Anda di halaman 1dari 19

A.1.

Analisis Kinerja & Postur Strategik

A.1.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan

1.1.1 interpretasi Kinerja Keuangan-1: Liquidity Ratio

Rasio likuiditas (liquidity Ratio) adalah suatu presentase yang menunjukkan


tingkat suatu perusahaan dalam menutupi utang dengan aset. Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya saat jatuh
tempo. Beberapa jenis ratio ini antara lain:

a. Rasio Lancar (Current ratio)


Rasio Lancar atau Current Rasio adalah ukuran kinerja neraca keuangan
terhadap likuiditas perusahaan. Rasio lancar menunjukan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka pendek. Rasio Lancar
ini mengukur apakah perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk
membayar hutangnya selama 12 bulan kedepan. Rasio Lancar atau Current
Ratio ini dihitung dengan membagikan aktiva lancar (current asset) dengan
kewajiban lancar (Current Liabilities).
Rumus Ratio Lancar:

Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Hutang Lancar

Rasio Lancar PT. SEMEN INDONESIA TAHUN 2018-2020


Keterangan 2018 2019 2020
Aktiva Lancar 16.091.024 16.658.531 15.564.604
Hutang Lancar 8.179.819 12.240.252 11.506.163
Current Ratio 1,97 1,37 1,36

Dari label diatas dapat dijelaskan bahwa Rasio lancar PT. semen Indonesia
pada tahun 2018 yaitu 1,97. Pada tahun 2019 Mengalami penurunan yaitu
1,37 dan pada tahun 2020 menurun 1,36.

b. Rasio cepat (Quick ratio)


Ratio cepat adalah kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya
dengan aset yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Artinya proses
penguangan aset-aset kurang dari satu tahun. Banyak yang berpendapat bahwa
jenis aset yang bisa dikategorikan dalam rasio cepat adalah jenis aset yang
memiliki jangka waktu maksimal tiga bulan atau 90 hari kerja pada proses
likuidasinya.
Rumus Ratio cepat:

Quick ratio = (Aktiva lancar-Persediaan)/Hutang Lancar

Rasio cepat PT. SEMEN INDONESIA TAHUN 2018-2020


Keterangan 2018 2019 2020
Aktiva Lancar 16.091.024 16.658.531 15.564.604
Persediaan 3.544.142 4.641.646 4.547.825
Hutang Lancar 8.179.819 12.240.252 11.506.163
Quick Ratio 1,54 0,99 0,96

Dari table diatas dbahwa PT. Semen Indonesia Pada Tahun 2018 memiliki
1,54, Pada tahun 2019 turun ke 0,99 Dan pada tahun 2020 Sebesar 0,96. Pada
Quick Ratio ini Tidak Perlu Angka nya sampai 100%, Ditahun 2019-2020
Angka tidak sampai 100 tetapi angka termasuk aman.

c. Rasio Tunai (cash ratio)


Cash Ratio adalah perbandingan atau rasio antara total tunai (cash)
dan setara kas perusahaan dengan kewajiban lancar. Rasio ini untuk
menentukan apakah perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Rasio Kas ini pada umumnya merupakan pandangan yang lebih
konservatif terhadap kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajibannya
dari rasio likuiditas lainnya karena aset-aset lain dan piutang usaha tidak
dimasukan kedalam perhitungan Rasio kas ini.
Rumus cash rasio

Rasio Kas = (Kas + Setara Kas) / Hutang Lancar

Rasio tunai PT. SEMEN INDONESIA TAHUN 2018-2020


Keterangan 2018 2019 2020
Rasio tunai 0,65 0,33 0,26

1.1.2 Interpretasi Kinerja Keuangan-2: Leverage Ratio

Rasio Leverage atau Rasio Solvabilitas atau Rasio Utang adalah


rasio/perbandingan yang digunakan untuk mengukur seberapa besar pinjaman
utang perusahaan yang dibiayai oleh assets (aktiva) dan equity (modal) yang
dimiliki perusahaan tersebut. Beberapa jenis rasio ini sebagai berikut:
a. Debt to Total Asset Ratio
Rasio utang terhadap total aktiva/aset (DAR) atau biasa disebut Rasio
Utang ini menunjukkan seberapa besar bagian dari keseluruhan aktiva yang
dibelanjakan oleh utang.
Rumus debt to total asset ratio

DAR = Jumlah Hutang/Jumlah Aktiva

Debt to total asset Ratio PT. SEMEN INDONESIA 2018-2020


Keterangan 2018 2019 2020
Jumlah Liabilitas 18.168.521 43.915.143 40.571.674
Jumlah aset 50.783.836 79.807.067 78.006.244
Debt to total asset 35,77% 55,02% 52,01%
ratio

Dari table diatas diketahi bahwa PT. Semen Indonesia memiliki rasio
DAR pada tahun 2018 sebesar 35,77%, Tahun 2019 sebesar 55,02% dan pada
tahun 2020 sebesar 52,01% Dari total aset perusahaan dibiayai oleh utang.
Semakin tinggi nilai DAR, Semakin besar perusahaan menggunakan utang
untuk memperoleh aset.

b. Debt to Equity Ratio


Rasio utang terhadap ekuitas (DER) ini menunjukkan hubungan antara
jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal yang dimiliki perusahaan.
Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditur
dengan pemilik perusahaan.

