H dengan Prioritas
Masalah Gangguan Kebutuhan Dasar : Nutrisi
Kurang dari Kebutuhan Tubuh
di RS. USU
Oleh
ATIKAH SYAHLAH
142500011
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah (KTI) ini yang berjudul “ Asuhan Keperawatan pada An.H dengan
Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Gangguan Nutrisi Kurang
dari Kebutuahan Tubuh pada Pasien Demam Typhoid di RS USU Medan ”. .
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan di Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara Medan.
Selama proses penulisan hingga penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini
tentunya tidak lepas dari segala macam kendala yang harus dihadapi. Namun
berkat rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya serta bantuan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala tersebut dapat penulis
hadapi sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena
itu, dalam kesempatan berbahagia ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Setiawan, S.Kp., MNS., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
2. Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Wakil Dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Cholina Trisa Siregar, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. KMB. selaku Wakil Dekan II
Fakultas Keperawatan Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
4. Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp., M.Kep., Sp. Mat. selaku Wakil Dekan III
Fakultas Keperawatan Sumatera Utara.
5. Mahnum Lailan Nasution, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi
DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
6. Rehk Sonya Erienh, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Dosen Pembimbing yang
memberikan bimbingan dan meluangkan waktunya serta pikiran dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
7. Ns. Asrizal, S.Kep., M.Kep. selaku Dosen Penguji yang telah bersedia
meluangkan waktunya dalam sidang Karya Tulis Ilmiah.
8. Pihak Rumah Sakit USU yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengambil sebuah kasus dan menerapkan Asuhan
Keperawatan sesuai dengan masalah yang ditemukan.
9. Orang tua saya (Yusman S.Ag dan Masnawati Darlah Hsb S.Ag) beserta adik
– adik (Fadlatun Toyyibah, Rifdah Nadia, Hisanul Rizki, dan Ghali Ariffikri)
saya yang saya sayangi, terimakasih telah mendampingi dan memberikan
semangat dengan penuh kesabaran serta kasih sayangnya dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini. Dan sahabat kecil saya Ukhti Khairati yang
selalu mendukung dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini dengan baik.
10. Teman-teman tersayang saya yang selalu mendukung saya dan juga teman-
teman seperjuangan DIII Keperawatan 2014.
Semoga segala amal kebaikan mereka di ridhoi Allah SWT dan mendapat
balasan dari-Nya. Akhir kata penulis mengharapkan karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang memerlukan.
Atikah Syahlah
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................2
C. Manfaat..........................................................................................................2
BAB II PengelolaanKasus
A. Konsep Dasar Ketidakseimbangan nutrisi Kurang dari Kebutuhan
1. Pengertian Nutrisi.......................................................................................3
2. Sistem Tubuh dalam Pemenuhan Nutrisi...................................................3
3. Elemen-elemen Nutrisi...............................................................................6
4. Status Nutrisi..............................................................................................8
5. Faktor yang mempengaruhi Nutrisi............................................................9
6. Pengkajian..................................................................................................11
B. Asuhan Keperawatan dengan Masalah Gangguan Nutrisi
1. Pengkajian..................................................................................................17
2. Analisa Data...............................................................................................27
3. Masalah Keperawatan................................................................................28
4. Diagnosa Keperawatan...............................................................................28
5. Perencanaan Keperawatan.........................................................................29
6. Pelaksanaan Keperawatan..........................................................................31
BAB III Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan....................................................................................................35
B. Saran...............................................................................................................36
Daftar Pustaka..........................................................................................................37
Lampiran1 : Catatan Perkembangan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan diubahkan dalam aktifitas tubuh
(Hidayat, 2006). Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi
tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat,
protein, lemak, air, vitamin, dan mineral (Potter & Perry, 2005).
