Anda di halaman 1dari 3

Pemateri I (Dr.Joko Suwito, S.Kp.,M.Kes.

)
“APLIKASI KEEHATAN & HAK (KEDAULATAN) DATA PERSPEKTIF PENGGUNA”
 Pengantar
 Digitalisasi Dunia
Yang dimana terdapat total population sebesar 7.75 Billion atau 55%,
unique mobile phone users sebesar 5.19 Billion atau 67%, internet users
sebesar 4.54 Billion atau 59%, dan active social media users sebesar 3.80
Billion atau 49%.
 Pertumbuhan Internet
Ini terbukti di tahun 2020 bahwa Indonesia menempati urutan ke-3
terbanyak menggunakan internet sebelum di atasnya yaitu ada china dan
yang paling tinggi itu adalah india. Jadi yang saya sampaikan pengalaman
saya sehari-hari juga selain saya aktif di kampus saya juga aktif diluar
saya juga membina kantor kesehatan rata-rata mereka yang berpenyakit
kronis seperti di Surabaya.
 Penggunaan Waktu Ber-internet
Waktu yang digunakan Indonesia menggunakan internet itu besar
menurut bapak Joko Suwito dilihat dari sebuah grafik tersebut yang
dimana sekitar 8 jam sehari-hari menggunakan sebuah internet.
 Penggunaan Internet
Pada gambar yang tertera di slide PPT bapak Joko Suwito bahwa
disana tertera Indonesia menggunakan internet sekitar 7 jam lebih kadang
sampai 8 jam.
 Penggunaan Waktu Untuk Mobile Internet
Untuk penggunaan mobile phone ini mobile internet total keseluruhan
maka penggunaan mobile phone juga tidak terlalu berbeda yang dimana
mobile phone ini menginjak urutan ke-5 juga karena orang-orang yang ada
di perkotaan pasti saja menggunakan internet dan semua berbasis digital.
 Aplikasi Kesehatan
 Penggunaan Media Sosial
 Penggunaan Waktu Media
Jadi kita bisa asumsikan bahwa dari beberapa platform tadi bahwa
data ini di ketahui 6 jam ini paling banyak yang dimana menggunakan
sebuah internet. Jadi bisa saya asumsikan untuk mencari informasi
kesehatan dan mencari edukasi kesehatan itu kebanyak dari mereka, dari
kita dengan mencarinya melewati searching informasi entah itu mencari
varian baru COVID dll tentang kesehatan.
 Bidang Layanan Aplikasi Kesehatan
Dari sudut pandang sans teknologi informasi bahwa bidang-bidang ini
tidak asing lagi dan ini menjadi lebih tampak diluar pada saat pandemic,
jaman dulu belum ada yang seperti ini untuk robotika untuk melayani di
rumah sakit yang dimana dulu barang yang langka dan skrng tidak langka
lagi sudah banyak ada di teknologi informasi.
 Penggunaan Aplikasi Kesehatan
Pengunaan aplikasi kesehatan ini di akui oleh orang-orang yang terjun
kelapangan yang dimana aplikasi ini dapat memberikan kemudahan buat
atau untuk si pemakai aplikasi tersebut.
 Solusi TI dalam Pandemi COVID-19
Ada beberapa solusi TI dalam pandemic COVID-19 yaitu
menggunakan Machine Learning / Deep Learning, Big Data Analytics,
HPC Infrastrutures, Robota, 3D Printing Technology, Digital Contact
Tracing Technology, Internet Of Thinga, Dan Blockchain.
 Penggunaan Aplikasi Kesehatan
Hasil dari survey ditemukan Indonesia meraih 3 besar untuk
penggunaan aplikasi kesehatan yang dimana di atas kita ada china dan
juga tiongkok sedangkan di bawah kita masih ada amerika serikat. Ada
syarat juga untuk mengembangkan sebuah apllikasi kesehatan yang
dimana ada accessibility lalu ada clinical foundation, ada privacy &
security, lalu ada engagement style dan juga ada therapeutic goal. Nah
kemudian untuk Indonesia yang terkait dengan telemidecine tapi tolong di
ingat bahwa telemidecine itu adalah 11 platform yang direkomindasikan
dan disitu ada praturan-praturan yang diatur oleh permenkes dan juga di
atur oleh mentri study informatika, yang dimana layanan professional /
privat ada 3 yaitu Pemenkes Nomor 20/2019, PM nomor 5 Tahun 2020,
Pemenkes Nomor 20/2019.
 3 Pilar Perlindungan Data Pribadi
Pada pilar ini di perankan oleh regulasi, kolaborasi da nada juga
pembangunan infrastuktur. Ada juga 3 metode dan proses yang dimana
mulai dari pengguna dan seterusnya. Untuk Indonesia sendiri ini sudah
menjadi sebuah regulasi yang dimana Undang-Undang payung hukumnya
itu memang belum ada.
Pemateri II (Dr. Basuki Rahmat, S.Si, MT.)
“Pengembangan Kit Internet of Things (IoT) iTCLab Internet-Based TCLab”
 Motivasi iTCLab
1. Terinspirasi TCLab produk BYU
2. Miniature system kendali dalam saku
3. Paket pembelajaran IoT Praktis
a. Pengenalan system IoT
b. Pemrograman IoT
c. Praktek system kendali Berbasis IoT
4. Produk kampus Bela Negara mendunia
Apa itu TCLab? Temperature Control Lab The PID TCLab and MPC TCLab
use the same hardware with an Arduino Leonardo, TCLab shield, 2A power supply,
20AWG power cable, and USB communication cable. Over 7000 lab kits have been
produced for destinations around the world to individualis, companies, and
universities. They are used in courses such as begin python, process dynamics and
control, and cyber-physical optimization with machine learning. Ada juga belajar
dinamika dan control serta pemrograman dengan TCLab pada TCLab ini bisa
mempraktekan belajar Bahasa pemrograman MATLAB, Bahasa pemrograman
Phyton dan Simulink digunakan untuk menjalankan system tadi. Untuk diagram pada
TCLab ini ada system yang dipelajari yang dimana pada diagram tersebut
disebutkan ada Orde 1, orde 2 dari persamaan-persamaan ini muncul model dan
dari model ini bisa untuk mensimulasikan sebuah system kendali yang dimana ada
input dan outputnya. Ada juga gambaran peranan system kendali di dunia nyata
yaitu ada medical automation, peopleTransportation, product transportation, ada
juga data science,analytics, machine learning, cybersecurity.
Ada juga kelebihan dari iTCLab yaitu TCLab Plus, bisa konek IoT, tidak perlu
beli jauh-jauh ke BYU Provo US, cukup di BNU. iTCLab bisa banyak digunakan yaitu
belajar IoT, Belajar Dinamika dan Kontrol, Belajar Machine Learning, Belajar
Pemrograman Arduino dan Python dan Belajar Jualan Kit Cerdas.

Anda mungkin juga menyukai