Rumus Debt to equity Ratio

DER = Jumlah hutang/Jumlah ekuitas

Debt to equity Ratio PT. SEMEN INDONESIA 2018-2020

Keterangan 2018 2019 2020


Jumlah liabilitas 18.168.521 43.915.143 40.571.674
Jumlah ekuitas 32.615.315 33.891.924 35.653.335
Debt to equity ratio 55,70% 129,5% 113,7%
Dari Tabel diatas diketahui Debt to equity Ratio PT. Semen Indonesia
Memiliki rasio Der pada tahun 2018 sebesar 55,70%, Pada tahun 2019
meningkat sebesar 129,5% Dan Pada tahun 2020 turun menjadi 113,7%.
Utang perusahaan pada tahun 2019-2020 melebihi dari modal yang dimiliki
perusahaan. Semakin tingggi nilai rasio DER perusahaan, Maka semakin
besar penggunaan utang dibandingka modal sendiri.
1.1.3 Interpretasi Kinerja Keuangan-3: Activity Ratio
Activity ratio adalah rasio yang mengukur efisiensi perusahaan mengelola
asetnya. Seperti melihat bagaimana perputaran piutang suatu perusahaan atau
persediaan produk dari perusahaan tersebut. Selain itu juga mengukur
kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan dari aset. Dari sini investor
bisa melihat bagaimana perputaran piutang suatu perusahaan atau persediaan
produk dari perusahaan tersebut. Selain itu investor juga bias menguku
kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan dari aset. Ada beberapa rasio
yang termasuk activity ratio.

a. Perputaran Piutang Usaha (Receivable Turnover)


Suatu angka yang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan melakukan
tagihan atas piutangnya pada suatu periode tertentu. Angka ini diperoleh
berdasarkan hubungan antara saldo piutang rata-rata dengan penjualan kredit.

Rumus Receivable Turnover:

Receivable Turnover = Net Sales/account receivable

Receivable Turnover PT. SEMEN INDONESIA PADA TAHUN 2018-2020


Keterangan 2018 2019 2020
Net sales 30.687.626 40.368.107 35.171.668
Account receivable 5.959.717 6.859.591 6.038.038
Receivable turnover 5 kali 6 kali 6 kali

Pada data diatas dapat dilihat bahwa dana dalam perputaran piutang PT.
Semen Indonesia pada Tahun 2018 sebanyak 5 kali, Tahun 2019 6 kali dan
tahun 2020 sebanyak 6 kali dari nilai piutangnya.

b. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)


Perputaran persediaan atau inventory turnover mengukur seberapa efisien
perusahaan dapat mengelola persediaannya.
Rumus Inventory Turnover:

Inventory Turnover = COGS/Average Inventory

Inventory Turnover PT. SEMEN INDONESIA pada tahun 2018-2020


Keterangan 2018 2019 2020
COGS 21.357.096 27.654.124 23.554.576
Average inventory 3.544.142 4.641.646 4.547.825
Inventory Turnover 6 kali 6 kali 5 kali

Dari table diatas dapat dilihat bahwa perputaran persediaan perusahaan


untuk tahun 2018 sebanyak 6 kali ditahun 2019 sebanyak 6 kali dan ditahun
2020 sebanyak 5 Kali. Makin tinggi Nilai inventory turnover menunjukkan
makin efisien penggunaan persediaan untuk mendukung penjualan
perusahaan.

c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover)


Rasio ini digunakan untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat
menghasilkan penjualan dengan aktiva tetap yang dimiliki. Semakin besar
rasio maka semakin baik bagi perusahaan.

Rumus

Fixed assets turnover= net sales/fixed assets

Fixed assets turnover PT. SEMEN INDONESIA PADA TAHUN 2018-2020


Keterangan 2018 2019 2020
Net sales 30.687.626 40.368.107 35.171.668
Fixed assets 32.391.950 56.601.702 56.053.483
Fixed assets turnover 0,98 0,72 0,63

Jadi perusahaan PT. Semen Indonesia memiliki rasio perputaran aktiva


tetap pada tahun 2018 yaitu 0,98. Pada taun 2019 0,72 Dan pada tahun 2020
mengalami penurunan yaitu 0,63.

