Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MENGENAI PEMBERIAN ASI PADA IBU HAMIL

DI PUSKESMAS KECAMATAN CIRACAS

OLEH:
ALICIA NATHASA A
AMYRA LUTHFIA M
DINDA NOVIARMACHDA
KARLINA NUR FITRIA
SITI KOMARIYAH

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Mahasiswa Profesi Ners FIK UI 2021, PKM Ciracas Kelompok B

Pokok bahasan : Pemberian ASI


Sub pokok bahasan : ASI eksklusif, posisi menyusui dan tanda-tanda perlekatan, proses
laktasi, dan keadaan payudara pasca melahirkan.
Sasaran : Ibu hamil
Tempat : Puskesmas Ciracas
Waktu : Jumat, 22 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Ibu hamil dapat mengetahui dan memahami pentingnya IMD serta cara-cara yang
tepat untuk menyusui.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Ibu hamil dapat mencapai hal-hal dibawah setelah mengikuti penyuluhan:
a. Ibu hamil mengetahui pentingnya pemberian ASI
b. Ibu hamil dapat memberikan ASI dengan perlekatan dan posisi yang benar
c. Ibu hamil memahami terkait ASI eksklusif

B. Media dan Alat


1. Poster (1)
2. Leaflet
3. Boneka bayi (1)
4. Boneka payudara (1)

C. Metode
Metode yang akan digunakan pada penyuluhan ini yaitu lecture/ceramah terkait dengan
menyusui. Topik tersebut akan dibagi kembali ke dalam 4 sub-topik.
D. Rancangan Kegiatan

Waktu Kegiatan Respon Peserta Penanggung


Jawab

· Menunggu peserta hadir · Tertib


09.00 – · Mengisi absen · Duduk rapi MC
09.05 kehadiran · Pembagian leaflet
Dokumentasi
kepada peserta
Time keeper

· Tertib
09.05 – Pembukaan: · Menjawab salam MC
09.15 · Salam · Menyetujui kontrak
· Kontrak waktu, tujuan, Time keeper
materi

· Tertib
09.15- Materi: Asi Eksklusif · Aktif mendengarkan Pembicara:
09.20 · Menjawab pertanyaan
· Alicia

Time keeper

· Tertib
09.20- Materi: Tanda-tanda · Aktif mendengarkan Pembicara:
09.25 perlekatan yang baik · Menjawab pertanyaan ● Dinda N

Time keeper

· Tertib
09.25- Materi: Posisi menyusui · Aktif mendengarkan Pembicara:
09.30 yang benar · Menjawab pertanyaan ● Siti K

Time keeper

· Tertib
09.30 – Materi: Proses laktasi · Aktif mendengarkan Pembicara:
09.35 · Menjawab pertanyaan ● Amyra L

Time keeper

· Tertib
09.35 – Materi: Keadaan payudara · Aktif mendengarkan Pembicara:
09.40 normal · Menjawab pertanyaan ● Karlina

Time keeper:
· MC memberikan
09.40- Tanya jawab dan diskusi kesempatan kepada MC
09.45 peserta untuk bertanya
Time keeper
· Aktif bertanya

· Tertib
09.45- Evaluasi · Aktif menjawab dan MC
09.50 · Evaluasi subjektif mendengarkan
· Evaluasi objektif Time keeper
· MC memberikan
kesempatan kepada
peserta yang ingin
memberikan evaluasi

· Tertib
09.45- Penutupan: · Aktif mendengarkan MC
09.50 · Kesan pesan · Menjawab pertanyaan
· Foto bersama Dokumentasi
· MC memberikan
kesempatan kepada Time keeper
peserta yang ingin
memberikan kesan
pesan

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Berdasarkan segi persiapan pendidikan kesehatan, tim perawat mempersiapkan alat,
media, dan materi yang dibutuhkan 1 hari sebelum acara pelaksanaan pendidikan
kesehatan. Persiapan kebutuhan pendidikan kesehatan dilakukan sesuai pembagian
peran yang sudah ditentukan, serta dengan bimbingan dari dosen pembimbing atau
pembimbing klinis.
2. Evaluasi Proses
Pada evaluasi proses pendidikan kesehatan, seluruh peserta diharapkan aktif
mendengarkan dan berpartisipasi, serta mengikuti instruksi yang diperintahkan oleh
perawat.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, peserta dapat memahami mengenai ASI
eksklusif, jenis-jenis posisi menyusui, tanda-tanda perlekatan, proses laktasi, dan
keadaan payudara pasca melahirkan, serta mengetahui cara menyusui yang benar
pada bayi berdasarkan posisi dan pelekatan yang baik.
Lampiran Materi
1. ASI Eksklusif
A. Pengertian
ASI eksklusif didefinisikan sebagai pemberian ASI saja kepada bayi, baik
langsung dari payudara maupun yang diperah tanpa ada makanan atau minuman lain
(bahkan air), kecuali tetes atau sirup yang mengandung vitamin, suplemen mineral
atau obat-obatan (WHO, 2021).
WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI eksklusif pada bayi
selama 6 bulan pertama kehidupan. Pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama 6
bulan pertama kehidupannya merupakan salah satu tindakan esensial untuk mencapai
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal (WHO, 2021). Setelah itu,
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka yang terus berkembang, bayi harus
menerima makanan pendamping ASI yang cukup nutrisi dan aman, sambil terus
menyusui hingga dua tahun atau lebih.

