Anda di halaman 1dari 54

MODUL BLOK 26

BAGIAN IKM-IKK
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA


2016

0
PENGANTAR
Pendidikan kedokteran pada dasarnya bertujuan untuk menghasilkan dokter yang
profesional melalui proses yang terstandarisasi sesuai kebutuhan pelayanan
kesehatan masyarakat. Standar kompetensi dokter telah dituangkan dalam
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).

SKDI merupakkan standar minimal kompetensi lulusan sebagai acuan untuk


pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan menjadi acuan dalam
pengembangan uji kompetensi dokter yang bersifat nasional.

Dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang


Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) disebutkan, bahwa setiap
perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi dokter, dalam
mengembangkan kurikulum harus menerapkan Standar Kompetensi Dokter
Indonesia. Dengan demikian, dapat dikatakan, bahwa Misi dari fakultas
kedokteran adalah menghasilkan lulusan dokter yang memiliki 7 (tujuh) wilayah
kompetensi sebagai berikut.
1. Profesionalisme yang Luhur
Kompetensi inti profesionalisme yang luhur adalah mampu melaksanakan
praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan prinsip ke-Tuhan-
an, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
Kompetensi inti mawas diri dan pengembangan diri adalah mampu melakukan
praktik kedokteran dengan menyadari keterbatasan mengatasi masalah
personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan peningkatan
pengetahuan secara berkesinambugan, serta mengembangkan pengetahuan
demi keselamatan pasien.
3. Komunikasi Efektif
Kompetensi inti komunikasi efektif adalah mampu mengenali dan bertukar
informasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien pada semua usia,
keluarga dan masyarakat, serta mendiseminasikan hasilnya.

1
4. Pengelolaan Informasi
Kompetensi inti pengelolaan informasi adalah mampu memanfaatkan
teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan dalam praktek
kedokteran
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
Kompetensi inti landasan ilmiah ilmu kedokteran adalah mampu
menyelesaikan msalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah ilmu
kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.
6. Keterampilan Klinis
Kompetensi inti keterampilan klinis adalah mampu melakukan prosedur klinis
yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan menerapkan prinsip
keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri, dan keselamatan orang lain.
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
Kompetensi inti pengelolaan masalah kesehatan adalah mampu mengelola
masalah kesehatan individi, keluarga, maupun masyarakat secara
komprehensif, holistik, terpadu, dan berkesinambungan dalam kontek
pelayanan kesehatan primer.

Tujuan pendidikan fakultas kedokteran menurut Peraturan Konsil Kedokteran


Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia
adalah sebagai berikut.
1. Menerapkan mawas diri
a. Mengenali dan mengatasi masalah keterbatasan fisik, psikis, sosial dan
budaya diri sendiri
b. Tanggap terhadap tantangan profesi
c. Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang
lebih mampu
d. Menerima dan merespons positif umpan balik dari pihak lain untuk
pengembangan diri

2
2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
a. Menyadari kinerja profesionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan
b. belajar untuk mengatasi kelemahan
c. Berperan aktif dalam upaya pengembangan profesi
3. Mengembangkan pengetahuan
Melakukan penelitian ilmiah yang berkaitan dengan masalah kesehatan
pada individu, keluarga dan masyarakat serta mendiseminasikan hasilnya
4. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
a. Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal
b. Berempati secara verbal dan nonverbal
c. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan dapat
dimengerti
d. Mendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan kesehatan
secara holistik dan komprehensif
e. Menyampaikan informasi yang terkait kesehatan (termasuk berita
buruk, informed consent) dan melakukan konseling dengan cara yang
santun, baik dan benar
f. Menunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural dan
spiritual pasien dan keluarga
5. Berkomunikasi dengan mitra kerja (sejawat dan profesi lain)
a. Melakukan tatalaksana konsultasi dan rujukan yang baik dan benar
b. Membangun komunikasi interprofesional dalam pelayanan kesehatan
c. Memberikan informasi yang sebenarnya dan relevan kepada penegak
hukum, perusahaan asuransi kesehatan, media massa dan pihak lainnya
jika diperlukan
d. Mempresentasikan informasi ilmiah secara efektif
6. Berkomunikasi dengan masyarakat
a. Melakukan komunikasi dengan masyarakat dalam rangka
mengidentifikasi masalah kesehatan dan memecahkannya bersama-
sama
b. Melakukan advokasi dengan pihak terkait dalam rangka pemecahan
masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