1.1.4 Interpretasi Kinerja Keuangan-4: Profitability Ratio


Profitability ratio adalah untuk pencatatan transaksi keuangan biasanya dinilai
oleh investor dan kreditur (bank) untuk menilai jumlah laba investasi yang akan
diperoleh oleh investor dan besaran laba perusahaan untuk menilai kemampuan
perusahaan membayar utang kepada kreditur berdasarkan tingkat pemakaian aset
dan sumber daya lainnya sehingga terlihat tingkat efisiensi perusahaan. Beberapa
ratio ini antara Lain:
a. Margin laba kotor (Gross profit Margin)

Margin Laba Kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai


persentase laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan.
Laba kotor yang dipengaruhi oleh laporan arus kas memaparkan besaran laba
yang didapatkan oleh perusahaan dengan pertimbangan biaya yang terpakai
untuk memproduksi produk atau jasa.

Rumus gross profit margin: Gross profit margin = Net sales-ogs/ Net sales

Gross profit margin = Gross profit/Revenue

Gross profit margin PT. Semen Indonesia Pada tahun 2018-2019


Keterangan 2018 2019 2020
Revenue 30.687.626 40.368.107 35.171.668
Gross profit 9.330.530 12.713.983 11.617.101
Gross profit margin 30,40% 31,50% 33,20%

Jadi Gross profit margin PT. Semen Indonesia Pada tahun 2018 yaitu
30,40%. Pada tahun 2019 yaitu 31,50% Dan pada tahun 2020 yaitu 33,20%. 3
tahun berturut-turut PT. Semen Indonesia meningkat sedikit. Semakin besar
gross profit margin semakin baik (efisien) kegiatan operasional perusahaan
yang menunjukkan harga pokok penjualan lebih rendah daripada penjualan
(sales) yang berguna untuk audit operasional. Jika sebaliknya, maka
perusahaan kurang baik dalam melakukan kegiatan operasional

b. Margin Laba Bersih (Net profit margin)

Margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase


laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang
diperoleh dari penjualan.

Rumus Net profit margin:

Net profit margin = Laba bersih/Pendapatan

Net profit margin PT. SEMEN INDONESIA Tahun 2018-2010

Keterangan 2018 2019 2020


Laba bersih 3.085.704 2.371.233 2.674.343
Pendapatan 30.687.626 40.368.107 35.171.668
Net profit margin 10,12% 5,9% 7,7%
Net profit margin PT. Semen Indonesia Pada tahun 2018 sebanyak 10,12%
Pada tahun 2019 sebanyak 5,9% Dan pada tahun 2020 7,7%.

c. Rasio pengembalian asset (Return on assets ratio)

ROA atau Return On Assets adalah salah satu jenis rasio profitabilitas
yang mampu menilai kemampuan perusahaan dalam hal memperoleh laba dari
aktiva yang digunakan. ROA akan menilai kemampuan perusahaan
berdasarkan penghasilan keuntungan masa lampau agar bisa dimanfaatkan
pada masa atau periode selanjutnya.

Rumus ROA:

Return on Asset = Net Income : Total Assets

ROA PT. SEMEN INDONESIA PADA TAHUN 2018-2020

Keterangan 2018 2019 2020


Laba bersih 4.104.959 3.195.775 3.488.650
Assets 50.783.836 79.807.067 78.006.244
ROA 8% 4% 4,5%

Return on asset PT. Semen Indonesia pada tahun 2018 yaitu 8% pada
tahun 2019 yaitu 4% Dan pada tahun 2020 yaitu 4,5%.

d. Rasio pengembalian ekuitas Return on Equity Ratio (ROE)

Return on Equity ratio merupakan rasio profitabilitas untuk menilai


kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang
saham perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam persentase.

Rumus ROE:

Return on equity Ratio = Laba bersih/Ekuitas

Return on equity ratio PT. Semen Indonesia Pada Tahun 2018-2020

Keterangan 2018 2019 2020


Laba bersih 3.085.704 2.371.233 2.674.343
Ekuitas 32.615.315 33.891.924 35.653.335
Return on equity 9,5% 7% 7,6%
Jadi Dari Tabel diatas PT. Semen Indonesia meraih laba bersih Pada tahun
2018 sebanyak 9,55, Pada tahun 2019 sebanyak 7% Dan pada tahun 2020
sebanyak 7,6% Dari total modal yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi
nilai ROE semakin optimal perusahaan dalam memanfaatkan ekuitas untuk
meraih Laba bersih.

e. Rasio pengembalian (Return on investment)

Return on investment berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan


secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan terhadap jumlah aktiva
secara keseluruhan yang tersedia pada perusahaan. Semakin tinggi rasio ini
berarti semakin baik kondisi suatu perusahaan.

