Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PERCOBAAN

PERTUMBUHAN PADA BIJI


KACANG TANAH
SEMESTER GANJIL TAHUN 2020/2021

GITA DIAH SAFITRI

XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KABUPATEN BANYUWANGI
SMA NEGERI 1 BANYUWANGI
 
Jl. Ikan Tongkol Kertosari (0333) 423.589 Banyuwangi 68418
Website : www.sman1banyuwangi.sch.id, Email : smantabanyuwangi@yahoo.co.id
Unggul dalam Prestasi Berlandaskan Iman dan Takwa,
Berbudi Pekerti Luhur dan Berbudaya Lingkungan
serta mampu berinteraksi dengan dunia global

Smanta_Inovation
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Tidak lupa shawalat serta salam
tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang telah membimbing kita menuju jalan yang
lurus. Penyusunan laporan berjudul “Pertumbuhan Pada Biji Kacang Tanah” membahas
Pertumbuhan pada biji kacang hijau yang kita analisis sesuai dengan struktur yang telah diberikan.
Adapun penulisan lapotan dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Guru Mata Pelajaran Biologi, Bapak Drs. Lis Dewanto yang
telah membimbing penyelesaian laporan. Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila
ada kesalahan dalam proses pembuatan makalah. Penulis berharap terbuka pada kritik dan saran
sebagai bagian dari revisi laporan ini.

Banyuwangi, 29 November 2020

Gita Diah Safitri


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................3
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
1.3. Hipotesis...............................................................................................................................................5
1.4. Tujuan Penelitian...............................................................................................................................5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan...........................................................................6
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.............................................................................................7
BAB III
METODOLOGI
3.1. Judul Percobaan.................................................................................................................................8
3.2. Pengumpulan Data............................................................................................................................8
3.3. Waktu dan Tempat............................................................................................................................8
3.4. Alat dan Bahan...................................................................................................................................9
3.5. Prosedur Kerja....................................................................................................................................10
3.6. Tabel Pengamatan.............................................................................................................................11
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Hasil Pengamatan....................................................................................................................12
4.2. Pembahasan.........................................................................................................................................12
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan..........................................................................................................................................13
5.2. Saran......................................................................................................................................................13
LAMPIRAN................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pada sudut pandang Biologi, pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang berbeda.
Maka dari itu sangat lah penting untuk mengetahui dari dua perbedaan tersebut dengan rinci.
Karena pertumbuhan dan perkembangan berjalan dengan beriringan untuk memenuhi kebutuhan
setiap makhluk hidup. Untuk mengetahuinya perlu diadakannya percobaan. Salah satu percobaan
yang dilakukan yaitu dengan mengamati tumbuhan biji kacang tanah. Pada percobaan dapat
mengetahui perbedaan-perbedaan yang timbul jika sampel tumbuhan tersebut diberi perlakuan yang
berbeda. Serta dapat melihat langsung faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan.
1.2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kacang tanah?
b. Perbedaan apa sajakan yang terjadi pada pertumbuhan biji kacang tanah yang berada di
tempat gelap dan tempat terang?
c. Apakah efek positif dan negatif pengaruh cahaya pada pertumbuhan biji kacang tanah?
1.3. HIPOTESIS
b. Intensitas cahaya matahari menunjukan pengaruh primer pada fotosintesis.
c. Perbedaan kacang tanah pada tempat gelap dan tempat terang terdapat pada ukuran
kecambah, struktur kecambah,dan keadaan kecambah.
d. Efek positif : Tumbuhan yang berada ditempat yang terang mampu bertahan hidup lebih lama.
e. Efek negatif : Tumbuhan ditempat yang gelap akan mengalami pertumbuhan yang lambat .
1.4. TUJUAN PENELITIAN
a. Untuk mengetahui adanya pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang tanah.
3 Membuktian perbedaan pertumbuhan perkecambahan kacang tanah bila diletakkan di tempat
yang berbeda intensitas cahayanya.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN


