Oleh
Yuliana
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Madako Tolitoli
Email: yuliana@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Struktur Modal dan Kebijakan Deviden
terhadap Nilai Perusahaan secara parsial dan simultan pada perusahaan sub sektor property dan
real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda,
penarikan sampel menggunakan metode Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak
sepuluh perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Struktur Modal dan Kebijakan Deviden
berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Nilai perusahaan.
Kata Kunci: Struktur Modal, Kebijakan Deviden & Nilai Perusahaa
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.12 Mei 2021 2589
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jika dalam pendanaan perusahaan yang berasal mencukupi, maka perusahaan dituntut untuk
dari modal sendiri masih mengalami melakukan pendanaan eksternal yang biasanya
kekurangan (defisit) maka perlu lebih mengutamakan pendanaan utang daripada
dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang saham.
berasal dari luar, yaitu dari hutang (debt 2. Kebijakan Dividen
financing). Kebijakan Dividen merupakan bagian
Struktur Modal perusahaan mengacu yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan
pada cara perusahaan mendanai kegiatan pendanaan perusahaan. Kebijakan Dividen
operasional bisnisnya dengan bauran utang dan (dividend policy) merupakan keputusan apakah
total modal sendiri. Menurut Dompak Pasaribu laba yang diperoleh perusahaan pada akhir
dan Doli Natama Lumbang Tobing (2017) tahun akan dibagi kepada pemegang saham
Struktur Modal (capital structure) adalah dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk
proporsi dalam menentukan pemenuhan menambah modal untuk pembiayaan investasi
kebutuhan belanja perusahaan dengan sumber dimasa yang akan datang. (Agung Harjito dan
pendanaan yang berasal dari dana internal dan Martono,2012 :270).
dana eksternal. Menurut Elia Febriana (2016)
Kesimpulan dari teori diatas bahwa Kebijakan Dividen adalah keputusan mengenai
Struktur Modal (capital structure) disebut juga seberapa banyak laba saat ini yang akan
perbandingan antara utang dan modal sendiri dibayarkan sebagai dividen pengganti dari
yang bersumber dari dana internal maupun investasi yang ditanamkan dan berapa banyak
eksternal perusahaan, sebuah perusahaan yang dipertahankan untuk investasi kembali
sangat penting untuk memperkuat kestabilan didalam perusahaan. Menurut Dwi Damayanti
dan keuangan yang dimilikinya, karena (2016) Kebijakan Dividen adalah laba bersih
perubahan dalam Struktur Modal diduga bisa yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu
menyebabkan perubahan Nilai Perusahaan. dividen akan dibagikan apabila perusahaan
Rasio struktur modal dalam penelitian memperoleh keuntungan. Dengan
ini menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) membayarkan dividen secara wajar, maka
yaitu rasio yang menunjukkan persentase perusahaan dapat membantu menarik para
penyediaan dana oleh pemegang saham investor untuk mencari dividen dan hal ini
terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi dapat membantu memelihara nilai perusahaan.
rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan Kesimpulan dari teori diatas bahwa
yang disediakan oleh pemegang saham. (Irham Kebijakan Deviden adalah suatu keputusan
Fahmi,2018:187). Rumus yang digunakan tentang seberapa banyak laba yang akan
untuk menghitung Debt to Equity Ratio, dibayarkan kepada pemegang saham dalam
sebagai berikut : bentuk dividen dan seberapa besar laba yang
akan ditahan untuk menambah modal investasi
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 = 𝑋 100% di masa akan datang. Karena semakin besar
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
proporsi pembagian dividen akan semakin
menarik minat investor untuk membeli saham
Menurut Ethelin Natalia (2017) Debt to perusahaan, sehingga dapat meningkatkan nilai
Equity Ratio (DER) berartikan suatu perusahaan.
pembagian rasio total utang dan modal sendiri, Rasio kebijakan dividen dalam
leverage adalah rasio yang menggambarkan penelitian ini menggunakan rasio Dividend
hubungan antara utang terhadap modal, rasio Payout Ratio (DPR), yaitu persentase
ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan pendapatan yang diberikan oleh perusahaan
dibiayai oleh utang atau pihak luar. kepada para pemilik atau pemegang saham.
