MAKASSAR 2020 No Keterangan Penjelasan 1 Tindakan Keperawatan : Pengertian ▪ Batuk efektif • Batuk efektif adalah salah satu metode batuk dengan benar, dimana klien Nama Klien : dapat menghemat energi sehingga ▪ Tn. H tidak mudah lelah mengeluarkan dahak secara maksimal. Umur : • Batuk adalah gerakan yang dilakukan ▪ 58 tahun tubuh sebagai mekanisme alamiah terutama untuk melindungi paru-paru. Diagnosa Medis : Gerakan ini pula yang kemudian ▪ Tuberkolosis paru dimanfaatkan kalangan medis sebagai terapi untuk menghilangkan lendir yang Tanggal Tindakan : menyumbat saluran pernapasan akibat ▪ 05 september 2020 sejumlah penyakit. Itu yang dimaksud dengan batuk efektif. Batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana atau dilatihkan terlebih dahulu. 2 Diagnosa Keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001) 3 Tujuan Tindakan ▪ Merangsang terbukanya sistem kolateral. Sistem kolateral adalah suatu jalur aliran darah baru untuk mengaliri suatu jaringan atau organ yang sama. Saluran kolateral terbentuk bila terjadi sumbatan yang menutup aliran darah utama tubuh kita.Seperti bila terjadisumbatan pada arteri koronaria yangmengaliri jantung kita, maka arterikoroner yang lebih kecil akan mengembangkan jalur pembuluh darah baru disekitar sumbatan dengan tujuan agar jantung tetap mendapat suplai darah danoksigen. ▪ Meningkatkan distribusi ventilasi ▪ Meningkatkan volume paru ▪ Memfasilitasi dan meningkatkan pembersihan saluran napas ▪ Mencegah infeksi ▪ Mengatur frekuensi dan pola napas sehingga mengurangi air trapping atau gas trapping. Retensi abnormal paru- paru dimana sulit untuk menghembuskan napas sepenuhnya ▪ Memperbaiki fungsi diafragma ▪ Memperbaiki mobilitas sangkar toraks ▪ Meningkatkan rasa nyaman klien ▪ Mengeluarkan sekresi dari jalan napas bagian atas dan bawah. Jalan napas atas merupakan suatu saluran terbuka yang memungkinkan udara atmosfer masuk melalui hidung, mulut, dan bronkus hingga ke alveoli. Jalan napas atas terdiri dari rongga hidung, rongga mulut, laring, trakea. Jalan napas bawah terdiri dari bronkus dan percabangannya serta paru-paru.
4 Prinsip dan Rasional Tindakan ▪ Cuci tangan.
▪ Batuk efektif Rasional: Mencegah transmisi mikroorganisme. ▪ Gunakan sarung tangan bersih. Rasional: Mencegah kontaminasi cairan lambung. ▪ Jelaskan prosedur tindakan. Rasional: Memberi pemahaman dan mendapatkan kerjasama klien ▪ Pakai masker, gaun, sarung tangan dan alat pelindung yang lain jika ada indikasi. Rasional: Beberapa penyakit pernafasan (mis. TB paru ditularkan melalui droplet yang di batukkan) ▪ Bantu klien duduk disisi tempat tidur. Rasional: Postur yang tegak memungkinkan pengeluaran secret. Instruksikan klien untuk tahan nafas dalam 2 atau 3 kali (ketika klien menghirup nafas berikutnya ▪ Instruksikan klien untuk condong kedepan) Rasional: Meningkatkan inspirasi maksimal, inspirasi dalam meningkatkan volume paru dan membuka jalan udara untuk memungkinkan udara mencapai bagian belakang mucus dan mendorongnya kedepan. ▪ Instruksikan klien untuk tahan nafas 1- 2 detik dan mengkontraksikan otot- otot abdomen Rasional: Menggunakan dorongan udara di belakang mucus dan kontraksi otot untuk membantu batuk lebih kuat ▪ Instruksikan klien untuk batuk dengan kuat, dan mengeluarkan sekresi atau basin emesis (bebat dinding dada bagian bawah dan abdomen menggunakan bantal atau handuk ketika batuk). Rasional: Membersihkan sekresi dari jalan nafas klien. Pembebatan pada torax dan abdomen membatasi nyeri selama batuk, dan meningkatkan kontraksi yang lebih kuat dari otot- otot ekspirasi. ▪ Lakukan beberapa kali sesuai kebutuhan. Rasional: Mungkin diperlukan beberapa kali upaya untuk membersihkan sekresi jalan udara klien. ▪ Catat respon yang terjadi (pening, sesak, atau masalah pernafasan lainnya). Rasional: Mengetahui reaksi dan perkembangan lebih lanjut dari klien. ▪ Bereskan alat, rapikan dan istirahatkan klien. Rasional: Menurunkan penyebaran mikroorganisme dan memberikan kenyamanan klien setelah batuk. Perawat melepaskan ▪ Pakaian pelindung dan cuci tangan. ▪ Rasional: Menurunkan penyebaran mikroorganisme ▪ Dokumentasi. Rasional: Aspek tanggung jawat perawat dalam melakukan tindakaan Keperawatan. 