Anda di halaman 1dari 17

Gereja

sebagai
Persekutuan
Terbuka
Doa
Ya Bapa yang Maha Baik
Siramilah kami dengan rahmatMu agar melalui GerejaMu terbentuk
persekutuan kasih sejati, sebagaimana yang telah diteladankan
Yesus Kristus puteraMu kepada kami.
Bantulah kami agar melalui materi ini, kami semakin memahami
dan menghayati persekutuan sebagai anggota Gereja dan semakin
terlibat aktif dalam masyarakat.
Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
Amin
Sejarah
Pada dasarnya, Umat Katolik hidup di tengah dunia bersama sesama
manusia lainnya yang bermacam-macam latar belakang, suku bangsa,
agama dan keyakinan.
Gereja Katolik pernah “menutup diri” dengan ajaran di luar Gereja tidak
ada keselamatan (extra ecclesiam nulla salus)
Ajaran ini membuat Gereja (Katolik) menutup pintu dialog dengan agama
dan masyarakat pada umumnya. Gereja model ini dikenal sbg Gereja
Instusional Hierarki Piramidal , sebelum Konsili Vatikan II
Selanjutnya ketika Konsili Vatikan II (1962-1965) membuka pintu dialog
serta memperbaharui diri untuk hidup bersama dengan sesama dan
lingkungan sekitat.
Namun pada masa ini masih saja ada umat Katolik yang hidup secara
eksklusif (tertutup) tidak inklusif (terbuka).
Gereja berusaha memperbaharui diri dan ikut terlibat menjadi anggota
dunia serta tanggap dalam situasi jaman dan menjadi berkat
Mari kita perhatikan,
---------------------------------------------------
1. Model Gereja Institusional Hierarkis Piramidal
2. Model Sebagai Persekutuan Umat
Gereja Persekutuan Umat Terbuka

Model Gereja

Gereja Institusional Hierarkis Piramidal


Gereja Institusional Hierarkis Piramidal
1. Organisasi (lahiriah) yang berstruktur piramidal
tertata rapi
2. Kepemimpinan tertahbis atau hierarki hampir identik
Gereja Katolik, tentu membutuhkan kepemimpinan
yang kuat.
3. Hukum dan peraturan digunakan untuk menata dan
menjaga kelangsungan suatu institusi. Suatu institusi,
apalagi yang berskala besar, tentu saja membutuhkan
hukum dan peraturan yang jelas.
4. Sikap yang agak triumfalistik dan tertutup. Gereja
merasa sebagai satu-satunya penjamin kebenaran
dan keselamatan/ Extra Eclesiam nulla salus (di luar
Gereja tidak ada keselamatan)
Gereja sebagai Persekutuan Umat
1. Hidup persaudaraan karena iman, harapan dan kasih.
2. Keikutsertaan semua umat dalam hidup
menggereja. Bukan saja hierarki dan biarawan dan
biarawati yang harus aktiff dalam hidup menggereja,
tetapi seluruh umat.
3. Hukum dan peraturan memang perlu, tetapi
dibutuhkan pula peranan hati nurani dan tanggung
jawab pribadi.
4. Sikap miskin, sederhana, dan terbuka. Rela berdialog
dengan pihak mana saja, sebab Gereja yakin bahwa di
luar Gereja Katolik terdapat pula kebenaran dan
keselamatan
Gereja Katolik seharusnya merupakan Persekutuan Umat Allah untuk
membangun Kerajaan Allah di bumi ini.
Dalam persekutuan umat ini, semua anggota mempunyai martabat
yang sama, namun dapat berbeda dari segi fungsinya.
Golongan Hierarki
1. Golongan hierarki adalah orang yang ditahbiskan
untuk tugas kegembalaan
2. Tugas hierarki :
 Menjalankan tugas kepemimpinan dalam
komunikasi iman
 Hierarki mempersatukan umat dalam iman, tidak
hanya dengan petunjuk, nasihat, dan teladan, tetapi
juga dengan kewibawaan dan kekuasaan kudus
 Menjalankan tugas-tugas gerejani, seperti
merayakan sakramen, mewartakan sabda, dan
sebagainya.
Biarawan/biarawati
Siapa mereka?
◦ Anggota umat yg mengucapkan kaul kemiskinan, ketaatan, dan
kemurnian/keperawanan
◦ Mereka menjadi tanda nyata dari hidup dalam Kerajaan Allah

Dengan 3 kaul, mereka mjd tanda :


◦ Kekayaan, kekuasaan, hidup berkeluarga sangat bernilai, tapi relatif, tidak
absolut dan abadi
◦ Mengarahkan pada Kerajaan Allah dalam kepenuhannya kelak. Kita manusia
adalah umat musafir

**Kaul merupakan sesuatu yang khas dalam kehidupan membiara, kekhasan


terletak dalam radikalitetnya menghayati kemiskinan, ketaatan dan hidup
wadat.
Kaum Awam
Semua orang beriman Katolik yang tidak termasuk dalam golongan
tertahbis dan biarawan/wati
Pembaptisan berarti anggota Gereja dan ambil bagian dalam tugas
Kristus (Imam, Nabi, Raja)
Mengemban tugas kerasulan dalam dunia
Kaum awam sebagai ujung tombak kesaksian hidup Katolik
Gereja Persekutan Umat
Terbuka
Gereja hadir di dunia untuk semua orang
◦ Persekutuan terdiri atas orang2 yang dipersatukan
dalam Kristus, dibimbing Roh Kudus, menuju
Kerajaan Bapa
Gereja menjadi Sakramen Keselamatan bagi dunia
Apa kiranya yang dapat dilakukan oleh Gereja untuk
menunjukkan keterbukannya?
Gereja selalu siap untuk berdialog
dengan agama dan budaya mana saja
Kerjasama atau dialog karya
Berpartisipasi secara Aktif dan Bekerja Sama dengan
Siapa Saja dalam Membangun Masyarakat yang Adil,
damai, dan Sejahtera.
Refleksi
Kebersamaan kita dalam hidup
menggereja tidak boleh terbatas hanya
pada hal-hal rohani seperti doa,
perayaan ibadah, kegiatan pembinaan
iman tetapi juga harus menyentuh
dalam kehidupan sosial, ekonomi,
politik, dan budaya dunia

Pada dasarnya,
Gereja hadir di dunia bukan untuk
dirinya sendiri tetapi Gereja hadir dan
berada untuk dunia

Anda mungkin juga menyukai