Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN,OL 1.

Metafisika 1.

LATARBELAKANG &RUANG LINGKUP, NILAI-NILAI. KONTRAK


KULIAH

Beberapa abad yang lalu kehidupan manusia dekat dengan alam, sifat rasional adalah
cara berpikir yang di kesampingkan. Kehidupan manusia di pengaruhi budaya yang
berlandaskan kegaiban, yang masih cendrung ber pola fikir mengunakan doa, sihir, dan
mantra- mantra. Dalam budaya modern dan gelobalisasi atau zaman now orang cendrung
membuat perhitungan rasional ketika harus membuat suatu keputusan penting.

Gaya hidup manusia mengarah ke dalam propesi akademik yang terintegrasi dengan
media komunikasi yang dahsyat. Sehingga kita hidup di dunia nyata, namun kenyataannya
manusia lebih banyak hidup di dunia maya, dan manusia tak bisa hidup tanpa suatu himpunan
kepercayaan yang logika dan ber alasan, dengan kata lain sakin sibuknya kita dengan media
komunkasi yang mendunia. Sehingga manusia lalai akan mengingat Tuhan serta lupa dengan
apa sebenarnya tujuan Tuhan menciptakan manusia, Inilah dia yang menurut pemikir dan
metafisikawan M.Iqbal “kebanyakan manusia lupa mengajak Allah menjadi kawan kerja (co
waker)”.

Kemajuan dan kecanggihan system komunikasi dan informasi, membuat sosial media
dari berbagai sumber dunia gelobal begitu deras. Segala sesuatu baik yang berupa informasi
ilmu pengetahuan maupun berupa segala apa saja yang dibutuhkan dapat di temukan pada
media penyedia informasi di internet. Ada yang baik bahkan ada juga yang buruk yang dapat
membentuk karakter manusia dapat berubah dengan instan. Hal ini karena banyaknya
sumber yang mengalihkan perhatian manusia dari Tuhan, sehingga pendapat orang tentang
agama pun kini derastis secara instan jadi bergeser dan berubah menjadi budaya, yang
dipengaruhi sosial media. Sehingga agama yang diturunkan Tuhan yang seharusnya begitu
hebat dan mulia akan menjadi tidak berdaya lagi pada kebanyakan pengikut agama di dunia
ini.

Modernisasi dan gelobalisasi merupakan suatu proses perubahan menuju ke arah yang
lebih maju dalam segala aspek. sosio-demografis, sosio- politik, struktur organisasi sosial,
iptek, teknologi komunikasi, musik, pola hidup, budaya, ilmu kedokteran dan lain-lain yang
dimaknai sesuatu yang baru, up to date, atau jaman Now. Sehingga konsep modernisasi dan
gelobalisasi, juga dapat menjangkau segala aspek yang multi demensi, termasuk yang
berkembang diseluruh alam jagad raya ini yang memasuki melenialisasi bahkan sudah ada
yang mengatakan sebagai akhir zaman Kehidupan modern dan gelobalisasi diatas,
fenomenanya masih sebatas kepentingan hidup didunia saja. Akan tetapi dapat menggeser
manusia dari kehidupan Ilahiah, yang sesungguhnya merupakan kodrat dari eksistensinya
sebagai manusia seperti yang diungkapkan seluruh agama-agama. Hal ini dikarenakan agama
dapat membantu memahami batas rasio, yaitu pada wilayah adikodrati atau supra natural
ketika ilmu tidak mampu menyentuhnya.

Dalam diri manusia yang seutuhnya, sebenarnya ada tersedia sumber pengalaman
lain yang berada di atas pengalaman level normal, seperti alam dibawah sadar, alam sadar,
dan alam diatas alam sadar yang metafisik. Metafisika berada dalam diri manusia sebagai
sebuah realitas yang sebenarnya dapat dijangkau oleh persepsi maupun pikiran. Realitas diri
dapat ditemukan dengan metode metafisika, karena manusia itu sendiri merupakan objek dari
metafisika. Dari Realitas diri yang dihasilkan oleh intuisi yang metafisik tersebut manusia
bisa menjadi realitas yang tak terjangkau.

