Anda di halaman 1dari 14

TUGAS ANALISIS INVESTASI

KELOMPOK 1

Dian Agusti Rahman (2025100358)

Wina Lestari Br Sagala (2025100431)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PANCABUDI

MEDAN

2021

Definisi Investasi
 Teori ekonomi mengartikan atau mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran
pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan peralatan produksi
dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam
perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di masa
depan. Investasi yang lazim disebut dengan istilah penanaman modal atau pembentukan
modal, menurut Sukirno (2002) adalah merupakan komponen kedua yang menentukan
tingkat pengeluaran agregat. Selanjutnya, Boediono (2001) mendefenisikan investasi
sebagai pengeluaran oleh sektor produsen (swasta) untuk pembelian barang dan jasa
untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik.
Menurut Gitman dan Joehnk (2017), investasi dapat didefiniskan sarana dimana dana
dapat ditempatkan dengan pengharapan akan menghasilkan pendapatan positif atau terjadi
peningkatan nilainya. Ada dua bentuk penerimaan dari investasi yaitu:

a. Current Income (Pendapatan Sekarang)


b. Peningkatan Nilai

Menurut Jogiyanto (2017), investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk


digunakan di dalam produksi yang efisiensi selam periode waktu yang telah ditentukan.
Dengan adanya aktiva yang produktif, penundaan konsumsi sekarang untuk diinvestasikan
ke aktiva yang produktif tersebut akan meningkatkan utiliti total.

 Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan
pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

 Contoh:

 Investasi pada saham mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga saham atau
pembagian dividen.

 Waktu yang Anda korbankan untuk belajar

Tujuan Investasi

 Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang.

 Mengurangi tekanan inflasi.

 Dorongan untuk menghemat pajak.

 Dan lain-lain

Contoh persoalan:
Untuk melihat apakah kesejahteraan Sdr. Rudi meningkat di masa datang, dengan
menabung Rp 3 juta per tahun pada usia 25 tahun, dapat dianalisis dengan menghitung
FVIFA (future value interest factor annuity).

Konsep FVIFA ini berlaku untuk menghitung nilai mendatang dari suatu seri aliran kas
yang sama secara periodik (Lihat Tabel ET4).

FVIFA dapat dihitung dengan rumus:

(1+i)2 -1 FVIFA = --------------

 Pada tingkat bunga 8 persen per tahun, nilai mendatang 40 = Rp3.000.000 x FVIFA8%,
40 = Rp3.000.000 x 259,06 = Rp777.180.000.

 Pada tingkat bunga 12 persen per tahun, nilai mendatang 40 = Rp3.000.000 x


FVIFA12%, 40 = Rp3.000.000 x 767,09 =
Rp2. 301. 270. 000.

  Pada tingkat bunga 20 persen per tahun, nilai mendatang 40 = Rp3.000.000 x


FVIFA20%, 40 = Rp3.000.000 x 7.343,9 =
Rp22. 031. 700. 000

Tipe-Tipe Investasi Keuangan


Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Investasi Langsung
Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat
diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau
pasar turunan (derivative market). Investasi langsung juga dapat dilakukan dengan
membeli aktiva keuangan yang tidak diperjual-belikan yaitu misalnya tabungan atau
sertifikat deposito yang diperjual-belikan di bank komersial.

Aktiva yang dapat diperjual-belikan dipasar uang (money market), berupa aktiva
yang mempunyai risiko gagal kecil, jatuh tempo pendek dengan tingkat cair yang
tinggi. Contoh Treasury-bill (T-bill) dan sertifikat deposito yang dapat dinegosiasi
(dapat dijual kembali). Sifat pasar modal adalah untuk investasi jangka panjang.
Aktiva keuangan yang diperjual-belikan pada pasar modal adalah surat-surat berharga
pendapatan tetap dan saham-saham. Pendapatan tetapa meliputi surat-surat berharga
agen federal (federal agency securities), surat-surat berharga yang dikeluarkan
pemerintah kota (municipal bond/airport), surat berharga yang dikeluarkan perusahaan
(corporate bond),dan surat berharga yang dapat dikonversikan ke saham (convertible
bond).