Kemampuan perusahaan yang digambarkan Setiap uang yang tidak dibayarkan kepada
oleh modal apabila dana internal tidak pemegang saham biasanya akan digunakan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2590 Vol.1 No.12 Mei 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
untuk membayar utang atau berinvestasi 3. Nilai Perusahaan
kembali dalam beberapa operasional penting Nilai Perusahaan adalah persepsi
perusahaan. investor terhadap tingkat keberhasilan
Menurut Mia Lasmi Wardiyah perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga
(2017:177-178) Dividend Payout Ratio (DPR) saham. Menurut Abidin dan Yusniar (2014)
adalah rasio yang melihat bagian pendapatan Nilai Perusahaan adalah kapitalisasi laba bersih
yang di bayarkan sebagai deviden kepada para (EBIT) atau laba sebelum bunga dan pajak
investor, sedangkan bagian lain yang tidak dengan tingkat kapitalisasi yang konstan sesuai
dibagikan akan diinvestasikan kembali ke dengan tingkat resiko perusahaan. Menurut
perusahaan. Perusahaan yang mempunyai Axel Alvianto (2018) Nilai Perusahaan adalah
tingkat pertumbuhan yang tinggi akan harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk
mempunyai rasio pembayaran dividen yang memiliki suatu perusahaan. Nilai Perusahaan
rendah. Sebaliknya, perusahaan yang tingkat tercermin dari harga saham. Apabila Nilai
pertumbuhannya rendah akan mempunyai rasio Perusahaan baik, yaitu mempunyai kinerja dan
yang tinggi. Pembayaran dividen juga prospek yang bagus, maka investor pasti
merupakan Kebijakan Deviden perusahaan. bersedia membayar lebih untuk membeli
Semakin besar rasio ini, semakin lambat atau sahamnya.
kecil pertumbuhan pendapatan perusahaan. Menurut Fenandar (2012)
Rumus Dividend Payout ratio adalah sebagai Meningkatkan Nilai Perusahaan adalah tujuan
berikut dari setiap perusahaan, karena semakin tinggi
Nilai Perusahaan maka akan diikuti pula oleh
𝐷𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
𝐷𝑃𝑅 = 𝑋 100% tingginya kemakmuran pemegang saham. Nilai
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
Perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan
kemakmuran bagi para pemegang saham,
Menurut Djeini Maredesa (2017) sehingga para pemegang saham akan
Dividend Per Share (DPS) menyatakan menginvestasikan modalnya kepada
kebijakan deviden dapat dibagi menjadi dua perusahaan tersebut.
yaitu sebagian dalam bentuk deviden dan Kesimpulan dari teori bahwa Nilai
sebagian lagi di sisihkan sebagai laba di tahan. Perusahaan merupakan indikator penting bagi
Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi investor untuk menilai perusahaan secara
harga saham, maka peningkatan pembagian keseluruhan. Semakin tinggi nilai perusahaan,
deviden merupakan salah satu cara untuk maka persepsi masyarakat terhadap kinerja
meningkatkan kepercayaan dari pemegang perusahaan semakin baik, dengan demikian
saham karena jumlah kas deviden yang besar perusahaan akan mampu untuk memenuhi
adalah yang diinginkan oleh investor sehingga keinginan pemegang saham dengan
harga saham naik. kemakmuran.