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya sekedar untuk menghilangkan
rasa lapar, melainkan mempunyai banyak fungsi. Adapun fungsi umum dari
nutrisi diantaranya adalah sebagai sumber energi, memelihara jaringan tubuh,
mengganti sel tubuh yang rusak, mempertahankan vitalitas tubuh, dan lain-lain.
Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat gizinya
(nutrien) (Asmadi, 2008).
Nutrien merupakan zat kimia organik maupun non-organik yang
ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan
sebaik-baiknya. Nutrien tersebut diabsorbsi disaluran pencernaan kemudian
didistribusikan ke sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, nutrien digunakan untuk
proses fungsional sel tersebut, sumber energi, dan sintesis protein (Asmadi, 2008).
Intake nutrisi ke dalam tubuh harus adekuat. Artinya nutrisi yang kita
makan harus mengandung nutrien esensial tertentu yang seimbang. Nutrien
esensial tersebut meliputi, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Makanan yang masuk kedalam tubuh sampai dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk
sampah metabolisme terjadi melalui proses pencernaan. Gangguan pada proses
pencernaan dapat menyebabkan individu mengalami gangguan nutrisi (Asmadi,
2008).
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada An.H diruangan
ICU Rumah Sakit USU di dapatkan masalah keperawatan yang menjadi prioritas,
yaitu kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang ditandai dengan BB
pasien 12,5 kg, TD: 90/70, HR : 88 kali/menit, RR : 22 kali/menit, dan T : 38◦C.
An.H terliah lemas dan lesu, mukosa bibir pasien kering, dan nafsu makan pasien
berkurang.
B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Mengaplikasikan upaya asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi.
2. Tujuan khusus:
a. Mengetahui konsep dasar masalah kebutuhan dasar nutrisi.
b. Mengidentifikasi analisa data dengan pasien yang mengalami masalah
kebutuhan nutrisi.
c. Mengidentifikasi rumusan masalah dengan pasien yang mengalami
masalah kebutuhan dasar nutrisi.
d. Mengidentifikasi diagnosa keperawatan yang timbul akibat masalah
kebutuhan dasar nutrisi.
e. Mengidenifikasi asuhan keperawatan yang diberikan dengan
mengimplementasikannya pada pasien yang mengalami masalah
pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi.
C. Manfaat
Hasil asuhan keperawatan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, praktek
keperawatan, pendidikan keperawatan.
1. Penulis
Menambah pengetahuan tentang konsep dan masalah demam thypoid serta
meningkatkan keterampilan dan wawasan.
2. Pendidikan Keperawatan
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kegiatan
proses belajar mengajar tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan
masalah kebutuhan nutrisi yang dapat digunakan sebagai acuan praktek
mahasiswa keperawatan.
3. Praktek Keperawatan
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan dan
strategi bagi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan masalah kebutuhan nutrisi.
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
4. Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan melalui adanya indeks massa tubuh
(body mass index-BMI) dan berat badan tubuh ideal (ideal body weight—IBW)
(Tarwoto & Wartonah, 2010).
a. Body Massa Index (BMI)
Body Massa Index (BMI) merupakan ukuran dari gambaran berat badan
seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam
tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over
weight) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan:
BB (kg)
TB (m)²
atau
BB (pon) x 704,5
TB (inchi)²
6. Pengkajian Keperawatan
a. Identifikasi Masalah
Data dasar pengkajian keperawatan klien mengenal status gizi klien saat
ini, efek penyakit, dan terapi, serta status gizi masa lalu. Task Force Nutrition in
AIDS (1989) dalam Astuti (2011), menyampaikan pengkajian gizi cermat
mencakup riwayat diet, perhitungan asupan nutrien, pengukuran antropometrik,
dan pemeriksaan laboratorium untuk anemia dan kekurangan kalori protein jangka
panjang, dan perlunya pengukuran fungsional kekuatan otot dan pemeriksaan
laboratorium serta prealbumin harus dilakukan untuk menilai deficit protein
visceral jangka pendek.
b. Faktor yang Mempengaruhi Pola Diit
1. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik merupakan kondisi sehat. Anoreksia atau tidak nafsu
makan biasanya gejala dari suatu penyakit atau efek samping dari obat.