3
7. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
a. Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi
kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
b. Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi kesehatan untuk
dapat belajar sepanjang hayat
8. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada
profesional kesehatan, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan
Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi untuk diseminasi
informasi dalam bidang kesehatan
9. Menerapkan Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dan Ilmu Kedokteran
Komunitas (IKK) yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara
holistik dan komprehensif.
a. Menerapkan prinsip-prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu
Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan promosi kesehatan
individu, keluarga, dan masyarakat
b. Menggunakan data klinik dan pemeriksaan penunjang yang rasional
untuk menegakkan diagnosis
c. Menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan
masalah kesehatan berdasarkan etiologi, patogenesis, dan patofisiologi
d. Menentukan prognosis penyakit melalui pemahaman prinsip-prinsip
ilmu Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas
e. Menerapkan prinsip-prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu
Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan rehabilitasi medik
dan sosial pada individu, keluarga dan masyarakat
f. Menerapkan prinsip-prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu
Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan kepentingan hukum
dan peradilan
g. Mempertimbangkan kemampuan dan kemauan pasien, bukti ilmiah
kedokteran, dan keterbatasan sumber daya dalam pelayanan kesehatan
untuk mengambil keputusan

4
10. Melakukan prosedur diagnosis
a. Melakukan dan menginterpretasi hasil auto-, allo- , dan hetero-
anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan khusus sesuai dengan
masalah pasien
b. Melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang dasar dan
mengusulkan pemeriksaan penunjang lainnya yang rasional
11. Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif
a. Melakukan edukasi dan konseling
b. Melaksanakan promosi kesehatan
c. Melakukan tindakan medis preventif
d. Melakukan tindakan medis kuratif
e. Melakukan tindakan medis rehabilitatif
f. Melakukan prosedur proteksi terhadap hal yang dapat membahayakan
diri sendiri dan orang lain
g. Melakukan tindakan medis pada kedaruratan klinis dengan
menerapkan prinsip keselamatan pasien
h. Melakukan tindakan medis dengan pendekatan medikolegal terhadap
masalah kesehatan/kecederaan yang berhubungan dengan hukum
12. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
a. Mengidentifikasi kebutuhan perubahan pola pikir, sikap dan perilaku,
serta modifikasi gaya hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai
kelompok umur, agama, masyarakat, jenis kelamin, etnis, dan budaya
b. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka
promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
13. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan
a. Melakukan pencegahan timbulnya masalah kesehatan
b. Melakukan kegiatan penapisan faktor risiko penyakit laten untuk
mencegah dan memperlambat timbulnya penyakit
c. Melakukan pencegahan untuk memperlambat progresi dan timbulnya
komplikasi penyakit dan atau kecacatan pada individu, keluarga dan
masyarakat

5
14. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat
a. Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis
b. Menginterpretasi data kesehatan keluarga dalam rangka
mengidentifikasi
c. masalah kesehatan keluarga
d. Menginterpretasi data kesehatan masyarakat dalam rangka
mengidentifikasi dan merumuskan diagnosis komunitas
e. Memilih dan menerapkan strategi penatalaksanaan yang paling tepat
berdasarkan prinsip kendali mutu, biaya, dan berbasis bukti
f. Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien
g. Mengkonsultasikan dan/atau merujuk sesuai dengan standar pelayanan
medis yang berlaku
h. Membuat instruksi medis tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan dapat
dibaca
i. Membuat surat keterangan medis seperti surat keterangan sakit, sehat,
kematian, laporan kejadian luar biasa, laporan medikolegal serta
keterangan medis lain sesuai kewenangannya termasuk visum et
repertum dan identifikasi jenasah
j. Menulis resep obat secara bijak dan rasional (tepat indikasi, tepat obat,
tepat dosis, tepat frekwensi dan cara pemberian, serta sesuai kondisi
pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca.
k. Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan,
memonitor perkembangan penatalaksanaan, memperbaiki, dan
mengubah terapi dengan tepat
l. Menentukan prognosis masalah kesehatan pada individu, keluarga, dan
masyarakat
m. Melakukan rehabilitasi medik dasar dan rehabilitasi sosial pada
individu, keluarga, dan masyarakat