Rumus Return on investment:

Return on investment = Laba bersih/aktiva

Return investment PT. Semen Indonesia pada tahun 2018-2020

Keterangan 2018 2019 2020


Laba bersih 3.085.704 2.371.233 2.674.343
aktiva 50.783.836 79.807.067 78.006.244
Return on 6% 3% 3,5%
Investmen

Dari table diatas dapat dilihat return on investment PT. Semen Indonesia pada
tahun 2018 yaitu 6%, Pada Tahun 2019 Mengalami penurunan yaitu 3% Dan
Pada tahun 2020 yaitu naik sedikit sebesar 3,5%.

f. Margin Laba operasi (operating profit margin)

Operating profit margin adalah Mengukur kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan laba operasi dari hasil penjualan bersih perusahaan.

Rumus Operting profit margin

Operating profit margin = Laba sebelum bunga dan pajak/ Penjualan

Operating profit margin PT. Semen Indonesia pada tahun 2018-2010

Keterangan 2018 2019 2020


EBIT 4.104.959 3.195.775 3.488.650
Penjualan 30.687.626 40.368.107 35.171.668
OPM 13.4% 8% 10%
Operating profit margin PT. Semen Indonesia pada tahun 2018 yaitu 13,4%,
Pada tahun 2019 mengalami penurunan yaitu 8% Dan pada tahun 2020 naik
kembali yaitu 10.

1.1.5 Interpretasi Kinerja Keuangan-5: Book to market Ratio

Book to market ratio merupakan rasio yang mencerminkan nilai pasar


suatu saham. Rasio ini sangat popular dikalangan investor karena secara
sederhana dapat menjelaskan apakah perusahaan dinilai undervalue atau sudah
overvalue; Rasio ini pun menggambarkan nilai perusahaan di mata investor. Book
to market ratio diukur dari total ekuitas yang dimiliki perusahaan. Perusahaan
yang memiliki ekuitas fisik bernilai besar tidak berarti memiliki nilai yang baik
dalam bisnis. Perusahaan dengan book to market ratio tinggi mengindikasikan
bahwa pasar menghargai perusahaan relatif lebih rendah daripada nilai buku
perusahaan. Semakin tinggi book to market value, semakin rendah pasar
menghargai saham perusahaan. Rendahnya nilai pasar saham perusahaan
membuat kecilnya kemungkinan investor untuk mendapatkan return. Sebaliknya,
Perusahaan dengan book to market ratio rendah menunjukan bahwa perusahaan
dalam keadaaan baik sehingga masih dapat melanjutkan bisnisnya dengan
menciptakan penjualan. Penjualan yang terjadi merupakan aspek produktifitas
yang menyebabkan laba perusahaan bertambah. Laba perusahaan yang meningkat
akan meningkat pula dividen yang akan dibagikan melalui kebijakan dividen yang
disepakati dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Dividen yang
meningkat pun menyebabkan return saham investor meningkat. Rumus Book to
market ratio:

Book to market ratio = Book value of equity/Market value of equity

Book to market ratio PT. SEMEN INDONESIA TAHUN 2018-2020

Keterangan 2018 2019 2020


Book value of equity 32.615.315 35.891.924 37.434.570
Market Value of 5.931.520.000 5.931.520.000 5.931.520.000
equity
Book to market ratio 0,005499 0,006051 0.006311

Dari Tabel diatas dapat dilihat book to market ratio PT. Semen Indonesia
pada tahun 2018 sebesar 0,005499, Tahun 2019 sebesar 0,006051 Dan Pada tahun
2020 sebesar 0,006311 . Dengan demikian 3 tahun berturut-turut PT. Semen
Indonesia Memiliki book to market ratio rendah, Yang artinya menunjukan bahwa
perusahaan dalam keadaaan baik sehingga masih dapat melanjutkan bisnisnya
dengan menciptakan penjualan. book to market ratio yang rendah berpengaruh
terhadap tingginya return saham.
A.1.2 Postur Strategik

1.2.1 Current Vision (Visi Saat ini)

PT. Semen Indonesia, Tbk Saat ini memiliki Visi Menjadi Perusahaan
Persemenan Internasional yang Terkemuka di Asia Tenggara.

1.2.2 Current Mision (Misi Saat ini)

PT. Semen Indonesia, Tbk Saat ini memiliki Misi:


 Berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam setiap inisiatif bisnis.
 Menerapkan standard terbaik untuk menjamin kualitas.
 Fokus menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang
berkelanjutan.
 Memberikan nilai tambah terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders).
 Menjadikan sumber daya manusia sebagai pusat pengembangan perusahaan.

1.2.3 Current Objectives (Tujuan Saat ini)

PT. Semen Indonesia, Tbk Saat ini memiliki Tujuan:


 Melakukan inovasi, menggunakan teknologi terkini yang ramah lingkungan,
serta berkontribusi dalam penggunaan energi alternatif terbarukan.
 menciptakan kinerja Kesehatan dan Kesetamatan Kerja (K3) juga menjadi
prioritas dengan tercapainya zero fatality accident.
 Perusahaan menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan untuk mencapai
efisiensi energi, pengendalian emisi, serta pengurangan dan pemanfaatan
limbah B3 dan/atau non B3.

