PENDAHULUAN
Rumah sakit menurut World Health organization adalah suatu bagian menyeluruh
berkualitas menjadi isu dan tantangan persaingan yang sangat penting. Dari persaingan
inilah rumah sakit di tuntut untuk mempersiapkan sumber daya yang dimiliki, salah
satunya sumber daya manusia. Di dalam institusi rumah sakit, sumber daya manusia yang
berkompeten memiliki peranan yang besar dalam pencapaian tujuan atau visi misi dari
sebuah rumah sakit yang salah satu di antara nya adalah pencapaian mutu rumah sakit.
Pelayanan kesehatan rumah sakit tidak lepas dari pelayanan keperawatan yang
Salah satu peran perawat dalam pelayanan ini sebagai peran pelaksana dalam
bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang di dasari pada ilmu dari kiat keperawatan yang berbentuk bio, psiko, sosial,
spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia(Robert,2002).
Peran perawat dalam bentuk asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi
(UU) Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan. Peran tersebut meliputi asuhan
Sebagai profesi, perawat telah mempunyai keahlian dari pendidikan spesialis, doktor, dan
bahkan sudah ada sepuluh profesor di Indonesia ini. Peran utama adalah tetap menekankan pada
aspek caring. Peran yang sudah tertuang dalam UU dan begitu mulia sering diartikan dan
Proses perencanaan pulang dapat dilakukan dengan pemindahan pasien dari rumah sakit
ke fasilitas keperawatan pasien pada level yang lebih rendah, misalnya pasien pindah dari
tempat perawatan akut ke tempat perawatan biasa. Proses pemindahan pasien dari level yang
tinggi ke level yang rendah, juga terjadi di semua tempat, termasuk rumah sakit rehabilitasi
rawat inap, fasilitas perawatan terampil dan perawatan kesehatan di rumah (Birmingham, 2010).
kesembuhan pasien (Moran,et al.2005). Perencanaan pulang pasien sangat diperlukan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien di rumah sakit, sehingga perlu dipersiapkan oleh
perawat dan dilakukan sedini mungkin. Perencanaan pulang pasien secara dini akan memberikan
dampak terhadap pemendekan lamanya perawatan pasien di rumah sakit, dapat memberikan
dampak pada penurunan anggaran biaya rumah sakit, dapat menurunkan angka kekambuhan
setelah mereka pulang dari rumah sakit, dan dapat memungkinkan intervensi rencana pulang
pelayanan keperawatan yang lebih lanjut atau dukungan dari penyedia pelayanan
keperawatan yang lebih lanjut atau dukungan dari penyedia layanan kesehatan yang lain
serta menjalin kerjasama dengan petugas kegawatdaruratan (Potter dan Perry,2005). Hasil
penelitian di Inggris yang di lakukan oleh Shepperd, et al (2010), bahwa pasien yang di
Penelitian yang dilakukan oleh Bauer, et al. (2009) dari Australia menjelaskan bahwa
praktek pemulangan pasien dari rumah sakit dapat meningkatkan beban perawatan pada petugas
perawatan keluarga. Perencanaan pulang dan pelaksanaan pulang pada pasien lanjut usia yang
tidak memadai dapat mengakibatkan hasil yang merugikan dan meningkatkan resiko
kekambuhan untuk kembali ke rumah sakit. Penelitian ini juga membuktikan bahwa
perencanaan pulang dari rumah sakit pada orang tua yang lemah dapat di tingkatkan jika ada
setelah pasien pulang. Intervensi harus dilakukan dengan baik sebelum pemulangan. Adanya
kesadaran tentang bagaimana pelaksanaan perencanaan pulang yang dibuat oleh rumah sakit
dapat diterima oleh pemberi perawatan keluarga pada lanjut usia yang lemah, kondisi ini
memungkinkan perawat dan orang lain yang terlibat dengan proses pemulangan pasien akan
terjadi rekonsiliasi antara pemberi perawatan keluarga dan tujuan perencanaan pulang dari
rumah sakit.
Menurut NCSS (2006), apabila metode penugasan yang digunakan adalah case
pemulangan. Menurut Owyoung (2010), perawat berperan dalam pembuat rencana pulang
memindahkan pasien dari fasilitas yang satu ke fasilitas lain. Pelaksanaan perencanaan pulang
bisa dilakukan dengan pengenalan model perencanaan pulang yang berbasis teknologi
informasi.
Hasil penelitian dari Hariyati, Afifah dan Handiyani (2008), menyatakan bahwa
perencanaan pulang yang terorganisasi terhadap pengetahuan perawat. Penelitian ini juga
setelah dikenalkan model pelaksanaan perencanaan pulang. Perencanaan pasien pulang ini
sangat membantu pasien dan keluarga dalam mempersiapkan pasien pulang, sehingga
pasien mempunyai kesiapan adaptasi untuk pulang dan mengurangi dampak stress.
motivasi perawat dengan pelaksanaan discharge planning di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru
Tahun 2020.