6
n. Menerapkan prinsip-prinsip epidemiologi dan pelayanan kedokteran
secara komprehensif, holistik, dan berkesinambungan dalam
mengelola masalah kesehatan
o. Melakukan tatalaksana pada keadaan wabah dan bencana mulai dari
identifikasi masalah hingga rehabilitasi komunitas
15. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan
a. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat agar mampu
mengidentifikasi masalah kesehatan actual yang terjadi serta
mengatasinya bersama-sama
b. Bekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam rangka
pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
16. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam
penyelesaian masalah kesehatan
a. Mengelola sumber daya manusia, keuangan, sarana, dan prasarana
secara efektif dan efisien
b. Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan
primer dengan pendekatan kedokteran keluarga
c. Menerapkan manajemen kesehatan dan institusi layanan kesehatan
17. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan spesifik
yang merupakan prioritas
Menggambarkan bagaimana pilihan kebijakan dapat memengaruhi
program kesehatan masyarakat dari aspek fiskal, administrasi, hukum,
etika, sosial, dan politik

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya menyelenggarakan pendidikan dengan


Sistem Blok. Bahwa untuk lulus sebagai seorang dokter, mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya harus menempuh pendidikan sebanyak 31 blok,
dimana blok 26 adalah salah satu blok yang pelaksanaan pembelajarannya
dikoordinir oleh Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran
Komunitas (IKM-IKK) Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. Dengan adanya Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia

7
Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI),
maka diperlukan evaluasi terhadap kurikulum blok 26 agar isinya sejalan dengan
SKDI.

TUJUAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRI


Tujuan pendidikan pada Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya adalah
sebagai berikut.
1. Menetapkan masalah Kedokteran dan Kesehatan dalam
komunitas/masyarakat
2. Melaksanakan pelayanan kedokteran komunitas dan program kesehatan
dalam masyarakat dengan menggunakan prinsip lingkaran pemecah masalah
(problem solving cycle)
3. Menerapkan prinsip pengelolaan dalam melaksanakan pelayanan medis dan
kesehatan
4. Menerapkan prinsip pendidikan kesehatan dalam melaksanakan pelayanan
medis dan program kesehatan
5. Memperhitungkan masalah kedokteran dan kesehatan yang akan timbul
dimasa datang serta melakukan usaha penanggulangannya.
6. Bertindak sesuai dengan perundang-undangan Indonesia dalam melaksanakan
pelayanan kedokteran dan program kesehatan.
7. Melakukan penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan.
8. Melakukan prosedur diagnosiss sesuai dengan ilmu kedokteran dasar dan
medis pada penderita di unit pelayanan kesehatan primer
9. Mengidentifikasi faktor resiko yang dapat menimbulkan kematian pada bayi,
anak dan ibu di unit pelayanan kesehatan primer.
10. Membedakan kedaruratan medik dari bukan kedaruratan medik pada
penderita di unit pelayanan kesehatan primer
11. Melakukan tindakan suportif, pemeriksaan lanjutan dan upaya rehabilitasi
sesuai dengan penilaian prognosis di unit pelayanan primer
12. Melakukan upaya pencegahan terhadap masalah kedokteran yang berkaitan
dengan bayi, anak dan ibu di unit pelayanan kesehatan primer

8
13. Melakukan tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki keadaan
umum penderita dengan pendekatan kedokteran keluarga di unit pelayanan
kesehatan primer
14. Melakukan tindakan lanjutan rujukan penderita dengan pendekatan
kedokteran keluarga secara tepat dari unit pelayanan kesehatan primer
15. Menilai prognosisi penderita yang diobati dengan pememriksaan lanjutan dari
penderita dengan pelayanan kedokteran keluarga di unit pelayanan kesehatan
primer
16. Menilai perkembangan dan pertumbuhan golongan rentan yang dilayani di
unit pelayanan kesehatan primer
17. Melakukan usaha perbaikan gizi bayi, anak, ibu hamil, dan manusia lanjut di
unit pelayan kesehatan primer
18. Melakukan ilmu tahap pencegahan (promosi kesehatan, perlindungan khusus,
diagnosis dini dan pengobatan segera, limitasi kecacatan serta rehabilitasi) di
unit pelayanan kesehatan primer terhadap penyakit akut, kronik degeneratif
dan penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah.
19. Melakukan prosedur prognosis untuk menetapakan kasus bedah di unit
pelayanan kesehatan primer
20. Membedakan jenis kasus bedah minor dan mayor di unit pelayanan kesehatan
primer untuk tujuan rujukan.
21. Menerapkan prinsip epidemiologi dan kedokteran keluarga pada penanganan
penderita dalam pemecahan masalah medik
22. Menerapkan prinsip kerja aseptic tindakan anti septic untuk menangani kasus
bedah minor di unit kesehatan primer
23. Melakukan tindakan anastesi local diunit pelayanan kesehatan primer
24. Melakukan tindakan pra bedah, pembedahan dan pasca bedah minor diunit
pelayanan kesehatan primer
25. Mempertimbangkan tindakan dokter berdasarkan etika kedokteran di unit
pelayanan kesehatan primer
26. Menyesuaikan perilaku dokter dalam keanekaragaman budaya dan agama di
unit pelayanan kesehatan primer

