dan laporannya saja.
Bila ada sebuah kejanggalan pun ia hanya memerintah anak buahnya, dan ketika
kejanggalan tersebut menjadi sebuah masalah yang besar bagi perusahaan barulah ia
kalang kabut mencari jalan keluarnya.

Contoh:

Ketika sebuah perusahaan mendapati barang yang NG (Not Good), lalu barang NG tersebut
lolos dari pengecekan dan sampai ke customer sehingga customer tersebut langsung complain
pada perusahaan. Hal ini adalah sebuah masalah, karena bisa saja dengan terjadinya hal
seperti itu customer tidak mau lagi memebeli barang dari perusahaan tersebut. Disini lah
peran seorang Leader yang dibutuhkan, karena Leader akan meneliti dan menganalisa dimana
letak kesalahannya. Lalu Leader tersebut turun langsung ke lapangan untuk melihat serta
mencari dimana letak kesalahan, kenapa barang NG bisa lolos dari pengekecan sehingga
sampai ke customer. Setelah masalah tersbut di temukan, Leader ini akan mencari solusi agar
kesalahan tersebut tidak terulang lagi. Beda halnya dengan seorang Manajer. Ketika
mendapati hal seperti ini seorang Manajer justru marah dan tidak mau tau, pokoknya maslah
tersebut harus segara di selesaikan! Setelah selesai lalu ia akan bertanya “bagaimana?
masalah kemarin sudah beres belum?”. Nah begitu lah kira-kira contoh Pemimpin (Leader)
bertanya “what” dan “why”. Sedangkan manajer bertanya “how”. 

Jadi, menurut saya, seorang Manajer itu tidak selalu menjadi seorang Leader, dan seorang
Leader juga tidak harus menjadi seorang manajer. Tergantung bagaimana sifat dan karakter
seseorang tersebut menyikapi dan menangani sebuah masalah.

Anda mungkin juga menyukai