2. Budaya dan agama.
3. Status sosioekonomi.
4. Umur.
5. Jenis kelamin.
c. Riwayat Gizi
Kaji tiga hal :
1). Faktor resiko malnutrisi.
Pengkajian resiko malnutrisi, antara lain:
a. Penurunan berat badan ≥ 5% dalam satu bulan, ≥ 10% dalam 6 bulan.
b. Asupan oral tidak optimal selama ≥ tujuh hari.
c. Albumin serum < 3,5 gram/dl.
d. Lingkaran otot lengan atas < 90% dari nilai standar.
e. Lipatan kulit trisep < 90% dari nilai standar.
f. Infeksi berat yang baru setelah pembedahan.
g. Radioterapi atau kemoterapi yang baru dijalani.
h. Adanya gejala yang berlangsung lebih dari 2 mingggu, seperti,
mual/muntah, diare, anoreksia.
i. Penurunan kemandirian.
j. Demensia.
k. Ekonomi rendah.
l. Adiksi terhadap alcohol dan atau obat.
2). Penyakit klien dan gejala yang ada.
3). Masalah psikososial yang mempengaruhi, termasuk pengetahuan gizi klien dan
keluarga.
d. Pemeriksaan Fisik
Perawat mengobservasi tanda klinis terhadap perubahan nutrisi. Tanda klinis yang
diidentifikasi perawat adalah:
1). Penampilan umum
Tanda penampilan umum yang menunjukan status nutrisi yang baik
yaitu sadar, dan responsif. Namun tanda klinis yang menunjukan nutrisi yang
buruk seperti lesu, apatis, kakeksia.
2). Berat badan
Berat badan yang normal proporsional dengan tinggi badan, sesuai
usia, dan bentuk tubuh. Pada kondisi berat badan yang tidak normal
menunjukan obesitas atau kurus.
3). Postur
Postur tubuh yang normal dengan kondisi tegak, dimana lengan dan
tungkai lurus. Pada kondisi yang tidak normal postur tubuh bahu kendur,
dada cekung, dan punggung membungkuk.
4). Otot
Kondisi otot yang normal otot berkembang dengan baik, kuat, tonus
baik, terdapat bebrapa lemak dibawah kulit. Kondisi otot yang buruk seperti
penampilan lemah, tonus otot buruk, tonus tidak berkembang, nyeri, edema,
tidak mampu berjalan dengan baik.
5). Kondisi system saraf
Kondisi normal rentan perhatian baik, kurang iritabilitas, atau
kelelahn, refleks normal, psikologis stabil. Kondisi kontrol saraf yang buruk
dengan tanda klinis kurang perhatian, iritabilitas, bingung, tangan dan kaki
terasa terbakar, dan parastesia, kehilangan posisi dan rasa vibratorik,
kelemahan dan nyeri otot yang dapat menyebabkan ketidakmampuan
berjalan, penurunan atau kehilangan refleks lutut dan tumit.
6). Fungsi gastrointestinal
Tanda klinis yang normal nafsu makan dan pencernaan baik, eliminasi
teratur normal, tidak ada organ atau masa ynag teraba. Penemuan tanda klinis
yang abnormal pada fungsi gastrointestinal yaitu anoreksia, tidak dapat
mencerna, konstipasi, atau diare, pembesaran hati atau limfa.
7). Fungsi kardiovaskuler
Tanda klinis yang menunjukan fungsi kardiovaskuler yang normal
yaitu laju denyut dan irama jantung normal, tidak ada bunyi murmur, tekanan
darah normal sesuai usia. Tanda klinis abnormal pada fungsi kardiovaskuler
yaitu laju denyut jantung cepat diatas 100 x / menit, terjadi pembesaran
jantung, irama jantung tidak normal, tekanan darah meningkat.