9
27. Melakukan observasi, pengumpulan data dan menarik kesimpulan untuk
menetapkan masalah kesehatan individu dan keluarga berdasarkan ilmu
kedokteran dasar, ilmu kedokteran klinik dan epidemiologi di unit pelayanan
primer
28. Melakukan pelayanan kedokteran okupasi, pencegaahan dan pengobatan
akibat kerja
29. Melakukan tindakan untuk mewujudkan produktivitas kerja optimal dengan
pendekatan kedokteran okupasi
30. Menerapkan lingkaran pemecahan masalaah yang berupa pengumpulan data,
menganalisis data, menetapkan masalah, merencanakan program,
melaksanakan program serta mengevaluasi keberhasilan program dan semua
komponen diunit pelayanan kesehtan primer.
31. Menetapkan peran dan kewenangan dalam melaksanakan kerjasama melalui
unit pelayanan kesehatan primer
32. Melaksanakan pengelolaan fungsi unit pelayanan kesehatan primer dengan
meningkatkan kerjasama tim, menyelenggarakan integrasi serta komunikasi
dengan Dinas Kesehtan dan atau instansi terkait setempat
33. Melakukan pendidikan kesahatan perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyrakat untuk mencegah penyakit tertentu serta memelihara dan
meningkatkan taraf kesehatan di unit pelayanan kesehatan primer
34. Melaksanakan semua tahap pendidikan kesehatan pada perorangan, keluarga
dan kelompok untuk meningkatkan pengetahuan mengubah sikap dan
perilaku sesuai dengan prinsip-prinsip hidup sehat sejahtera di unit pelayanan
kesehatan primer
35. Melakukan pendidikan kesehatan perorangan, keluarga dan kelompok yang
berupa menggugah perhatian, mermberi penerangan, mendidik dan
memotivasi di unit pelayanan kesehatan primer
36. Meningkatkan kemampuan diri dalam ilmu kedokteran dan ilmu lainnya
secara terusmenerus sehingga bekerja lebih baik di bidang kedokteran
37. Melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit yang dapat
menimbulkan wabah sesuai dengan perundang-undangan

10
38. Menetapkan ruang lingkup penelitian di bidang kedokteran komunitas di unit
pelayanan kesehatan primer
39. Melaksanakan penelitian di bidang kedokteran komunitas sesuai dengan
prioritas unit pelayanan kesehatan primer

TUJUAN PENDIDIKAN BAGIAN IKM-IKK


Tujuan pendidikan pada Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran
Komunitas Program Studi Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya adalah sebagai berikut.
1. Menetapkan taraf kesehatan komunitas berdasarkan ilmu kedokteran dasar dan
ilmu kedokteran klinik, analisis data, biostatistik, survei kesehatan atau tehnik
epidemiologik.
2. Menetapkan prioritas masalah kedokteran dan kesehatan masyarakat.
3. Menerapkan prinsip lingkaran pemecahan masalah kedokteran dalam
komunitas yang berupa pengumpulan data, membuat diagnosis, merencanakan
pelayanan medis serta mengevaluasi keberhasilan pelayanan medis dan semua
komponennya.
4. Melaksanakan program kesehatan jangka pendek dan atau jangka panjang
pemerintah dan atau bukan pemerintah dengan memperhatikan sistim
kesehatan nasional.
5. Melaksanakan pengelolaan suatu organisasi dengan perencanaan dan pembuat
program, penyusunan anggaran, pengelolaan tenaga, pemberian wewenang
dan tanggung jawab, supervisi dan evaluasi serta komunikasi dalam
organisasi.
6. Melaksanakan pengelolaan fungsi unit pelayanan primer kesehatan dengan
cara meningkatkan kerjasama tim, menyelenggarakan integrasi, melakukan
system rujukan, mengadakan penataran serta berkomunikasi dengan instansi
yang berkepentingan / terkait.
7. Melaksanakan semua tahap pendidikan kesehatan kepada masyarakat, berupa
menggugah perhatian, memberi penerangan, mendidik, memotivasi dan
melestarikan.

