Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa

Volume 3, Nomor 1, April 2017

ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD

Lia Portanata, Yasinta Lisa, Imanuel Sairo Awang


STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina-Sengkuang, Sintang
liaaza758@yahoo.com, yasintalisa@gmail.com, iman_saiaw@yahoo.com

Abstract:This study aims to determine the availibility and utilization of science teaching
media and to investigate the efforts of teachers in the usage and utilization of instructional
media Students of Class IV, V, VI Elementary School in Sungai Ayak Sekadau. The
research is descriptive method with survey studies. The availability of a learning science
medium in Class High in 5 elementary school in Sungai Ayak village, included in the
category of "strong". Based on the results there are media is available in 5 schoolsare i.e.
poster, solar system models, IPA’s kits, loop, globe, mirrors, microscopes, LCD Projector,
computer, torso, concrete objects, and the natural environment with and average
percentage of 71.42%. Utilization of media science teaching in High-grade students in at 5
elementary school in the village of Sungai Ayak, Sekadau obtained overall utilization of
82.14%.The availability of a medium of learning science in every schoolsin the village of
Sungai Ayakand average percentage of 65.64% than utilization of science teaching
mediain every schoolsin the village of Sungai Ayak, Kabupaten Sekadau with average
percentage of 81,9%.

Keywords: Utilization, Media

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan dan pemanfaatan media
pembelajaran IPA serta untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru dalam pemanfaatan
media pembelajaran Pada Siswa Kelas IV, V, VI Sekolah Dasar di Desa Sungai Ayak
Kabupaten Sekadau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dan bentuk penelitian ini adalah survei. Ketersediaan media pembelajaran IPA di
5 SD di Desa Sungai Ayak, Kabupaten Sekadau termasuk dalam kategori “Kuat”.
Berdasarkan hasil penelitian media yang tersedia di 5 SD tersebut adalah poster IPA,
model tata surya, kit IPA, kaca pembesar (Lup), globe, cermin, mikroskop, proyektor,
komputer, model tubuh manusia, torso, benda-benda konkret dan lingkungan alam
dengan rata-rata persentase sebesar 71,42%. Pemanfaatan media pembelajaran IPA
pada siswa kelas Tinggi di 5 SD di Desa Sungai Ayak, Kabupaten Sekadau diperoleh
secara keseluruhan pemanfaatannya sebesar 82,14%. Ketersediaan media pembelajaran
IPA di setiap SD di Desa Sungai Ayak, dengan rata-rata persentase 65,64% sedangkan
pemanfaatan media pembelajaran IPA di setiap SD di Desa Sungai Ayak, Kabupaten
Sekadau dengan rata-rata persentase 81,9%.

Kata kunci: Pemanfaatan, Media


Pendahuluan berkualitas dalam proses
Pendidikan merupakan aspek pembelajarannya tidak terlepas dari
penting yang diperlukan untuk penggunaan bahan pelajaran, strategi,
membangun manusia Indonesia dan media pembelajaran. Meningkatkan
yang berkualitas. Pendidikan yang kualitas pendidikan bergantung pada
337
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017

