Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dede Firmansyah

NIM : 20522129
Mata kuliah : Kewirausahaan Syariah

Resume Materi “Etika Dan Hukum Bisnis Syariah”

Pada QS. Al-Baqarah:208 Allah berfirman “Wahai orang yang beriman, masuklah islam
secara kahfah (keseluruhan) dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan karena
sesungguhnya setan merupakan musuh yang nyata. Islam tidak hanya terkait ibadah, tidak hanya
tentang akidah tetapi islam terkait dengan keseluruhan aspek kehidupan kita.” Pada dasarnya
etika (nilai-nilai dasar) dalam bisnis berfungsi untuk menolong pebisnis (dalam hal ini pedagang)
untuk memecahkan masalah-masalah (moral) dalam praktek bisnis mereka.

Oleh karena itu, dalam rangka mengembangkan sistem ekonomi Islam dalam upaya
perdagangan Islam sebagai jawaban bagi kegagalan sistem ekonomi baik kapitalisme maupun
sosialisme, menggali nilai-nilai dasar Islam tentang aturan perdagangan (bisnis) dari Al-Qur’an
maupun as-Sunnah, merupakan suatu hal yang niscaya untuk dilakukan.

Terdapat pula hal-hal yang tidak diperbolehkan ada pada konsep dasar bisnis Syariah,
yaitu diantaranya :

1. Maysir (Tidak pasti dan untung-untungan)


2. Gharar (objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, atau tidak dapat diserahkan pada saat
transaksi dilakukan)
3. Haram (objek dilarang dalam Syariah)
4. Riba (penambahan pendapatan secara tidak sah)
5. Risywah(melakukan suap)
6. Bathil(melakukan sesuatu perbuatan dengan cara yang tidak benar).

Penyebab dilarangnya transaksi dalam transaksi bisnis yang diharamkan ialah :

1. Haram zatnya = bangkai, babi, anjing, arak dan lain-lain.


2. Haram selain zatnya = riba, ihtikar, bay’najasy, taghrir, tadlis
3. Tidak sah akadnya = rukun tidak terpenuhi, syarat tidak terpenuhi, ta’alluq

Bunga (interest) adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang yang
diperhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangan pemanfaatan , berdasarkan tempo
waktu, diperhitungkan secara pasti di muka, dan pada umumnya berdasarkan persentase.

Riba memiliki arti tambahan tanpa imbalan yang terjadi karena penangguhan dalam pembayaran
yang diperjanjikan sebelumnya.

Tadlis (penipuan) merupakan transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui oleh
salah satu pihak. Ada 4 contoh penipuan yakni, Kuantitas,Kualitas, Harga, dan Waktu.

Taghrir (ketidakpastian) merupakan transaksi pertukaran yang mengandung ketidakpastian


bagi kedua pihak.

Bay’najasy (manipulasi) merupakan upaya mengambil keuntungan diatas keuntungan normal


dengan menciptakan permintaan palsu.

Anda mungkin juga menyukai