Anda di halaman 1dari 5

Hadi Suweko, Bambang Edi Warsito / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.

1 (2019) 243-247 | 243

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN


PASIEN DIRUANG RAWAT INAP : LITERATUR REVIEW
Hadi Suwekoa* , Bambang Edi Warsito b
a
Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Diponegoro Semarang
b
Dosen Magister Keperawatan Universitas Diponegoro Semarang
Email : hadisuweko75@gmail.com

Abstrak

Perilaku caring perawat merupakan salah satu aspek penting dalam memenuhi kepuasan pasien, hal
ini menjadi salah satu indikator kualitas pelayanan disebuah rumah sakit. Tujuan Untuk mengetahui
hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap di rumah sakit.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literature review. Sumber pustaka yang
digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah dengan melakukan telaah jurnal dan buku referensi
dengan kata kunci perilaku caring perawat, dan kepuasan pasien. Hasil Perilaku caring perawat
berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap rumah sakit. Perubahan leadership
dalam profesi keperawatan terus dikembangkan, diharapkan dapat diaplikasikan secara nyata, semakin
berkembang, semakin diakui dan dapat menunjukkan kinerja yang profesional dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Kesimpulan ada hubungan yang signifikan perilaku caring Perawat dengan tingkat
kepuasan pasien di ruang rawat inap rumah sakit. Perilaku caring sangat penting bagi setiap orang, juga
sangat dibutuhkan bagi perawat selaku pemberi asuhan keperawatan di rumah sakit.

Kata Kunci : Perilaku Caring Perawat , Kepuasan Pasien.

Abstract

Nurse caring behavior is one of the important aspects in meeting patient satisfaction, this is one
indicator of the quality of service in a hospital. Objective To find out the relationship between caring care
and the level of patient satisfaction in the inpatient room at the hospital. The method used in this
discussion is a review of literature studies. The sources of literature used in the preparation of this article
are by reviewing journals and reference books with key words for nurse care, and patient satisfaction.
The results of nurses caring behavior are related to the level of patient satisfaction in the hospital
inpatient room. Changes in leadership in the nursing profession continue to be developed, expected to be
developed, increasingly developed, increasing and can show professional improvement in providing
health services. The conclusion is that there is a significant relationship between caring for nurses and
the level of patient satisfaction in hospital stays. Caring behavior is very important for everyone, it is also
very necessary for nurses as providers of nursing care in hospitals.

Keywords: Nurse Caring Behavior, Patient Satisfaction.