pemahaman seorang guru terhadap negara lain. Secara umum pendidikan


tugasnya dan tidak terlepas dari diartikan berbagai bentuk kegiatan yang
bagaimana cara menggunakan media dilakukan oleh pendidik terhadap anak
pembelajaran. Media pembelajaran didik. Dimana pendidikan sebagai
merupakan satu diantara kunci kegiatan dari proses dan hasil, dimana
keberhasilan dalam proses pembelajaran proses adalah seluruh kegiatan yang
di kelas. Hal ini menjelaskan melibatkan peserta didik dan pendidik
bahwaketersediaan media pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
sangat penting dan berpengaruh sedangkan hasil yang dimaksud adalah
terhadap proses pembelajaran serta guru hasil dari proses yang dilaksanakan yaitu
wajib dan berhak untuk menggunakan pengetahuan yang dikuasai oleh peserta
media yang disediakan oleh lembaga didik dan keterampilan yang dimiliki serta
pendidikan seperti yang terurai pada sikap yang terbentuk pada peserta didik.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Makna pendidikan secara
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab sederhana dapat juga diartikan sebagai
XI pasal 40, bahwa tenaga kependidikan usaha manusia untuk membina
berhak memperoleh kesempatan untuk kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai
menggunakan sarana, prasarana, dan didalam masyarakat. Salah satu indikator
fasilitas pendidikan untuk menunjang pendidikan yang berkualitas adalah
kelancaran pelaksanaan tugas. Dengan perolehan nilai hasil belajar siswa. Nilai
demikian peserta didik akanmembangun hasil belajar siswa dapat ditingkatkan
pengetahuan sendiri melalui media yang apabila pembelajaran berlangsung
dibuat dan dimanfaatkan oleh guru secara efektif dan efisien ditunjang oleh
didalam proses pembelajaran. Menurut tersedianya sarana dan prasarana
Tirtarahardja dan Sulo (2008: 33), pendukung serta kecakapan guru dalam
“Pendidikan seperti sifatnya yaitu mengelola kelas. Peran seorang guru
manusia, mengandung banyak aspek dan dalam proses pembelajaran hendaknya
sifatnya sangat kompleks”. Pendidikan memperhatikan berbagai hal dalam
juga merupakan hal yang sangat penting menyampaikan materi kepada peserta
dan mutlak untuk dipenuhi dalam upaya didik, seperti guru harus menguasai
meningkatkan taraf hidup bangsa materi, dapat menggelola kelas,
indonesia agar tidak tertinggal dengan menggunakan metode dan media belajar
338
Analisis Pemanfaatan Media Pembelajaran IPA SD

yang cocok. Potensi guru Ilmu pelaksanaan pembelajaran IPA guru


Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah harus mengelola media pembelajaran
satu komponen pendidik dalam dengan baik, dengan kata lain ketepatan
mencerdaskan kehidupan bangsa, perlu guru dalam memilih dan menggunakan
memiliki kemampuan serta keterampilan media pembelajaran akan menentukan
khusus dalam membina dan keberhasilan pembelajaran (Raharjo,
mengembangkan kemampuan dalam Marasabessy 2012: 11). Karena
intelelektual peserta didik agar dapat secara tidak langsung belajar IPA
menerima dan memahami materi dengan dengan media pembelajaran akan
optimal, dan dapat memecahkan masalah menimbulkan keingintahuan peserta
dalam pembelajaran Ilmu IPA. didik untuk belajar IPA dan juga
Pembelajaran IPA berhubungan dengan memunculkan ide baru dalam
cara mencari tahu tentang alam secara memecahkan masalah. Menurut Arsyad
sistematis, sehingga pembelajaran IPA (2011: 3) Kata media berasal dari
bukan hanya penguasaan kumpulan bahasa Latin medius yang secara
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, harafiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja ‘pengantar’. Selanjutnya menurut Critters
tetapi juga merupakan suatu proses (dalam Sapriati, dkk. 2009: 5.2) “Media
penemuan. Pendidikan IPA diarahkan pembelajaran dipandang sebagai alat
untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat atau wahana untuk menyampaikan atau
membantu peserta didik untuk mengkomunikasikan pesan
memperoleh pemahaman yang lebih pembelajaran kepada siswa”. Media
mendalam tentang alam sekitar. pembelajaran diartikan sebagai segala
Pelajaran IPA pada hakekatnya sesuatu yang dapat digunakan untuk
adalah produk, proses, sikap, dan menyalurkan suatu pesan atau isi
teknologi. Oleh karena itu pembelajaran pelajaran, merangsang pikiran,
IPA sebaiknya dilaksanakan secara perasaan, perhatian dan
inkuiri ilmiah. Agar bisa mempelajari IPA kemampuansiswa, sehingga dapat
secara inkuiri ilmiah, pembelajaran IPA mendorong proses belajar
harus didukung dengan pemanfaatan mengajar.Pentingnya media bagi siswa
media pembelajaran yang dilakukan sekolah dasar menurut Piaget (Larasati,
olehguru yang profesional.Dalam 2011: 19) perkembangan kognitif anak
339
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017