11
8. Memperhitungkan berbagai faktor resiko yang mungkin menimbulkan
masalah kedokteran komunitas dan kesehatan masyarakat di masa mendatang.
9. Merencanakan tindakan penanggulangan terhadap berbagai faktor resiko dan
masalah kedokteran komunitas serta kesehatan masyarakat yang mungkin
timbul melalui kerjasama dengan instansi yang berwenang / terkait.
10. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan fungsi termasuk hak
dan kewajiban serta kewenangannya.
11. Melaksanakan pemeriksaan kedokteran untuk menunjang proses peradilan.
12. Menetapkan ruang lingkup penelitian bidang kesehatan Indonesia.
13. Melaksanakan penelitian bidang kesehatan sesuai dengan prioritas.

SISTEM PEMBELAJARAN
Kegiatan pembelajaran pada Blok 26 dilaksanakan dalam kurun waktu 7 (tujuh)
minggu atau 35 hari atau 280 kegiatan @ 50 menit.

Kurikulum blok 26 meliputi 4 (empat) subbagian, yaitu:


1. Biostatistika dan Epidemiologi (Epidemiology and Biostatistics) dengan kode
BEP
2. Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja (Environmental and
Occupational Health) dengan kode KLK
3. Administrasi Kesehatan Masyarakat (Public Health Administration) dengan
kode PHA
4. Pendidikan Kesehatan Masarakat (Public Health Education ) dengan kode
PHE

Sistem pelajaran terdiri atas 4 (empat) metode, yaitu Pembekalan atau Kuliah,
Skill Lab, Diskusi Tutorial atau Tutorial Skenario, dan Evaluasi Hasil Belajar atau
Ujian.

1. Pembekalan / Kuliah terintegrasi


Kegiatan Pembekalan atau Kuliah terintegrasi diberikan sesuai dengan
jadwal. Tujuan kuliah adalah untuk memberikan dasar pemahaman atau

12
konsep ilmu tertentu yang sangat penting dalam membantu mahasiswa
memahami masalah atau skenario. Kuliah ini diberikan oleh pakar di
bidangnya masing-masing sesuai dengan topik kuliah dalam rangka
mendukung pencapaian kompetensi dalam blok.

2. Skill Lab
Kegiatan Skill Lab atau skill practice atau latihan ketrampilan bertujuan untuk
memberikan berbagai ketrampilan yang relevan dengan tema blok.
Ketrampilan tersebut sangat diperlukan nantinya dalam menjalankan perannya
pada pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik sebagai tenaga kesehatan
maupun anggota masyarakat.

3. Tutorial
Kegiatan Diskusi Tutorial atau Tutorial Skenario merupakan kegiatan utama
dalam pembelajaran metode problem based learning. Dalam kegiatan diskusi
tutorial mahasiswa dihadapkan pada masalah yang terkait dengan blok.
Masalah tersebut ditampilkan dalam skenario yang mengangkat kasus tertentu.
Kegiatan Diskusi Tutorial atau Tutorial Skenario merupakan kegiatan
mahasiswa di dilakukan tiga kali pertemuan.
a. Pertemuan pertama hanya melakukan brainstorming untuk
mengidentifikasi istilah atau key word dan menetapkan masalah serta
membagi tugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memahami
masalah. Mahasiswa dibagai dalam beberapa kelompok yang jumlahnya
masing-masing tidak lebih dari 15 orang. Masing-masing kelompok akan
dibimbing oleh seorang tutor (dosen pakar).
b. Pada pertemuan kedua, diskusi mahasiswa mulai menyampaikan pendapat
dan melontarkan jawaban berdasarkan referensi sesuai dengan tugasnya.
Diskusi dibimbing oleh masing-masing tutor (dosen pakar)
c. Pertemuan terakhir merupakan pertemuan pleno, dimana semua kelompok
menyampaikan hasil diskusinya dan ditanggapai oleh seluruh peserta dan
Tutor (dosen pakar).

13
4. Evaluasi Hasil Belajar
Sistem evaluasi hasil belajar mahasiswa terdiri atas dua jenis, yaitu penilaian
formatif dan sumatif. Penilaian formatif berfungsi untuk menentukan
keikutsertaan mahasiswa dalam ujian akhir (MCQ atau OSCE) melalui
kegiatan kuliah terintegrasi, praktikum, skill lab, dan tutorial, dan dapat
digunakan untuk menentukan Nilai Akhir dengan porsi tertentu. Penilaian
Sumatif merupakan penilaian akhir bertujuan untuk mengetahui pencapaian
kompetensi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan blok 26. Penilaian sumatif
dilakukan secara menyeluruh terhadap aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.