8). Vitalitas umum
Kondisi vitalitas umum yang normal memiliki ketahana tubuh cukup
bertenaga, kebiasaan tidur baik, dan penampilan cukup kuat. Vitalitas umum
yang abnormal bila klien mudah lelah, kurang energi, mudah tidur,
penampilan kelelahan, dan apatis.
9). Rambut
Kondisi rambut yang normal yaitu bersinar, penampilan rambut
berkilat, helai rambut tidak mudah dicabut, kulit kepala sehat. Kondisi rambut
yang tidak normal seperti rambut berserabut, kusam, kusut, kering, tipis, dan
kasar, penampilan depigmetasi, helai ramut mudah lepas.
10). Kulit umum
Kondisi normal pada kulit yaitu kondisi kulit halus, dan sedikit
lembab, warna baik. Kondisi kulit yang abnormal yaitu kasar, kering, pucat,
berpigmen, iritasi, lebam, petechiae, kehilangan lemak pada subkutan.
11). Wajah dan leher
Kondisi klinis wajah dan leher yang normal warna wajah dan leher
merata, halus, merah muda, tidak ada bengkak. Kondisi yang abnormal pada
wajah dan leher yaitu penampilan berminyak, bersisik, bengkak, kulit gelap
di pipi, dan dibawah mata, tidak halus, atau kasar pada kulit sekitar hidung
dan mulut.
12). Bibir
Kondisi bibir yang normal yang diidentifikasi perawat seperti halus,
warna baik, penampilan lembab, tidak pecah atau bengkak. Kondisi bibir
yang abnormal yaitu penampilan kering, bersisik, bengkak, kemerahan, atau
lesi angular pada sudut mulut, fisura atau skar.
13). Membran mukosa mulut
Kondisi membran mukosa mulut yang normal berwarana merah muda
sampai kemerahan. Kondisi membran mukosa mulut yang tidak normal yaitu
membran mukosa yang lembut dan bengkak.
14). Gusi
Kondisi gusi normal berwarna merah muda, tidak bengkak dan tidak
ada perdarahan gusi. Kondisi gusi yang tidak normal gusi bengkak, mudah
berdarah, kemerahan dan gusi tertarik ke arah belakang.
15). Lidah
Kondisi lidah normal yaitu berwarna merah muda, atau kemerahan
gelap, tidak bengkak, halus, terdapat papila dan tidak ada lesi.
16). Gigi
Gigi normal dengan kondisi tidak berlubang, nyeri, gigi lurus, bersih,
dan tidak ada diskolorasi. Kondisi gigi yang tidak normal yaitu terdapat
karies, gigi tidak ada, posisi gigi tidak lurus atau salah posisi.
17). Mata
Kondisi mata yang nomal yaitu mata terang, jernih, penampilan
bersinar, tidak ada luka disudut membrane, bulu mata lembab, pembuluh
darah terlihat, tidak ada benjolan pada jaringan atau scelera, tidak ada
lingkaran kelelahan dibawah atau disekitar mata. Kondisi mata yang tidak
normal yaitu conjuctiva pucat, membran kemerahan, kering, terdapat tanda-
tanda infeksi, kekeringan membran mata, penampilan buram dari kornea,
kornea lunak, atau keratomalasia.
18). Leher (kelenjar)
Kondisi nomal pada leher yaitu tidak terdapat pembesaran kelenjar.
Kondisi abnormal leher terjadi pembesaran kelenjar tiroid.
19). Kuku
Kondisi kuku yang normal yaitu struktur kuku keras, dan berwarna
merah muda. Kondisi kuku yang tidak normal dengan bentuk kuku koilnishia,
dan mudah patah.
20). Kaki, tungkai
Kondisi tungkai dan kaki yang normal yaitu tidak nyeri, lemah, atau
bengkak. Kondisi tungkai dan kaki yang tidak normal yaitu edema, kelelahan.