dapat dibedakan antara beberapa tahap menentukan keberhasilan pembelajaran


selanjutnya dengan usianya: (a) 0-2 adalah guru. Guru dituntut untuk dapat
tahun: sensori motor; (b) 2-6 tahun: membuat pembelajaran menarik baik
praoperasional; (c) 7-11 tahun: dari segi metode atau media. Media yang
operasional konkret; (d) > 11 menarik dapat diartikan bermacam-
tahun:operasional formal. Mengingat macam, seperti media gambar yang
umumnya anak Indonesia mulai masuk penuh warna, gambar dan tulisan-tulisan
sekolah dasar pada usia 6-7 tahun dan yang dapat merangsang keingintahuan
rentang waktu belajar di SD selama 6 siswa, memanfaatkan powerpoint, atau
tahun maka usia anak sekolah dasar media yang bergerak-bersuara seperti
bervariasi antara 6-12 tahun dengan video, film, atau animasi.
demikian tahap kognitif anak meliputi Namun kenyataannya, berdasarkan
tahap akhir praoperasional sampai awal praobservasi di Sekolah Dasar di Desa
operasional formal. Pada usia 6 –12 Sungai Ayak, Kabupaten Sekadau, yaitu
tahun anak berada pada masa operasi di SDBantuan Yos Sudarso Sungai Ayak,
konkret dimana anak akan berfikir logis SDN No. 02 Sungai Ayak, SDN No. 03
terhadap objek yang konkret. Media Sungai Ayak, SDN No. 04 Sungai Ayak,
pembelajaran sebagai alat bantu dalam SDN No. 21 Sungai Ayak, diperoleh
menyampaikan pesan adalah suatu informasi bahwa di sekolah-sekolah
kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri tersebut sudah memiliki sarana dan
keberadaannya. Karena dengan adanya prasarana yang cukup memadai.Tetapi
media dapat mempermudah guru dalam di temukan fenomena bahwa
menyampaikanpesan-pesan atau materi pemanfaatan media pembelajaran masih
pembelajaran kepada siswanya. Tanpa sangat minim, dikarenakan masih ada
bantuan media, maka materi guru IPAyang belum mengetahui cara
pembelajaran sukar untuk dicerna dan memanfaatkan media pembelajaran
dipahami oleh siswa, terutama materi pada mata pelajaranIPA. Guru hanya
pembelajaran yang rumit dan kompleks. menjelaskan pelajaran dengan
Pembelajaran IPA dapat berhasil menggunakan media konvensional yaitu
sesuai dengan harapan dipengaruhi oleh papan tulis, guru tidak pernah mencoba
faktor-faktor yang saling berkaitan dan memanfaatkan media yang sudah ada di
saling menunjang. Faktor yang paling sekolah hal ini menyebabkan materi
340
Analisis Pemanfaatan Media Pembelajaran IPA SD

yang disajikan kurang menarik sehingga Nawawi, (2007: 67) mengemukakan


tidak memotivasi siswa untuk belajar bahwa metode deskriptif adalah:
pelajaran IPA. Setiap sekolah dasar di prosedur pemecahan masalah yang
Desa Sungai Ayak, pada pembelajaran diselidiki dengan
IPA pemanfaatan media belajar di kelas menggambarkan/melukiskan keadaan
IV, V, dan VI belum berjalan sesuai objek-subjek penelitian (seseorang,
dengan harapan, ini dibuktikan dengan lembaga, masyarakat dan lainnya) pada
guru jarang sekali memanfaatkan media saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
yang dapat menarik perhatian siswa. yang tampak sebagaimana adanya.
Pembelajaran seperti ini dapat Sedangkan menurut Sugiyono
membuat siswa merasa bosan, (2012: 8) metode penelitian kuantitatif
mengantuk dan menjadi tidak tertarik adalah: “Metode penelitian kuantitatif
untuk belajar. Siswa lebih memilih untuk dapat diartikan sebagai metode
bermain atau melakukan hal lain yang penelitian yang berlandaskan pada
tidak berhubungan dengan pembelajaran filsafat positivisme digunakan untuk
ketika di dalam kelas misalnya siswa meneliti pada populasi atau sampel
asyik mengobrol dengan teman tertentu, teknik pengambilan sampel
sebangkunya. pada umumnya dilakukan secara
Hal ini berpengaruh pada random, pengumpulan data
rendahnya respon dan motivasi siswa menggunakan instrumen penelitian,
selama pembelajaran berlangsung. analisis data bersifat kuantitatif/statistik
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
penulis berkeinginan untuk meneliti yang telah ditetapkan”. Bentuk penelitian
tentang “Analisis Pemanfaatan Media dalam penelitian ini adalah penelitian
Belajar Oleh Guru IPA pada Siswa Kelas survei. Adapun menurut Effendi dan
IV, V, dan VI Sekolah Dasar di Desa Tukiran (2012: 3), “Penelitian survei
Sungai Ayak, Kabupaten Sekadau, adalah penelitian yang mengambil
Tahun Pelajaran 2016/2017”. sampel dari satu pupulasi dan
menggunakankuesioner sebagai alat
Metode pengumpulan data yang pokok”.
Metode dalam penelitian ini adalah Populasi dalam penelitian ini adalah
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. seluruh SD di Desa Sungai Ayak yang
341
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017

