Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH STUDI ISLAM

“MODEL PENELITIAN SEJARAH ISLAM”

Disusun oleh :

1. Malik Fajar

2. Nurrahmat

Dosen Pengampu :

FAKHRIYAH ANNISA AFROO, M.H

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH
UIN FATMAWATI SOEKARNO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, yang


dengan limpahan rahmat dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
Studi Islam yang membahas tentang “ Model Penelitian Sejarah Islam”sebaik
mungkin.

Dalam upaya penyelesaian makalah ini penulis telah banyak mendapatkan


bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. oleh karena itu penulis ucapkan
ribuan terimakasih kepada sahabat-sahabatku tercinta yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari meskipun penulisan makalah ini telah penulis upayakan


seoptimal mungkin tentu masih ada kekurangan maupun kekeliruan yang tidak
sengaja, untuk itu bagi para pembaca yang budiman sangat penulis harapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan khususnya
bagi penulis.

Bengkulu, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. PENGERTIAN SEJARAH ISLAM DAN PEMBAHARUAN ISLAM.....2
B. RUANG LINGKUP SEJARAH ISLAM.....................................................4
C. MODEL PENELITIAN SEJARAH DAN PEMIKIRAN MODERN
DALAM ISLAM..................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahwa dalam garis dalam garis besarnya sejarah Islam dapat


dibagi kedalam tiga periode besar, yakni periode klasik (650-1250),
perode perteengahan (1250-1800), dan periode modern (1800 M sampai
dengan sekarang). Di periode-periode inilah timbulnya ide-ide
pembaharuan dalam Islam disebabkan terlihatnya turun naik, pasang surut
gelombang kemajuan dan kemunduran Islam. Kini umat Islam tengah
memikirkan kembali bagaimana cara memajukan dirinya. Pembaharuan
terjadi hampir seluruh Negara Islam, terutama Negara-negara yang pernah
dijajah oleh kekuatan barat seperti, Turki, Hindia, dan Mesir.
Pembaharuan tersebut hingga sekarang masih terus berlangsung untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Sementara itu, berbagai penelitian para
ahli terhadap fenomena pembaharuan Islam tersebut terus berlanjut dan
hasil-hasilnya telah banyak dipublikasikan, baik dalam buku, artikel,
maupun dakwah dengan lisan dan sebagainya. Dari keadaan demikian,
muncul suatu bidang study pembaharuan dalam Islam dan menjadi salah
satu mata kuliah yang diajarkan pada berbagai perguruan tinggi Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sejarah Islam dan pembaharuan Islam.


2. Apa itu ruang lingkup sejarah Islam.
3. Apa saja model penelitian sejarah dan pemikiran modern dalam Islam.

C. Tujuan Pembahasan

1. Dapat mengetahui ruang lingkup sejarah Islam


2. Dapat mengetahui pengertian pembaharuan islam yang lama dan baru

1
3. Dapat mengetahui model penelitian dan pemikiran modern dalam Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEJARAH ISLAM DAN PEMBAHARUAN ISLAM

1. Pengertian Sejarah Islam


Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta
mengatakan sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi
pada masa yang lampau atau peristiwa penting yang benar-benar terjadi.1
Sedangkan dalam pengertian yang lebih komprehensif suatu peristiwa sejarah
perlu juga dilihat siapa yang melakukan peristiwa tersebut, dimana, kapan,
dan mengapa peristiwa tersebut terjadi. Dari pengertian demikian kita dapat
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sejarah Islam adalah peristiwa-
peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh terjadi yang
sebelumnya berkaitan dengan agama Islam. Selanjutnya karena agam Islam
itu luas cakupanya, maka sejarah Islam pun menjadi luas pula cakupannya.
Diantara cakupannya itu ada yang berkaitan dengan sejarah proses
pertumbuhan, perkembangan dan penyebarannya, tokoh-tokoh yang
melakukan pengembangan dan penyebaran agama Islam tersebut, sejarah
kemajuan dan kemunduran yang dicapai umat Islam dalam berbagai bidang,
seperti dalam bidang ilmu pengetahuan agama dan umum, kebudayaan,
arsitektur, politik pemerintah, peperangan, pendidikan, ekonomi, dan lain
sebagainya. Penelitian yang berkenaan dengan berbagai aspek yang terdapat
dalam sejarah Islam tersebut telah banyak dilakukan baik oleh kalangan umat
Islam sendiri, maupun para sarjana dari Barat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
sejarah Islam adalah berbagai peristiwa atau kejadian yang benar-benar
terjadi, yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan agama islam