Earning Per Share (EPS) menyatakan Rasio nilai perusahaan dalam penelitian
seorang investor melakukan investasi pada ini adalah Price to Book Value (PBV). Menurut
perusahaan akan menerima pendapatan atas Mia Lasmi wardiyah (2017:176-177) Price to
saham yang dimilikinya. Semakin tinggi Book Value (PBV) rasio ini menunjukkan
pendapatan per lembar saham yang diberikan besarnya Nilai Perusahaan dari hal hal yang
perusahaan akan memberikan pengembalian telah atau sedang ditanamkan oleh pemilik
yang cukup baik. Ini akan mendorong investor perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin
melakukan investasi yang lebih besar lagi besar tambahan kekayaan (wealth) yang
sehingga harga saham perusahaan akan dinikmati oleh pemilik perusahaan. Jika harga
meningkat. pasar berada di bawah nilai bukunya, investor
memandang bahwa perusahaan tidak cukup
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.12 Mei 2021 2591
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
potensial. Apabila seorang investor pesimis atau lebih. Jadi, jenis penelitian ini
atas prospek suatu saham, ia akan menjual menggunakan pendekatan deskriftif kuantitatif.
saham pada harga dibawah nilai bukunya. Populasi Dan Sampel Penelitian
Sebaliknya, jika investor optimis ia akan Populasi penelitian adalah perusahaan
menjual saham dengan harga saham di atas nilai sub sektor Property dan real estate yang
bukunya. Rumus perhitungan price book value terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
,yaitu : berjumlah 60 perusahaan. Teknik pengambilan
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
sampel menggunakan teknik Purposive
𝑃𝐵𝑉 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑋 100% Sampling. Tujuan pengambilan sampel dengan
menggunakan metode ini untuk mendapatkan
data perusahaan yang sesuai dengan kriteria
penelitian sehingga sampel penelitian
Menurut Anessa Musfitria (2016) berjumlah 10 perusahaan pada sub sektor
menyatakan bahwa saham adalah bukti Property dan real estate yang terdaftar di Bursa
kepemilikan atau tanda penyetoran seseorang Efek Indonesia (BEI).
atau badan atau atas suatu badan tertentu. Harga Defenisi Operasional Variabel
saham yang terjadi di pasar bursa pada saat Variabel penelitian pada dasarnya
tetrtentu ditentukan oleh pelaku pasar dan merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
saham yang bersangkutan di pasar modal. dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
Harga saham merupakan hasil dari interaksi hal tersebut, sehingga bisa ditarik suatu
dari kinerja perusahaan dan situasi pasar yang kesimpulan. Variabel dalam penelitian ini
terjadi. adalah sebagai berikut :
Menurut Aldi kurniawan (2018) agar 1. Variabel Independen
dapat mengetahui kinerja harga pasar terhadap 1) Struktur Modal (X1) adalah keputusan
nilai bukunya maka digunakanlah rasio pasar manajer menilai suatu pendanaan
yaitu Price to Book Value (PBV). Rasio ini perusahaan baik yang berasal dari
dihitung dengan membandingkan harga saham internal perusahaan (modal sendiri) atau
per lembar saham dengan nilai buku per lembar eksternal perusahaan (modal asing)
saham. Nilai buku per lembar saham digunakan yang bertujuan untuk memaksimalkan
untuk mengukur nilai shareholders equity atas kesejahteraan pemegang saham melalui
setiap saham dan dasarnya nilai buku per pencapaian laba.
lembar saham dihitung dengan membagi total 2) Kebijakan Dividen (X2) adalah suatu
shareholders equity dengan jumlah saham yang keputusan keuangan yang diambil
diterbitkan (outsanding shares). manajer untuk memaksimalkan
kekayaan dari pemilik perusahaan dan
METODE PENELITIAN pembiayaan yang cukup. Kebijakan
Lokasi Dan Waktu Penelitian Dividen merupakan keuntungan yang
Penelitian ini dilakukan pada diperoleh oleh suatu perusahaan yang
perusahaan sub sektor Property dan real estate bisa dibagikan kepada pemilik saham
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). (deviden) atau laba tersebut ditahan
Waktu penelitian yang dibutuhkan adalah sebagai penambah modal.