Aktiva keuangan yang diperjual-belikan di pasar turunan yaitu opsi dan kontrak
future. Disebut surat berharga turunan karena nilainya merupakan jabaran dari surat
berharga lain yang terkait. Contoh opsi waran. Waran adalah suatu hak yang diberikan
kepada pemegangnya untuk membeli saham dari perusahaan bersangkutan dengan
harga yang tertentu dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.

Kontrak Future merupakan persetujuan untuk menyediakan aktiva di masa


mendatang dengan harga pasar yang sudah ditentukan di muka. Aktiva yang
diperdagangkan umumnya adalah komoditi hasil bumi.

b. Investasi Tidak Langsung


Investasi tidak langsung adalah pembelian saham dari perusahaan investasi yang
mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain.
Perusahaan investasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Closed-end Investment Companies


Closed End Investment Companies merupakan perusahaan investasi yang
hanya menjual sahamnya pada saat penawaran perdana saja dan selanjutnya tidak
menawarkan lagi tambahan lembar sahamnya. Lembar saham yang sudah beredar
dari penawaran perdana diperdagangkan di pasar sekunder dengan harga yang
terjadi di pasar bursa.

2) Open-end Investment Companies


Open-end Investment Companies dikenal dengan nama perusahaan reksa
dana. Perusahaan investasi ini masih menjual saham baru kepada investor setelah
penjualan saham di pasar perdana. Pemegang saham dapat menjual kembali
sahamnya ke perusahaan reksa dana yang bersangkutan. (Jogiyanto:2017)

Proses Investasi
Proses investasi melibatkan para pemasok dan peminta dana. Struktur investasi
meliputi sebagai berikut.

a. Lembaga-lembaga keuangan yaitu organisasi yang menghubungkan tabungan-


tabungan pemerintah, bisnis, dan individu menjadi pinjaman atau investasi.
b. Pasar keuangan yaitu forum-forum dalam mana para pemasok dan peminta dana
melakukan transaksi-transaksi keuangan, seringkali melalui intermediasi. Dengan
pasar keuangan, informasi baru tentang pengembalian dan risiko menjadi tersedia,
perubahan-perubahan dalam pasokan dan permintaan dapat menghasilkan
keseimbangan baru atau harga pasar.
c. Pemerintah yaitu peminta dana bersih.
d. Bisnis yaitu peminta dana bersih.
e. Individu yaitu pemasok dana bersih.

Tipe-tipe investor yaitu:

a. Investor individual adalah mengelola dana pribadinya untuk mencapai sasaran-


sasaran keuangannya.
b. Investor institusional adalah professional-professional investasi yang dibayar
untuk mengelola uang orang lain.

Kegiatan Investasi

 Pembahasan investasi berkaitan dengan pengelolaan aset finansial khususnya sekuritas


yang bisa diperdagangkan (marketable securities).

 Kegiatan investasi dapat dilakukan pada sejumlah aset seperti:

1. Aset real (tanah, emas, mesin, atau bangunan).

2. Aset finansial (deposito, saham, obligasi, options,warrants, atau futures).

 Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset pihak
penerbit surat berharga tersebut

Definisi dan jenis Investor

 Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor.


  Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu:

 Investor individual (individual/retail investors) Investor individual terdiri dari


individu-individu yang melakukan aktivitas investasi.

 Investor institusional (institutional investors) Investor institusional biasanya


terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan
lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi

Hubungan antara Investasi dan Ivestor

 Kesejahteraan moneter ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini
dan nilai saat ini (present value) pendapatan di masa datang.