1
W.J.S.Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka.1991), cet.
XII,hlm. 887.

3
dalam berbagai aspek. Dalam kaitan ini, maka muncullah berbagai istilah yang
sering digunakan untuk sejarah ini, diantaranya Sejarah Islam,2 Sejarah
Peradaban Islam,3 Sejarah dan Kebudayaan Islam,4

2. Pengertian Pembaharuan Islam


Di sebagian ummat Islam tradisional hingga saat ini Nampak ada
perasaan masih belum mau menerima apa yang dimaksud dengan
pembaharuan Islam. Mereka memandang bahwa pembaharuan Islam adalah
membuang ajaran Islam yang lama diganti dengan ajaran Islam baru, padahal
ajaran Islam yang lama itu berdasarkan pada hasil ijtihad para ulama lama
besar yang dalam ilmuannya, taat beribadah dan unggul kepribadiannya.
Sedangkan ulama yang ada sekarang dipandang kurang mendalami ilmu
agamanya, kurang taat pada ibadahnya, dan kurang baik budi pekertinya. Oleh
karena itu mereka masih beranggapan bahwa pemikiran ulama di abaad yang
lampau sudah cukup baik dan tidak perlu diganti dengan pemikiran ulama
sekarang.
Persepsi demikian hingga kini nampak dipegang terus oleh sebagian
umat Islam tradisional, tanpa mau melakukan dialog atau diskusi dengan para
tokoh pembaharu dalam Islam, sehingga munculah istilah kaum modernis dan
kaum tradisional.
Pembaharuan Islam bukan hanya sebagaimana yang dipersepsikan
oleh sebagian kaum tradisional di atas. Pembaharuan Islam adalah upaya-
upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan
baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.5
Dengan demikian pembaharuan dalam Islam bukan berarti mengubah,
mengurangi atau menambah tek al-Qur’an maupun teks al-Hadis, melainkan
hanya mengubah atau menyesuaikan paham atas keduanya sesuai dengan
2
Istilah Sejarah Islam antara lain digunakan oleh Prof. Dr. Hamka dalam Bukunya Sejarah Ummat
Islam, sebanyak 4 jilid.
3
Istilah Sejarah Peradaban Islam antara lain digunakan oleh Drs. Badri Yatim.
4
Istilah Sejarah dan Kebudayaan Islam antara lain digunakan oleh A. Syalabi.
5
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan,(Jakarta:Bulan
Bintang 11975), cet. I, hlm. 10.

4
perkembangan zaman. Hal ini dilakukan karena betapa hebatnya paham-
paham yang dihasilkan para ulama atau pakar zaman lampau itu tetap ada
kekurangan dan selalu dipengaruhi oleh kecenderungan, pengetahuan, situasi
social, dan lain sebagainya.
Selain itu pembaharuan dalam Islam dapat pula berarti mengubah
keadaan ummat agar mengikuti ajaran yang terdapat di dalam al-Qur’an dan
al-Sunnah. Hal ini perlu dilakukan, karena terjadi kesenjangan antara yang
dikehendaki al-Quran dengan kenyataan yang terjadi dalam masyarakat. Al-
Quran misalnya mendorong ummat agar menguasai pengetahuan agama dan
ilmu pengetahuan modern serta teknologi secara seimbang; hidup bersatu,
rukun dan damai sebagai suatu keluarga besar dsb. Namun kenyataannya
ummatnya menunjukkan keadaan yang berbeda. Sebagian besar ummat Islam
menguasai pengetahuan agama sedang ilmu pengetahuan modern tidak
dikuasai bahkan dimusuhi;hidup dalam keadaan penuh pertentangan dan
peperangan , satu dengan yang lainnya saling bermusuhan. Dengan demikian
maka, pembaharuan Islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan
pandangan hidup ummat agar sejalan dengan petunjuk al-Qur’an dan al-
Sunnah.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan
pembaharuan dalam Islam adalah bukan mengubah al-Qur’an dan al-Hadis,
tetapi justru kembali kepada al-Qur’an dan al-Hadis, sebagai sumber ajaran
Islam yang utama.

