2. Pit Vertikal
Vertical drain pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kekuatan geser
pada tanah, mengurangi kompresibilitas/kemampumampatan tanah, dan
mencegah penurunan (settlement) yang besar serta kemungkinan kerusakan pada
struktur bangunan. Preloading dan vertical drain saling berkaitan antara satu
dengan yang lain, umumnya digunakan pada tanah dengan daya dukung yang
rendah seperti pada tanah lempung lembek dan tanah organik. Jenis tanah
tersebut biasanya memiliki ciri seperti berikut: kadar air yang ekstrim,
kompresibilitas yang besar, dan koefisien permeabilitas yang kecil. Pada
prinsipnya teknik preloading menggunakan vertical drains merupakan metode
perkuatan tanah dengan cara mengurangi kadar air dalam tanah (dewatering).
Biasanya waktu konsolidasi yang dibutuhkan untuk jenis tanah seperti ini
memakan waktu yang lama meski dengan menggunakan beban tambahan yang
besar, sehingga teknik preloading mungkin kurang cocok untuk jadwal kontruksi
yang mepet. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Perkembangan vertical drains sendiri sudah dimulai sejak tahun 1925, dimana
D.J.Moran seorang insinyur berkebangsaan Amerika memperkenalkan
pemakaian drainase dari kolom-kolom pasir untuk stabilitas tanah pada
kedalaman yang besar. Kemudian untuk pertama kalinya instalasi drainase ini
digunakan di California dan seiring dengan berjalannya waktu, tipe drainase ini
dikenal dengan istilah drainase vertikal (vertical drain). Pada tahun 1936,
diperkenalkan sistem drainase menggunakan bahan sintetis oleh Kjellman di
Swedia. Setelah di tes di beberapa tempat pada tahun 1937 dengan bahan
cardboard, lantas mendapat sambutan yang hangat oleh para ilmuwan. Sejak saat
itu, pengembangan vertical drain dilanjutkan dengan berbagai macam bahan.
Adapun keuntungan dan kerugian dari metode ini adalah sebagai berikut:
a. Keuntungan
Dapat dibuat sebelum penggalian dimulai
Instalasinya tidak mengganggu kegiatan produksi
Pre-mining dranainage akan mengurangi biaya peledakan dan
pengangkutan
Air yang yangdipompa dapat dimanfaatkan
b. Kerugian
Modal awal untuk peralatannya besar
jika terjadi kemacetan akan meningkatkan tekanan air tanah.
3. Drainage Galleries (Galeri Penirisan)
Drainase galleries merupakan salah satu metode penyaliran tambang yang
bersifat horizontal. Drainage galleries efektif dipakai saat aliran air tanah yang
ada di tambang secara rata-rata alirannya vertikal. Karena arah aliran dan
development tambang berubah terhadap waktu, maka metode yang digunakan
dapat diadaptasi dan disesuaikan dengan kondisi tambang. Drainage galleries
juga merupakan salah satu metode penyaliran tambang yang berupaya untuk
mencegah mengalirnya air tanah ke dalam tambang dengan cara membuat
sumur-sumur penirisan yang berfungsi sebagai dinding penahan. Drainage
galleries adalah terowongan yang dibuat sepanjang area yang membutuhkan
penyaliran yang sangat dalam, dimana topografinya memungkinkan drainase
gravitasi dari galleries menuju sistem drainase permukaan (surface drainage
system). Bagaimanapun drainage galleries merupakan solusi penyaliran yang
cukup mahal, dan cukup susah untuk di buat konstruksinya. Adapun keuntungan
dan kerugian pada metode galeri penirisan ini adalah sebagai berikut:
a. Keuntungan
Potensi penyalirannya besar.
Lebih terpercaya untuk suatu pertambangan jangka panjang.
Dapat memberikan informasi tentang karakteristik batuan setempat.
b. Kerugian
biaya pembuatan instalasi mahal.
Pembuatan konstruksi sulit.
8. Sistem Adit
Cara ini biasanya digunakan untuk pembuangan air pada tambang terbuka
yang mempunyai banyak jenjang. Saluran horisontal yang di buat dari tempat
kerja menembus ke shaft yang di buat disisi bukit untuk pembuangan air yang
masuk ke dalam tempat kerja. Pembuangan dengan sistem ini biasanya mahal,
disebabkan oleh biaya pembuatan saluran horisontal tersebut dan shaft. Sistem
adit ini sangat cocok digunakan untuk tambang terbuka open pit yang dalam, dan
daerah tersebut merupakan lembah yang memungkinkan dibuatnya sumuran
(shaft).
Gambar sistem penyaliran tambang dengan sistem adit.