Anda di halaman 1dari 8

BOOK REPORT

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar Bahasa


Dosen pengampu Asep Hidayatullah, S.Pd., M.Pd

Oleh:
Dede Muhamad Halim F 2108180044
Dicky Ramadhan 2108180046
Karizal Tri Sabana 2108180079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah Swt, Tuhan semesta alam. Sholawat serta
salam semoga tetap terlimpah dan curah kepada junjungan alam, khatimul anbiya baginda
Muhammad Rasulullah Saw. Akhirnya penulis bisa menyelesaikan tugas ini yaitu Book
Report dengan dibantu oleh bebrapa reverensi sumber materi.

Penulis ini juga ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang terkait
dalam menyusun Boook Report ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, yakni
kepada:

1. Dosen pembimbing : Asep Hidayatullah, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu


Mata Kuliah Teori Belajar Bahasa yang telah memberikan kesempatan dan dukungan
moril kepada penulis dalam proses penyusunan Book Report ini.
2. Teman-teman yang memberi dukungan baik berupa materi, keritik dan saran kepada
penulis.
3. Pihak-pihak lainnya yang tidak dapat penulis tuliskan satu per satu namanya,
terimakasih yang setulus-tulusnya.

Bahwasanya penulis menyadari bahwa pada tugas Book Report ini masih jauh dari
yang diharapkan atau kesempurnaan, karena tidak ada satu pun dari manusia yang memiliki
kesempurnaan. Oleh karena itu, agar dimaklumidan dimaafkan.tak lupa kritik dan sarannya
kepada pembaca agar tugas ini berikutnya bisa menjadi lebih baik lagi. Mudah-mudahan
Book Report ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umunya bagi pembaca.

Ciamis, Oktober 2020

Penyusun
PENDAHULUAN

Dalam setiap perkuliahan, membaca buku yang menjadi bacaan wajib atau buku yang
menjadi bahan rujukan yang direkomendasikan oleh dosen merupakan hal yang penting bagi
setiap mahasiswa. Salah satu bentuk penugasan bagi mahasiswa dalam proses perkuliahan
adalah book report. Book report merupakan salah satu instrument yang dapat mendukung
keberhasilan dalam proses pembelajaran dibangku perkuliahan. Indikator keberhasilan book
report untuk mendukung keberhasilan dalam pembelajaran itu dapat dilihat dari terciptanya
kemampuan dari setiap mahasiswa/mahasiswi untuk mengevaluasi penjelasan, interpretasi
serta analisis mengenai kelebihan maupun kelemahan buku, sehingga berdampak besar bagi
pengembangan cara berfikir dari mahasiswa yang pada akhirnya menambah pemahaman dan
pengetahuan mahasiswa itu sendiri terhadap kajian mata kuliah yang telah diambil. Dengan
kata lain, melalui book report mahasiswa diajak untuk menguji pemikiran dari pengarang
maupun penulis berdasarkan sudut pandang yang akan dibangun oleh setiap mahasiswa
berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang mereka miliki.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Dengan
bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginan dalam
menyampaikan pendapat dan informasi. Bahasa sebagai alat untuk interaksi antar manisia
dalam masyarakat memiliki sifat sosial yaitu pemakaian bahasa digunakan oleh setiap lapisan
masyarakat.

Linguistik pendidikan sebagai salah satu ilmu interdisiplin mengarah pada


pengintegrasian dunia linguistik dan dunia pendidikan, khususnya dalam pengajaran,
pembelajaran, dan perencanaan bahasa Baik seorang pengajar maupun pelajar sangat
menginginkan agar proses pemerolehan bahasa dapat berlangsung dengan baik dan efektif.
Oleh karena itu dalam mencapai tujuan pemerolehan bahasa yang optimal, para pakar
pengajaran bahasa berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh pendekatan pengajaran yang
sesuai.
B. IDENTITAS BUKU

Judul buku : Teori Belajar Bahasa

Penulis : Pranowo

Tata Letak : Diah K K

Desain Sampul : Jck’s

Cetakan I : September 2014

Cetakan II : Juni 2015

Cetakan III : Oktober 2017

Penerbit : PUSTAKA PELAJAR

Tebal buku : 309 halaman

Harga buku : Rp 56.000,-


BAB 2

PEMBAHASAN

PENDEKATAN PSIKOLOGI DALAM BELAJAR BAHASA

A. Pengertian Pendekatan Psikologi

Belajar bahasa adalah proses penguasaan bahasa, baik pada bahasa pertama maupun
bahasa kedua. Proses penguasaan bahasa yang di maksud meliputi penguasaan secara alamiah
(acquisition) maupun secara formal (learning) (krashen, 1981:40).

B. Pendekatan Behaviorisme

Berdasarkan hasil eksperimen tersebut palvo menyimpulkan bahwa hasil eksperimen


juga dapat di tersapkan kepada manusia untuk belajar.

Eksperimen pavlov tersebut kemudian di kembangkan oleh pengikutnya yaitu B.F


Skinner (1933) dan hasilnya di publikasikan dengan judul behavior of Organism.

Para pakar psikologi belajar bahasa penganut paham behaviorisme berpendapat bahwa
belajar bahasa berlangsung dalam lima tahapan yaitu:

a. Trial and error.

b. Mengingat ingat.

c.menirukan.

d. Mengasosiasikan, dan

e. Menganalogi.