 Orang seharusnya membuat keputusan seperti berapa banyak penghasilan saat ini yang
seharusnya dihabiskan atau dikonsumsi dan berapa banyak seharusnya diinvestasikan
menurut preferensinya

Hubungan Portofolio dan investasi

Dalam teori portofolio, risiko dinyatakan sebagai kemungkinan keuntungan


menyimpang dari yang diharabkan. Dalam teori portofolio, risiko dinyatakan sebagai
kemungkinan keuntungan menyimpang dari yang di harapkan. Karenanya resiko
mempunyai dua dimensi, yaitu menyimpang lebih besar atau lebih kecil dari return yang
diharapkan. Karenanya resiko mempunyai dua dimensi, yaitu menyimpang lebih besar atau
lebih kecil dari return yang di harabkan. Ukuran ini dinyatakan dalam standar deviasi)
yang merupakan ukuran untuk resiko total.
Menurut tandelilin, dalam analisis tradisional, risiko total dari berbagai aset
keuntungan bersumber dari:
1. Interest Rate Risk. Resiko yang berasal dari variabilitas return akibat perubahan
tingkat suku bunga. Perubahan tingkat suku bunga ini berpengaruh negatif
terhadap harga sukuritas.
2. Market Risk. Risiko yang berasal variabilitas return karena fluktuasi dalam
keseluruhan pasar sehingga berpengaruh pada semua sukuritas.
3. Inflation Risk. Sustu fsktor ysng mempengaruhi semua sekuritas adalah
purchasing power risk. Jika suku bunga naik, maka inflasi juga meningkat, karena
lenders membutuhkan tambahan premium inflasi untuk mengganti kerugian
purchasing power.
4. Business Risk. Resiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri tertentu.
5. Financial Risk. Risiko yang timbul karena penggunaan leverage finansial oleh
perusahaan.
6. Liquidity Risk. Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tertentu di mana
sukuritas di perdagangkan. Suatu investasi jika dapat di beli dan di jual dengan
cepat tanpa perubahan harga yang signifikan, maka investasi tersebut dikatakan
liquid, demikian sebaliknya.
7. Contry risk. Risiko ini menyangkut politik suatu negara sehingga mengarah pada
political risk. Berbeda dengan analisis tradisional, analisis investasi modern
membagi resiko total menjadi dua bagian, yaitu resiko sistematis dan resiko tidak
sistematis (Husnan, 1998). Risiko yang tidak sistematis adalah resiko yang di
sebabkan oleh faktor-faktor pada suatu sukuritas, dan dapat dihilangkan dengan
menghilangkan diversivikasi. Sedangkan resiko sistematis adalah risiko yang di
sebabkan oleh faktor-faktor makro yang memengaruhi semua sukuritas sehingga
tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi, karena sebagian resiko dapat di
hilangkan dengan diversifikasi, yaitu risiko tidak sistematis (Unique risk), maka
ukuran resiko dari suatu portovolio bukan lagi standar deviasi (resiko total), tetapi
hanya resiko sistematis saja, yaitu resiko yang tidak bisa di hilangkan dengan di
versifikasi.

Teori Keynes
Teori Keynes mengenai inflasi didasarkan atas teori makronya, dan menyoroti
aspek lain dari inflasi (Boediono, 2009). Menurut teori ini, inflasi terjadi karena
suatu masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan ekonominya. Proses
inflasi, menurut pandangan ini, tidak lain adalah proses perebutan bagian rejeki
diantara kelompok-kelompok sosial yang menginginkan bagian yang lebih besar
daripada yang bisa disediakan oleh masyarakat tersebut. Proses perebutan ini
akhirnya diterjemahkan menjadi keadaan dimana permintaan masyarakat akan
barang-barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia imbulnya apa
yang disebut inflationary gap. Inflationary gap timbul karena adanya golongan-
golongan masyarakat tersebut berhasil menerjemahkan aspirasi mereka menjadi
permintaan yang efektif akan barang-barang. Dengan kata lain, mereka berhasil
memperoleh dana untuk mengubah aspirasinya menjadi rencana pembelian
barang-barang yang didukung dengan dana. Golongan masyarakat seperti ini
mungkin adalah pemerintah sendiri, yang berusaha memperoleh bagian yang
lebih besar dari output masyarakat dengan jalan menjalankan defisit dalam
anggaran belanjanya yang dibiayai dengan mencetak uang baru. Golongan
tersebut mugkin juga pengusahapengusaha swasta yang menginginkan untuk
investasi-investasi baru dan memperoleh dana pembiayaannya dari kredit dari
bank. Golongan tersebut biasa pula serikat buruh yang berusaha memperoleh
kenaikan gaji bagi anggota-anggotanya melebihi kenaikan produktifitas buruh.
Investasi negara berkembang
persyaratan umum pembangunan ekonomi suatu negara adalah:
1. Akumulasi modal, termasuk akumulasi baru dalam bentuk tanah, peralatan fisik dan sumber
daya manusia;
2. Perkembangan penduduk yang dibarengi dengan pertumbuhan tenaga kerja dan keahliannya;
3. Kemajuan teknologi.