5 Bahaya dan Pencegahannya Bahaya: Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit menular. Penyakit ini disebabkan oleh basil dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis sendiri dapat menyerang bagian tubuh manapun, tetapi yang tersering dan paling umum adalah infeksi tuberkulosis pada paru-paru. Tuberkulosis umumnya menyerang paru- paru dengan gejala utama batuk berdahak yang berlangsung lebih dari 2 minggu. Batuk yang terjadi juga kadang mengeluarkan dahak berwarna seperti karat atau batuk darah. Pengidap TB juga biasanya akan kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan yang disertai dengan demam, keringat malam hari, dan kelelahan. Jika infeksi tuberkulosis pada paru telah menyebabkan kerusakan pada paru, akan timbul gejala sesak napas. Bakteri TB bisa saja bersifat tidak aktif saat masuk ke dalam tubuh, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya menyebabkan kemunculan gejala-gejala TB. Pada kasus ini, kondisi tersebut dikenal sebagai tuberkulosis laten. Sedangkan TB yang langsung memicu gejala dikenal dengan istilah tuberkulosis aktif. Pencegahan: ▪ Pemberian makan-makanan bergizi, tinggi kalori-tinggi protein, vitamin tambahan. ▪ Komposisi makronutrien yang dibutuhkan seperti energy dari protein (15-30%), lemak (25-35%) dan karbohidrat (45-65%). ▪ Mikronutrien yang penting dan dibutuhkan dalam tatalaksana pasien TBC antara lain vitamin A, C, E, B6 dan D, asam folat dan mineral seperti: zinc, selenium dan kalsium. ▪ Membuka jendela dan membuat setiap ruangan memiliki ventilasi yang bagus agar ruangan tidak lembab. Pengobatan untuk seseorang yang sudah terkena TBC dapat di berikan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) selama 6 bulan yang didalamnya mengandung minimal 4 macam obat untuk dewasa dan tiga macam untuk anak-anak. Dalam proses pengobatannya OAT harus ditelan secara teratur dan diawasi oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). PMO sendiri dapat berasal dari petugas kesehatan, kader kesehatan, guru, tokoh masyarakat, tetangga dan anggota keluarga. PMO ada karena lamanya konsumsi OAT akan menyebabkan seseorang yang sudah terkena TBC merasa bosan dan malas untuk mengkonsumsi obat-obatan tersebut. Ketika seorang pasien merasa sudah sehat namun konsumsi OAT nya belum tuntas (belum 6 bulan) biasanya seseorang yang mengidap TBC akan berhenti mengkonsumsi obat. Jika pengobatan tidak dilanjutkan sampai 6 bulan hal ini nantinya akan menimbulkan masalah yang amat serius yaitu terjadinya resisten OAT yang berujung pada susahnya pengobatan pada pasien TBC untuk sembuh dari penyakitnya atau disebut dengan MDR TBC (Multi Drug Resistant Tuberculosis). 6 Hal yang Didapatkan / Tujuan Pasien mengatakan merasa lebih nyaman Capaian dan bernafas lebih lega setelah melakukan batuk efektif. 7 Identifikasi Masalah yang Lainnya • Monitor keadaan umum dan observasi tanda-tanda vital terutama pada pernapasan 8 Evaluasi Diri Tindakan ini saya lakukan sesuai prosedur dan di damping oleh perawat. Dengan saya melakukan tindakan batuk efektif ini akan membantu pasien merasa lebih nyaman dari sebelumnya.