B. Manfaat (WHO, 2021):


1) ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk bulan-
bulan pertama kehidupannya, dan ASI terus menyediakan hingga setengah atau
lebih dari kebutuhan nutrisi anak selama paruh kedua tahun pertama, dan hingga
sepertiga selama tahun kedua kehidupan.
2) Efektif melawan penyakit menular karena memperkuat sistem kekebalan tubuh
dengan langsung mentransfer antibodi dari ibu.
3) Menyusui mengurangi risiko infeksi akut seperti diare, pneumonia, infeksi
telinga, Haemophilus influenzae, meningitis dan infeksi saluran kemih.
4) Jangka panjang seperti mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas dan
penyakit tidak menular, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kanker
tertentu di kemudian hari.
5) Wanita yang menyusui juga memiliki penurunan risiko kanker payudara dan
ovarium.
6) Menyusui menunda kembalinya kesuburan wanita dan mengurangi risiko
perdarahan pasca melahirkan, kanker payudara pra-menopause, dan kanker
ovarium.

2. Tanda-Tanda Pelekatan yang Baik


Faktor yang mempengaruhi tidak tepatnya cara menyusui yaitu kurangnya informasi,
pengetahuan tentang menyusui, dan masih ada rumah sakit yang memberikan pada bayi
yang baru lahir dengan susu formula. Kurangnya pendidikan, dan pengalaman seorang ibu
mempengaruhi kemampuan dalam menyusui (Goyal, Banginwar & Toweir 2011).
Pengetahuan tentang menyusui harus dikuasai dengan benar. Tanda-tanda pelekatan yang
baik yaitu:
a. Kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus
b. Wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan putting
c. Ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya
d. Jika bayi baru lahir, ibu harus menyangga seluruh badan bayi
e. Sebagian besar areola masuk kedalam mulut bayi
f. Dagu menyentuh payudara ibu
g. Mulut terbuka lebar
h. Bibir bawah melengkung keluar

3. Jenis-Jenis Posisi Menyusui


Menurut Proverawati dan Rahmawati, (2014) cara menyusui bayi yaitu:
a) Posisi dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini
membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar
kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan, sokong belakang
badan dan punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya.
b) Posisi football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, memiliki payudara
yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil ukurannya atau menyusui
anak kembar pada waktu yang bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan,
gunakan bantal untuk menyokong belakang badan ibu.
c) Posisi berbaring
Coba posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan
caesar, ini salah satu cara yang bisa dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong
kepala bayi dengan lengan bawah dan sokong bayi dengan lengan atas.

4. Proses Laktasi (Suprapti & Mansur, 2018)


a. Dukungan tenaga kesehatan dalam pemberian ASI
1) Berikan dorongan kepada ibu dengan meyakinkan bahwa setiap ibu mampu
menyusui bayinya
2) Yakinkan ibu tentang keuntungan asi
3) Bantu ibu mengatasi keraguannya karena riwayat masalah menyusui yang
dialaminya atau riwayat menyusui yang kurang baik dari orang lain, kerabat atau
keluarga lain sehingga menimbulkan keraguan
4) Ikut sertakan suami atau anggota keluarga lainnya yang berperan dalam keluarga
5) Beri kesempatan ibu bertanya setiap ia membutuhkannya
b. Upaya memperbanyak ASI
1) Pemberian ASI segera 30 menit pertama setelah bayi lahir
2) Menyusui bayi sering, siang dan malam, setiap waktu sampai bayi tidak mau
menyusu
3) Menyusui payudara kiri dan kanan secara bergantian
4) Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara
lainnya
5) Jika bayi tidur selama 3 jam, bangunkan dan langsung menyusui
6) Cara menyusui yang benar sangat penting sekali dalam upaya memperbanyak asi
7) Dukungan psikologis dari keluarga dan sekitarnya akan sangat berpengaruh
c. Stadium Laktasi
Stadium laktasi meliputi kolostrum, asi transisi, dan air susu matur.
1) Kolostrum
Kolostrum merupakan ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga
setelah bayi lahir. Kolostrum merupakan cairan yang agak kental berwarna
kekuning-kuningan, bentuknya agak kasar karena mengandung butiran lemak dan
sel-sel epitel, dengan manfaat sebagai berikut:
a) Sebagai pembersih selaput usus BBL sehingga saluran pencernaan siap untuk
menerima makanan
b) Mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama globulin sehingga
dapat memberikan perlindungan tubuh terhadap infeksi
c) Mengandung zat antibodi sehingga mampu melindungi tubuh bayi dari
berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai dengan 6 bulan

2) ASI Transisi
ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh.
3) Air susu matur
ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai seterusnya.

5. Keadaan payudara ibu setelah melahirkan (Leifer, 2019)

Waktu Keadaan

2-3 hari pertama Penuh tetapi masih lembut

hari ke-3 Teraba keras atau terlihat membesar karena


aliran darah meningkat dan produksi susu
dimulai

1-2 minggu pertama Kembali seperti semula pada ibu yang tidak
menyusui

Daftar Pustaka

Goyal, A.S., Banginwar, Z.F., & Toweir, A.A. (2011). Breastfeeding practices: positioning,
attachment (latch-on) and effective suckling – A hospital-based study in Libya. J
Family Community Med, 18 (2), 74–79.

Leifer, G. (2019). Introduction to maternity and pediatric nursing. Saint Louis: Elsevier.

Proverawati, A. & Rahmawati, E. (2014). Kapita selekta: ASI dan menyusui. Yogyakarta:
Nuha Medika.

WHO. (2021). Exclusively breastfeed for 6 months. World Health Organization - Eastern
Mediterranean Region. Retrieved October 19, 2021, from
http://www.emro.who.int/nutrition/breastfeeding/index.html

Anda mungkin juga menyukai