Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN & PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN


POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
Jl. Kusumanegara No. 2 Yogyakarta Telp. (0274) 375528

LAPORAN PRAKTIKUM

I. Identitas
Mata Kuliah : Teknologi Budidaya Pertanian Perkotaan Berkelanjutan
Acara Praktikum : Pembuatan Media Tanam
Tujuan : Mampu melakukan pembuatan media tanam sesuai prosedur yang tepat
Tempat : Jalan KH Dewantara 3 Kec. Magetan, Kab. Magetan, Jawa Timur
Hari, Tanggal : Senin, 15 Nopember 2021
Nama Mahasiswa : Boby Nugraha Saputra
Semester :V
Dosen Pengampu : Agus Wartapa, S.P., M.P.
Asisten Dosen : Annisa Khoiriyah, S.P., M.Sc.
PLP : Sumanto, S.ST.

II. Dasar Teori


Media tanam merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan dalam
bercocok tanam. Media tanam menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman yang akhirnya
mempengaruhi hasil produksi. Media tanam berfungsi untuk menopang tanaman, memberikan
nutrisi, dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat
media tanam, tumbuh – tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya.
Media tanam dapat didefinisikan sebagai kumpulan bahan atau substrat tempat tumbuh
benih yang disebarkan atau ditanam. Media tanam banyak macam ragamnya, dapat merupakan
campuran dari bermacam – macam bahan atausatu jenis bahan saja asalkan memenuhi beberapa
persyaratan, antara lain cukup baik dalam memegang air, cukup porous sehingga air siraman
tidak menggenang, tidak bersifat toksik bagi tanaman, dan yang paling penting media tanam
tersebut cukup mengandung unsur – unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman
Pemanfaatan bahan organik seperti pupuk kandang dan arang sekam padi sangat potensial
digunakan sebagai komposit media tanam alternatif untuk mengurangi penggunaan top soil.
Salah satu kelebihan penggunaan bahan organik sebagai media tanam adalah memiliki struktur
yang dapat menjaga keseimbangan aerasi. Bahan-bahan organik terutama yang bersifat limbah
yang ketersediaannya melimpah dan murah dapat dimanfaatkan untuk alternatif media tumbuh
yang sulit tergantikan. Bahan organik mempunyai sifat remah sehingga udara, air, dan akar
mudah masuk dalam fraksi tanah dan dapat mengikat air. Hal ini sangat penting bagi akar bibit
tanaman karena media tumbuh sangat berkaitan dengan pertumbuhan akar atau sifat di perakaran
tanaman.
III. Alat & Bahan
i. Alat
1. Cangkul
2. Sekop
ii. Bahan
1. Polybag
2. Tanah
3. Arang Sekam
4. Pupuk Kandang
5. Pasir

IV. Cara Kerja


No Langkah Kerja Foto Camera Tanggal
Pelaksanaan
1 Menyiapkan Alat dan Bahan Senin, 15 November
Lalu mengolah tanah sampai 2021
tercampur rata

2 Memasukan tanah yang sudah Senin, 15 November


diolah kedalam polybag 2021

3 Media Tanam siap ditanami Senin, 15 November


atau digunakan 2021
V. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
i. Syarat media tanam yang baik
Media tanam merupakan komponen yang sangat penting dalam kegiatan bercocok tanam.
Media tanam yang akan digunakan haruslah sesuai dengan jenis tanam yang akan ditanam
dan juga keadaan lingkungan tempat melakukan kegiatan bercocok tanam. Hal ini
dikarenakan setiap daerah memiliki kelembapan dan curah hujan yang berbeda, sehingga
penggunaan media tanam pun harus sesuai agar pertumbuhan tanaman budi daya dapat
tumbuh dengan optimal.

Penggunaan media tanam yang baik juga akan mempengaruhi perkecambahan dari suatu
biji yang digunakan sebagai bahan tanam. Dengan penggunaan media tanam yang baik,
suplai air yang diperlukan biji untuk melakukan fase perkecambahan setelah masa dormansi
dari biji tersebut. Dikarenakan untuk memulai proses perkecambahan setelah masa
dormansi, biji memerlukan air yang cukup agar kecambah dapat tumbuh dengan baik.

Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan hasil bahwa nilai rendemen yang diperoleh dari
pembuatan media tanam yaitu arang sekam secara sangrai dan anaerob didapatkan nilai rata-
rata rendemen sekam bakar (metode sangrai) adalah sebesar 52,3%, dan secara anaerob
didapatkan hasil sebesar 53,7%. Dari kedua hasil tersebut dapat dikatakan bahwa dengan
metode anaerob maka jumlah kehilangan akan lebih sedikit. Tapi, hal ini tidak dapat
dijadikan acuan sebab dengan metode anaerob proses pembakaran yang dilakukan
membutuhkan waktu yang lebih lama dan secara anaerob pula sekam dapat tercampur
dengan tanah maupun kayu kayu pembakaran. Berbeda halnya dengan sangrai, dimana hasil
sangrai tidak akan bercampur dengan benda-benda lain dan proses pembuatan sekam secara
sangrai lebih efisien dan dapat mendapatkan hasil yang lebih baik dari pada anaerob.