berjumlah 5 SD. Peneliti memilih hasil observasi, mengumpulkan hasil


Sekolah Dasar di Desa Sungai Ayak observasi dan mengelola data hasil
dengan pertimbangan letaknya strategis observasi dengan teknik penskoran,
serta mudah dijangkau sehingga aspek-aspek yang diobservasi dengan
memungkinkan untuk dilakukan ketentuan jika aspek yang di chek list
penelitian. Sampel dalam penelitian ini pada kolom ya/baik, maka skornya 1 jika
yaitu guru yang mengajar mata pelajaran aspek yang di chek list pada kolom
IPA/wali kelas yaitu wali kelas IV, V dan tidak/tidak baik, maka skornya 0.Bentuk
VI di SD tersebut berjumlah 13 orang. skor observasi dan angket kemudian
Teknik pengumpul data yang digunakan dihitung persentase tiap aspek yang
dalam penelitian ini yaitu: (a) Teknik diamati menggunakan teknik analisis
observasi langsung; dan (b) Teknik persentasi hasil (Np).
wawancara; (c) Angket/Kuesioner; dan Np = x 100%
(d) Dokumentasi. Alat pengumpul data
Keterangan Rumus:
yang digunakan dalam penelitian ini
Np = hasil persentase
adalah (a) Lembar observasi; digunakan
= jumlah skor yang diperoleh
untuk memperoleh gambaran tentang
= jumlah seluruh skor
persiapan guru dalam penggunaan
media. (b) Pedoman wawancara; Hasil dari wawancara dapat
digunakan untuk mengetahui masalah diketahui dengan cara kumpulkan data
dari guru, dan memperoleh informasi dari hasil wawancara dari responden
siswa tentang upaya yang dilakukan kemudian mengolah hasil wawancara
guru dalam memanfaatkan media tersebut dan membuat kesimpulan dari
belajar. (c) Angket; digunakan untuk hasil wawancara sesuai dengan rumusan
mencari dan mengumpulkan data-data masalah penelitian. Setelah diketahui
tentang pemanfaatan media dan (d) hasil persentasenya kemudian
Dokumen sebagai data pendukung. mendeskripsikan hasil observasi angket
Instrumen/alat pengumpul data divalidasi menggunakan pedoman kriteria
terlebih dahulu dengan menggunakan persentase skor angket yang ditunjukan
validasi ahli dan validasi konstruk. pada Tabel 1. mmmmmmmmmmmmmm
Untuk menjawab sub masalah 1, 2 dan 3
peneliti menggunakan teknik analisis data
342
Analisis Pemanfaatan Media Pembelajaran IPA SD

Tabel 1. Tabel Kriteria Interpretasi Skor Angket


Persentase Kriteria Keterangan
81% - 100% SK Sangat Kuat
61% - 80% K Kuat
41 % - 60% C Cukup
21 % - 40% L Lemah
0 % - 20% SL Sangat Lemah
Sumber: Riduwan (2011: 89)