Secara umum, evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui keberhasilan


pembelajaran blok-26 yang diukur dari keberhasilan mahasiswa dalam
memperoleh nilai akhir. Tujuan evaluasi hasil belajar mahasiswa adalah untuk
mengetahui kemajuan hasil belajar mahasiswa; mendiagnosis kesulitan belajar
mahasiswa; menilai pencapaian kompetensi mahasiswa; dan memperbaiki
proses pembelajaran. Fungsi evaluasi hasil belajar adalah sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kelulusan mahasiswa. Oleh karena itu setiap
mahasiswa harus mengikuti evaluasi hasil belajar yang diberikan dalam
bentuk ujian MCQ danOSCE.

Ujian MCQ dilakukan secara kolektif menggunakan metode CBT untuk


dikolektif menjadi satu set soal ujian MCQ yang akan diujikan kepada
mahasiswa. Soal ujian meliputi empat subbagian, yaitu subbagian Biostatistika
dan Epidemiologi (Epidemiology and Biostatistics), Kesehatan Lingkungan
dan Kesehatan Kerja (Environmental and Occupational Health), Administrasi
Kesehatan Masyarakat (Public Health Administration), dan Pendidikan
Kesehatan Masarakat (Public Health Education). Bahan ujian MCQ IT
merujuk pada bahan Skenario. Ujian dilaksanakan dalam kurun waktu 100
menit sesui jadwal. Ujian OSCE dilakukan oleh masing-masing sumbagian.

14
Mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir (MCQ atau OSCE) apabila memenuhi
syarat sebagai berikut.
 Mahasiswa wajib mengikuti kuliah terintegrasi tidak kurang dari 85% dari
jumlah jam kuliah terintegrasi yang ada dan terlaksana dalam Blok 26.
Mahasiswa yang jumlah kehadirannya mengikuti kuliah terintegrasi
kurang dari 85% tidak diperbolehkan mengikuti ujian MCQ.
 Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan diskusi tutorial. Kehadiran
mahasiswa dalam mengikuti kegiatan tutorial harus mencapai 100%.
Mahasiswa yang jumlah kehadirannya dalam mengikuti kegiatan tutorial
tidak mencapai 100% tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir (MCQ).
 Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan skill lab / praktikum. Kehadiran
mahasiswa dalam mengikuti kegiatan skill lab / praktikum harus mencapai
100%. Mahasiswa yang jumlah kehadirannya dalam mengikuti kegiatan
skill lab / praktikum tidak mencapai 100% tidak diperkenankan mengikuti
ujian akhir (OSCE).

Mahasiswa yang belum memperoleh ketercapaian kompetensi minimal (KKM


minimal) atau belum memenuhi standar kelulusan minimal, yaitu belum
memperoleh nilai B diberikan kesempatan untuk memperbaiki nilai atau Her
Dini yang dilaksanakan paling lambat dua minggu setelah ujian dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut.
 Her dini hanya dilaksanakan satu kali
 Nilai akhir her dini maksimal 71 (Tujuh Puluh Satu)
 Apabila nilai her dini lebih kecil dari nilai MCQ awal, maka nilai akhir
ditetapkan dari nilai yang terbaik
Mahasiswa yang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan mengikuti ujian
akhir (MCQ) dapat mengajukan permohonan melaksanakan Remidial dengan
memperhatikan ketentutan peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas
Kedokteran.

15
POHON TOPIK
Kurikulum blok 26 terdiri atas 4 (empat) bagian, yaitu (1) Epidemiology and
Biostatistics - BE; (2) Environmental and Occupational Health - EOH; (3) Public
Health Education - PHE; (4) Public Health Administration - PHA. Topik materi
pembelajaran pada masing-masing bagian dijabarkan dalam bentuk “Pohon
Topik”.

16
POKOK BAHASAN, MATERI, DAN SASARAN BELAJAR
1. SUB BAGIAN BIOSTATISTIKA EPIDEMIOLOGI

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
2. SUB BAGIAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA

29
30
31
32
33
34
35
3. ADMINISTRASI KESEHATAN MASYARAKAT

36
37
38
39
40
41
42
4. PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT

43
44
45
46
DAFTAR DOSEN

47
Jadwal kegiatan KULIAH

48
49
50
51
52
53

Anda mungkin juga menyukai