B. RUANG LINGKUP SEJARAH ISLAM

Ruang lingkup sejarah Islam dilihat dari segi periodesasinya, dapat


dibagi menjadi periode klasik, periode pertengahan dan periode modern.
Periode klasik yang berlangsung sejak tahun 650-1250 Masehi ini dapat
dibagi lagi menjadi masa kemajuan Islam I, yaitu dari sejak tahun 650-1000;
dan masa disintegrasi yaitu dari tahun 1000-1250.6 Pada masa kemajuan Islam
6
Lihat Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, (Jakarta: II Press, 1979),
man Ushlm.ah 56-75.

5
I ini tercatat sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW dari tahun 570-632
M, Khulafur Rasyidin7 dari tahun 632-661 M, Bani Umayyah dari tahun 661-
750 M, Bani Abbas dari tahun 750-1250 M.
Selanjutnya periode pertengahan yang berlangsung dari tahun 1250-
1800 M, dapat dibagi kedalam dua masa, yaitu masa kemunduran I dan masa
Tiga Kerajaan Besar. Masa kemunduran I berlangsung sejak tahun 1250-1500
M. Di zaman ini Jengis Khan dan keturunannya dating membawa
penghancuran kedunia Islam. Sedangkan masa tiga kerajaan Besar yang
berlangsung dari tahun 1500-1800 dapat dibagi menjadi fase kemajuan (1500-
1700 M), dan masa kemunduran II (1700-1800).
Adapun periode modern yang berlangsung dari tahun 1800 M, sampai
dengan sekarang ditandai dengan zaman kebangkitan Islam.8
Secara keseluruhan berbagai peristiwa yang terjadi dalam sejarah
Islam dapat diketahui dalam beberapa periode tersebut di atas. Pembagian
periodesasi sejarah Islam demikian penting diketahui untuk lebih mudah
dipahami.
Selanjutnya dilihat dari segi isinya sejarah Islam dapat dibagi kedalam
sejarah mengenai kemajuan dan kemundurannya dalam berbagai bidang
seperti dalam bidang politik, pemerintah, ekonomi, kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dengan berbagai paham dan aliran yang ada di dalamnya dan
lain sebagainya, sejarah mengenai penyebarannya ke berbagai belahan dunia
,tokoh-tokoh yang mengembangkannya. Pembagian sejarah demikian penting
diketahui untuk menempatkan posisi studi kita, yaitu pada bidang mana yang
akan kita tekuni.

C. MODEL PENELITIAN SEJARAH DAN PEMIKIRAN MODERN


DALAM ISLAM
7
Khulafaur Rasyidin secara harfiah berarti para pemimpin yang jujur dan lurus. Istilah tersebut
diberikan kepada khalifah Abu bakar al-Shiddiq, Khalifah Umar Ibn al-Khattab; Khalif ah Usman
Ibn ‘Affan, dan Khalifah Ali bin Abi Thalib.
8
Ibid., hlm. 84-89.