Akan tetapi, bagi negara-negara terbelakang atau berkembang pembentukan modal


umumnya masih rendah. Menurut Jhingan (1996), penyebabnya adalah :
1. Pendapatan rendah

Karena pertanian, industri dan sektor lain di Negara berkembang masih terbelakang, output
nasional menjadi rendah dan begitu juga pendapatan nasional. Akibatnya, pendapatan
perkapita rendah. Pada pihak lain, kecenderungan berkonsumsi sangat tinggi sehingga
seluruh pendapatan habis dikonsumsi. Akhirnya, menabung menjadi tidak mungkin dan
tingkat pembentukan modal tetap rendah.
2. Produktifitas rendah

Karena langkanya buruh yang efisien dan pengetahuan teknologi rendah, sumber alam sering
dimanfaatkan secara keliru atau malah tidak dipergunakan, akibatnya menghambat
peningkatan pendapatan pemilik sumber alam hingga tidak mampu untuk menabung dan
berinvestasi sehingga laju pembentukan modalpun tidak meningkat.
3. Kependudukan

Karena pertumbuhan penduduk sangat tinggi sementara pendapatan perkapita rendah maka
akibatnya keseluruhan pendapatan dipergunakan untuk menghidupi tambahan penduduk dan
hanya sedikit yang ditabung untuk pembentukan modal.
4. Kekurangan wiraswasta
Karena kecilnya pasar, kurangnya modal, langkanya milik pribadi dan perjanjian
memperlambat usaha dan inisiatif untuk berwiraswasta sedangkan dalam kenyataannya
kewiraswastaan merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi;
5. Kekurangan overhead ekonomi

Karena kurangnya sumber tenaga, angkutan, perhubungan, air dan sebagainya telah
memperlambat kegiatan usaha yang akhirnya berpengaruh terhadap pembentukan modal
6. Kekurangan peralatan modal

Di negara berkembang ketersediaan barang modal hanya sekitar 5-6 persen dari pendapatan
nasionalnya, sedangkan di negara maju sampai 15-20 persen dari pendapatan nasionalnya.
Karena rendahnya modal maka penggatian barang modal menjadi tidak mungkin dan ini
mempengaruhi pembentukan modal
7. Ketimpangan distribusi pendapatan

Adanya ketidakmerataan pendapatan di negara berkembang dimana hanya sekitar 3-5 persen
berpenghasilan tinggi dan mereka ini berivestasi tidak pada saluran yang produktif
menyebabkan pembentukan modal tetap rendah.
8. Pasar sempit

Karena kemampuan untuk menyerap penawaran suatu produk baru, menyebabkan tidak
bergairahnya tumbuhnya usaha dan inisiatif masyarakat sehingga upaya pembentukan modal
tetap rendah
9. Kekurangan lembaga Keuangan
Karena kurang berkembangnya pasar uang, pasar modal, lembaga kredit dan bank di Negara
berkembang menyebabkan pengerahan dana tabungan dalam jumlah yang cukup untuk
tujuan investasi menjadi rendah
10. Keterbelakangan ekonomi dan teknologi

Aktifitas ekonomi yang terbatas dan terbengkalai, efisiensi buruh yang rendah, nilai dan
struktur sosial yang tradisional serta teknik produksi yang masih kuno telah menghambat
pembentukan modal.

