Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN PENANGGULANGAN RABIES

PUSKESMAS BUMI EMAS

A. Pendahuluan
Rabies ( penyakit anjing gila) merupakan penyakit zoonosa yang di sebabkan
oleh lyssa virus (virus rabies ) dan di tularkan ke manusia melalui gigitan
hewan penderita rabies.

B. Latar Belakang
Rabies termasuk penyakit zoonosa yang penting di indonesia. Saat ini telah
tersebar di 24 provinsi, dengan jumlah kasus gigitan hewan penular rabies
dan kasus kematian karena rabies cukup tinggi. Sampai sekarang belum
ditemukan obat/ cara pengobatan untuk penderita rabies baik pada manusia
maupun hewan.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Menekan serendah-rendahnya kematian akibat rabies.
b. Tujuan khusus
Penemuan dan tata laksana dini kasus gigitan hewan penular rabies
( anjing, kucing, dan kera ) dengan perawatan cuci luka memakai sabun
dan pemberian Vaksin Anti Rabies ( VAR ) atau kombinasi VAR dan
Serum Anti Rabies ( SAR ) sesuai indikasi.

D. Visi dan misi puskesmas bumi emas

Visi
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berrkualitas di wilayah kerja
puskesmas
Misi
a. Meningkatkan mutu pelayanan yang berkesinambungan
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan
berkomitmen tinggi
c. Meningkatkan kerjasama lintas sektor terkait dalam bidang kesehatan
d. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan
Dalam melaksanakan penanangan rabies mengacu pada misi poin a,b,c
dan d Puskesmas Bumi Emas
Tata nilai Puskesmas Bumi Emas adalah :
P : Profesional
A : Adil
S : Santun
T :Tanggung Jawab
I : Ihklas

E. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


a. Penanganan kasus gigitan hewan rabies/tersangka rabies
b. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan terhadap penderita rabies
1. Semua kasus gigitan hewan penular rabies (anjing,kucing,kera,dan
sebagainya) harus segera dilakukan pencucian luka gigitan dengan
sabun/deterjen dan air mengalir selama 10-15 menit, dan segera
dibawa ke puskemas untuk mendapatkan penangan secepat nya.
2. Bila kasus gigitan tersebut cukup membahayakan dan memerlukan
penanganan yang intensif segera dirujuk ke rumah sakit terdekat atau
rumah sakit yang ditunjuk sebagai Rabies Center.

F. Peran lintas sektor

Peran Lintas Program Peran Lintas Sektoral

UPAYA , PROMKES, P2, KESLING, CAMAT


SURVEILANS - Ikut mendukung pencegahan ISPA
- Memberiakan penyuluhan tentang KEPALA DESA
penyakit ISPA - Mendukung pencegahan ISPA
- Mengajurkan untuk menjaga PAMONG DAN KADER
lingkungan untuk bersih - Mendukung kegiatan pencegahan
ISPA

G. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran


a. Cara melaksanakan kegiatan
. Diagnosis Rabies
1. Stadium awal rabies pada manusia sulit diketahui, yang penting
diperhatikan ialah adanya riwayat gigitan hewan sperti
anjing,kucing,kera, atau hewan lain penular rabies.
2. Gejala awal biasanya didahului sakit kepla,lesu,mual,nafsu makan
menurun,gugup dan nyeri tekan pada bekas luka gigitan
3. Stadium lanjut:
a. Kepekaan terhadap sinar,suara,angin,yang meninggi
b. Air liur dan air mata keluar secara berlebihan yang khas dari
penderita rabies ialah adanya rasa takut kepada air yang berlebihan
(hydraphabia)
c. Kejang-kejang yang disusul dengan kelumpuhan Biasanya
penderita meninggal 4-6hari setelah gejala atau tanda-tanda
pertama muncul.
4. Penangan kasus rabies
a. Jika keadaan setempat memungkinkan, sebaiknya penderita rabies
dirawat di ruangan khusus dan terpisah dengan pasien-pasien lain,
b. Karena sinar,angin,dan suara dapat menimbulkan rangsangan
yang hebat, maka sebaiknya penderita di tempatkan di ruangan
yang gelap, dan tidak langsung pada aliran angin dalam ruangan.
c. Untuk mengurangi kegelisahan, penderita dapat diberi obat
penenang luminal, atau barbiturate lain kecuali morphin.
d. Bila timbul spasme pada otot, kepada penderita dianjurkan untuk
diberi obat “ Muscle relaxan” dan untuk membantu adanya kesulitan
pernafasn dapat dilakukan tracheotomy untuk pernafasan buatan.
e. Pada penderita rabies, fungsi jantung harus selalu dimonitor dan
bila perlu dapat diberikan obat penguat jantung misalnya preparat
digitalis.
f. Dianjurkan pula kepada penderita rabies untuk diberikan cairan
infus (ringer lactat) dan obat diureticum.
g. Jika penderita sampai stadium paralisis, maka pengobatan
dianjurkan sesuai dengan pengobatan penderita paraplegia.
h. Untuk mencegah kemungkinan kontaminasi dari air liur penderita
rabies melalui percikan dan gigitan penderita, dianjurkan kepada
para petugas kesehatan (dokter dan perawat) yang merawat dan
memberikan pengobatan, memakai kacamata,sarung
tangan,penutup mulut dan hidung serta telah dikebalkan lebih
dahulu terhadap rabies melalui suntikan pre-exsposure
immunization.

b. sasaran

Pasien yang datang ke fasilitas kesehatan dengan mengeluh digigit


hewan tersangka Rabies
H. Jadwal
INSIDENTIL (sesuai dengan kejadian)

I. Monitorin dan evaluasi pelaksana


a. Pelaksana kegiatan adalah pelaksana upaya
b. Pelaporan dibuat setelah kegiatan selesai dilaksanakan dan laporan
ditunjukan kepada kepala puskesmas

J. Pencatatan,pelaporan dan evaluasi kegiatan


1. Pelaporan kasus gigita HPR/ rabies secara rutin disampaikan dari puskemas ke
Dinas kesehatan kabupaten/kota. Dengan menggunakan sistim pelaporan
terpadu yang berlaku saat ini.
2. Seluruh laporan yang di trima dari puskemas dicatat dan dianalisis serta
pemetaan wilayah endemis rabies per kecamatan/kelurahan.

3. Hasil analisis laporan oleh adinas kesehatan kabupaten/kota disampaikan


kepada Dinas kesehatan Provinsi kemudian diteruskan kepada Ditjen PP
dan PL Kemkes setelah direpitulasi dan disertai lampiran situasi bahan
operasi termasuk vaksin dan serum, dengan menggunakan formulir pada
lampiran 8.
4. Dinas kesehatan Kabupaten/Kota menyampaikan data situasi kasus
gigitan secara rutin kepada Dinas peternakan kabupaten/kota dan provinsi,
dengan menggunakan formulir pada lampiran8.
5. Umpan balik laporan situasi kasus gigitan dan rabies dari Kabupaten/Kota
disampaikan kembali keseluruh puskesmas & rabies center, untuk
mendapat tindak lanjut pengalaman lapangan.

Mengetahui Bumi Emas, 15 Januari 2018


Penanggung jawab UKM Pelaksana program P2PM

Sumarsih, SST Sidik Setio Pramono


Nip 19690627 198812 1 002 NIP. 19830514 200801 1 012

Anda mungkin juga menyukai