dengan klien selama 24 jam (Sutoto &


PENDAHULUAN Wibowo, 2013).
Keberhasilan pelayanan kesehatan Perilaku Caring perawat sangat penting
dirumah sakit dipengaruhi oleh berbagai dalam memenuhi kepuasan pasien, hal ini
faktor, salah satu faktor tersebut adalah menjadi salah satu indikator kualitas
pelayanan keperawatan yang merupakan pelayanan di sebuah rumah sakit. Perawat
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari menjadi salah satu penentu dalam memenuhi
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. kepuasan pasien. Oleh karena itu, perilaku
Pelayanan keperawatan mempunyai posisi caring perawat dapat memberikan pengaruh
yang strategis dalam menentukan mutu dalam pelayanan yang berkualitas kepada
pelayanan kesehatan, karena pemberi pasien (Prompahakul, dalam Gurusinga
pelayanan profesional yang terbanyak (60%) 2011).
adalah perawat dan yang paling lama kontak
244 |. Hadi Suweko, Bambang Edi Warsito./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 243-247
Yang menjadi pusat utama dalam dipersiapkan perawat pelaksana di ruang
keperawatan adalah pada faktor-faktor rawat inap RSUP Persahabatan Jakarta,
„carative‟ yang dikembangkan dari menemukan bahwa 51,9% perawat bersikap
perspektif „humanistic‟ dan dikombinasikan caring dan 48,1% kurang bersikap caring.
dengan dasar ilmu pengetahuan, serta (Riswan, Hamzah, & Hakim, 2013) yang
diartikan sebagai pertanggung jawaban menemukan bahwa ada hubungan yang
antara perawat dengan orang lain yaitu klien. bermakna antara keterampilan dan perilaku
Berdasarkan pada pemikiran tersebut maka perawat dengan kepuasan klien dan
dengan caring akan memungkinkan menemukan bahwa ada hubungan yang
terjalinnya hubungan interpersonal yang bermakna antara pelayanan yang diberikan
harmonis antara perawat dengan klien, dapat oleh perawat dengan kepuasan pasien. Hal ini
membantu dan memenuhi kebutuhan klien membuktikan bahwa profesionalisme yang
sehingga dapat memberikan kepuasan pada didasarkan pada ilmu pengetahuan dan
klien (Watson, 2008 dalam Rahayu 2011). kemampuan teknis adalah hal yang penting
Caring adalah fenomena yang umum dalam memberikan pelayanan yang bermutu.
dalam keperawatan, hal ini dapat dimengerti Kepuasan sebagai indikator mutu
dan diterima sebagai nilai yang mendasar pelayanan kesehatan dan keperawatan
yaitu sebuah disiplin dalam pengetahuan dan berhubungan dengan proses pelayanan dan
profesional dalam praktek. sarjana hubungan antar pribadi antara pemberi
keperawatan berpendapat bahwa kepedulian pelayanan dengan penerima pelayanan
adalah inti dari praktik keperawatan. Teori (interpersonal relationships), yaitu saling
ini setuju bahwa kepedulian merupakan pusat percaya, kepedulian, perhatian, kepekaan
peran keperawatan dan telah didefinisikan akan kebutuhan-kebutuhan atau masalah
peduli sebagai karakteristik klien, serta sistem pengaturan dirumah sakit
keperawatan.Tentu saja, bagi perawat dalam (lingkungan, fasilitas, alur klien, waktu
melaksanakan praktek keperawatan tunggu, dan sebagainya) (Spiegel &
pandangan kepedulian yang relevan dengan Backhaut, 2008).
peran mereka. (Aring, 2016). Dari beberapa teori dan hasil penelitian
Dwidiyanti (2008) menyatakan bahwa tentang perilaku caring perawat dengan
caring merupakan manifestasi dari perhatian kepuasan pasien sangat erat hubungannya
kepada orang lain, berpusat pada orang lain, karena perlakuan perawat sebagai provider
menghormati harga diri dan kemanusiaan, dimana pelayanan perawat harus dapat
komitmen untuk mencegah terjadinya suatu dirasakan dan memberi dampak yang positif
yang memburuk, memberi perhatian dan terhadap pasien sebagai customer
konsen, menghormati kepada orang lain dan (pelanggan) pelayanan keperawatan di rumah
kehidupan manusia, cinta dan ikatan, otoritas sakit (Sitorus, 2011).
dan keberadaan, selalu bersama, empati, Solusi yang diperlukan untuk mengatasi
pengetahuan, penghargaan dan permasalah yang ada adalah meningkatkan
menyenangkan.(Juwariyah, Joyo, & Santosa, pemahaman perawat terhadap pentingnya
2014) perilaku caring, memotivasi perawat untuk
Kepuasan adalah perasaan senang atau lebih meningkatkan kualitas caring dalam
kecewa seseorang yang dirasakan setelah memberikan asuhan keperawatan serta
membandingkan antara kinerja (hasil) melakukan monitoring terhadap perilaku
dengan yang harapkan, jika kinerja berada caring perawat dalam melaksanakan asuhan
dibawah harapan maka pelanggan tidak puas, keperawatan dengan mengedepankan prinsip-
namun sebaliknya jika memenuhi harapan prinsip caring. juga dengan memberikan
pelanggan merasa puas dan jika kinerja kesempatan perawat untuk mendapatkan
melebihi harapan pelanggan merasa sangat materi Caring dengan kegiatan-kegiatan
puas dan merasa senang (Kotler, 2008). inhouse training dan pelatihan caring.
Rahayu (2011) dalam penelitiannya Semakin baik perilaku caring perawat dalam
tentang faktor-faktor yang berhubungan memberikan pelayanan keperawatan kepada
dengan sikap caring perawat yang pasien maka tingkat kepuasan pasien
Hadi Suweko, Bambang Edi Warsito / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 243-247 | 245