Pada media pupuk kandang didapatkan hasil rendemen sebanyak 38,45% dimana dari
jumlah awal sebesar 5,2 kg hanya mendapatkan pupuk kandang sebesar 2,0. Rendahnya
rendemen pupuk kandang disebabkan oleh proses pengerjaanya. Karena pada proses tersebut
pupuk kandang yang didapatkan banyak terbuang, hal ini terjadi karena dalam proses
penyisiran sabut kelapa, pupuk kandang yang seharusnya jatuh kebawah alas penyisiran,
banyak yang terbang akibat dari gangguan angin dan proses penyisiran maka hal inilah yang
menyebabkan hasil pupuk kandang yang disisir mendapatkan hasil yang sedikit. Namun
untuk pupuk kandang sendiri, banyak tidaknya jumlah pupuk kandang yang didapatkan
tergantung dengan cara pemisahan pupuk kandang tersebut dengan sabut kelapa.

ii. Komposisi media tanam


1. Tanah
Tanah dengan keadaan tekstur tanah (tingkat kehalusan tanah : pasir, debu dan liat) dan
struktur tanah (susunan partikel tanah dalam membentuk agregat tanah) yang baik sangat
menunjang keberhasilan usaha pertanian. Struktur tanah yang dikehendaki tanaman
adalah struktur tanah yang gembur mempunyai ruang pori yang berisi air dan udara
sehingga penyerapan unsur hara dapat berjalan optimal. Pupuk kandang dapat menambah
unsur hara dalam tanah sebagai penyediaan humus yang dapat memperbaiki struktur
tanah dan mendorong kehidupan jasad renik tanah.
2. Sekam Padi
Sekam padi merupakan kulit biji padi yang sudah digiling. Ada dua jenis sekam yang
digunakan, yakni sekam padi bakar dan sekam padi bakar. Penambahan arang sekam
memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap peningkatan perkembangan akar tanaman
yang efeknya positif terhadap persentase hidup suatu tanaman. Keunggulan sekam bakar
adalah dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, serta melindungi tanaman. Sekam
bakar yang digunakan adalah hasil pembakaran sekam padi yang tidak sempurna,
sehingga diperoleh sekam bakar yang berwarna hitam, dan bukan abu sekam yang
bewarna putih

3. Pupuk Kandang atau Kompos


Media tanam kompos terbuat dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik seperti
jerami, daun, atau sisa sayuran. Kandungan bahan pada kompos dapat memperbaiki
kondisi tanah, sehingga dapat subur kembali. Kelebihan lainnya, kompos dapat menjadi
fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman. Kompos
yang baik sebagai media tanam adalah kompos yang telah mengalami pelapukan secara
sempurna, ditandai dengan perubahan warna, tidak berbau, kadar air rendah, dan memiliki
suhu ruangan.

4. Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternative untuk menggantiakn fungsi
tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan sebagai media untuk
penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman.
Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang
dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain. Sementara bobot pasir
yang cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang. Selain itu, keunggulan
media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan system
aerasi serta drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan merupakan jenis
pasir yang sering digunakan sebagai media tanam.

iii. Kendala dalam pembuatan media tanam


Dalam pembuatan media tanam pada praktikum ini adalah
1. Lahan kurang memadai, di daerah perkotaan halaman rumah memiliki lahan yang
sempit dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pembuatan media tanam.
2. Bahan tidak langsung tersedia di karena tinggal di daerah perkotaan.
3. Untuk mendapatkan bahan dengan membeli di penjual bahan pertanian

VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari percobaan pembuatan media tanam dengan yaitu
sekam padi dengan pupuk kandang, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain sebagai
berikut :

1. Pembuatan media tanam dapat dilakukan dengan sendiri.


2. Pupuk Kandang merupakan media tanam yang didapatkan dari kotoran kambing
3. Media tanam yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu seperti tidak
mengandung hama dan penyakit, bebas gulma, mampu menampung air.
4. Mampu membuang atau mengalirkan kelebihan air, remah dan porous sehingga
akar bisa tumbuh dan berkembang menembus media tanam dengan mudah.
5. Media tanam adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman, tempat
akar atau bakal akar akan tumbuh dan berkembang, media tanam juga digunakan
tanaman sebagai tempat berpegangnya akar, agar tajuk tanaman dapat tegak kokoh
berdiri di atas media tersebut dan sebagai sarana untuk menghidupi tanaman.

VII. Daftar Pustaka


Bakri,(2008), Komponen Kimia dan Fisik Abu Sekam Padi Sebagai SCM untuk Pembuatan
Komposit Semen, Jurnal Perennial, 5(1):9-14.

Cresswell G. 2009. Coir Dust A Proven Alternative To Peat. Cresswell Horticultural Services.
Grose vale.

[DAPCA] Department of Agriculture Philipine Coconut Authority. 2003. Utilization of


Cocopeat in Coconut Production. Techno Guide Sheet no. 10 Series of 2003.
Department of Agriculture Philipine Coconut

Hasriani1, Kalsim DK dan Sukendro A, 2013. Kajian serbuk sabut kelapa (cocopeat) sebagai
media tanam. http://dedikalsim.wordpress.com.

Istomo, Valentino N. 2012. Pengaruh perlakuan kombinasi mediaterhadap pertumbuhan


anakan tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser). Jurnal Silvikultur
Tropika 3 (2): 81-84.

Maspary. 2011. Fungsi dan Kandungan Arang Sekam/Sekam Bakar.


http://www.sehatcommunity.com/2011/11/fungsi-dan-kandungan-arang
sekamsekam 2106.html#ixzz24emhR0li.)

Soepardi G.1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor
Disahkan di Yogyakarta tanggal 17 November 2021

Asisten Dosen Praktikan

Boby Nugraha Saputra


Annisa Khoiriyah, S.P., M.Sc.

Anda mungkin juga menyukai