6
Di bawah ini beberapa pendapat tentang pemikiran modern dalam
pemikiran modern dalam Islam yang dikemukakan oleh Deliar Noer dan
H.A.R. Gibb:
a. Model Penelitian Deliar Noer
Salah satu buku tentang pemikiran modern dalam Islam yang
dilakukan oleh Deliar Noer berjudul Gerakan Modern Islam di
Indonesia1900-1942, diterbitkan oleh LP3ES disekitar tahun 80-an. Dari
judulnya terlihat bahwa penelitian tersebut bersifat deskribtif analitis, yaitu
penelitian yang mencoba mendiskribsikan gerakan modern Islam di
Indonesia yang terjadi pada tahun 1900-1942. Penelitian tersebut antara lain
memuat latar belakang pemikiran, permasalahan, yang ingin dipecahkan,
metode dan pendekatan serta analisis yang digunakan.
Di antara pemikiran yang melatarbelakangi penelitian tersebut adalah
adanya asumsi bahwa perkembangan yang terjadi pada akhir periode 1900-
1942 merupakan tahun pergantian penguasa di Indonesia dari tangan Belanda
ke tangan Jepang. Tetapi pemikiran, gerakan dan perkembangan yang
umumnya yang bersangkutan dengan gerakan modern Islam di negeri kita ini
tidak berhenti dengan pergantian ini. Malah, gerakan modern dalam Islam
itu masih terus berlanjut, bukan saja pada masa Jepang, melainkan juga
sesudah merdeka, hingga kini. Bahkan Deliar Noer mengatakan,agaknya
gerakan tersebut lebih kentara dimasa merdeka, oleh karena pertama :
kebebasan yang sama-sama dicapai dengan golongan lain sebangsa, dan
kedua: karena tantangan-tantangan yang dihadapi gerakan-garakan tersebut
lebih pula bersifat bebas dan terbuka. Dalam rangka ini maka mudah terlihat
analogi yang dihadapi pada masa merdeka dengan yang dihadapi di zaman
jajahan Belanda dahulu.
Lebih lanjut, Deliar Noer mengatakan betapa perkembangan masa
merdeka banyak relevansinya dengan perkembangan pemikiran periode
sebelumnya antara tahun 1900-1942. Yaitu pertama, soal kilafian,. Gerakan
modern Islam di negeri kita, seperti juga di negeri Islam lain, bermula dengan

7
soal-soal ubudiyah. Dalam rangka rangka ini, paham gerakan tersebut
berusaha mengubah paham tradisional. Ke dalamnya termasuk apa yang
disebut takhayul dan khurafat, ada pula yang disebut masalah khilafiyah
dalam kalangan Islam.
Kedua, sifat fragmentasi kepartaian. Sifat ini di masa tahun 1920-
1942 sangat menonjol, baik pada kalangan Islam maupun pada kalangan
kebangsaan. Pada kalangan Islam, disamping Partai Serikat Islam (Indonesia)
muncul pula Permi, Perti, Perii, Penyadar, PII dan PSII Kartosuwiryo; pada
kalangan kebangsaan (yaitu yang mengaku netral terhadap agama), muncul
PMI, Partindo, Gerindo, PBI dan BU (yang bergabung menjadi Perinda) dan
Parpindo.
Ketiga, kepemimpinan yang bersifat pribadi. Dizaman merdeka
kecenderungan seperti ituterjadi, yaitu pemimpin, dengan alas an-
alasannyasendiri, membawa pengikut-pengikutnya ke luar organisasi semula,
membangun partai baru ataupun mengubah sifat organisasinya menjadi partai
politik.9
Keempat, perbedaan dan pertentangan paham. Contoh adanya
pertentangan paham antara lain terlihat pada perbedaan kecenderungan dan
sikap pada masa demokrasi terpimpin, ketika sebagian kalangan Islam
dengan keras meolak cinta dan konsep Soekarno tentang ini, sedangkan lain,
menerima dan sekurang-kurangnya secara formal dan mendukug.
Kelima, hubungan dengan pemerintah.Sudah jelas, bahwa dipandang
dari pergerakan nasional, pemerintah jajahan adalah musuh yang harus
dihancurkan. Oleh sebab itu suasananya adalah suasana permusuhan dan
suasana perang.
Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka permasalahan
yang ingin dijawab dalam penelitian ini adaalah bagaimana corak dan objek
pembaharuan pemikiran yang dilakukan gerakan modern Islam di Indonesia
pada tahun 1900-1942 itu dan bagaimana relevensi gerakan tersebut dengan

9
Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta: LP3ES, 1980), cet. 1, hlm.
Xiii-viv.