terhadap pelayanan keperawatan akan (20%), “puas” sebanyak 17 orang (34%),


semakin baik juga (Watson,2009). “sangat puas” sebanyak 21 orang (42%), ada
Berdasarkan hasil temuan yang hubungan antara perilaku caring perawat
didapatkan di suatu rumah sakit,didapatkan dengan kepuasan pasien HIV/ AIDS di Poli
permasalahan bahwa perawat kurang caring VCT RSUD Gambiran Kediri dengan nilai
dengan pasien sehingga kepuasan pasien r=0,000 dan rs=0,498. Berdasarkan hasil uji
masih kurang dari harapan, Dengan statistik spearman rho menunjukkan bahwa
memperhatikan fenomena tersebut, tujuan ada hubungan antara perilaku caring perawat
dari penulisan ini adalah mendapatkaan dengan kepuasan pasien HIV/ AIDS yang
gaambaran hubungan perilaku caring perawat berobat di Poli VCT RSUD Gambiran Kediri
dengan kepuasan pasien. maka perilaku dengan nilai signifikansi p-value=0,000
caring perawat penting untuk terus (Aring, 2016).
ditingkatkan oleh perawat dalam Berdasarkan hasil uji statistik Fisher Exact
memberikan asuhan keperawatan terhadap Test diperoleh nilai p=0,006, hal ini berarti
pasien . Dengan terus mengupayakan nilai
peningkatan perilaku caring perawat maka p <α(0,05. Hal ini berarti ada hubungan
akan meningkatkan kepercayaan pasien perilaku caring perawat dengan kepuasan
terhadap perawat dan mampu meningkatkan pasien di ruang rawat inap private care center
kepuasan pasien selama pasien menjalani RSUP Dr.Wahidin Sudiro Husodo Makasar
perawatan di rumah sakit. (Studi, Keperawatan, Kedokteran,
Hasanuddin, & Indah, 2017).
METODE Terdapat beberapa faktor yang dapat
Metode yang digunakan dalam penulisan mempengaruhi perilaku caring perawat,
ini adalah studi literatur review. Sumber salah satunya adalah motivasi intrinsik.
pustaka yang digunakan dalam penyusunan Pendapat ini diperkuat oleh penelitian yang
artikel melalui website PubMeds, dilakukan oleh Newton (2009) yang
ScienceDirect, Medline dan EBSCO. menyimpulkan bahwa motivasi menjadi
Pencarian artikel dengan melakukan perawat didasari oleh faktor intrinsik seperti
pengumpulan tema caring yang dikaitkan keinginan untuk membantu atau peduli
dengan tingkat kepuasan pasien. Pembatasan kepada orang lain dan berkontribusi pada
proses pencarian tidak hanya dikaitkan masyarakat. Malini (2009) juga berpendapat
dengan tema, namun juga tahun bahwa perilaku caring banyak dipengaruhi
diterbitkannya aartikel tersebut. Tahun oleh berbagai faktor dan salah satunya adalah
penerbitan artikel yang di pakai adalah tahun motivasi diri.
2011 samai 2018. Adapun kata kunci Menurut (Nursalam, 2011) yang
pencarian yaitu perilaku caring perawat dan menentukan komponen kualitas mutu
kepuasan pasien. pelayanan atau dimensi kepuasan yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN meliput : Reliability (kepercayaan),
Berdasarkan hasil dari berbagai penelitian Responsiveness (kemampuan reaksi),
dari studi literature yang di peroleh, Assurance (jaminan), Emphaty dan Tangibles
menunjukkan adanya hubungan yang (kenyataan).
signifikan antara perilaku caring perawat Kepuasan pasien tergantung pada kinerja
dengan kepuasan pasien di rumah sakit. dalam memberikan suatu pelayanan, bila
Menurut sebuah penelitian menyatakan kinerja jauh lebih rendah daripada harapan
bahwa Perilaku caring perawat di Poli VCT pasien, pasien tidak puas dan bila kinerja
RSUD Gambiran Kediri dinilai oleh pasien pelayanan sesuai dengan harapan maka
HIV/ AIDS pada tingkat “tidak care” 6 orang pasien merasa sangat puas atau dapat
(12%), “cukup care” sebanyak 14 orang diartikan sebagai perbandingan antara
(28%), “care” sebanyak 18 orang (36%) dan harapan yang dimiliki oleh pasien dengan
“sangat care” sebanyak 12 orang (24%), kenyataan yang diterima oleh pasien pada
Kepuasan pasien “tidak puas” sebanyak 2 saat menerima pelayanan (Kotler, 2008).
orang (4%), “cukup puas” sebanyak 10 orang
246 |. Hadi Suweko, Bambang Edi Warsito./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 243-247
Perilaku caring perawat dirumah sakit DAFTAR PUSTAKA
dalam memberikan asuhan keperawatan akan Aring, A. F. C. (2016). Emergency Nurses’
sangat dirasakan oleh pasien. Pasien yang Perspectives: Factors Affecting Caring.
sedang menjalani perawaatan dirumah sakit Journal of Emergency Nursing, 42(3), 240–