1.2.4 Current Strategies (Strategi Saat ini)

a. Rencana jangka panjang


Dalam waktu 5 tahun akan menjadi stimulus tersendiri bagi pertumbuhan
permintaan semen. ketiga, tingkat suku bunga pinjaman yang kondosif.
keempat, konsumsi semen perkapita di Indonesia yang masi dibawa rata-rata
konsumsi semen di Negara ASEAN yang memberikan peluang pertumbuhan
permintaan semen di masa depan. mempertimbangkan potensi peertumbuhan
konsumsi semen tersebut. Ada 6 kritikal issue yang telah disiapkan sebagai
landasa strategi pertumbuhan yang berkelanjutan.
b. Pertumbuhan energy

Perseroan berupaya untuk mengembangkan kapasitas, melalui


pertumbuhan organik maupun nonrganik. Dalam rangka merealisasikan
pertumbuhan organik, saat ini Perseroan telah menyelesaikan pembangunan
pabrik baru di Jawa dan di Sulawesi dengan kapasitas desain total 6 juta ton
per tahun. Perseroan juga melakukan program upgrading fasilitas pabrik yang
ada untuk meningkatkan yield dan kapasitas produksi.

c. Pengamanan energy

Melaksanakan dan senantiasa melakukan evaluasi pengamanan energi


secara prudent untuk menjamin keamanan pasokan batubara dan menjaga
keseimbangan antara pasokan listrik dari pihak ketiga dengan pembangkit
listrik milik sendiri. Untuk mengamankan kebutuhan batubara, Perseroan
melakukan kontrak pengadaan jangka panjang yang ditinjau setiap periode
tertentu.

d. Penguatan citra korporasi

 Perseroan telah melaksanakan program-program sebagai berikut: Clean


Development Mechanism(CDM) yang meliputi pemanfaatan panas buang
untuk pembangkit listrik (waste heat recovery power generator), bahan
bakar alternatif, dan penggunaan alternatif bahan baku.
 Pengelolaan tanggung jawab social lingkungan yang berkesinambungan
meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan.

e. Pemenuhan kebutuhan konsumen

Perseroan telah melaksanakan berbagai program pengembangan produk


yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan menjaga kualitas produk.
Disamping itu Perseroan juga telah mengembangkan jaringan distribusi untuk
menjamin kelancaran pasokan.

f. Penguatan resiko penunjang

Perseroan telah melakukan penyempurnaan atas seluruh sarana pendukung


aktivitas Perseroan untuk menjadi katalis secara langsung dalam mempercepat
pertumbuhan bisnis yang meliputi: organization capital, information capital
dan human capital.
g. Pengendalian resiko utama

Prinsip ke hati-hatian (prudent managemen) menjadi dasar perseroaan


dalam menjalankan aktivitas bisnis.

1.2.5 Current Policies (Kebijakan Saat ini)

Memproduksi dan memperdagangkan semen dengan harga kompetitif dan


produk terkait lainnya yang berorlentasikan kepuasan konsumen domestic
maupun internasional dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan,
mewujudkan menejemen berstandar internasional dengan menjunjung tinggi etika
bisnis dan semangat kebersamaan dan memberdayakan dan inovatif,
meningkatkan keunggulaan bersaing di pasar domestic dan internasional,
memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejateraan para pemangku
kepentingan.

A.2. Analisis Lingkungan Internal

A.2.1 Analisis Fungsi Bisnis

2.1.1 Marketing

a. Design Produk

Perseroan memproduksi berbagai jenis semen. Semen utama yang di


produksi adalah Semen Portland Tipe I (OPC). Di samping itu juga
memproduksi berbagai tipe khusus dan semen campuran (mixed cement), untuk
penggunaan yang terbatas dan dalam jumlah yanglebih kecil daripada OPC.
Berikut ini penjelasan mengenai jenis semen yang di produksi serta
pengunaannya.

 Ordinary Portland Cement Tipe I


Semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi
umum, sepertikonstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan
khusus, antara lain bangunan perumahan, gedung-gedung bertingkat,
jembatan, landasan pacu dan jalan raya.
 ·Portland Composite Cement (PCC)
Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama
terak, gypsum, dansatu atau lebih anorganic. Kegunaan semen jenis ini
untk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, plesteran, selokan,
pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton
pratekan, dan paving block.

 Super Masonary Cement (SMC)


Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan
dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225. Dapat juga digunakan
untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow brick, paving block,
dan tegel.