Hasil dan Pembahasan bahwa media yang tesedia di SD


Persiapan yang dilakukan sebelum Bantuan Yos Sudarso Sungai Ayak
melakukan penelitian yaitu menyusun diperoleh hasil persentase sebesar
dan mempersiapkan instrumen 92,8% dimana media yang tersedia
pengumpul data berupa lembar observasi berupa: Poster IPA, Model Tata Surya,
yang digunakan untuk mengetahui Kit IPA, Kaca Pembesar (Lup), Globe,
ketersediaan media belajar IPA, Cermin, Mikroskop, Infocus, Komputer,
Angket/Kuesioner digunakan untuk Model Tubuh Manusia, Torso/Model
mengetahui pemanfaatan media belajar Kerangka Manusia, Benda-benda
IPA, dan Wawancara digunakan untuk Kongkrit dan Lingkungan Alam.SDN No.
mengetahui upaya yang dilakukan guru 02 Sungai Ayak diperoleh hasil
dalam pemanfaatan media belajar IPA. persentase sebesar 64,3% dimana media
Setelah menyusun dan mempersiapkan yang tersedia berupa: Poster IPA, Kit
instrumen pengumpul data, peneliti IPA, Kaca Pembesar (Lup), Globe,
melaksanakan penelitian di SD Bantuan Cermin, Model Tubuh Manusia,
Yos Sudarso Sungai Ayak, SDN No. 02 Torso/Model Kerangka Manusia, Benda-
Sungai Ayak, SDN No. 03 Sungai Ayak, benda Kongkrit dan Lingkungan Alam.
SDN No. 04 Sungai Ayak dan SDN No. Pada SDN No. 03Sungai Ayak diperoleh
21 Sungai Ayak di Desa Sungai Ayak, hasil persentase sebesar 64,3% dimana
Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten media yang tersedia berupa: Poster IPA,
Sekadau. Model Tata Surya, Kaca Pembesar (Lup),
Dari hasil observasi, peneliti Globe, Cermin, Model Tubuh Manusia,
melakukan pengecekan media yang Torso/Model Kerangka Manusia, Benda-
tersedia. Hasil pengecekan media terlihat benda Konkret dan Lingkungan Alam

343
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017

SDN No. 04 Sungai Ayak diperoleh hasil persentase sebesar 50% dimana media
persentase sebesar 85,7% dimana media yang tersedia berupa: Poster IPA, Kaca
yang tersedia berupa: Poster IPA, Kit Pembesar (Lup), Globe, Cermin, Model
IPA, Kaca Pembesar (Lup), Globe, Tubuh Manusia, Torso/Model Kerangka
Cermin, Mikroskop, Infocus, Komputer, Manusia dan Lingkungan Alam. Rata-rata
Model Tubuh Manusia, Torso/Model persentase dari ke 5 sekolah tersebut
Kerangka Manusia, Benda-benda sebesar 71,42%. Adapun hasil checklist
Kongkrit dan Lingkungan Alam.SDN No. ketersediaan media dapat dilihat pada
21 Sungai Ayak diperoleh hasil Tabel 2. mmmmmmmmmmmmmmmmm

Tabel 2.Daftar Cek List Media Yang Tersedia Di Sekolah


No Nama Media SD BYS SD 02 SD 03 SD 04 SD 21
1. Poster IPA √ √ √ √ √
2. Model Tata Surya √ - √ - -
3. Kit IPA √ √ - √ -
4. Kaca Pembesar (Lup) √ √ √ √ √
5. Globe √ √ √ √ √
6. Cermin √ √ √ √ √
7. Mikroskop √ - - √ -
8. Infocus √ - - √ -
9. Komputer √ - - √ -
10. Model Tubuh Manusia √ √ √ √ √
11. Film Animasi - - - - -
12. Torso √ √ √ √ √
13. Benda-benda Konkret √ √ √ √ -
14. Lingkungan Alam √ √ √ √ √
Jumlah 13 9 9 12 7
Persentase 92,8% 64,3% 64,3% 85,7% 50%
Rata-rata 71,42%

Berdasarkan hasil observasi proses sebesar 61,6%, di SDN No. 02 Sungai


pembelajaran IPA oleh guru mata Ayak diperoleh rata-rata sebesar 63,3%,
pelajaran IPA pada siswa kelas IV, V dan di SDN No. 03 Sungai Ayak diperoleh
V Sekolah Dasar di Desa Sungai Ayak, rata-rata sebesar 60%, di SDN No. 04
Kabupaten Sekadau, Tahun Pelajaran Sungai Ayak diperoleh rata-rata sebesar
2016/2017 diperoleh persentase rata- 68,3% dan di SDN No. 21 Sungai Ayak
rata sebagai berikut: di SD Bantuan Yos peneliti hanya mendapat ijin penelitian di
Sudarso Sungai Ayak diperoleh rata-rata kelas IV diperoleh skor sebesar 75%.

344
Analisis Pemanfaatan Media Pembelajaran IPA SD

Untuk lebih jelasnya, peneliti membuat media pembelajaran IPA yang dapat
grafik data hasil observasi pemanfaatan dilihat pada Gambar 1.