8
gerakan pembaharuan pemikiran Islam yang dilakukan gerakan modern Islam
di Indonesia pada masa setelah kemerdekaan.
Untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan untuk penelitian
tersebut Deliar Noer menggunakan bahan-bahan yabg terdapat dalam
berbagai literature baik yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun yang
ditulis dalam dalam bahasa Inggris dan Belanda; dan menggunakan bahan-
bahan yang didapat dari hasil wawancara dengan tokoh-tokoh yang
berkompeten dalam bidangnya. Bahan-bahan tersebut kemudian
dideskribsikan secara sistematik dan kronologis dan dianalisis dengan
menggunakan menggunakan pendekatan historis sosioligis. Dengan
pendekatan historis dihasilkan pembahasan menurut urutan peristiwasecara
kronologis dan dapat dibuktikan keberadaannya dalamsejarah; dan dengan
pendekatan sosiologis dihasilkan deskripsi yang menjelaskan berbagai
peristiwa yang antara satu bagian dengan bagian lainnya saling berkaitan.
Melalui metode dan pendekatan tersebut dihasilkan informasi yang
komprehensif mengenai asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern Islam
dalam bidang pendidikan, sosial dan politik. Asal-usul dan pertumbuhan
gerakan modern Islam dalam bidang politik meliputi serikat Islam, partai-
partai Islam, reaksi Belanda, reaksi kalangan tradisi dan kalangan
kebangsaan, reaksi kalangan tradisi dan kalangan nasiosionalis yang netral
agama.
Selanjutnya penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan yang
menjelaskan tentang Timur Tengah dan pengaruhnya dalam
pembaharuan,perkembangan dan sifat gerakan modern Islam di Indonesia,
golongan modern Islam dan system pendidikan sekolah, kepemimpinan
dalam gerakan pembaharuan, kalangan modern Islam dan reaksi Belanda,
hubungan antara golongan modern dan tradisi, hubungan antara kalangan
modern Islam dengan kalangna kebangsaan yang netral.
Berkaitan dengan Timur Tengah dan pengaruhnya dalam
pembaharuan , Deliar Noer menyimpulakan, bahwa para pembaharu di
Indonesia, terutama mereka yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa

9
perantara untuk menambah pengetahuan mereka, memperoleh informasi dan
pemikiran yang tumbuh di Mesir, terutama Pemikiran Abduh. Pemikiran
Abduh tentang pembaharuan pada dasarnya bersifat agama, dan memang segi
ini yang ditekankan oleh para pembaharu umumnya di Indonesia,Abduh
menegakkan ijtihad,menolak taklid dan melihat kepada rasulullah serta para
sahabat sebagai contoh dalam mengerjakan ibadah,dan masalah-masalah ini
pula yang di tekankan para pembaharu di indonesia.tidak berhenti hingga
Abduh saja.Banyak di antara mereka yang menggali lebih dalam dari
sumber-sumber yang di per gunakan Abduh sendiri,yaitu Ibn Taimiyah dan
Ibn Al-ayyim.mereka juga berusaha menafsirkan sendiri sumber dasar islam
(Quran dan Hadis):Kesimpulan mereka bisa saja di ambil dari pendapat
Abduh atau pandangan ulama lain.
Mengenai perkembangan dan sifat gerakan modern islam di indonesia
indonesia,Deliar Noer menyimpulkan bahwa sifat dan kecenderungan oleh
gerakan di bentuk oleh pimpinan organisasi serta lingkungan organisasi
tersebut bergerak.menurut Deliar Noer,seakan terdapat bukan satu
penggerakan di indonesia,melainkan beberapa,masing-masing dengan sifat
sendiri-sendiri .selanjutnya dalam kesimpulannya Deliar Noer menyebutkan
adanya golongan tradisional dan golongan pembaharu.golongan tradisi lebih
menghiraukan soal-soal agama,din atau ibadah belaka.bagi mereka islam
seakan-akan sama dengan fiqih ,dalam hal ini meraka mengakui taklid dan
menolak ijtihad dan banyak pula yang memberi perhatian pada tasawuf
.sementara itu, golongan pembaharu lebih memberi perhatian pada sifat
islam pada umumnya.bagi mereka,islam sesuai dengan tuntan zaman dan
keadaan..islam juga berarti kemajuan,agama itu tidak akan menghambat
usaha mencari ilmu pengatahuan,perkembangan sains dan kedudukan
wanita10. Islam ialah agama universal,yang dasar –dasar ajaranya telah
diungkapkan oleh para nabi,baik yang di kenal maupun tidak dikenal,11yang