21). Kerangka
Struktur kerangka normal yaitu tidak ada kelainan bentuk. Kondisi
kaki yang tidak normal, yaitu bentuk kaki bengkok, lutut menyatu, deformitas
dada pada diafragma, scapula dan costa yang menonjol.
e. Penilaian Antropometrik
Berat badan
Penimbangan berat badan dilakukan dengan alat dan pakaian klien yang
sama. Pengukuran berat badan ideal ditentukan berdasarkan tinggi badan.
Lingkar lengan atas (LLA)
Lingkar lengan atas adalah ukuran massa otot rangka terhadap simpanan
protein. Alat yang diperlukan untuk melakukan pengukuran ini yaitu pita
pengukur yang tidak elastis dan daftar nilai standar ukuran lingkar lengan atas.
Lipatan kulit trisep
Lipatan kulit trisep adalah ukuran simpanan lemak subkutan.Alat yang
dibutuhkan untuk mengukur yaitu pita pengukur yang tidak elastis, kaliper dan
daftar nilai standar ukuran lipatan kulit trisep.
f. Pengkajian Laboratorium
1. Albumin serum
Serum albumin berfungsi untuk mengikat berbagai substansi dan membantu
mengangkut asam lemakdan kalsium. Prealbumin memiliki waktu paruh 2 hari.
2. Transferin
Transferin merupakan protein viscelar dalam serum dengan paruh waktu lebih
pendek (8hari).
3. Fungsi kekebalan tubuh.
4. Jumlah limfosit total.
5. Tes antigen kulit.
B. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. H
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 2,5 Tahun
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Jati luhur Gg. Resmi
Tanggal Masuk RS : 15 April 2017
No. Register 014847
Ruangan/kamar : R.ICU
Golongan Darah :B
Tanggal Pengkajian : 9 Mei 2017
Tanggal Operasi :-
Diagnosa Medis : Demam Typhoid
A. Provocative / palliative
1. Apa penyebabnya
Makan tidak teratur, jarang mencuci tangan.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Tidur berbaring dan digendong oleh ibu pasien.
B. Quantity / quality
1. Bagaimana dirasakan
Pasien merasa sangat terganggu dengan sakit yang dialaminya.
Pasien tampak lemas dan pucat.
2. Bagaimana dilihat
Pasien tampak lemas, dan wajahnya terlihat pucat seperti
menahan rasa sakit.
A. Orang Tua
Orang tua pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
B. Saudara Kandung
Saudara kandung pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
C. Penyakit keturunan yang ada
Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan.
D. Anggota keluarga yang meninggal
Belum ada anggota keluarga pasien yang meninggal.
E. Penyebab meninggal
Belum ada anggota keluarga pasien yang meninggal.
Klien terjaga
MASALAH KEPERAWATAN
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
2. Gangguan pola tidur.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan
makanan ke dalam tubuh, hilangnya nafsu makan dan mual muntah ditandai
dengan pasien tampak lemah terlihat lemas, dan pucat, mukosa bibir kering,
konjungtiva pucat.
4. Menjelaskan pentingnya
tidur yang adekuat.
Hari/ No.Dx Implementasi Evaluasi (SOAP)
Tanggal Keperawatan
Rabu 1 1. Mengajak pasien serta S:
10/05/17 keluarga - Ibu pasien mengatakan
berkomunikasi. mual dan muntah An.H
2. Mengidentifikasi berkurang.
adanya alergi atau O:
intoleransi makanan - K/u : Lemah
yang dimiliki pasien. - BB : 15 kg (sebelum sakit)
3. Memonitor - BB : 12,5 kg (setelah sakit)
kecenderungan - TB : 88 cm
terjadinya penurunan - Porsi makanan yang habis
dan kenaikan berat hanya ¼ porsi
badan. - TD : 90/80 mmHg
4. Memonitor adanya - T : 36,6 ◦C
mual muntah. - HR : 80 kali/menit.
