Bangsa Indonesia yang plural, terbentuk atas beragam etnis, agama, dll. bukan hanya
pengaruh dari dalam, dari luar pun turut mewarnai kebudayaan Indonesia, lewat proses
asimilasi dan akulturasi.
Kebudayaan Indonesia telah dipengaruhi Hindu-Budha yang datang dari India sejak 400
tahun sebelum Masehi.
Mahabharata dan Ramayana telah banyak diadaptasi dalam kebudayaan Indonesia bahkan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya telah mengakar pada kepribadian orang Indonesia.
Selain Hindu-Budha, kebudayaan Islam juga telah beradaptasi di Indonesia, sejak awal abad
ke 13.
Bahkan Islam kini menjadi agama mayoritas orang Indonesia. Kebudayaan Barat masuk ke
Indonesia sejak orang Portugis pertama mendarat di Nusantara, menyebarkan agama Katolik,
dan orang-orang Belanda mendarat di Nusantara sekitar tahun 1500 Masehi membawa agama
Protestan.
Bukanlah hal mudah untuk mempersatukannya dalam wujud kebudayaan nasional yang
tunggal. Perbedaan ini harus diterima dengan satu kontrak kebangsaan Bhinneka Tunggal
Ika.
Sehingga seluruh perbedaan dapat menyetu dalam Indonesia. Bent Anderson, menuliskan
bingkai nasionalisme Indonesia ini bagai the imagine society (komunitas yang dibayangkan).
Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-
daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa.
Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan persatuan dengan tidak
menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau
memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa
Indonesia.