75%
persentase rata-rata 68,30%
80,00% 61,60%63,30% 60%
60,00%
SD Bantuan Y.S
40,00%
20,00% SDN No. 02
0,00%
SDN No. 03
SDN No. 04
SDN No. 21

Gambar 1. Data Hasil Observasi Pembelajaran

Kemudian, berdasarkan hasil angket SDN 21 Sungai Ayak dengan persentase


pemanfaatan media di SD Bantuan Yos sebesar 81,81%. Pemanfaatan media
Sudarso Sungai Ayak dengan persentase pembelajaran IPA yang diperoleh secara
sebesar 84,03%, SDN 02 Sungai Ayak keseluruhan pemanfaatannya sebesar
dengan persentase sebesar 82,23%, 82,14% tergolong kategori “Sangat Kuat”.
SDN 03 Sungai Ayak dengan persentase Persentase pemanfaatan media
sebesar 79,19%, SDN 04 Sungai Ayak pembelajaran IPA dapat dilihat pada
dengan persentase sebesar 82,22%, dan Gambar 2. bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb

17,86%
Pemanfaatan
Media
Pembelajaran IPA =
82,14%
82,14%

Gambar 2.Persentase Pemanfaatan Media Pembelajaran IPA

Berdasarkan uraian hasil pembelajaran IPA dan jawaban dari


wawancara guru, adapun pertanyaan beberapa narasumber, peneliti
pertama berkaitan guru selalu menyimpulkan bahwa guru menggunakan
menggunakan media dalam media pada pembelajaran IPA jika
345
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017

medianya ada dan sesuai dengan materi Bagian terakhir upaya yang guru
yang akan diajarkan. Kemudian berkaitan lakukan untuk mengatasi kesulitan
dengan pemanfaatan media yang dalammemanfaatkan media
dilakukan oleh guru dalam pembelajaran pembelajaran yaitu harus terus giat
IPA yaitu media pembelajaran sangat berlatih menggunakan media, adanya
membantu dalam proses pembelajaran pelatihan guru tentang pemanfaatan
dan membantu siswa memahami materi, media, selalu menggunakan media ketika
bisa memberikan kemudahan untuk guru melaksanakan proses belajar mengajar,
dalam menjelaskan materi dan proses harus ada penunjang untuk mengatasi
pembelajaran berjalan dengan baik kesulitan dalam memanfaatkan media,
sesuai dengan tujuan pembelajaran. harus bisa menyesuaikan pemanfaatan
Kesulitan yang sering ditemukan media dengan materi pembelajaran dan
guru dalam memanfaatkan media harus bisa menguasai penggunaan
pembelajaran IPA adalah guru susah media dalam semua materi
menerapkan media jika siswa ribut ketika pembelajaran.
guru menjelaskan materi dengan media, Kelebihan dalam penelitian ini
masih ada media yang belum dipahami adalah penelitiandilakukan dalam lingkup
dan dimengerti terutama media yang Kecamatan Sekolah Dasar di Desa
tergolong canggih, susah mencari media Sungai Ayak, Kabupaten Sekadauyang
yang tepat dengan materi dan tergolong terdiri dari 5 SD, biasanya penelitian
rumit, guru belum bisa menggunakan survei hanya dilakukan di 1 SD tetapi
media dengan baik dan ketika ada siswa peneliti mencoba melakukan di 5
yang tidak mengerti tentang isi materi, SD.Sedangkan kelemahan dalam
meskipun telah dibantu dengan penelitian ini adalah dalam melakukan
media.Selanjutnya yang paling penelitian, waktu yang digunakan peneliti
mempengaruhi guru dalam kurang efektif dikarenakan setiap sekolah
memanfaatkan media pembelajaran IPA akan mengadakan MID atau Ulangan
adalah ketersediaan media di sekolah, Tengah Semester (UTS), oleh sebab itu
pengetahuan guru tentang media dan peneliti terburu-buru dalam pengumpulan
keikutsertaan siswa dalam proses data sehingga data hasil belajar siswa
pembelajaran. kelas IV, V dan VI pada mata pelajaran
IPA tidak terkumpulkan.
346
Analisis Pemanfaatan Media Pembelajaran IPA SD