selama tiga bulan 2. Variabel Dependen
Jenis Penelitian Nilai Perusahaan (Y) adalah persepsi investor
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang
Penelitian ini tergolong deskriptif karena sering dikaitkan dengan harga saham, karena
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan memaksimalkan nilai perusahaan
pengaruh dan hubungan antara dua variabel
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2592 Vol.1 No.12 Mei 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
berarti juga memaksimalkan tujuan utama
perusahaan. 4. Uji Asumsi Klasik
Tabel 1. Matriks Operasional Variabel Menurut Ghozali (2011:105) Uji
Asumsi Klasik Merupakan pengujian yang
umumnya disertakan dalam menilai kehandalan
model atau digunakan sebagai uji persyaratan
suatu analisi regresi linear berganda. Berikut
penjelasannya :
1) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016:154) uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi,variabel pengganggu atau
Sumber : Data Diolah (2020) residual memiliki distribusi normal. Dengan
1. Jenis dan Sumber Data cara mendeteksi apakah residual berdistribusi
Jenis data yang digunakan dalam normal atau tidak dengan melakukan
penelitian ini adalah data kuantitaif dari laporan kolmogorow sminov test. Deteksi normalitas
keuangan perusahaan sub sektor Property dan dilakukan dengan melihat penyebaran data
real estate yang terdaftar di Bursa Efek (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.
Indonesia (BEI) periode penelitian tahun 2017- Dasar pengambilan keputusan, yaitu :
2019. Sumber data adalah data sekunder yang a) Jika data menyebar disekitar garis
diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia diagonal dan mengikuti garis diagonal,
dalam Indonesia Stock Exchange (IDX) berupa maka model regresi memenuhi asumsi
laporan keuangan tahunan (Annual Report) normalitas.
yang dapat di akses di situs www.idx.co.id b) Jika data menyebar jauh dari garis
2. Teknik Pengambilan Data diagonal dan atau tidak mengikuti garis
Teknik pengambilan data merupakan diagonal, maka model regresi tidak
suatu prosedur yang sistematis dan merupakan memenuhi asumsi normalitas.
suatu standar guna memperoleh data 2) Uji Multikolinearitas
kuantitatif. Teknik pengambilan data yang Menurut Ghozali (2016:103) Uji
digunakan pada penelitian ini adalah observasi Multikolinearitas bertujuan untuk menguji
dan studi kepustakaan, dan sebagai pendukung apakah model regresi ditemukan adanya
data juga diperoleh dari buku-buku, dan jurnal korelasi antar variabel bebas (independen).
yang diperoleh melalui browsing internet. Cara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas
Pengambilan data untuk data-data sekunder yaitu dengan cara memperhatikan angka
yaitu berupa dokumentasi laporan keuangan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance.
perusahaan sub sektor property dan real estate Untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas
yang dipublikasikan oleh Indonesia Stock pada penelitian ini adalah :
Exchange (IDX). a) Besaran Variance Inflation Factor
3. Teknik Analisis Data (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu
Teknik analisis data yang digunakan model regresi yang bebas
adalah analisis regresi linear berganda, yaitu multikolinieritas adalah :
metode statistik yang digunakan untuk 1) Mempunyai nilai VIF di sekitar
mengetahui hubungan antara variabel bebas angka 1
dan variabel terikat. Analisis regresi berganda 2) Mempunyai angka Tolerance
memberikan kemudahan bagi peneliti untuk mendekati 1.
menghitung lebih dari satu variabel. b) Besaran korelasi antar variabel
independen. Pedoman suatu model
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.12 Mei 2021 2593
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
regresi yang bebas multikolieniritas 5. Analisis Regresi Berganda
adalah koefesien korelasi antar variabel Regresi linier Berganda adalah nalisis
independen haruslah lemah (dibawah regresi dengan dua atau lebih Independent
0,5). Jika korelasi kuat, maka terjadi Variable, dengan Formulasi umum:
problem multikolinieritas. Y = a + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 +…+ 𝑏𝑛 𝑋𝑛 + e
3) Uji Autokorelasi Di mana :
Menurut Ghozali (2016: 107-108) Uji Y = Dependent Variable
autokorelasi bertujuan apakah dalam model A = Konstanta
regresi linear ada korelasi antara kesalahan 𝑏1 = Koefesien Regresi
pengganggu pada periode t dengan kesalahan 𝑋1, 𝑏2= Koefesien regresi 𝑋2, dan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). seterusnya.
Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada e = Residual/Error
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul Fungsi persamaan regresi selain untuk
karena observasi yang berurutan sepanjang memprediksi nilai Dependent Variable (Y),
waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah juga dapat digunakan untuk mengetahui arah
timbul karena residual (kesalahan pengganggu) dan besarnya pengaruh Independent Variable
tidak bebas dari satu observasi ke observasi (X), terhadap Dependent Variable (Y).
lainnya. Terdapat beberapa cara yang dapat 6. Uji Ketepatan Model
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya Uji ketepatan model atau uji kelayakan
Autokorelasi : model digunakan untuk mengukur ketepatan
Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari fungsi regresi. Ketepatan model dapat
(4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti dilakukan melalui pengukuran nilai koefesien
terdapat autokorelasi: determinan(R²) dan Uji Statistik f dan t.
1) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), 1. Koefisien Determinasi (R2)
maka hipotesis nol diterima, yang Menurut Ghozali (2016:95) Koefesien
berarti tidak ada autokorelasi. determinasi(R²) pada intinya mengukur
2) Jika d terletak antara dL dan dU atau seberapa jauh kemampuan model dalam
diantara (4-dL) dan (4-dU), maka tidak menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
menghasilkan kesimpulan yang pasti. Koefesien Determinasi (R²) adalah antar nol
3) Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari dan satu. Jika Koefesien Determinasi (R²)=1,
tabel statistik Durbin Watson yang artinya variabel independen memberikan
bergantung banyaknya observasi dan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
banyaknya variabel yang menjelaskan variabel variabel dependen.
4) Uji Heteroskedastisitas 2. Uji t
Menurut Ghozali (2016:134) Uji Uji signifikan secara parsial (Uji t) ini
Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan pengaruh variabel independen ,𝑋1 dan
variance dari residual satu kepengamatan ke 𝑋2 terhadap variabel dependen Y dengan
pengamatan yang lain. Adapun untuk asumsi variabel lainnya adalah konstan.
mendeteksi adanya heteroskedastisitas, yaitu Pengujian dilakukan dengan 2 arah (2 tail)
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dan
grafik scatterplot. Heteroskedastisitas terjadi dilakukan uji tingkat signifikan pengaruh
apabila ada koefesien korelasi dari masing hubungan variabel independen secara
masing variabel bebas yang signifikan pada individual terhadap variabel dependen, dimana
tingkat signifikan 5% suatu model regresi yang tingkat signifikansi ditentukan sebesar 5 % dan
baik di dapatkan apa bila pada scatterplot I degree of freedom (DF) = n – (k + 1).
terlihat titik titik menyebar secara acak, tidak Apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , atau P value < maka :
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2594 Vol.1 No.12 Mei 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
𝐻𝑎 diterima karena terdapat pengaruh yang
signifikan
𝐻0 ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang
signifikan
Apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑚𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , a tau P value > maka :
𝐻𝑎 ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang
signifikan
𝐻0 diterima karena terdapat pengaruh yang
signifikan
3. Uji F
Uji signifikan simultan ini digunakan
untuk mengetahui seberapa besar variabel
independen (𝑋1 dan 𝑋2) berpengaruh terhadap
variabel dependen (Y). Analisa uji F dilakukan Sumber: Data Diolah (2020)
dengan membandingkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Berdasarkan Tabel 4.1, nilai maksimum
Namun sebelum membandingkan nilai F Debt to Equty Ratio yang diperoleh dari tahun
tersebut, harus ditentukan tingkat kepercayaan 2017-2019 sebesar 2,197 % yaitu pada PT. PP
(1-) dan derajat kebebasan (degree of freedom) Properti Tbk, menunjukkan bahwa perusahaan
= n– (k + 1) agar dapat ditentukan nilai tersebut dalam memperoleh Total Utang sangat
kritisnya. Adapun nilai Alpha yang digunakan tinggi dibandingkan Total Modal Sendiri
dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05. perusahaan properti. Sedangkan nilai minimum
Dimana kriteria pengambilan keputussan yang Debt to Equty Ratio yang diperoleh pada tahun
digunakan adalah: 2017-2019 sebesar 0,043 % yaitu pada PT.
Apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau P value < maka : Puradelta Lestari Tbk, menunjukkan bahwa
𝐻𝑎 diterima karena terdapat pengaruh yang kemampuan perusahaan memperoleh Total
signifikan Utang rendah dibandingkan Total Modal
𝐻0 ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang Sendiri perusahaan. Nilai rata-rata Debt to
signifikan Equty Ratio sebesar 0,8248 % dengan standar
Apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑚𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , atau P value > maka : devesiasi 0,524063065 %, menunjukkan bahwa
sebaran data Debt to Equty Ratio tidak begitu
𝐻𝑎 ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang
besar karena standar deviasi yang lebih kecil
signifikan
dibandingkan nilai rata-rata, sehingga nilai
𝐻0 diterima karena terdapat pengaruh yang
rata-rata Debt to Equty Ratio pada tahun 2017-
signifikan
2019 dapat digunakan sebagai representasi dari
Hasil Penelitian
keseluruhan data.
Variabel penelitian yaitu Struktur
Modal (DER) dan Kebijakan Deviden (DPR)
sebagai variabel independen dan Nilai
Perusahaan (PBV) sebagai variabel dependen.
1. Struktur Modal
Tabel 4.1
Rasio Struktur Modal (DER) periode 2017 –
2019
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.12 Mei 2021 2595
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. Kebijakan Deviden periode tahun 2017-2019 sebesar 2,331% yaitu
Tabel 2. Kebijakan Deviden (DPR) periode pada PT. PP Properti Tbk., menunjukkan
2017 – 2019 bahwa kinerja harga pasar saham terhadap nilai
bukunya sangat tinggi dibandingkan dengan
nilai perusahaan pada perusahaan properti
lainnya. Sedangkan nilai minimum Price Book
Value yang diperoleh dari periode tahun 2017-
2019 0,147% sebesar yaitu pada PT. Gowa
Makassar Tourism Development Tbk,
menunjukkan bahwa kinerja harga pasar saham
terhadap nilai bukunya sangat rendah
dibandingkan dengan nilai perusahaan pada
perusahaan properti lainnya. PT. Gowa
Makassar Tourism Development Tbk belum
Sumber: Data Diolah (2020) mampu memaksimalkan kekayaan dan
Berdasarkan Tabel 4.2, nilai maksimum kemakmuran pemegang sahamnya karena Price
Devidend Payout Ratio yang diperoleh dari Book Value (PBV) yang dihasilkan lebih kecil
tahun 2017-2019 sebesar 5,281 % yaitu pada dari 1. Nilai rata-rata variabel Price Book Value
PT.Lippo Karawaci Tbk, menunjukkan bahwa sebesar 0,936% dengan nilai penyimpangan
perusahaan tersebut dalam memperoleh sebesar 0,624542%, menunjukkan bahwa
Deviden Per Lembar saham sangat tinggi sebaran data Price Book Value tidak begitu
dibandingkan Laba Per Lembar saham yang besar karena standar deviasi yang lebih kecil
diperoleh perusahaan properti. Sedangkan nilai dibandingkan nilai rata-rata. Sehingga, nilai
minimum Devidend Payout Ratio yang rata-rata Price Book Value pada periode tahun
diperoleh pada tahun 2017-2019 sebesar 0,026 2017-2019 dapat digunakan sebagai
% yaitu pada PT. Gowa Makassar Tourism representasi dari keseluruhan data.
