NIM : 211611101088
Sikap dokter gigi pada perawatan anak akan mempengaruhi perilaku anak. Sikap
dokter gigi yang kurang sabar, tidak menunjukkan perhatian dan kehangatan terhadap anak
seringkali menyebabkan anak berperilaku negatif. Ketidakpahaman dokter gigi terhadap cara
memperilakukan pasien anak seringkali membuat penanganan pasien anak kurang tepat
(Budiyanti dan Heriandi, 2016).
Pasien anak biasanya akan memperhatikan sikap dokter gigi. Kunjungan pasien anak
pertama kali akan mempengaruhi kunjungan berikutnya. Pada kunjungan pertama, dokter gigi
harus bersikap ramah, hangat dan perhatian kepada anak agar dapat melakukan perawatan
gigi dan mulut yang optimal. Dokter gigi juga diharapkan mampu untuk berkomunikasi
secara interpersonal terhadap orang tua pasien dan juga pasien (Sarheed MA, 2012).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menciptakan komunikasi antara orang
tua dan anak antara lain :
1. Budiyanti EA, dan Heriandi YY. 2016. Pengelolaan Anak Nonkooperatif Pada
Perawatan Gigi (Pendekatan Nonfarmakologik). Dentika Dental Journal. 6(1): 12-
7.
2. Finn SB. 2003. Clinical Pedodontics. 4th ed. Philadelphia: WB Saunders
Company.
3. Liow, D., Himpong M. dan Waleleng G., 2020. Peran Komunikasi Antara Dokter
dan Pasien dalam Pelayanan Medis di Klinik Reci Desa Sinisir Kecamatan
Modoinding. ACTA DIURNA KOMUNIKASI. 2(1) : 1-14.
4. Panitra, T.D. dan HH Daniel T., Komunikasi Antarpribadi Dokter Dengan Pasien
dalam Membantu Penyembuhan Pasien di Klinik Cendana. Koneksi. 3(1): 71-76.
5. Sarheed MA. 2012. Children’s Perception of their Dentists. European Journal of
Dentistry. 5:187-90.