BUDAYA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengkajian budaya dan
kebudayaan dalam keperawatan peka budaya ini dengan tepat waktu.
Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Dr. Lilik Marifatul Azizah, S.Kep., Ns.,
M.Kes selaku guru atau dosen dalam bidang mata kuliah Psikososial dan Budaya dalam
Keperawatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Dan kami menyadari bahwa tugas
yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
18 Oktober 2021
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER……………….……………………………………………………………........1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….........2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..………...3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….......16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
3. Untuk mengetahui dan memahami pengkajian asuhan keperawatan budaya
4. Untuk mengetahui dan memahami instrument pengkajian keperawatan budaya
5. Untuk mengetahui dan memahami diagnose keperawatan budaya
6. Untuk mengetahui dan memahami perencanaan keperawatan budaya
7. Untuk mengetahui dan memahami evaluasi keperawtan budaya
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dibagi serta
memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.
b. Nilai Budaya
Keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau suatu tindakan yang
dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan.
c. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan
Merupakan bentuk yang optimal dalam pemberian asuhan keperawatan.
d. Etnosentris
Budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain adalah persepsi yang dimiliki individu
menganggap budayanya adalah yang terbaik.
e. Etnis
Berkaitan dengan manusia ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan
menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
f. Ras
Perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendeskreditkan asal muasal
manusia. Jenis ras umum dikenal kaukasoid, negroid, mongloid.
g. Etnografi : Ilmu budaya
Pendekatan metodologi pada penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk
mengembangkan kesadaran yang tinggi pada pemberdayaan budaya setiap individu.
h. Care
Fenomena yang berhubungan dengan bimbingan bantuan, dukungan perilaku
individu, keluarga dan kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan
baik actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan
manusi.
i. Caring
Tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau
antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
j. Culture care
Kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresi
digunakan untuk membimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu,
keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat dan berkembang
bertahan hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
k. Cultural Imposition
Kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan kepercayaan, praktek dan nilai
karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi dari kelompok lain.
Paradigma transkurtal nursing ( Leininger 1985 ), adalah cara pandang,
keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam asuhan keperawatan yang sesuai latar
belakang budaya, terhadap 4 konsep sentral keperawatan yaitu :
a. Manusia
7
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai
dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan
melakukan pilihan. Menurut Leininger ( 1984 ) manusai memiliki
kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat
dimanapun dia berada ( Geiger and Davhidizar )
b. Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi
kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu
keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk
menjaga dan memelihara keadaan seimbang / sehat yang dapat diobservasi
dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama
yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang
adaptif ( Andrew and Boyle, 1995 ).
c. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang
sebagai suatu totaliats kehidupan dimana klien dengan budayanya saling
berinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan
simbolik. Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh
manusia seperti daerah katulistiwa, pegungan, pemukiman padat dan iklim
seperti rumah didaerah eksimo yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah
ada matahari sepanjang tahun. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur
sosial yang berhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga atau kelompok
ke dalam masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial individu
harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan
tersebut. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan symbol yang
menyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu seperti music, seni,
riwayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan.
d. Keperawatan
Asuahan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya. Asuhan keperawatan ditujukaan memandirikan individu sesuai
dengan budaya klien. Strategiyang digunakan dalam asuhan keperawatan
adalah perlindungan / mempertahankan budaya, mengakomodasi / negosiasi
budaya dan mengubah / mengganti budaya klien ( Leininger, 1991 ).
8
Peran perawat dalam transkurtal nursing yaitu menjembatani antara system perawatan
yang dilakukan masyarakat awam dengan system perawatan melalui asuhan keperawatan.
Tindakan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan 3 prinsip asuhan
keperawatan yaitu :
Cara I Mempertahankan budaya
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan
dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai
dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat
meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya budaya
berolahraga setiap pagi.
Cara II Negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawata pd tahap inin dilakukan untuk membantu
klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan.
Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentuakn budaya lain yang
lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil
mempunyai pantang makanan berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan
sumber protein hewani yang lain.
Cara III Restruksiasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan
status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang
biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilh
biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.