Lembaga Keuangan dan investasi


1. Lembaga keuangan bank
Pengertian bank, menurut UU RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998
tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,
yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.
Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank,
sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan
menghimpun dana berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik, seperti
bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana
berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sementara itu, jasa-jasa perbankan
lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama bank.
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga keuangan bukan bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang
keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif. 1. Usaha-usaha
yang Dilakukan LKBB a) Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga.
b) Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon (dukungan dalam bentuk dana)
dalam usaha patungan. c) Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli. 2. Peran LKBB a)
Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang/jasa. b) Memperlancar
distribusi barang. c) Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan. 3. Ruang Lingkup Yang
dimaksud ruang lingkup dari LKBB adalah lembaga pembiayaan. Lembaga pembiayaan
terdiri atas beberapa lembaga, yaitu sewa guna usaha (leasing), modal ventura,
pembiayaan konsumen, jasa anjak piutang, dan kartu plastik. 4. Jenis-jenis LKBB a.
Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam
penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum
pada pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian.1.18 Bank dan Lembaga Keuangan 
1) Polis asuransi: surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa kesepakatan kedua
belah pihak. 2) Premi asuransi: uang pertanggungan yang dibayar tertanggung kepada
penanggung. 3) Keuntungan asuransi a) Bagi pemilik asuransi (1) Keuntungan dari premi
yang dibayar nasabah. (2) Keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain.
(3) Keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga. b) Bagi nasabah (4)
Memberi rasa aman. (5) Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik
lagi. (6) Terhindar dari risiko kerugian. (7) Memperoleh penghasilan di masa datang. (8)
Memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau kehilangan. b. Tabungan
asuransi pensiun (TASPEN) adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun. 1) Manfaat perusahaan dana pensiun a) Bagi
perekonomian nasional: dana yang dihimpun dari iuran peserta dapat sebagai modal bagi
dunia usaha. b) Bagi peserta: dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari tua.
2) Manfaat bagi perusahaan a) Loyalitas b) Kewajiban moral c) Kompetisi pasar tenaga
kerja 3) Manfaat bagi karyawan a) Rasa aman b) Kompensasi yang lebih baik
PKOP4318/MODUL 1 1.19 c. Koperasi simpan pinjam, yaitu menghimpun dana dari
masyarakat dan meminjamkan kembali kepada anggota atau masyarakat. 1) Modal
koperasi a) Simpanan pokok: dibayar sekali pada awal menjadi anggota. b) Simpanan
wajib: dibayar selama menjadi anggota dengan jangka waktu tertentu sesuai keputusan
rapat anggota. c) Simpanan sukarela: dibayar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
2) Landasan koperasi a) Landasan idiil: Pancasila. b) Landasan struktural: UUD 1945
Pasal 33 ayat 1. c) Landasan operasional: UU Nomor 25 Tahun 1992. d) Landasan
mental: kesetiakawanan dan kesadaran. 3) Keuntungan a) Tidak memakai jaminan. b)
Anggota terhindar dari rentenir. c) Akhir tahun memperoleh SHU. d. Bursa efek/pasar
modal: tempat jual beli surat-surat berharga a) Saham : surat berharga yang pemiliknya
merupakan pemilik perusahaan. b) Obligasi : surat berharga yang merupakan instrumen
utama perusahaan. Pemiliknya bukan merupakan pemilik perusahaan. a) Keuntungan
pasar modal 1) Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha. 2)
Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor. 3)
Memungkinkan adanya upaya diversifikasi. b) Kelemahan pasar modal 1) Mekanisme
pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihakpihak tertentu yang akan terlibat di
dalamnya.1.20 Bank dan Lembaga Keuangan  2) Saham pasar modal bersifat spekulatif
sehingga dapat merugikan pihak tertentu. 3) Jika kurs tidak stabil, harga saham ikut
terpengaruh. c) Manfaat bagi investor 1) Memperoleh deviden bagi pemegang saham. 2)
Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham. 3) Memperoleh bunga bagi
pemegang obligasi. 4) Mempunyai hak suara dalam RUPS. 5) Dapat dengan mudah
mengganti instrumen investasi. d) Manfaat bagi emiten 1) Mendapatkan dana yang lebih
besar. 2) Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana. 3) Memperkecil
ketergantungan terhadap bank. 4) Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya
keuntungan. 5) Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan. e) Manfaat bagi
pemerintah 1) Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan. 2)
Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi. 3) Membantu pemerintah
dalam menciptakan kesempatan kerja. e. Perusahaan anjak piutang: badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta
pengurusan piutang. 1) Manfaat bagi klien 1) Peningkatan penjualan 2) Kelancaran
modal kerja 3) Memudahkan penagihan utang 4) Efisiensi usaha 2) Manfaat bagi faktor
Fee dari klien 3) Manfaat bagi customer 1) Kesempatan untuk membeli secara kredit 2)
Pelayanan penjualan yang lebih baik PKOP4318/MODUL 1 1.21 f. Perusahaan modal
ventura Modal ventura adalah suatu pembiayaan oleh suatu perusahaan kepada suatu
perusahaan pasangan usahanya yang prinsip pembiayaannya itu penyertaan modal.
Perusahaan yang menerima penyertaan modal dinamakan investee company dan yang
melakukan penyertaan modal dinamakan perusahaan ventura. Bentuk pembiayaannya
tidak semata penyertaan, tetapi juga obligasi dan pinjaman yang bersifat khusus dengan
syarat pengembalian dan balas jasa yang lebih lunak. 1) Keunggulan modal ventura a)
Sumber dana bagi perusahaan baru. b) Adanya penyertaan manajemen. c) Kepedulian
yang tinggi dari perusahaan modal ventura. d) Dengan adanya penyertaan modal, PPU
dapat mencari bantuan modal dalam bentuk lain. e) MV menaikkan pamor PPU. f) PPU
mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal ventura. g) Mendukung usaha kecil
yang berpotensi berkembang dan memperluas kesempatan kerja. 2) Kelemahan modal
ventura a) Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang. b) Terlalu selektifnya
perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan pasangan usaha. c) Kontrol
manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh perusahaan modal
ventura apabila menunjukkan gejala kegagalan. 3) Manfaat modal ventura a)
Keberhasilan usaha meningkat b) Efisiensi dalam pendistribusian barang c)
Meningkatkan bank-abilitas perusahaan d) Pemanfaatan dana perusahaan meningkat e)
Likuiditas meningkat1.22 Bank dan Lembaga Keuangan  g. Pegadaian, yaitu suatu
usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan barang bergerak. Tujuan
pegadaian 1) Mencegah praktik ijon, riba, dan pinjaman tidak wajar. 2) Turut
melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan program pemerintah di bidang
ekonomi. h. Perusahaan sewa guna/leasing adalah pembelian secara angsuran. Namun,
sebelum angsurannya selesai (lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki
oleh penjual. Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas dan
kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli. Menurut Keputusan Menteri
Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 tertanggal 21 November 1991 tentang Kegiatan
Leasing atau Sewa Guna Usaha, leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang-barang modal, baik secara leasing dengan hak opsi maupun leasing
tanpa hak opsi untuk digunakan oleh lessee (pihak yang memperoleh pembiayaan barang
modal dari lessor pemberi jasa pembiayaan) selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran berkala. Manfaat leasing 1) Menghemat modal. 2) Diversifikasi sumber-
sumber pembiayaan. 3) Persyaratan lebih mudah dan fleksibel. 4) Biaya lebih murah.

Menghubungkan Konsep Investasi dan Pengambilan Keputusan

Langkah-langkah dalam membuat perencanaan investasi sebagai berikut.