C. Pendekatan Kognitifisme

Krashen (1977: 1982) berteori bahwa proses pembelajaran bahasa berdasarkan


pandangan kognitif mengemukakan beberapa hipotesis. Hipotesis pertama yaitu hipotesis
pemerolehan dan pembelajar bahasa (the acquisitiotillearning hypothesis). Hipotesis ini
mengemukakan bahwa ada dua cara pembelajaran bahasa yaitu (a) melalui proses
pemerolehan (acquisition) dan (b) melalui proses belajar (learning).
Hipotesis kedua yaitu hipotesis monitor (the monitor hypothesis). Hipotesis ini
mengemukakan bahwa pengetahuan bahasa yang di pelajari secara sadar hanya berpungsi
sebagai monitor atau editor yang mengecek sistem bahasa yang akan di hasilkan.

Hipotesis ketiga yaitu hipotesis urutan alamiah (the order hypothesis). Hipotesis ini
mengemukakan bahwa proses pemerolehan strukteur gramatikal terjadi secara beeurutan.

Hipotesis ke empat yaitu hipotesis imput (the input hypothesis) menyatakan bahwa
kemampuan berbahasa seseorang tergantung inputnya.

Hipotesis ke lima yaitu hipotesis saringan afektif (the filter afectife hypothesis).
Hipotesis ini mengemukakan bahwa semakin besar saringan atau fiter afektif semakin sukar
untuk menguasai bahasa.

D. Pendekatan Humanisme

Pendekatan humanisme atau konstruktifisme meberikan peranan kepada pembelajar


lebih besar dalam belajar berorientasi pada kebutuhan pembelajar (Stevics, 1982). Yang ingin
belajar adalah pembelajar. Tugas guru adalah memfasilitasi pembelajar agar pembelajar dapat
memberdayakan dirinya untuk mandiri.

Pendekatan humanisme dalam pembelajaran bahasa berkembang dengan berbagai


istilah yang berbeda-beda, seperti counsling learning (1976) atau community language
learning (CLL), suggestopedia (1978), Total physical respons (TPR) (1977), (Mulianto
Sumardi, 1989 ) pendekatan ini merupakan contoh penerapan konsep psikoterapi dalam
pengajarn bahasa.

E. Pandangan Konstruktifisme

Konstruktifisme di anggap sebagai perkembangan lebih lanjut dari pandangan


psikologi kognitif Piaget maupun Vygotsky (sukiman, 2008).

Penerapannya dalam belajar, bebepada pandangan kaum kontrutifisme dapat di catat


sebagai berikut:

1. Belajar merupakan proses aktif dalam mengkonstruk makna.

2. Belajar bukan sekadar hubungan stimulus-renspons.


3. Belajar pada dasarnya adalah pengembangan konsep dan pemhaman mendalam mengenai
suatu objek.

4. Belajar lebih menekankan pada proses, bukan hasil.

5. Belajar pada hakikatnya adalah proses mengkontruk pengetahuan melalui proses asimilasi
dan akomodasi.

6. Belajar merupakan proses terus menerus.

7. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang sudah di ketahui sebelumnya yang di
wujudkan menjadi pengetahuan baru.

F. Implikasinya Dalam Penbelajaran BI

Pendekatan steren dan steren maupun bloomental tersebut menjadikan kedua


pendekatan baik behaviorisme maupun kognitifisme menjadi aktual kembali untuk secara
bersama sama di pertimbangkan dalam teori pembelajaran bahasa.

Kebebasan yang di maksud dalam kontrutifisme adalah kebebasan yang teramati


sesuai dengan perkembangan kognitif anak. Anak merangkau pengetahuan atas dasar
pengetahuan yang sudah di miliki. Oleh karena itu, peranan motivasi, konteksosial,
karakteristik indibidu sangat menentukan tingkat pemahamannya.

BAB 3

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berikut beberapa pendekatan psikologi dalam belajar bahasa

1. Pendekatan behaviorisme
2. Pendekatan kognitifisme
3. Pendekatan humanisme
Adapun pandangan konstruktifisme di anggap sebagai perkembangan lebih lanjut dari
pandangan psikologi kognitif Piaget maupun Vygotsky (sukiman, 2008).
Penerapannya dalam belajar, beberapa pandangan kaum kontrutifisme dapat di catat
sebagai berikut:
1. Belajar merupakan proses aktif dalam mengkonstruk makna.
2. Belajar bukan sekadar hubungan stimulus-renspons.
3. Belajar pada dasarnya adalah pengembangan konsep dan pemhaman mendalam mengenai
suatu objek.
4. Belajar lebih menekankan pada proses, bukan hasil.
5. Belajar pada hakikatnya adalah proses mengkontruk pengetahuan melalui proses asimilasi
dan akomodasi.
6. Belajar merupakan proses terus menerus.
7. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang sudah di ketahui sebelumnya yang di
wujudkan menjadi pengetahuan baru.
Kebebasan yang di maksud dalam kontrutifisme adalah kebebasan yang teramatti
sesuai dengan perkembangan kognitif anak. Anak merangkau pengetahuan atas dasar
pengetahuan yang sudah di miliki. Oleh karena itu, peranan motivasi, konteksosial,
karakteristik indibidu sangat menentukan tingkat pemahamannya.

Anda mungkin juga menyukai