10
Lihat Moment Verslag Congres ke-18 Muhammadiyah di Medan
(Yogyakarta:Muhammadiyah,1939),hlm.19.
11
Lihat QS 10:47;2:164;35:24;40:78

10
diutus kepada semua bangsa,tugas mereka diselesaikan Muhammad,rasul
utusan terakhir untuk seluruh umat manusia.
Kesimpulan berikutnya Deliar Noer mengungkapkan tentang
kepemimpinan dalam gerakan pembaharuan .menurutnya,berdasarkan
perkembangan dan sifat gerakan modern islam,terdapat dualisme dalam
kepemimpinan gerakan ini.menurutnya hal ini menumbuhkan kesulitan
dalam memilih kepemimpinan islam di indonesia.para pemimpin modern
islam berasal dari segala macam bidang profesi:klangan ulama,kalangan
perniagaan,kalangan bangsawan,priyayi,atauadat dan pamong praja.secara
geografis,pemimpin itu kebanyakan berasal dari jawa dan minang kabau.
Deliar Noer juga menyimpulkan tentang sikap belanda yang tidak
tetap terhadap islam di indonesia.di suatu pihak islam dilihat sebagai
agama,dan katanya pemerintah netral terhadap hal ini ,tetapi sebaliknya
,pemerintah mengambil sikap diskriminatif dengan memberi kelonggaran
kepada kalangan misionaris kristen lebih banyak ,termasuk bantuan berupa
uang.pemerintah juga melarang kegiatan misionaris islam di daerah
animisme,sedangkan misionaris kristen leluasa masuk.
Selanjutnya,mengenai hubungan antar galongan modern dan
golongan tradisi,Deliar Noer menyimpulkan bahwa golongan tradisi tidak
pula senantiasa berdiam diri dan bersikap statis. Merekapun mengadakan
perubahan dikalangan mereka,pada mulanya dengan mengorganisasikan diri
dalam Nahdatu l ulama(1926) ,dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah(1929)dan
juga dengan mengadakan perubahan lain.
Berdasarkan uraian diatas ,terlihat jelas bahwa Deliar Noer telah
memberikan model penelitian yang memenuhi persyaratan sebagai penelitian
sejarah.
b. Model penelitian H.A.R. Gibb
Hasil penelitian H.A.R.Gibb yaitu yang berjudul Modern Trends in
Islam yang diterjemahkan oleh L.E.Hakim dengan judul Aliran-aliran
Modern dalam Islam dan diterbitkan oleh Tintamas-Jakarta tahun 1954.

11
Penelitian Gibb tentang gerakan modern tentang islam dalam islam
kelihatanya bertolak dari tesisnya yang mengatakan bahwa islam adalah suatu
agama yang hidup dan vital yang menyampaikan dakwah kepada hati,
pikiran, dan perasaan dari berpuluh –puluh,malah berates-ratus miliun
manusia, memberikan kepadanya suatu pedoman supaya hidup jujur,
sungguh-sungguh dan takwa.12Pada bagian lain Gibb mengatakan bahwa
agama Islam dan para penganutnya merupakan sutu susunan yang sama,
masing-masing membentuk dan memberikan reaksi diantara satu sama
lainnya selama Islam itu tetaptinggal sebagai satu organismeyang hidup dan
ajaran-ajarannya memberikan kepuasan bagi perasaan keagamaan pengikut-
pengikutnya.13
Berbicara tentang dasar-dasar alam pikiran Islam, Gibb mengatakan,
bahwa al-Quran adlah suatu kitab yang berisi perintah-perintah , yang
didakwahkan oleh Muhammad selama lebih kurang 20 tahun dari akhir
hidupnya, yang terdiri terutama kalimat-kalimat pendek mengenai pelajaran
agama dan dasar-dasar susila atau bukti-bukti keterangan terhadap mereka
yang ingkar, tafsir dari kejadian-kejadian yang sedang berlaku, dan beberapa
peraturan mengenai soal-soal sosial dan hukum. Lebih lanjut, Gibb
mengatakan tentang tidak adanya pemisahan antara agama dengan alam
pemikiran rasional; akan tetapi bilamana keyakinan itu dikendalikan oleh
agama atau hanya sebagai satu khayalan yang subjektif, maka alam rasional
memendang agama itu hanya sebagai salah satu dari pada objek-objeknya.
Selanjutnya Gibb mengatakaan tentang ketegangan dalam Islam.
Menurutnya, di dalam kehidupan semua agama didapati ketegangan.
Sebabnya adalah terletak dalam keyakinan agama itu sendiri, dengan garis-
garis batas antara yang disembah dengan yang menyembah, pengertiannya
tentang kesucian dan pengertiannya tentang dosa.

