Anda di halaman 1dari 4

Tugas Keperawatan Anak

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak dengan dosen
pengampu Lucia Endang Hartati,S.KP.,MN

Disusun Oleh :

Herlambang Bintang Samudra

P1337420119001

2A1 REGULER

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2021
PENGARUH SOSIAL, BUDAYA, DAN SPIRITUAL TERHADAP
KEPERAWATAN ANAK

Usia anak menurut WHO adalah saat pertama ia lahir sampai dengan usia 19 tahun
sedangkan di Indonesia tidak ada batasan umur walaupun sudah menikah dan membentuk
keluarga baru masih tetap dikatakan sebagai anak. Anak adalah buah hati yang kehadirannya
sangat di tunggu-tunggu oleh sebuah keluarga. Dalam memberikan perawatan kepada bayi
maupun anak unsur budaya, sosial, maupun spiritual sangat mempengaruhi status kesehatan
bayi dan anak baik dalam waktu dekat maupun ketika anak dewasa kelak. Terkadang adat
istiadat orang tua dalam memberikan treatment atau perawatan terhadap anak juga dapat
berdampak positif maupun negatif. Dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya yang
sangat berpengaruh adalah dari lingkungan keluarga itu sendiri. Maka dari itu keluarga juga
perlu mendapatkan pendidikan karena menjadi penanggung jawab paling utama.
Keluarga harus memenuhi kebutuhan dasar sang anak meliputi kedisiplinan, cinta dan
kasih sayang, aktualisasi diri, keamanan dan pencegahan kecelakaan, personal hygine,
pencegahan infeksi. Usia anak-anak adalah masa peka untuk menerima berbagai macam
rangsangan dari lingkungan guna menunjang perkembangan jasmani dan rohani yang ikut
menentukan keberhasilan anak didik mengikuti pendidikannya di kemudian hari, orang tua
harus bisa mengawasi anak pada saat anak mendapatkan rangsangan dari luar. Sayangnya
masih banyak orang tua yang tidak tau cara mendidik anak jadi mereka lebih suka menitipkan
anaknya ke lembaga pendidikan khusus anak-anak dan orang tua hanya tinggal membayar
saja, hal tersebut sangat disayangkan sekali karena anak kurang mendapatkan kasih sayang
dari ayah dan ibunya yang dapat menyebabkan anak tersebut merasa jauh dari orang tua.
Contoh saja hasil observasi terhadap anak dengan umur 12 tahun masih sangat
berpengaruh dengan lingkungan sosial diluar. Contohnya, di dalam keluarga sudah diajarkan
bahwa sholat jumat adalah suatu kewajiban bagi seorang laki-laki muslim yang sudah baligh
namun dengan pengaruh lingkungan diluar rumah atau teman-teman mainnya tidak sholat
jumat anak tersebut juga ikut tidak sholat jumat dengan berbagai alasan sakit atau lainnya
padahal anak tersebut sehat.
Selanjutnya untuk nilai-nilai dalam keluarga yang mempengaruhi kesehatan anak
sudah baik karena dibuktikan dengan anak tersebut sudah sadar akan pentingnya mandi
sebanyak 2 kali, untuk menjaga kebersihan dirinya sendiri dan tidak lupa menggosok gigi,
serta orang tua sudah memberikan makanan yang bergizi. Kedudukan anak tersebut di dalam
keluarga adalah sebagai anak kedua. Untuk rasa kasih sayang anak tersebut sudah mencukupi
karena kedua ayah dan ibunya masih lengkap. Kedisiplinan dari anak tersebut terkadang
lalai, karena anak tersebut terkadang lupa merapikan tempat tidurnya sendiri.
Saat observasi anak tersebut bercerita bahwa dirinya pernah jatuh dari sepeda dan
terluka tetapi luka tersebut dibiarkan atau si anak masih asik bermain dengan teman-
temannya tanpa memperhatikan luka tersebut dapat menyebabkan infeksi. Untuk hal
keamanan dan pencegahan infeksi di dalam diri anak masih rendah.
Maka dari itu walaupun anak termasuk dalam kategori remaja, tetapi tingkat
kedisilinan, tanggung jawab, kemandirian masih seperti anak anak. Untuk anak usia 12 tahun
lingkungan sekitar masih sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan si
anak (belum bisa menyaring mana pengaruh baik dan buruk untuk dirinya sendiri) walaupun
lingkungan keluarga sudah mendidiknya dengan baik.
Dengan demikian pengaruh sosial budaya serta nilai-nilai yang diberikan oleh orang
tua sangatlah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sang anak agar menjadi
anak yang mandiri, disiplin dan bertanggung jawab serta dapat berguna bagi nusa dan bangsa.
Ilmu tentang keperawatan anak juga harus dimiliki oleh setiap orang yang kelak akan
menjadi orang tua nantinya. Dalam mendidik anak juga harus selalui disesuaikan dengan
umur anak tersebut, misal anak remaja mereka sangat sensitif dengan hal-hal yang tidak
disukai dan emosional masih tinggi. Anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal
sangat dipengaruhi oleh keluarga sendiri dan juga sosial budaya.
Adapun setiap dampak yang akan terjadi pada tumbuh kembang anak kelak, kita
sebagai perawat maupun tenaga kesehatan memberikan bimbingan atau konseling terhadap
setiap resiko dari budaya yang diterapkan dengan dampak kesehatan sesuai dengan disiplin
ilmu kita yaitu keperawatan. Kita sebagai tenaga kesehatan tidak memiliki hak untuk
menentukan orang tua dalam menjalankan atau tidak menjalankan dalam merawat anak
sesuai budaya mereka. Berikan masukan yang sifatnya edukatif dengan tidak
mengesampingkan pemahaman setiap orang tua. Tidak lupa kita, sebagai tenaga kesehatan,
berdiskusi dengan keluarga maupun tokoh masyarakat yang dianggap berpengaruh. Sehingga
setiap keputusan yang dihasilkan tidak menimbulkan konflik maupun mengurangi nilai nilai
dari budaya yang dianut.
Nama : Erlangga
Nama Ayah : Tn.H
Nama Ibu : Ny. B
Umur : 12 tahun

Anda mungkin juga menyukai