Dengan mempelajari metafisika kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan diri


dengan cepat dan tepat kepada suatu situasi yang baru, harus dikembangkan. Jiwa manusia
harus di isi dengan nilai-nilai yang baik dan benar, agar pembentukan karakternya dapat
sesuai dengan keadaan zaman kekinian, untuk dapat mengatasi situasi yang berlangsung
secara cepat dengan terpaan berbagai godaan IPTEK dan MEDSOS yang sangat megalihkan
perhatian jiwa manusia mengingat Tuhan, bahkan manusia bergeser mengikut arus kehidupan
dunia fana ini.

Hakikat dunia materi adalah diri disebut (fisik) yang dalam hal ini ber interaksi
dengan jiwa yang metafisik. Hal ini dapat disebut seperti itu, dikarenakan fisik manusia
tersebut dihidupkan, oleh hal yang metafisik. Sehingga fisik yang difasilitasi oleh Tuhan
dengan kuping untuk mendengar, mata utuk melihat, dan otak untuk berpikir bisa ber
aktivitas bebas. Dan dengan kesadaran jiwanya tersebut manusia menjalankan kegiatan
dengan gaya yang biasanya disebut berkarakter, yang selalu berubah terus–menerus secara
tetap dan bebas. Ada aktifitas, tindakan, ada aktivitas pergerakan yang tetap. Jadi hakikat
kehidupan ialah tindakan dan pergerakan itu sendiri. Ilmu jiwa telah menunjukkan kepada
kita bahwa ada tiga alam kesadaran yakni pertama, alam tidak sadar, kedua alam sadar dan
ketiga alam diatas sadar. Oleh hal tersebut dalam membuktikan kebenaran, Hikmah Muta’
aliyah menggunakan argumentasi yang nyata dan logis, yaitu suatu konsep dipandang benar
jika dapat diterima secara rasional. Sayangnya bagi sebahagian para ilmuwan yang belum
mendalami, dan mengerti lebih jauh tentang metafisika, kurang menerima rangkaian yang
berkaitan dengan metafisika. Bila disebut metafisika, mereka langsung memponis, hal-hal
seperti, bid’ah, sihir, mistik, gila, sesat. Intuisi yang takbisa dibuktikan ber ulang, dan lain-
lain segainya. Padahal manusia itu sendiri mutlak merupakan bagian dari metafisika, dan
manusia adalah subjek dan objek metafisika, maksudnya tubuhnya bagian dari fisika dan
ruhnya bagian dari yang meta (gaib)

Jadi berbicara metafisika, sebenarnya secara langsung akan berkaitan dengan segala
hal yang terkait dengan yang menciptakan makhluk dan alam jagad raya. Mengenai
kenyataan itu, tak dapat ditolak karena Tuhan sang penciptaalam jagad raya ini dan termasuk
semua isinya, Mausia, Malaikat, Iblis, Jin serta setan dan sejenisnya merupakan objek
metafisika. Namun harus diingat, bahwa manusialah kunci dari adanya sebuah kegiatan fisika
dan metafisika, dan oleh sebab itulah manusia diciptakan Tuhan. Manusia sebagai akhir dari
segala penciptaan, merupakan pilihan dari sang pencipta sebagai makhluk yang sempurna
untuk dijadiakan khalifahnya dimuka bumi.

Metafisika merupakan ilmu yang paling tinggi dari segala ilmu yang ada, oleh hal
tersebut, manusia sebagai subjek dan objek dari metafisika itu harus mempelajari metafisika.
Belajar metafisika mencerdaskan manusia untuk mengetahui tentang dirinya dan
kemampuanya serta yang menciptakanya, sehingga manusia pintar mensyukuri untuk apa
sebenarnya dia diciptakan.
Didalam Firman Tuhan Q. S. Assajadah, 32:9 dikatakan bahwa sedikit sekali manusia
yang bersyukur, hal ini desebabkan adalah karena manusia itu kurang mengerti sebenarnya
untuk apa dia diciptakan. Dengan belajar metafisika, manusia akan melek terhadap hal yang
sangat mendasar tentang Tuhan dan semua yang diciptakanya, terutama diri manusia itu
sendiri, apa, siapa dan untuk apa dia diciptakan. Sehingga manusia itu mau memaksimalkan
kemampuanya sebagai rasa syukurnya untuk menjawab apa sebenarnya tujuan manusia
diciptakan sang pencipta, yakni agar manusia tersebut menjadi unggul dalam menerima
sebagai wakil Tuhan atau Khalifah Tuhan dimuka bumi ini. Ke unggulan itu bukanlah karena
keluarbiasaanya tentang ilmu teoritika belaka, Tapi ditentukan oleh hasil manfaatnya bagi
dirnya maupun umat manusia di dunia. Hal ini bertujuan agar manusia terlepas dari yang
difirmankan Tuhan dalam Firman Tuhan 32: 9 tersebut.
IPTEK pada dasarnya baik namun sebahagian bisa menimbulkan keraguan,
mengaburkan eksistensi manusia sebagai subjek maupun objek. Contohnya, teori evolusi
Charles Darwin, bayi tabung, cloning dsb, yang bisa menyebabkan manusia menjadi ragu
atas asal usulnya sendiri. Walaupun disatu sisi kemajuan IPTEK memberikan kontribusi
positif dalam kehidupan duniawi sebagian manusia, namun disisi lain sebagian masih hidup
dalam kondisi tradisional dan primitif bahkan ada yang hidupnya terancam kelaparan dan
kematian.