guru Kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar Di


Simpulan dan Saran Desa Sungai Ayak Kabupaten Sekadau
Ketersediaan media pembelajaran lebih dari atau sama dengan 75% dari
IPA pada Siswa Kelas Tinggi di lima SD yang diharapkan. Upaya yang dilakukan
Desa Sungai Ayak, Kabupaten Sekadau guru dalam penggunaan dan
termasuk dalam kategori “Baik”. pemanfaatan media pembelajaran IPA
Berdasarkan hasil chek list, media yang pada siswa kelas Tinggi di SD Bantuan
tersedia di 5 sekolah tersebut adalah Yos Sudarso Sungai Ayak, SDN No. 02
poster IPA, model tata surya, kit IPA, Sungai Ayak, SDN No. 03 Sungai Ayak,
kaca pembesar (Lup), globe, cermin, SDN No. 04 Sungai Ayak, SDN No. 21
mikroskop, infocus, komputer, model Sungai Ayak, Kabupaten Sekadau yaitu
tubuh manusia, torso/model kerangka harus terus giat berlatih menggunakan
manusia, benda-benda konkret dan media, adanya pelatihan guru tentang
lingkungan alam dengan rata-rata pemanfaatan media, selalu
persentase sebesar 71,42%. menggunakan media ketika
Pemanfaatan Media Pembelajaran melaksanakan proses belajar mengajar,
oleh guru IPA Sekolah Dasar di Desa harus ada penunjang untuk mengatasi
Sungai Ayak Kabupaten Sekadau kesulitan dalam memanfaatkanmedia,
diperoleh secara keseluruhan harus bisa menyesuaikan pemanfaatan
pemanfaatannya sebesar 82,14% media dengan materi pembelajaran dan
tergolong kategori “Sangat Baik”. harus bisa menguasai penggunaan
Kemudian berdasarkan uji hipotesis media dalam semua materi
diperoleh hasil thitung adalah 10,818. Hasil pembelajaran.
tersebut kemudian dibandingkan dengan Selanjutnya beberapa saran untuk
ttabel dengan dk = n-1 = 13-1 = 12 dan berbagai pihak sehubungan dengan
taraf kesalahan (α) = 5% atau 0.05 untuk pemanfaatan media pembelajaran IPA di
uji satu pihak (one tail test) t tabelnya Sekolah Dasar yaitu, bagi pihak sekolah,
adalah 1,782. Berdasarkan uji hipotesis agar lebih memperhatikan dan mengecek
tersebut diperoleh harga t hitung lebih kembali media yang tersedia di sekolah,
besar dari t tabel yaitu 10,818 > 1,782, media-media yang mengalami kerusakan
maka Ho diterima dan Ha ditolak yang harap segera diperbaiki agar bisa
artinya pemanfaatan media belajar oleh digunakan kembali dan menambah
347
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 3, Nomor 1, April 2017

media-media yang belum tersedia Larasati, S. A. D. 2011. Pengaruh


Penggunaan Media Audio-Visual
disekolah khususnya media pada
terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar
pembalajaran IPA. Serta diharapkan Siswa. Jurnal publikasi. Vol 1, No 1.
(sriandriyani10@yahoo.com.
untuk membuat ruangan khusus
diakses 13 april 2016)
laboratorium di sekolah agar guru dan
Marasabessy, A. 2012. Análisis
siswa mempunyai sumber belajar yang Pengelolaan Pembelajaran Yang
lengkap sehingga dapat memperlancar Dilakukan Oleh Guru Yang Sudah
Tersertifikasi dan Yang Belum
penerimaan bahan pelajaran dan tersertifikasi pada Pembelajaran IPA
pemahaman siswa terhadap materi- di Kelas V Sekolah Dasar.Jurnal
Penelitian Pendidikan.Vol. 13 No. 1,
materi yang diberikan oleh guru. Bagi (diakses 25 april 2016).
guru, sebaiknya lebih banyak berlatih
Nawawi, H.H. 2007. Metode Penelitian
menggunakan media-media Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
pembelajaran IPA salah satunya media
mikroskop dan kreatif menciptakan media Riduwan.(2011). Belajar Mudah
Penelitian untuk Guru Karyawan
sendiri sehingga tidak bergantung dan Peneliti Pemula. Bandung:
denganmedia yang ada di sekolah Alfabeta.
sehingga proses pembelajaran akan lebih Sapriati, S.dkk. 2009. Pembelajaran IPA
inovatif, berjalan efektif dan tercapainya di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

tujuan pembelajaran. Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian


Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Daftar Pustaka
Alfabeta.
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Tirtarahardja, U. dan La Sulo. S.L. 2008.
Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
PT.Rineka Cipta.
Effendi, S. dan Tukiran. 2012. Metode
Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.

348

Anda mungkin juga menyukai