berharap mendapatkan pelayanan dengan 245.
baik, cepat , tepat dan dengan didasari nilai- https://doi.org/10.1016/j.jen.2015.12.003
nilai caring . Perawat harus terus Juwariyah, T., Joyo, N. B. W., & Santosa, W. R.
mengembangkan kemampuan perilaku B. (2014). Relationship Between Caring
Behavior of Nurse with Patient Satisfaction
caring kepada pasien, Hal ini sesuai dengan in VCT Clinic Gambiran Hospital with
salah satu caratif caring, yaitu menggunakan Watson Theory Approach. Jurnal Ners Dan
metode sistematis dalam pemecahan masalah Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery),
dengan menumbuhkan kemampuan 1(3), 177–183.
pengambilan keputusan pada klien dan https://doi.org/10.26699/jnk.v1i3.ART.p177
keluarga. ( Watson dalam Alligood dan -183
Tomay 2006) Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F.,
Caring adalah fenomena yang umum Hasanuddin, U., & Indah, T. (2017).
dalam keperawatan, hal ini dapat dimengerti Nurses ’ Caring Behaviour and Patients ’
dan diterima sebagai nilai yang mendasar Satisfaction at Private Care Centre Ward in
yaitu sebuah disiplin dalam pengetahuan dan Dr . Wahidin Sudirohusodo Hospital
Makassar R, 8, 138–146.
profesional dalam praktek. Sarjana
Dwiyanti, M. (2007) Caring Kunci Sukses
keperawatan berpendapat bahwa kepedulian Perawat/Ners Mengamalkan Ilmu. Hasa- ni,
adalah inti dari praktik keperawatan. Teori Semarang.
ini setuju bahwa kepedulian merupakan pusat Potter, PA. & Perry, AG. (2009). keperawatan
peran keperawatan dan telah didefinisikan Fundamental ( Alih Bahasa Oleh Adrina
peduli sebagai karakteristik Ferderika). Jakarta: Salemba Medika.
keperawatan.Tentu saja, bagi perawat dalam Watson J. Caring theory as an ethical guide to
melaksanakan praktek keperawatan administrative and clinical practices. Nurs
pandangan kepedulian yang relevan dengan Adm Q. 2006;30(1):48–55. dalam
peran mereka. (Aring, 2016). pelayanan kesehatan. Semarang: Hasani.
Husein, M,et.al (2007). Patient Satisfaction with
KESIMPULAN DAN SARAN Nursing Care Rumah Sakit .Rawat Medical
Dari beberapa artikel yang sudah Journal.Vol32:No 1, Jan-June 2007.
dilakukan kajian didapatkan kesimpulan ada Irawan. (2002).10 Prinsip Kepuasan Pelanggan,
hubungan yang signifikan antara perilaku Paradigma Baru Merebut Hati Pelanggan
untuk Memenangkan Persaingan.Jakarta.
caring perawat dengan tingkat kepuasan
PT Elex Media Komputindo
pasien rawat inap di rumah sakit. Adapun Julia. 1995. Nursing theories: the base for
saran dari penulis adalah : professional nursing practice, 4th edition.
1. Perawat harus mampu untuk menjadi Connecticut: Apleton & Lange.
pemimpin atas dirinya sendiri dalam Kozier, B.E (2004). Fundamentals of nursing:
menerapkan perilaku caring terhadap concepts, process, and practice. New Jersey:
pasien. Pearson Education Inc.
2. Perawat harus terus meningkatkan Kotler, P.(2005).Manajamen Pemasaran,Jilid 1
pengetahuan dengan meningkatkan dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
jenjang pendidikannya, mengikuti Gramedia.
pelatihan supaya mampu meningkatkan Malini, H & Sartika, D. (2009).Hubungan
kecerdasan spiritual dengan perilaku caring
kepercayaan pasien terhadap perawat.
perawat di RSMD Jamil Padang. Artikel
3. Adapun saran bagi institusi pelayanan Ilmiah. Diunduh pada 12 Juli 2011 dari
kesehatan khususnya bidang keperawatan http://repository.unand.ac.id/687/
di rumah sakit agar dapat melakukan McClean. (2010). Assessing the security needs of
pengelolaan dan pengembangan yang patient in medium secure psychiatric care in
lebih baik lagi terkait dengan pelaksanaan Northern Ireland.
perilaku caring perawat, dalam http://www.stjohnsmercy.org/patient
melaksanakan asuhan keperawatan. info/sjmh/SafetySecurity.asp, dibuka
Hadi Suweko, Bambang Edi Warsito / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 243-247 | 247

tanggal 30 September 2014. Management, 17, 392– 400doi:


Newton J .M. (2009). The motivations to nurse: Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan Edisi
An exploration of factors amongst 5 Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
undergraduate students, registered nurses Profesional. Jakarta : Salemba Medika
and nurse managers. Journal of Nursing

Anda mungkin juga menyukai