5. Menentukan pola - RR : 22 kali/menit.
makan (makanan yang A: Masalah belum teratasi
disukai dan tidak - Bibir pasien masih
disukai). terlihat kering, dan
6. Memastikan bahwa pasien masih terlihat
dalam diit mengandung pucat.
makanan dan minuman P: Intervensi dilanjutkan
yang tinggi serat untuk -Menentukan pola makan
mencegah konstipasi. pasien.
7. Menyediakan (bagi) -Mengkaji mual dan muntah
pasien makanan dan yang terjadi pada pasien.
minuman yang tinggi -Memantau TTV pasien.
protein, tinggi kalori,
dan mudah dikonsumsi
sesuai kebutuhan.
Hari/ No.Dx Implementasi Evaluasi (SOAP)
Tanggal Keperawatan
Rabu 2 1. Memilih seting S:
10/05/17 lingkunagn yang tenang - Ibu pasien mengatakan
dan nyaman. An.H sudah mulai tertidur
pulas.
2. Menginstruksikan klien
untuk menggunakan O:
metode mengurangi -Pasien sudah terlihat lebih
kecemasan (teknik segar.
bernafas dalam, -Konjungtiva mulai
distraksi, visualisasi, berwarna merah.
meditasi, relaksasi otot, -Pasien tidur ≤ 8 jam.
mendengar musik-
musik lembut jika A: Masalah teratasi
diperlukan).
P :Intervensi dihentikan.
3. Memberikan obat
kecemasan jika
diperlukan.
4. Menjelaskan pentingnya
tidur yang adekuat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia dan nutrisi adalah
elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam kategori zat makanan
adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral oleh sebab itu
satu masalah kesehatan yang disebabkan karena asupan nutrisi yang kurang
kurang asupan makanan ke dalam tubuh, hilangnya nafsu makan dan mual
muntah ditandai dengan pasien tampak lemah terlihat lemas, dan pucat,
mukosa bibir kering, konjungtiva pucat, BB: 12,5 kg, TB: 88 cm, TD: 90/70
B. Saran
4. Bagi mahasiswa
dengan nutrisi.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, H.W. (2011). Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.
Carpenito, L.J. (2009). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 13. Jakarta:
EGC.
Rosdahl, C.B, et all. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar Edisi 10. Jakarta:
EGC.
Wilkinson, J.M dan Ahern, N.R. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi
9. Jakarta: EGC.
CATATAN PERKEMBANGAN
No. Hari/ Waktu Tindakan Keperawatan Evaluasi
Dx Tanggal
1. Selasa, 11.00 8. Mengajak pasien serta S:
09 Mei keluarga - Ibu pasien
berkomunikasi. mengatakan An.H
2017
9. Mengidentifikasi masih mengalami
adanya alergi atau mual dan muntah.
11.30 intoleransi makanan O:
yang dimiliki pasien. - K/u : Lemah
10.Memonitor - BB : 15 kg (sebelum
kecenderungan sakit)
terjadinya penurunan - BB : 12,5 kg (setelah
dan kenaikan berat sakit)
badan. - TB : 88 cm
12.00 11.Memonitor adanya - Porsi makanan yang
mual muntah. habis hanya ¼ porsi
12. Menentukan pola - TD : 90/70 mmHg
makan (makanan - T : 37,2 ◦C
yang disukai dan tidak - HR : 80 kali/menit.
disukai). - RR : 22 kali/menit.
12.30 13. Memastikan A: Masalah belum
bahwa dalam diit teratasi
mengandung makanan - Pasien masih
dan minuman yang mengalami mual dan
12.40 tinggi serat untuk muntah, mukosa bibir
mencegah konstipasi. masih terlihat kering,
14. Menyediakan dan pasien masih
(bagi) pasien terlihat pucat.
makanan dan P: Intervensi dilanjutkan
minuman yang tinggi -Mengidentifikasi adanya
13.00
protein, tinggi kalori, alergi.
dan mudah -Menentukan pola makan
dikonsumsi sesuai pasien.
kebutuhan. - Memantau TTV pasien.