Pertumbuhan sering disebut dengan bertambahnya ukuran suatu makhluk hidup. Pertumbuhan
adalah proses penambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversible) yang meliputi
pertambahan volume dan pertambahan jumlah sel (united scence, June 2012)
Pertumbuhan adalah proses pertambahan atau pembesaran sesuatu kuantiti dengan masa,
Diferensiasi adalah suatu situasi dimana sel sel meristematik berkembang menjadi dua atau lebih
macam sel/jaringan/organ tumbuhan yang secara kualitatif berbeda satu dengan yang
lainnya.Merupakan proses hidup yang menyangkup transformasi sel tertentu ke sel-se yang lain
menurut spesialisasiya (baik spesialisasi dalam hal proses biokimia, fisiologi, maupun struktural).
Misalnya pada jaringan xylem dan floem. Morfogenesis merupakan proses hidup yang menyangkup
interaksi pertumbuhan dan diferensisasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya organ.
Misalnya pembentukan daun, buah, bunga, akar, batang. Sel merisetematik adalah sel muda yang
masih aktif membelah (wikipedia,9 maret 2013)
Adapun perkembangan merupakan suatu proses pertumbuhan yang disertai dengan
diferensiasi, organogenesis, dan diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang lengkap baik
secara morfologis, anatomis, maupun sosiologis. Perkembangan mencangkup perubahan zigot
menjadi bayi, kemudian menjadi dewasa. (Djakfar, Z.R, Dartius, Ardi, Suryati, D, Yuliadi, E,
Hadiyono, Sjofyan, Y, Aswad, M, dan Sagiman, S. 1990).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua peristiwa yang terjadi pada setiap
makhluk hidup. Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, masa, tinggi) yang bersifat irreversible (tidak dapat balik) dan
dinyatakan secara kuantitatif (jumlah/angka). Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
tercapainya kedewasaan yang bersifat kualitatif (J. Vink, G. 1984).
Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai
untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah,
umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari biji (Setiawan,
Asep dan Wahju Qamara Mugnisyah. 1995). Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan
berlangsung sebelum peristiwa ini muncul.
2.2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu makhluk hidup.
Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
Faktor Internal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari
dalam tumbuhan itu sendiri. Faktor Internal meliputi :
Hormon
Hormon adalah substansi kimia yang sangat aktif dan tersusun atas senyawa protein. Hormon
tumbuhan yang mempengaruhi proses pertumbuhan antara lain, auksin, giberelin, sitokinin, kalin
(rizokalin, kaulokalin, filokalin, antokalin), gas etilen, asam absisat, dan froligen.
Gen
Gen merupakan sifat yang tidak tampak dari luar, terdapat di dalamsetiap kromosom yang ada di
dalam inti sel.
Sedangkan Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
dari luar tumbuhan, yaitu lingkungan beserta komponen abiotiknya. Faktor Eksternal meliputi :

Suhu
Keberadaan Suhu erat hubungannya dengan kerja enzim. Jika suhu terlalut inggi atau terlalu
rendah, enzim akan rusak.

Nutrisi
Nutrisi merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel.
Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur
lainnya.

Air
Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan
biji. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan
mati.

Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap
tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat
menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan).

Kelembapan
kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai pertumbuhan. Tanah dan udara yang lembap
berpengaruh baik bagi pertumbuhan.

Unsur hara
Pertumbuhan juga dipengaruhi oleh unsur hara, misalnya nitrogen, fosfor, kalium, sulfur, kalsium,
magnesium, besi, boron, mangan, tembaga, seng, molibdenum, klorin, dan nikel.
BAB III
METODOLOGI
3.1. JUDUL PERCOBAAN
Faktor cahaya yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan
3.2. PENGUMPULAN DATA
Variabel bebas : Intensitas cahaya matahari pada tempat peletakan tumbuhan
Variabel tetap : Jumlah air, ukuran dan kualitas biji kacang tanah
Variabel Terikat : Panjang batang kecambah, Warna kecambah, dan keadaan kecambah
3.3. WAKTU DAN TEMPAT
a. Waktu : 1 minggu (16 Juli-23 agustus 2020)
1. Tempat : Jl.K.H.Agus Salim no.09 (Rumah
Gita) 3.4. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan
• Kapas
• 10 biji kacang tanah
• Penggaris
• 2 Wadah
• Air
3.5. PROSEDUR KERJA
Memiih 10 biji kacang tanah dengan kualitas yang
baik. Merendam biji kacang tanah dengan air selama
1 malam. Pasang label pada tiap tempat wadah.
Kecambahkan biji kacang tanah pada kedua wadah yang sudah berisi kapas basah.
Wadah dengan label A (terang) diletakkan ditempat yang terkena cahaya secara langsung.
Sedangkan wadah dengan label B (gelap) diletakkan ditempat yang tidak ada cahayanya /
tidak terkena cahaya langsung (gelap).
Siram masing-masing kecambah dengan air setia hari (Jumlah air secukupnya).
Amati pertumbuhan dari biji kacang tanah selama seminggu, ukurlah dengan penggaris
panjang hipokotil dan epikotilnya.
Bandingkan hasil dari wadah A dan wadah B.
3.6. TABEL PENGAMATAN
a. Pada wadah A (Terang)
Biji Pada Hari Ke- (cm)
Kacang 1 2 3 4 5 6 7
tanah
1 0,1 0,4 1,2 1,7 2,5 2,9 3,3
2 0,2 0,5 1,5 2,2 3,5 3,8 4
3 - 0,3 0,8 1,4 2,3 2,6 3
4 0,2 0,4 1,3 1,8 2,7 3 3,5
5 0,1 0,5 1,4 2 2,9 3,3 3,8
Rata-rata 0,12 0,42 1,24 1,82 2,75 3.12 3,52

b. Pada wadah B (Gelap)