9
b. Faktor agama dan falsafah hidup ( religious and philosophical factors )
Agama adalah suatu symbol yang mengakibatkan pandangan yang amat
realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi yang sangat
Kuat untuk mendapatkan kebenaran di atas segalanya, bahkan di atas
Kehidupannya sendiri. Faktor agama yang harus di kaji oleh perawat adalah :
agama yang dianut , status pernikahan, cara pandang klien terhadap penyebab
penyakit, cara pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak positif
terhadap kesehatan.
c. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinshop and social factors)
Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor - faktor: nama lengkap, nama
panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe,keluarga
pengambilan keputusan dalam keluarga dan hubunga klien dengan kepala
keluarga.
d. Nilai - nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
Nilai - nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan di tetapkan oleh
penganut budaya yang di anggap baik atau buruk. Norma – norma budaya
adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut
budaya terkait. Yang perlu kaji pada factor ini adalah posisi dan jabatan yang
di pegang oleh kepala keluarga, bahasa yang di gunakan, kebiasaan makan,
makanan yang di pantang dalam kondisi sakit, perseosi sakit berkaitan dengan
aktivitas sehari² dan kebiasaan membersihkan diri.
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku ( political and legal factors)
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala sesuatu yang
mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya.
Yang perlu di kaji pada tahap ini adalah peraturan dan kebijakan yang
berkaitan dengan jam berkunjung. Jumlah anggota keluarga yang boleh
menunggu, cara pembayaran untuk klien yang di rawat.
f. Faktor ekonomi (Economical factors)
Klien yang di rawat di rumah sakit memanfaatkan sumber sumber material
yang dimiliki untuk membiayai sakitnya agar segera sembuh. Faktor ekonomi
yang harus dikaji oleh perawatnya diantaranya ; pekerjaan klien, sumber biaya
pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh keluarganya, biaya dari sumber lain
misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor atau patungan antar anggota
keluarga.
g. Faktor pendidikan (education factors)
Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien dalam menempuh
jalur formal tertinggi saat ini.semakin tinggi pendidikan klien maka keyakinan
klien biasanya didukung oleh bukti² ilmiah yang rasional dan individu tersebut
dapat belajar beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi
kesehatannya. Hal yang perlu di kaji pada tahap ini adalah tingat pendidikan
10
klien, jenis pendidikan serta kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri
tentang pengalaman sedikitnya sehingga tidak terulang kembali.
Prinsip-prinsip penkajian budaya :
a. Jangan menggunakan asumsi
b. Jangan membuat streotif bisa menjadi konflik misalnya ; orang padang pelit orang
jawa halus.
c. Menerima dan memahami metode komunikasi
d. Menghargai perbedaan individual
e. Tidak boleh membeda bedakan keyakinan klien
f. Menyediakan privacy terkait kebutuhan pribadi
11
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala sesuatu yang
mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya,
meliputi:
- Peraturan dan kebijakan jam berkunjung
- Jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu
- Cara pembayaran
6) Faktor ekonomi ( Economical Factors)
- Pekerjaan
- Tabungan yang dimiliki oleh keluarga
- Sumber biaya pengobatan
- Sumber lain ; penggantian dari kantor, asuransi dll
- Patungan antar anggota keluarga
7) Faktor Pendidikan ( Educations Factors)
- Tingkat pendidikan klien
- Jenis pendidikan
- Tingkat kemampuan untuk belajar secara aktif
- Pengetahuan tentang sehat –sakit
12
terhadap penyakit tertentu, kecenderungan pola makan dan karakteristik
psikologis, koping dan dukungan sosial.
2.7 Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien
tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya
klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang
mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat
diketahui asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
Keperawatan transkurtal adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan yang
difokukuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan, meningkatkan
perilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya. Hal ini dipelajari dimulai dari
kehidupan biologis sebelumnya, kehidupan psikologis, kehidupan spiritualnya.
Pelaksananaa dan perencanaan proses keperawatan transkurtal tidak dapat dipaksakan
bagitu saja kepada klien sebelum perawat memahami, sehingga tindakan yang dilakukan
dapat sesuai dengan budaya klien, penyesuaian diri sangatlah diperlukan dalam aplikasi
keperawatan transkurtal.
3.2 Saran
Setelah membaca dan memahami isi makalah diharapkan bisa memahami teori sunrise
model menurut Leininger, serta bagaimana aplikasi teori tersebut dalam proses
keperawatan. Dengan adanya teori Leininger tersebut maka perbedaan budaya yang
dimiliki setiap pasien dan perawat itu sendiri, tidak akan berpengaruh pada proses asuhan
keperawatan pada pasien dikarenakan telah mengetahui dan memahami teori sunrise
model Leininger.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew . M & Boyle. J.S, ( 1995 ), Transkurtal Concepts in Nursing Care, 2nd Ed,
Philadelphia, JB Lippincot Company
15
Giger. J.J & Davidhiziar. R.E, ( 1995 ), Transcurtal Nursing : Assessment and Intervention, 2nd
Ed, Missouri, Mosby Year Book Inc
16