 Oil Well Cement, Class G-Hsr (HIGH SULFATE RESISTANCE)


Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur
minyak bumi dangas alam dengan kontruksi sumur minyak di bawah
permukaan laut dan bumi. OWC yangtelah diproduksi adalah Class G,
High Sulfat Resistance (HSR) disebut juga sebagai (BasicOWC". Aditif
dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan
temperature tertentu.

b. Nama merek

Perseroan memiliki empat merek yang lekat dihati konsumen yaitu Semen
Indonesia, Semen Padang, Semen Tonasa dan Thang Long Cement. Perseroan
menguasai pangsa pasar domestik terbesar yang mencapai sekitar 42 %,
menunjukkan keunggulan reputasi yang mencerminkan kekuatan corporate dan
brand image perseroan.

c. Posisi Produk

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Semen Indonesia
telah menunjukkan banyak kemajuan dan membantu perekonomian negara. Hal
ini dapat dilihat dari kapasitas terpasangyang kian meningkat dari tahun ke
tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs resmi Semen Indonesia,
terjadi peningkatan produksi secara signifikan, dari 250.000ton semen per tahun
pada 1957 saat didirikan dan masih memiliki nama PT Semen Gresik Tbk,
hingga kapasitas produksi (installed) 28,5 juta ton pada tahun 2012 dengan nilai
kapital Rp 94 triliun, terhitung dua hari menjelang Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait pergantian nama menjadi PT Semen
Indonesia Tbk.
Ditambah dengan adanya akuisisi perusahaan semen di Vietnam, Thang
Long Cement Company Joint stock Company (TLCC) yang memiliki kapasitas
produksi 2,3 juta ton/ tahun, maka hal ini makin menguatkan posisi Semen
Indonesia di industri semen se-Asia Tenggara. Selain itu, mengingat akuisisi ini
menjadikan Semen Indonesia sebagai perusahaan semen terbesar se-Asia
Tenggara, maka Indonesia memiliki prospek pasar yang lebih luas.
Pasar yang semula hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan dalam negeri, kini dapat meningkatkan produksi dalam skala
lebih besar hingga permintaan semen dari luar, terutama negara-negara kawasan
Asia Tenggara. Selain negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura,
Malaysia, Korea, Vietnam, dan Kamboja, Semen Indonesia juga memasok
semen ke Taiwan, Hongkong, Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia,
Canary Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia, Benin dan Madagaskar.

d. Kemasan

Untuk menjaga kualitas produk Semen Indonesia memproduksi sendiri


kantong kemasan semen melalui anak perusahaan PT Industri Kemasan Semen
Gresik (IKSG). PT IKSG diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kantong
semen dan kemasan industri dengan bahan kertas kraft maupun pp woven.
 Kantong Jahit (Sewn)
Merupakan kantong yang dijahit dikedua atau salah satu ujungnya.
Produk kantong jahit kami saat ini menggunakan beberapa jenis bahan
baku:
a) Kertas Kraft (sewen Kraft).
b) Polypropyline Woven Colth (Sewn Woven)
c) Polypropyline Woven Colth laminasi kertas (Sewn Woven Laminating)
Produk kantong jahit dipergunakan untuk, Kantong Semen/Mortar,
Makanan ternak, Bahan kimia dan keperluan lain yang memerlukan
kekuatan dan ketahanan kantong atau kemasan karena distribusi berat.
Selain produk kantong yang dijahit dikedua ujungnya kami juga melayani
permintaan:
a) Kantong Jahit open mouth (dijahit disalah satu ujungnya).
b) Kantong Jahit polos (tanpa priting).

 Kantong Lem (Pasted)


Merupakan kantong yang dilem dikedua sisi Top / Bottom, atau salah satu
ujungnya.
Produk kantong lem kami saat ini menggunakan beberapa jenis bahan baku:
a) Kertas Kraft (sewen Kraft).
b) Polypropyline Woven Colth (Sewn Woven)
c) Polypropyline Woven Colth laminasi kertas (Sewn Woven Laminating)
Produk kantong jahit dipergunakan untuk, Kantong Semen/Mortar,
Makanan ternak, Bahan kimia dan keperluan lain yang memerlukan
kekuatan dan ketahanan kantong atau kemasan karena distribusi berat serta
memerlukan syarat kerapatan, kebersihan dan keamanan produk yang
dikemas atai dikantong. Selain produk kantong yang dilem dikedua sisi
Top/Bottom kami juga melayani permintaan:
a) Kantong lem open mouth (dilem disisi Bottom).
b) Kantong lem polos (tanpa dipriting).

e. Strategi Iklan

Tiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan disetiap kegiatan selalu


berbeda-beda. Pada saat memperkenalkan identitas baru sebagai holding
company perusahaan, humas Semen Indonesia melakukan strategi dengan
bekerjasama untuk menayangkan iklan holding melalui media televisi. Iklan
yang disebarkan pada kalayak harus benar-benar bagus dan pesan yang
disampaikan dapat diterima oleh audience. Setelah mengenal khalayak dan
situasinya, maka langkah selanjutnya dalam perumusan strategi, ialah
menyusun pesan, yaitu menetukan tema dan materi. Syarat utama dalam
mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu mempengaruhi
khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu membangkitkan perhatian.
f. Promosi Penjualan