Tbk, menunjukkan bahwa kemampuan Hasil Uji Asumsi Klasik
perusahaan memperoleh Dividen Per Lembar Menurut Ghozali ( 2011:105) Uji
Saham dibandingkan Laba Per Lembar Saham Asumsi Klasik merupakan pengujian yang
yang diperoleh perusahaan. Nilai rata-rata umumnya di sertakan dalam menilai
Devidend Payout Ratio sebesar 0,748 % dengan kehandalan model atau digunakan sebagai uji
standar devesiasi 1,235385 %. persyaratan suatu analisis regresi linear
3. Nilai Perusahaaan berganda. Berikut hasil dan penjelasan asumsi
Tabel 3. Nilai Perusahaan (PBV) periode klasik penelitian ini yaitu :
2017 – 2019 1. Uji Normalitas
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2600 Vol.1 No.12 Mei 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA Kebijakan Deviden. Jurnal Akuntansi,
[1] Abidin, Yusniar MW. 2014. Pengaruh Vol. 17, No.1. Januari-Juni 2017.
Struktur Modal, Kebijakan Deviden, dan [10] Fenandar, G.I. 2012. Pengaruh Keputusan
Zise terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Investasi, Keputusan Pendanaan, dan
Wawasan Manajemen, Vol.2, No.3 Kebijakan Deviden Terhadap Nilai
[2] Aldi Kurniawan. 2018. Apakah Perusahaan. Skripsi. Semarang.
Profitabilitas dan Nilai Buku Berdampak Universitas Diponegoro.
Terhadap Return Saham. Studi Empiris [11] Ghozali. I. 2016. Aplikasi Analisis
Pada Perusahaan LQ45. Jurnal Sekolah Multivariete Dengan Program IBM SPSS
Tinggi Ilmu Ekonomi KBP 23. Semarang. Badan Penerbit Universitas
[3] Annesa Musfitria. 2016. Pengaruh Diponegoro
Deviden dan Leverage Terhadap Perkiraan [12] Irham Fahmi. 2018. Pengantar
Harga Saham. Jurnal Universitas Manajemen Keuangan Teori dan Soal
Muhammadiyah Jakarta,Indonesia ISBN Jawab. Bandung. ALFABETA.
978-602-17688-9-1 [13] Mia Lasmi Wardiyah. 2017. Analisis
[4] Axel Alvianto. 2018. Pengaruh Struktur Laporan Keuangan. Bandung. CV Pustaka
Modal, Pertumbuhan Perusahaan dan Setia
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. [14] Nelly Agustina Musabbihan1 Ni Ketut
Skripsi. Yogyakarta. Universitas Sanata Purnawati. 2018 Pengaruh Profitabilitas
Dharma. Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
[5] D. Agus Harjito & Martono.2012. Perusahaan Dengan Struktur Modal
Manajemen Keuangan Edisi ke-2. Sebagai Pemediasi. Fakultas Ekonomi dan
Yogyakarta. EKONISIA Bisnis Universitas Udayana, Bali,
[6] Djeni Maradesa. 2017. Pengaruh Deviden Indonesia E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.
Per Share dan Earning Per Share Terhadap 7, No. 4, 2018: 1979-2009 ISSN : 2302-
Harga Saham pada Perusahaan Go Public 8912
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset [15] www.idx.co.id
Akuntansi Going Concern
12(2),2017,1233-1242
[7] Dwi Damayanti. 2016. Pengaruh Struktur
Modal, Prufabilitas, Ukuran Perusahaan
dan Kebijakan DevidenTterhadap Nilai
Perusahaan. Skripsi. Surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
[8] Dompak Pasaribu & Tobing Lumban.
2017. Analisis Pengaruh Struktur Modal,
Profibilitas, Kebijakan Deviden dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Methodist. Vol.
1, No.3.
[9] Ethelen Natalia. 2017. Pengaruh Arus Kas
Bebas, Pertumbuhan Perusahaan, Rasio
Total Utang dan Modal Sendiri, Rasio
Laba Bersih dan Total Asset Terhadap
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)