12
H.A.R.Gibb, Aliran-AliranModern dalam Islam (terj.) L.E. Hakim, dari judul asli Modern
Trends in Islam, (Jakarta:Tintamas,1954), cet, II, hlm. x.
13
Ibid., hlm.xvii.

12
Selanjutnya, ketika berbicara tentang dasar-dasar modernism, Gibb
mengatakan bahwa modernism menimbulakan satu pergolakan pemikiran
yang amat hebat pengaruhnya dikalangan mereka yang dangkal ilmu
pengetahuannya, kecuali orang-orang “Manar” yang modern yang bercorak
“Neo Hambali”.14
Dari uraian tersebut, terlihat bahwa model penelitian gerakan modern
dalam Islam yang dilakukan Gibb bersifat penelitian kepustakaan, yaitu
penelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam
sumber-sumber tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan oleh para
penulis sebelumnya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitiannya itu adalah
pendekatan filosofis historis , yaitu penelitian yang menekankan pada upaya
untuk menarik nilai-nilai universal yang didasarkan pada informasi yang
terdapat dalam kitab suci dan didukung oleh kebenaran sejarah.

14
Ibid., hlm. 61.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta


mengatakan sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar
terjadi pada masa yang lampau atau peristiwa penting yang benar-benar
terjadi. Sedangkan dalam pengertian yang lebih komprehensif suatu
peristiwa sejarah perlu juga dilihat siapa yang melakukan peristiwa
tersebut, dimana, kapan, dan mengapa peristiwa tersebut terjadi.
Pembaharuan Islam adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan
paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.15 Dengan demikian
pembaharuan dalam Islam bukan berarti mengubah, mengurangi atau
menambah tek al-Qur’an maupun teks al-Hadis, melainkan hanya
mengubah atau menyesuaikan paham atas keduanya sesuai dengan
perkembangan zaman.
Ruang lingkup sejarah Islam dilihat dari segi periodesasinya, dapat
dibagi menjadi periode klasik, periode pertengahan dan periode modern.
Di bawah ini beberapa pendapat tentang pemikiran modern dalam
pemikiran modern dalam Islam
1. Model Penelitian Deliar Noer
2. Model penelitian H.A.R. Gibb
B. Saran

Demikian makalah ini kami buat, kami ucapkan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu atas terselesainya makalah ini. Kami
menyadari makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena

15
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan,(Jakarta:Bulan
Bintang 11975), cet. I, hlm. 10.

14
itukami mohon kritik dan sarannya , sehingga kami dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi

15
DAFTAR PUSTAKA

WJS poerwadarminta, kamus umum bahasa Indonesia, (Jakarta: balai


pustaka,1991), cet.IIX.
Harun Nasution, Islam ditinjau dari Beberapa Aspeknya Jilid 1 ,( Jakarta: UI
Press,1979).
John L. Esposito, islam in Asia, Religion, Politics & Society ,(New york; Oxford
University Press, 1987).
John L. Esposito, islam in Asia, Religion, Politics & Society ,(New york; Oxford
University Press, 1987).
Azyumardi Azra, jaringan ulam timur tengah dan kepulaun nusantara abad XVII
dan XVIII, (Bandung: Mizan,1995),cet

16

Anda mungkin juga menyukai