Dalam mempromosikan produknya, perusahaan Semen Indonesia melalui


divisi pengembangan pemasarannya melaksanakan srategi komunikasi
pemasaran dengankonsumen dalam bentuk atau jenis periklanan (advertising),
melalui media cetak maupun elektronik, promosi penjualan (sales promotion)
melalui pemberian souvenir padasaat pameran, hubungan masyarakat (humas)
melalui media bulletin perusahaan yakni buletingapura, pelayanan siaga 24 jam
bebas pulsa, dan sponsorship melalui partisipasi pada event-event, baik event
olahraga, kesenian maupun pergelaran musik, promosi dengan
memberikansumbangan pembangunan infrastruktur dan sebagainya.

g. Distribusi Produk

Pemimpin pasar di industri semen nasional, PT Semen Indonesia Tbk


(SMGR), menyiapkan tiga strategi soal distribusi produk untuk memperkokoh
posisinya sebagai marketleader. Dirut SMGR Dwi Soetjipto mengatakan,
strategi pertama adalah memperbanyak packing plant dalam rangka menekan
biaya logistik agar harga semen perusahaan terjangkaudan bersaing dengan para
kompetitor. "Sampai akhir 2012, Semen Indonesia Group akanmemiliki 15
packing plant dan direncanakan pada tahun 2016 keseluruhan berjumlah 29
packing plant," ujar Dwi seusai peresmian Pabrik Tuban IV milik perseroan
akhir pekan lalu. Pabrik anyar itu diresmikan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
September lalu perseroan baru saja memulai proyek pembangunan Packing
Plant di Banjarmasin dengan nilai investasi Rp 120 M. Targetnya selesai
September 2013, sehingga bisa memperkuat distribusi dan pemasaran di
wilayah Kalimantan Selatan dan Timur "DiSorong, kami juga baru saja
merampungkan proyek packing plant yang akan resmi beroperasi pada
November 2012.
Packing plant di Sorong akan mengefisienkan biaya distribusi, sehingga
harga bisa lebih terjangkau untuk semakin menggerakkan perekonomian
lokalmengingat semen adalah industri primer penyangga sektor ekonomi
lainnya," ujarnya.
Adapun strategi kedua adalah mendirikan pelabuhan khusus (special sea
port) semenuntuk menjamin kelancaran distribusi dan kecepatan waktu bongkar
muat. Saat ini perseroanmemiliki delapan pelabuhan yang tersebar di Padang,
Tuban, Indonesia, Biringkasi, Dumai, Ciwandan, Banyuwangi, dan
Sorong.Sedangkan yang ketiga adalah senantiasa membina hubungan bisnis
yang salingmenguntungkan dengan distributor yang memiliki gudang di
berbagai lokasi. Saat ini perseroan mempunyai 361 distributor dengan
persebaran wilayah di seluruh Indonesia.

h. Layanan Konsumen
 Construction
Bidang bisnis yang bergerak di bidang kontruksi untuk memenuhi tingginya
kebutuhan pengembangan proyek kontruksi di Indonesia

 Heavy Equipment
Bidang bisnis penyedia alat berat untuk berbagai sektor seperti infrastruktur
jalan, pertambangan dan berbagai sektor lainya dengan ditunjang
perlengkapan alat berat yang terbaik

 Information Technology
Bidang bisnis yang memiliki fokus pada bidang Jasa Teknologi Infomasi
dan Jasa Konsultasi. Dengan tenaga profesional yang handal dan berkualitas
unit bisnis ini bias memenuhi kebutuhan pengelolaan sistem dan teknologi
informasi.

 Integrated Logistic
Bidang usaha logistik yang terintegrasi dalam memenuhi layanan pada
bisnis supply chain dengan skala nasional.

 International Trading
Bidang usaha perdagangan internasional dengan cakupan bisnis kegiatan
ekspor dan impor. Unit usaha perdagangan internasional memiliki
pengalaman dan sumber daya manusia yang siap sedia untuk terus
mengembangkan skala bisnis perdagangan internasional.

