Dosen Pengampu :
M.SALAHUDDIN. S,Ag.M,si
Disusun oleh :
Ananda fitri
Muhammad lutfi ramdani
Niken alifia rusfa tonaya
Nabila Arlia putri
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Orang
dalam..................................................................................................................2
B. Apakah memiliki orang dalam itu salah ?................................................................... 3
C. Apa saja dampak yang Akan timbul?.....................................................4
D. Siapakahyang bertanggung jawab difenomena orang dalam ini?.....................................5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“orang dalam”dilematis bagi seorang pemimpin.sesuai dengan judul makalah ini,seorang pemimpin
Akan mengalami dilematis dalam merekrut karyawannya yang notabene masih Ada hubungan. Baik
itu saudara,keluarga maupun teman sendiri.
Dilematis yang dimaksud adalah kebimbangan antara ketidaenakan Dan kepercayaan.di satu sisi
seorang pemimpin Akan mempekerjakan seseorang yang kompetensi kerjanya tidak sesuai dengan
bidang kerja yang Akan di pegang.tetapi karena masih Ada hubungan keluarga/teman,seorang
pemimpin akan mempekerjakan orang tersebut Guna membantu perekonomiannya.dan disisi yang
lain,seorang pemimpin juga dilema dengan “kepercayaan”baik itu karyawannya sendiri Dan
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan kesetaraan gender ?
B. Bagaimanakah Biaya Terhadap Produktifitas dan Pertumbuhan ?
C. Bagaimana Peran Pemerintah Dalam Memajukan Kesetaraan Gender?
C. Tujuan
A. ORANG DALAM
Istilah “orang dalam” sudah sangat akrab di telinga masyarakat. Yang dipahami
publik, “orang dalam” adalah istilah yang digunakan kepada orang yang menjadi
perantara dan dianggap bisa “memudahkan” urusan. Orang-orang tersebut bisa
dari kerabat keluarga, tetangga, atau pun relasi yang dikenal dekat, dan
“dipercaya” bisa dan mempunyai kapasitas untuk memudahkan suatu urusan.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), arti “orang dalam”adalah orang
yang Ada didalam satu lingkungan (pekerjaan, golongan Dan sebagainya).
Adanya campur tangan orang dalam sering kali identik dengan nepotisme yang melanggar aturan
Dan sistem.akibatnya Akan menyebabkan lingkungan toxic yang berisi cibiran serta pandangan
negatif terhadap seseorang yang memanfaatkan orang dalam,baik itu di lingkungan kerja maupun
orang-orang terdekat.
2.Pembengkakan karyawan
Jika penerimaan karyawan didasari oleh permintaan orang dalam,bukan berdasarkan kebutuhan
dilapangan,tentu saja Akan menyebabkan terjadinya pembengkakan karyawan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan Dan perencanaan.
Penerimaan karyawan berdasarkan tuntutan orang dalam sering kali berimbas pada penerimaan
yang “dipaksakan”dalam arti penerimaan karyawan bukan karena kesesuaian kompetensi yang
dibutuhkan.akibatnya,seseorang kurang mampu menunjukan kapabilitas Dan kinerja yang maksimal.
Dan berdampak pada kurangnya produktivitas pada bagian terkait.
Ditanya soal siapa yang bertanggung jawab,tentu saja seorang pemimpin lah yang bertanggung
jawab atas semua yang terjadi di sebuah perusahaan atau instansi pemerintah.baik itu dalam hal
perekrutan karyawan maupun menyelesaikan sebuah urusan administratif.menajemen sering kali
meruntuhkan peraturan Dan sistem yang telah ditetapkan Dan meruntuhkan trust masyarakat
terhadap transparansi Dan keadilan dalam menyelesaikan urusan administratif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui sub bab materi yang telah dibahas ada beberapa hal yang tersampaikan
bahwa:
1.orang dalam merupakan istilah yang digunakan kepada orang yang menjadi perantara Dan
dianggap bisa”memudahkan”urusan.
2.memiliki orang dalam itu tidak sepenuhnya salah,apabila seseorang memanfaatkan
relasi/jaringan yang dimiliki tentu didukung dengan kompetensi Dan skill yang dimiliki.tetapi
Akan sangat salah apabila seseorang memanfaatkan orang dalam untuk memudahkan segala
urusan,khususnya di urusan administratif
3.dampak buruk yang akan timbul jika memanfaatkan orang dalam diantaranya adanya
kecemburuan sosial,pembengkakan karyawan didunia kerja,Dan penerimaan yang
dipaksakan.
4.yang bertanggung jawab atas fenomena orang dalam ini tentu saia seorang
pemimpin.pemimpin lah yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi di sebuah
perusahaan atau instansi pemerintah.baik itu dalam hal perekrutan karyawan didunia kerja
maupun menyelesaikan urusan administratif di instansi penerintah.
B. Saran