Disusun Oleh:
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan apa yang diinginkan guru.
Guru harus selalu siap dengan segala perubahan yang dialami oleh siswa misalnya, siswa
mulai mengantuk, mood siswa sudah mulai bosan saat jam pembelajaran, rasa jenuh bahkan
sudah tidak nyaman dalam proses pembelajaran, siswa ramai sendiri atau tidak fokus saat
guru menjelaskan di depan kelas. Oleh karena itu guru harus mempunyai keterampilan
memvariasi proses pembelajaran yang lebih meningkatkan motivasi lebih terhadap semua
siswa.
Kreativitas guru tersebut dapat di tuangkan dalam keterampilan guru untuk melakukan
variasi dalam mengajar. Apa yang harus dilakukan oleh guru dalam hal ini bersifat situasional
yang berarti semua mengikuti irama siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Tindakan hurus
dalam membuat variasi mengajar dapat di lakukan secara terencana maupun mendadak sesuai
dengan keadaan yang harus dihadapi oleh guru dengan tepat.
Menurut agung & wibawa,2014 salah satu hal yang mempengaruhi efektifitas kegiatan
belajar di kelas adalah rasa bosan yang timbul pada diri siswa., guru dituntut untuk kreatif di
dalam kelas untuk mengatasi atau mencegah datangnya rasa bosan pada siawa. Kreativitas
guru tersebut dapat di tuangkan dalam keterampilan guru untuk melakukan variasi dalam
mengajar.
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi para siswa serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Keterampilan
mengadakan variasi ini dapat juga dipakai untuk pengunaan keterampilan mengajar yang lain,
seperti dalam mengunakan ketrampilan bertanya memberi pengutan, menjelaskan dan
sebagainya(saud,2010:70)
Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa Keterampilan mengadakan variasi adalah
suatu proses perubahan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan
dan kebosanan serta berubahnya mood siswa dalam proses pembelajaran untuk menerima
bahan pengajaran yang di berikan guru dan memusatkan perhatian siswa sehingga siswa agar
dapat selalu aktif dan terfokus dalam proses pembelajaran. Keterampilan mengadakan variasi
ini juga dapat digunakan untuk penggunaan lketerampilan mengajar yang lain, seperti dalam
menggunakan keterampilan bertanya, memberi penguatan, menjelaskan dan sebagainya.
TUJUAN MENGADAKAN VARIASI
Dalam mengadakan variasi dalam sebuah pembelajaran guru perlu mengerti dan memahami
terlebih dahulu apa sebenarnya tujuan dari mengadakan variasi tersebut. Setelah guru
mengetahui hal tersebut maka guru akan lebih mudah menerapkan pembelajaran di dalam
kelas. Adapun tujuan pokok dari pengadaan variasi dalam kelas antara lain :
Dalam mengadakan variasi di dalam proses belajar mengajar seorang guru harus
memperhatiakan hal-hal sebagai berikut :
Variasi dalam mengajar dapat dilakukan dengan penggunaan suara maupun dengan isyarat-
isyarat non verbal, seperti pandangan mata, ekspresi roman muka, gerak-gerik tangan atau
kepala dan gerak badan. Selain itu masi ada isyarat ekstra verbal yaitu intonasi dan warna
serta bunyian. Komponen utama dalam mengadakan variasi adalah :
1. Penggunaan variasi suara. Variasi suara adalah perubahan suara dari keras
menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari gembira
menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.
2. Pemusatan perhatian siswa. Guru dapat memusatkan perhatian siswa pada hal-hal
yang dianggap penting dapat dengan gaya bahasa menurut kebutuhan anak.
3. Kesenyapan guru. Adanya kesenyapan, atau “selingan diam” yang tiba-tiba dan
disengaja selagi guru menerangkan sesuatu, merupakan alat yang baik untuk
menarik perhatian siswa.
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak. Apabila guru sedang berbicara atau
berinteraksi dengan siswanya, sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan
melihat ke mata murid-murid untuk menujukkan adanya hubungan yang akrab
dengan mereka.