 Manpower Supplies
Bidang bisnis penyedia tenaga kerja yang profesional dan handal untuk
memenuhi kebutuhan industri.
2.1.2 Finance

Kondisi keuangan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2018-


2020 dengan rasio keuangan dengan pendekatantime series analysis
menghasilkan rasio likuiditas, aktivitas, leverage dan profitabilitas PT. Semen
Indonesia (persero) Tbk mengalami naik turun. Pada rasio likuiditas dan leverage
terlihat baik artinya kemampuan perusahaan dalam menggunakan hutang untuk
membiayai operasional perusahaan dilakukan dengan baik. Rasio aktivitas dan
rasio profitabilitas masih kurang efisien artinya bahwa perusahaan dalam
mendapatkan keuntungan masih kurang maksimal. Kinerja keuangan PT. Semen
Indonesia jika dihitung oleh metode EVA dapat diartikan efisien. Nilai EVA
selama 3 tahun berturut turut dari tahun 2018 hingga 2020 memiliki nilai
tambah ekonomis tetapi berfluktuasi. Nilai positif menunjukkan bahwa laba
bersih setelah pajak lebih besar daripada biaya modal yang digunakan oleh
perusahaan.
2.1.3 Operation

1. Berdasarkan analisis menggunakan kerangka SCOR, dapat disimpulkan


bahwa Operation pada PT. Semen Indonesia memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Berdasarkan analisis menggunakan kerangka SCOR level 1, proses
distribusi semen yang dilaksanakan oleh PT. Semen Indonesia dalam
lingkup PT. Semen Indonesia termasuk dalam kelompok proses Delivery
di mana termasuk di dalamnya adalah aktivitas dalam merespon pesanan
pelanggan, menjadwalkan pengiriman barang, mengepak barang, sampai
mengirimkan barang kepada konsumen.
b. Berdasarkan analisis menggunakan kerangka SCOR level 2, proses
distribusi semen yang dilaksanakan oleh PT. Semen Indonesia dalam
lingkup PT. Semen Gresik termasuk dalam proses Execution karena
mengandung aktivitas penjadwalan, transfer produk, dan mempengaruhi
waktu pemenuhan pesanan. Kemudian, berdasarkan strategi dalam
merespon permintaan pelanggan, dapat diketahui bahwa proses Delivery
pada PT. Semen Indonesia merupakan proses Delivery-Stocked Product
(D1) karena orientasi produk yang cenderung sama untuk semua produk
dan pengembalian dari produknya yaitu semen memiliki pengembalian
yang cukup cepat.
c. Berdasarkan analisis menggunakan kerangka SCOR level 3, proses
distribusi semen yang dilaksanakan oleh PT. Semen Indonesia dalam
lingkup PT. Semen Gresik jika dibandingkan dengan aktivitas-aktivitas
pada proses Delivery – Stocked Product (D1) maka terdapat satu proses
yang tidak sesuai dengan kaidah SCOR, yaitu proses D1.15 Invoice. Hal
ini dikarenakan mekanisme pembayaran secara deposit yang telah
dilakukan pada tahap awal sebelum SO terbentuk, sehingga pada akhir
proses konsumen (distributor) hanya mendapatkan bukti pengiriman
barang.
d. Berdasarkan analisis menggunakan kerangka SCOR level 4, proses
distribusi semen yang dilaksanakan oleh PT. Semen Indonesia
digambarkan dalam bentuk business model berdasarkan notasi BPMN.
e. Berdasarkan analisis menggunakan kerangka SCOR level 5, permodelan
pada level empat dilengkapi dengan penggambaran teknologi informasi
yang digunakan. Teknologi informasi yang telah digunakan oleh PT.
Semen Indonesia dalam melaksanakan proses distribusinya antara lain
adalah SAP, aplikasi turunan untuk ekspeditur, RFID, GPS, dan
Shipment Management.
2. Otomasi yang dapat dilakukan dalam proses bisnis PT. Semen Indonesua
berdasarkan analisis SCOR Level 1 hingga Level 5 beserta peraturan baru
untuk mendukung terlaksananya proses bisnis dengan bantuan teknologi
informasi, yaitu sebagai berikut berikut:
a. Banyaknya pertukaran dokumen berbentuk cetak yang dilakukan
sepanjang proses distribusi dan tidak tentunya waktu pengiriman rekap
Surat Perintah Jalan (SPJ) dari Ekspeditur ke PT. Semen Indonesia dapat
diseleaikan dengan Electronic Proof of Delivery (POD).
b. Kesalahan sistem RFID dalam mendeteksi antrian truk di gerbang cargo
dapat diselesaikan dengan RFID Truk Control System.
c. Kurangnya visibilitas informasi mengenai antrian truk dan stok semen
dapat diselesaikan dengan bantuan Warehouse Management System.
3. Selain rekomendasi teknologi informasi yang diusulkan berdasarkan
permasalahan yang ada, juga diusulkan dua teknologi informasi sebagai
usulan penerapan di masa mendatang, yaitu:
a. Smart Connected Product sebagai inovasi dalam mengotomasi rangkaian
peralatan dan produk yang mengalir di dalam rantai pasok.
b. Truk Uberisation sebagai pilihan langkah yang dapat diambil PT. Semen
Indonesia dalam memanfaatkan jasa transportasi pengiriman semen.

2.1.3 HRM

Anda mungkin juga menyukai