1. Memenuhi prasyarat-prasyarat investasi yaitu tersedia dana secara cukup untuk kebutuhan
hidup dan cukup proteksi terhadap berbagai macam risiko umum.
2. Mengembangkan sasaran-sasaran investasi yaitu tujuan keuangan yang diinginkan untuk
dicapai dengan investasi.
3. Mengadopsi suatu rencana investasi yaitu dokumen tertulis yang menggambarkan
bagaimana dana investasi akan diinvestasi.
4. Mengevaluasi sarana-sarana investasi yaitu dengan menilai pengembalian dan risiko
potensial.
5. Memilih investasi yang cocok yaitu perlu menilai pengembalian diharapkan, risiko, dan
pertimbangan pajak.

Pertimbangan pajak personal menyangkut tentang pajak pendapatan. Tipe-tipe pendapatan


sebagai berikut.

a) Pendapatan aktif adalah upah dan gaji sampai bonus, tip, pendapatan pensiun, dan
tunjangan. Pendapatan ini bersumber dari pekerjaan (noninvestasi).
b) Pendapatan portofolio adalah bersumber dari investasi, seperti rekening tabungan,
saham, obligasi, reksadana, dan derivative.
c) Pendapatan pasif adalah kategori khusus pendapatan, pendapatan yang diturunkan
dari real estate, usaha patungan, dan lain sebagainya.
6. Mengonstruksi portofolio yang terdiversifikasi yaitu menggunakan prinsip jangan taruh
telur2 Anda di satu keranjang.
7. Mengelola portofolio tersebut dengan mengukur kinerja aktual, apakah sesuai dengan yang
diharapkan.

A. Investasi Pada Siklus Hidup


Investasi pada siklus hidup dapat dikategorikan sebagai berikut.
1. Umur muda (20-45 th) adalah lebih agresif (orientasi pertumbuhan).
2. Umur menengah (45-60 th) adalah konsolidasi (orientasi sekuritas2 berkualitas lebih
tinggi).
3. Umur mendekati pensiun (>60 th) adalah sangat konservatif (keamanan).

Proses Investasi

 Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana


mengorganisir aktivitas- aktivitas dalam proses keputusan investasi.

 —Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara
return yang diharapkan dan risiko suatu investasi

 Hubungan risiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan
yang searah dan linear. Artinya semakin besar return yang diharapkan, semakin besar
pula tingkat risiko yang harus dipertimbangkan

Dasar Keputusan Investasi

 Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan, tingkat risiko serta
hubungan antara return dan risiko

 Return :

o Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan


kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli
akibat adanya pengaruh inflasi.
o Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan
(expected return) dan return yang terjadi (realized return).
o Return yang diharapkan (expected return) merupakan tingkat return yang diantisipasi
investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi (realized return) atau return
aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu

 Risiko

 Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return
yang diharapkan.

 Secara spesifik, mengacu pada kemungkinan realisasi return aktual lebih rendah dari
return minimum yang diharapkan.
 Return minimum yang diharapkan seringkali juga disebut sebagai return yang disyaratkan
(required rate of return)

Manajemen Investasi

 Manajemen Investasi adalah proses pengelolaan uang, pekerjaan yang merencanakan,


mengimplementasikan dan mengawasi dana investor individu maupun institusional.

  Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas


atau surat beharga seperti saham obligasi dan aset lainnya, dengan tujuan untuk mencapai
target investasi yang menguntungkan bagi investor

DAFTAR PUSTAKA

Wild, John J. Subramanyam, K.R. & Hasley, Robert F. 2007. Finacial Statement Analysis. Mc
Graw Hill Internasional Edition.
Kasmir. (1998). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Gramedia Pustaka

Maftuhin, Ahmad. 2014. Makalah Investasi. Google: Academia Edu.

Kurnia Sari, Ayu. 2021. PPT Analisis Investasi. Medan: UNPAB.

Anda mungkin juga menyukai