Biji Pada Hari Ke- (cm)
Kacang 1 2 3 4 5 6 7
tanah
1 0,1 0,3 0,55 1,2 1,7 2 2,4
2 - 0,1 0,4 0,8 1,4 1,8 2
3 0,1 0,2 0,5 1 1,6 1,95 2,4
4 0,2 0,3 0,6 1,4 1,9 2,5 2,9
5 - 0,2 0,5 1 1,7 2,1 2,6
Rata-rata 0,08 0,22 0,51 1,08 1,74 2,11 2,46

Perubahan Keadaan Tumbuhan


Ciri-ciri organ tanaman Gelap Terang
Batang Warna putih hijau
Ukuran Pendek, melebar ramping
Kondisi Mudah roboh kokoh
Akar Warna putih Coklat muda
Ukuran Runcing Menebal
Kondisi Lemah Kuat
Daun Warna - Hijau Tua
Ukuran - Kecil,lebar
Kondisi Pucuk lateral masih Muncul daun
kuncup
Pertumbuhan Lebih lambat dari Lebih cepat dari
sampel A dan lebih sampel B dan lebih
berwrna kuning berwarna hijau
pucat.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. DATA HASIL PENGAMATAN


Percobaan ini menghubungkan antara kacang tanah dengan intensitas cahaya, karena
intensitas cahaya itu merupakan faktor pada pertumbuhan tumbuhan. Dalam pelaksanaan
percobaan kali ini, dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan selama 1 minggu. Di
dalam tabel terlihat bahwa tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari cenderung
pertumbuhannya terhambat. Biji kacang tanah yang diletakkan di tempat yang terang (Sampel
A) dapat bertumbuh dengan baik karena kadar air yang baik, suhu yang sesuai,biji kacang tanah
yang baik, serta terdapatnya cahaya matahari. Untuk bentuk batangnya ramping, berwarna hijau
dan dalam kondisi yang kokoh. Keadaan akarnya menebal. Daun di Sampel A berwarna hijau
tua dan sangat sehat. Sampel A lebih tahan lama hidupnya daripada Sampel B yang ditempat
gelap. Berwarna hijau pada kecambahnya karena memiliki banyak klorofil.
Biji kacang tanah yang diletakkan di tempat yang gelap (Sampel B), proses
pertumbuhan tidak berjalan dengan baik, meskipun kadar air yang sama dengan sampel A, dan
biji yang baik. Untuk keadaan batang pada kacang tanah di tempat gelap (sampel B) mudah
roboh dan berwarna putih. Keadaan akarnya berbentuk runcing. Daun dalam sampel B belum
muncul karena pertumbuhan yang lebih lambat dari sampel A, baru berupa pucuk lateral yang
masih kuncup.Memiliki warna pucat karena terdapat sedikit klorofil. Sampel B kemungkinan
akan mati lebih besar, dari sampel A yang terkena cahaya matahari.