- Mengkaji mual dan
muntah yang terjadi
pada pasien.
13.15
No. Hari/ Waktu Tindakan Keperawatan Evaluasi
Dx Tanggal
2. Selasa, 10.00 1. Memilih seting S:
09 Mei lingkunagn yang -Ibu pasien mengatakan
2017 tenang dan nyaman. An.H masih sering
terbangun pada malam
10.30 2. Menginstruksikan hari.
klien untuk
menggunakan metode O:
mengurangi -Pasien masih terlihat
kecemasan (teknik lesu dan lemas.
bernafas dalam, -Konjungtiva masih
distraksi, visualisasi, pucat.
meditasi, relaksasi
otot, mendengar A: Masalah belum
musik-musik lembut teratasi
jika diperlukan).
P : Lanjutkan intervensi
10.45 3. Memberikan obat - Memilih seting
kecemasan jika lingkungan yang
diperlukan. tenang dan nyaman.
- Anjurkan tekhnik
10.55 4. Menjelaskan distraksi.
pentingnya tidur yang - Menjelaskan pentingnya
adekuat. tidur yang adekuat.
No. Hari/ Waktu Tindakan Keperawatan Evaluasi
Dx Tanggal
1. Rabu, 11.00 8. Mengajak pasien S:
10 Mei serta keluarga - Ibu pasien
berkomunikasi. mengatakan mual
2017
9. Mengidentifikasi dan muntah An.H
adanya alergi atau berkurang.
11.30 intoleransi makanan O:
yang dimiliki pasien. - K/u : Lemah
10.Memonitor - BB : 15 kg (sebelum
kecenderungan sakit)
terjadinya penurunan - BB : 12,5 kg (setelah
dan kenaikan berat sakit)
badan. - TB : 88 cm
12.00 11.Memonitor adanya - Porsi makanan yang
mual muntah. habis hanya ¼ porsi
12. Menentukan pola - TD : 90/80 mmHg
makan (makanan - T : 36,6 ◦C
yang disukai dan tidak - HR : 80 kali/menit.
disukai). - RR : 22 kali/menit.
12.30 13. Memastikan A: Masalah belum
bahwa dalam diit teratasi
mengandung makanan -Bibir pasien masih
dan minuman yang terlihat kering, dan
12.40 tinggi serat untuk pasien masih
mencegah konstipasi. terlihat pucat.
14. Menyediakan P: Intervensi
(bagi) pasien dilanjutkan
makanan dan -Menentukan pola
minuman yang tinggi makan pasien.
13.00
protein, tinggi kalori, -Mengkaji mual dan
dan mudah muntah yang terjadi
dikonsumsi sesuai pada pasien.
kebutuhan. -Memantau TTV
pasien.
13.15
No. Hari/ Waktu Tindakan Keperawatan Evaluasi
Dx Tanggal
2. Rabu, 10.00 1. Memilih seting S:
10 Mei lingkunagn yang -Ibu pasien mengatakan
2017 tenang dan nyaman. An.H sudah mulai
tertidur pulas.
10.30 2. Menginstruksikan
klien untuk O:
menggunakan metode -Pasien sudah terlihat
mengurangi lebih segar.
kecemasan (teknik -Konjungtiva mulai
bernafas dalam, berwarna merah.
distraksi, visualisasi, -Pasien tidur ≤ 8 jam.
meditasi, relaksasi
otot, mendengar A: Masalah teratasi
musik-musik lembut
jika diperlukan). P : Intervensi
dihentikan.
10.45 3. Memberikan obat
kecemasan jika
diperlukan.
10.55 4. Menjelaskan
pentingnya tidur yang
adekuat.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Atikah Syahlah