Bila umat beragama di dunia ini tidak memiliki kemampuan dalam mensejajarkan
serta mengembangkan antara keyakinan beragama dengan kemajuan IPTEK. maka
kecenderungan sekulerisme akan terjadi pada manusia seperti yang terjadi pada saat sekarang
ini. Sains tidak boleh membuat manusia menjadi sekuler, karena manusia bukan subjek yang
absolut. Manusia wajib mematuhi aturan dan pedoman yang diberikan Tuhan.

Sains sendiri adalah ciptaan Tuhan, oleh karenanya tidak mungkin sains bertentangan
dengan ajaran agama. Sains bersifat suplemen terhadap ajaran agama bagi kepentingan misi
kehidupan manusia dibumi ini, dalam mengatasi problematikanya sebagai khalifah.

• Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Panca Budi

• Tahun 1956 Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya mendirikan Sekolah Tinggi
Metafisika.

• Tahun 1961 Sekolah Tinggi Metafisika berkembang menjadi Universitas


Pembangunan Panca Budi (UNPAB)

• Kemudian resmi terdaftar di Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan


pada tanggal 13 Juli 1964 untuk Fakultas Hukum dan Filsafat, Fakultas Ekonomi,
Fakultas Ilmu Kerohanian dan Metafisika.

• Saat ini UNPAB maju berkembang memiliki 7 fakultas dengan 13 program studi
berstatus Terakreditasi.

PIAGAM PANCA BUDI

Salah satu nilai luhur Universitas telah dinyatakan dalam piagam "panca budi"
yang menempatkan manusia sebagai insan pengabdi sebagaimana fitrah manusia diciptakan
dan dilahirkan untuk melaksanakan pengabdian dan menjadi khalifah di atas bumi, pengatur
dan pembimbing bagi orang banyak dengan nilai-nilai pengabdian, Sehingga generasi
intelektual dan ilmuwan lulusan Panca Budi memiliki kompetensi sesuai dengan Piagam
Panca Budi :

1. Sacrified and devotion to GOD.

Abdi kepada Tuhan Yg Maha Esa

2. Sacrified and devotion to the State.

Abdi kepada Negara

3.Sacrified and devotion to the Country.

Abdi kepada Nusa

4. Sacrified and devotion to the Nation.

Abdi kepada Bangsa

5. Sacrified and devotion to the World and Humanity.

Abdi kepada Dunia dan kemanusiaan

Mutiara Hikmah Motto Panca Budi :

Beribadahlah sebagaimana Nabi / Rasul Beribadah

2. Berprinsiplah dalam hidup sebagai Pengabdi

3. Berabdilah dalam mental sebagai Pejuang

4. Berjuanglah dalam kegigihan dan ketabahan sebagai Prajurit

5. Berkaryalah dalam pembangunan sebagai Pemilik

SISTEM PENILAIAN

ETIKA QUIZ TUGAS MS SM NILAI AKHIR


10% 10% 10% 30% 40% Angka
90 80 80 80 85
83
1. A = 80 - 100
2. B = 65 - 79
3. C = 55 - 64
4. D = 46 - 54
5. E = 0 - 45
LARANGAN :
1. Tidak dibenarkan menggunakan Ponsel di dalam kelas
2. Tidak dibenarkan menandatangani absensi kawan yang tidak hadir
3. Tidak dibenarkan Merokok
4. Tidak dibenarkanTerlambat > 30 menit

Anda mungkin juga menyukai