4.2. PEMBAHASAN
tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari cenderung pertumbuhannya terhambat. Hal
ini dikarenakan batang tumbuhan terus berusaha mencari sinar matahari, karena sinar matahari
sangat berguna bagi fotosintesis, tumbuhan hijau merubah radiasi surya menjadi energi kimia
yang dapat digunakan dalam metabolisme. Radiasi adalah merupakan cara pergerakan energi
dari titik atau suatu tempat ke tempat lainnya.
Tumbuhan yang berada di tempat yang tidak terkena sinar matahari, kemungkinan akan
mati menjadi lebih besar, karena persaingan terjadi antar tanaman yang menaungi dan tanaman
dinaungi menjadi sangat ketat. Tanaman ini akan lebih sedikit memperoleh sinar matahari
bahkan bisa tidak memperoleh sinar sama sekali, oleh karena itulah dalam percobaan kali ini,
tanaman yang terkena sinar matahari pada minggu terakhir akan mudah udah mati. Pengamatan
yang dilakukan selama satu minggu, terlihat tumbuhan yang terkena sinar matahari akan tumbuh
dengan baik. Sedangkan tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari tumbuh dengan tidak
sempurna. Hal ini disebabkan karena tumbuhan kacang tanah merupakan tumbuhan yang
memerlukan penyinaran matahari penuh.
Bila diberi cahaya, akan membentuk warna hijau yang bertalian dengan pembentukan
klorofil dan perangsangan fotosintesis, dan mendapatkan strukturnya yang normal. Wujud
morfologi dari tumbuhan yang kekurangan cahaya disebut (etiolasi), dan dihubungkan dengan
pengaruh cahaya kepada distribusi dan sintesis auksin.
Pengaruh cahaya pada perkembangan tanaman yang sering dihubungkan dengan
lamanya penyinaran dan kegelapan (fotoperoid). Pancaran cahaya yang dibutuhkan oleh
tanaman terbatas
hampir seluruhnya pada spektrum cahaya nampak. Pertumbuhan optimum bila seluruh kisaran
spektrum cahaya nampak (yaitu cahaya putih, cahaya matahari) diberikan. Energi cahaya, yang
diuraikan dengan istilah partikel disebut photons (quanta).
Cahaya matahari merupakan sumber / unsur utama dari hampir semua energi yang
energi yang dikonsumsi di muka bumi ini, terutama energi yang dipakai oleh mahluk hidup,
sepeti manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam fotosintesis, tumbuhan hijau merubah radiasi
matahari menjadi energi kimia, yang dapat digunakan untuk berbagai metabolisme. Hasil
metabolisme berupa senyawa yang mengandung energi dapat dipakai lagi oleh organisme yang
tidak melakukan fotosintesis. secara umum fotosintesis di bagi menjadi dua reaksi yaitu reaksi
terang dan reaksi gelap.
Reaksi Terang, tahap pertama dari sistem fotosintesis adalah reaksi terang, yang sangat
bergantung kepada ketersediaan sinar matahari. Reaksi terang merupakan penggerak bagi reaksi
pengikatan CO2 dari udara.
Reaksi terang terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan
membran dalam kloroplas . Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya
menjadi energi kimia. Jika ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka disebut grana. Secara ringkas,
reaksi terang pada fotosintesis ini terbagi menjadi dua, yaitu fosforilasi siklik dan fosforilasi
nonsiklik. Fosforilasi adalah reaksi penambahan gugus fosfat kepada senyawa organik untuk
membentuk senyawa fosfat organik. Pada reaksi terang, karena dibantu oleh cahaya, fosforilasi
ini disebut juga
fotofosforilasi. Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut
stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan
CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang
sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme.
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. Pertumbuhan pada tumbuhan sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari yang ditangkap
tumbuhan tesebut.
2. Cahaya matahari mempengaruhi perkecambahan, marfogenesis, dan fotoperiodesitas.
3. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi keberlangsungan makhluk hidup
di bumi, termasuk tumbuhan.
4. Pada tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari, tumbuhan warnanya pucat
mengandung sedikit klorofil.
5. Pada tumbuhan yang terkena sinar matahari, tumbuhan memiliki banyak klorofil

5.2. SARAN

1. Berikan pengetahuan kepada praktikan bagaimana cara memilih benih yang baik.

2. Dalam melakukan pengukuran terhadap tanaman biji kacang tanah diperlukan ketelitian

agar data hasil pengamatan lebih akurat, yaitu dengan menggunakan alat pengukuran

yang sama dan waktu pelaksanaan pengukuran yang terjadwal dengan baik. Selain itu,

sebelum melakukan percobaan hendaknya periksalah dulu bibit atau biji kacang tanah

yang akan digunakan agar mengurangi resiko tanaman yang tidak tumbuh.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati, Nunung. 2015. BIOLOGI UNTUK SMA/MA KELAS XII. Bandung: Yrama
Widya.
Khristiyono. 2012. SERI PENDALAMAN MATERI BIOLOGIUNTUK SMA/MA. Jakarta:
Esis.
https://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan/
https://www.academia.edu/6244443/LAPORAN_PRAKTIKum_INTENSITAS_CAHAYA
_
MATAHARI
http://sw-indonesia-ku.blogspot.com/2013/11/pertumbuhan-dan-perkembangan-
tanaman.html
http://lookhenni.blogspot.com/2011/01/pertumbuhan-dan-perkembangan-tanaman.html
http://ziabazlinah.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-pertumuhan-biji.html

http://rizaayunda13.blogspot.com/2013/05/jaringan-parenkimteori-histogen-dan.html
RINGKES, RESIK, RAPI, RAWAT, DAN RAJIN

Anda mungkin juga menyukai