Anda di halaman 1dari 5

Nama : Selvin Tody

Kelas : A2 Ilmu Keperawatan

Mata Kuliah : Komunikasi Dalam Keperawatan II

✓ Ringkasan

1.Karakteristik Lansia (terkait kondisi fisik)

Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai
oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologi.

Karakteristik masa tua Menurut Butler dan Lewis (1983) serta Aiken (1989) terdapat berbagai
karakteristik lansia yang bersifat positif. Beberapa di antaranya adalah:

a. Keinginan untuk meninggalkan warisan

b. Fungsi sebagai seseorang yang dituakan

c. Kelekatan dengan objek-objek yang dikenal

d. Perasaan tentang siklus kehidupan

e. Kreativitas

f. Rasa ingin tahu dan kejutan (surprise) &Perasaan tentang penyempurnaan atau

pemenuhan kehidupan, dll.

Perubahan yang terjadi pada lansia.Beberapa perubahan gangguan fisik yang timbul adalah sebagai
berikut:

1) Perubahan pada kulit

kulit wajah, leher, lengan, dan tangan menjadi lebih kering dan keriput, kulit di bagian bawah mata
membentuk seperti kantung dan lingkaran hitam dibagian ini menjadi lebih permanen dan jelas, warna
merah kebiruan sering muncul di sekitar lutut dan di tengah tengkuk.

2) Perubahan otot

pada umumnya otot orang berusia madya menjadi lembek dan mengendur di sekitar dagu,lengan
bagian atas, dan perut.

3) Perubahan pada persendian

masalah pada persendian terutama pada bagian tungkai dan lengan yang membuat mereka menjadi
agak sulit berjalan.
4) Perubahan pada gigi

gigi menjadi kering, patah, dan tanggal sehingga kadang-kadang memakai gigi palsu.

5) Perubahan pada mata

mata terlihat kurang bersinar dan cenderung mengeluarkan kotoran yang menumpuk di sudut mata,
kebanyakan menderita presbiop atau kesulitan melihat jarak jauh, menurunnya akomodasi karena
menurunnya elastisitas mata.

6) Perubahan pada telinga

fungsi pendengaran sudah mulai menurun, sehingga tidak sedikit yang mempergunakan alat bantu
pendengaran

7) Perubahan pada sistem pernafasan 

nafas menjadi lebih pendek dan sering tersengal-sengal, hal ini akibat terjadinya penurunan kapasitas
total paru-paru, residu volume paru dan konsumsi oksigen basal, ini akan menurunkan fleksibilitas dan
elastisitas dari paru.

Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali
berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti:

a) Gangguan jantung.

b) Gangguan metabolisme.

c) Baru selesai operasi : misalnya prostatektomi

d) Kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna atau

nafsu makan sangat kurang.

e) Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antihipertensi atau

golongan steroid.

Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain:

a) Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia.

b) Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan

budaya.

c) Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya.


d) Pasangan hidup telah meninggal.

e) Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya

misalnya cemas, depresi, pikun dan sebagainya.

Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan:

Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar
para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyatannya sering diartikan
sebagai kehilangan penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegitan, harga diri dan status.Lansia yang
memiliki agenda kerja yang tidak terselesaikan dan menganggap pensiun sebagai sesuatu yang tidak
mungkin.Pensiun merupakan suatu proses bukan merupakan suatu peristiwa. Orang-orang lanjut usia
yang menunjukkan penyesuaian yang paling baik terhadap pensiun, adalah mereka yang sehat, memiliki
keuangan yang memadai, aktif, lebih terdidik, memiliki jaringan sosial yang luas yang meliputi kawan-
kawan dan keluarga, serta biasanya puas dengan kehidupannya sebelum mereka pensiun.

Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat:

Peran merupakan kumpulan dari perilaku yang secara relatif homogen dibatasi secara normative dan
diharapkan dari seseorang yang menempati posisi sosial yang diberikan. Peran berdasarkan pada
pengharapan atau penetapan peran yang membatasi apa saja yang harus dilakukan oleh individu di
dalam situasi tertentu agar memenuhi pengharapan diri atau orang lain terhadap mereka (Friedman,
2014). Peran dapat diartikan sebagai seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain.

Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan kabur, gerak fisik dan sebagainya maka
muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia, dan sebagainya sehingga menimbulkan
keterasingan. Hal itu sebaiknya dicegah dengan selalu mengajak lansia melakukan aktivitas, selama
lansia masih sanggup, agar tidak merasa diasingkan. Keterasingan yang terjadi pada lansia dapat
membuat lansia semakin menolak untuk berkomunikasi dengan orang lain dan dapat muncul perilaku
regresi, seperti mudah menangis, mengurung diri, mengumpulkan barang-barang tidak berguna, dan
merengek-rengek seperti anak kecil sehingga lansia tidak bisa menjalankan peran sosialnya dengan baik.

2.Situasi IGD dan komplain yang terjadi di IGD

✓ Analisis Situasi IGD

Sistem perawatan kesehatan semakin ditekan untuk mengakomodasi meningkatnya permintaan layanan
perawatan kesehatan Populasi yang menua, meningkatnya rawat inap, dan kekurangan tempat tidur di
rumah sakit dianggap sebagai masalah publik, ekonomi, dan perawatan kesehatan. Waktu tunggu yang
lama untuk ketersediaan tempat tidur di rumah saksi dan kepadatan di IGD biasanya diamati. Kejadian
kejadian ini dapat menunda perawatan pasien dan membahayakan kualitas layanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien. Overcrowded di IGD merupakan keadaan dimana banyak pasien yang
menumpuk di IGD.
Overcrowding di IGD diidentifikasi sebagai multi-faktorial dan kompleks dan umumnya terkait dengan
waktu tunggu yang diperpanjang, kurangnya staf IGD, peningkatan pasien, tempat udur rawat inap,
serta lingkungan fisik dan blok akses yang tidak memadai (Shuk Man Lo et al, 2015). Overcrowding di
IGD mi diakibatkan waktu tunggu pasien setelah keputusan rawat imap diputuskan, sumber daya yang
terbatas, pengorganisasian yang kurang tepat, hasil laboratorium yang membutuhkan waktu yang
banyak, waktu mendiagnosa penyakit yang lama, banyaknya pasien yang datang dan kesiapan ruangan
rawat inap mencrima pasien dari IGD (Deviantony dkk, 2017).

Blok akses disebut sebagai situasi di mana pasien di ruang Gawat Darurat yang memerlukan perawatan
rawat inap tidak dapat memperoleh akses ke tempat tidur rumah sakit yang sesuai dalam jangka waktu
yang wajar. Blok akses dan overcrowded IGD menimbulkan pengaruh pada kualitas perawatan darurat,
morbiditas dan mortalitas pasien serta staf dan kepuasan pasien. Penanganan pada pasien yang tidak
tepat waktu mengakibatkan ketidakmampuan dalam memaksimalkan golden periode, ruangan yang
tidak memadai sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal, kecemasan dan ketidaknyamanan dan pasien
yang dapat meningkat (Deviantony dkk, 2017). Banyak rumah sakit ds Indonesia yang masih sering
mengalami overcrowding di IGD.

✓Komplain yang terjadi di IGD

Nama Pasien : Ny. Tiara

No.RM' : 00003

Ruangan Perawatan : Ruang Mawar no Kamar 306 No.

Telepon : 081986829495

Bagian Terlapor : Perawat

Kasus

Anak pasien datang ke nurse station pada pukul 09.00 sambil marah-marah dikarenakan pada saat ibu
pasien meminta bantuan untuk buang air kecil, perawat tidak mau menolong ibu pasien tersebut
dengan alasan perawat sedang menolong pasien sebelah. Anak pasien mendapatkan laporan bahwa
Perawat menyuruh ibu pasien untuk buang air kecil ke kamar

mandi padahal pasien sedang sakit tipus. Dan instruksi dokter pasien harus bedrest.

( Perawat tersebut meminta bantuan perawat yang lain untuk membantu ibu tersebut dengan
memencet bel, dan perawat yang lain datang dan membantu ibu tersebut untuk BAK di tempat tidur)

Anak pasien marah-marah dan ingin bertemu dengan manajer rumah sakit tersebut.Jika masalah ini
tidak diselesaikan maka komplain ini akan dilanjutkan ke media sosial!!!

Anda mungkin juga menyukai