5. Gerakan badan dan mimik. Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala,
dan gerakan badan adalah aspek yang sangat pentingdalam berkomunikasi.
Gunanya untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan
yang di maksudkan.
6. Pergantian posisi guru di dalam kelas. Pergantian guru di dalam kelas dapat di
gunakan untuk mempertahankan perhatian siswa. Terutama sekali dalam
menyampaikan pelajaran di dalam kelas, gerakan hendaknya bebas,tidak kikuk atau
kaku, dan hindari tingkah laku negatif.
Media pembelajaran, apabila di tinjau dari indera yang di gunakan, dapat di golongkan ke
dalam tiga bagian,yakni dapat di dengar, dilihat, dan diraba. Pergantian penggunaan jenis
yang lain mengharuskan anak menyesuaikan inderanya, sehingga dapat mempertinggi
perhatisnya. Hal itu karena setiap mempunyai perbedaan kemampuan dalam menggunakan
alat inderanya. Ada anak yang termasuk tipe visual, auditif, atau motorik.
1. Variasi yang dapat dilihat. Media yang termasuk ke dalam jenis ini ialah:grafik,
bagan, poster, gambar, film, dan slide.
2. Variasi media yang dapat didengar. Suara guru termasuk di dalam media
komunikasi yang utama didalam kelas. Rekaman suara, suara radio, musik,
deklamasi, puisi, sosiodrama, telepon, dapat di pakai sebagai penggunaan indera
dengan di variasikan dengan indera lainya.
3. Variasi media yang dapat diraba, di manipulasi dan di gerakan, Yang
termasuk di dalam hal ini, misalnya peragaan yang di lakukan oleh guru atau siswa,
model, patung, topeng, dan boneka yang dapat di gunakan anak untuk di raba, di
pergerakan dan di manipulasi.
4. Variasi media yang dapat di dengar. Media yang termasuk ini, misalnya film,
televisi,slide projektor yang di iringi penjelasan guru. Tentu saja penggunanyaa
sesuai dengan tujuan yang hendak di capai.
Pola interaksi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar nemiliki corak yang sangat
beraneka ragam. Mulai dari kegiatan yang di dominasi oleh guru sampai kegiatan mandiri
yang di lakukan oleh siswa. Hal ini bergantung pada ketrampilan guru dalam mengelola
kegiatan belajar mengajar. Penggunaan variasi pola interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
agar kegiatan pembelajaran tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan. Suasana kelas pun
menjadi hidup.
PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
1. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan
tujuan yang hendak dicapai. Penggunaan variasi yang wajar dan beragam
dianjurkan dalam prinsip ini. Sedangkan pemakaian yang berlebihan akan
menimbulkan kebingungan dan dapat mengganggu proses belajar mengajar.
2. Variasi harus digunakan dengan lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan
merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu proses pembelajaran.
3. Variasi harus direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam
rencana pelajaran atau satuan pelajaran.
Pendapat:
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang
ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar. Murid
senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi. menghilangkan
kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang
beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.
Dari definisi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah pengubahan
tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk
mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap
pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme, keaktifan mereka
dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa dipaksakan untuk terus
menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti pelajarannya, apalagi jika guru saat
mengajar tanpa menggunakan variasi alias monoton yang membuat siswa kurang perhatian,
mengantuk, dan bosan.
Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam keterampilan
mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar ada tiga aspek, yaitu :
Dari ketiga aspek ini, penulis hanya membahas atau menguraikan tentang variasi gaya
mengajar. Variasi ini meliputi : variasi suara, variasi gerak badan atau mimik, kontak
pandang, ekspresi wajah, penekanan atau kesenyapan, pergantian atau posisi guru. Dengan
adanya penggunaan variasi gaya mengajar ini diharapkan dalam proses belajar mengajar akan
menjadi dinamis dan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan (minat)
belajar siswa.