Anda di halaman 1dari 8

REDUKSI OKSIDASI

A. KONSEP REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI


Oksidasi : Kenaikan bilangan oksidasi ( Biloks ), contoh:

C 2 O23 − ≫≫ ≫≫ C O2

(+3) (+4)
Reduksi : Penurunan bilangan oksidasi ( Biloks ), contoh :
C l 2 ≫≫ ≫≫ 2Cl −
(0) (-2)
B. CARA PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI
1. Unsur yang berdiri sendiri harga bilangan oksidasinya = 0 ( nol )
2. Unsur yang berion, maka harga bilangan oksidasinya sesuai dengan ionnya
3. Unsur – unsur yang dapat digunakan sebagai penentu dalam menentukan bilangan
oksidasi unsur lain dalam suatu senyawa adalah:
A. O ( Oksigen ) = – 2 , H = + 1
B. Unsur – unsur golongan I A ( Li, Na, K, Rb, Cs ) = + 1
C. Unsur – unsur golongan II A ( Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra ) = + 2
D. Unsur – unsur golongan VII A ( F, Cl, Br, I ) = – 1
4. Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam senyawa yang netral adalah 0 ( nol )
5. Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam senyawa yang berion adalah sesuai dengan
ionnya tersebut

MENYETARAKAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI

1. METODE BILANGAN OKSIDASI


(REAKSI ION) Langkah – langkahnya
sebagai berikut :
1. Samakan banyak masing – masing unsur tersebut dengan diberikan koefisien
2. Menentukan biloks masing – masing unsur ( koefisien dan angka indeks ikut
mengalikan )
3. Menentukan perubahan bilangan oksidasi ( peningkatan / penurunan bilangan
oksidasi ) selain O dan H

1
4. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi dengan perkalian KPK, lalu angka
pengali tersebut digunakan untuk koefisien yang sesuai
5. Untuk menyamakan unsur Oksigen ( O )
➢ Tambahkan H2O sebanyak selisih kekurangan O pada ruas yang kekurangan O
tersebut → untuk Suasana ASAM / NETRAL
➢ Tambahkan H2O sebanyak selisih kekurangan O pada ruas yang kelebihan O
tersebut → untuk Suasana BASA
6. Untuk menyamakan unsur Hidrogen ( H ) :

➢ Tambahkan ion H+ pada ruas yang lain → Suasana ASAM / NETRAL


➢ Tambahkan ion OH– pada ruas yang lain → Suasana BASA

2. METODE SETENGAH REAKSI ( ION


ELEKTRON ) Langkah – langkahnya
sebagai berikut :
1. Tuliskan masing – masing setengah reaksinya.
2. Samakan atom / unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi ( selain O dan H
)
3. Samakan banyaknya O dengan cara :
➢ Tambahkan H2O pada ruas yang kekurangan O tersebut sebanyak selisihnya →
Suasana ASAM / NETRAL
➢ Tambahkan H2O pada ruas yang kelebihan O tersebut sebanyak selisihnya →
Suasana BASA

4. Samakan banyaknya H dengan cara :

➢ Tambahkan ion H+ pada ruas yang kekurangan H → Suasana ASAM /


NETRAL
➢ Tambahkan ion OH– pada ruas yang kekurangan H → Suasana BASA
5. Setarakan muatan dengan cara jumlahkan hasil kali koefisien dengan ion pada
masing – masing ruas , kemudian tambahkan elektron pada ruas yang lebih positif
6. Setarakan jumlah elektron kemudian selesaikan persamaan seperti proses eliminasi

2
ELEKTROKIMIA

SEL GALVANI atau SEL VOLTA


a. Sel yang digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik Contohnya =
Bateray Alkaline, Bateray Lithium, Accu / Aki
Reaksi pada saat aki digunakan / reaksi pengosongan :
Katoda : PbO2 (S) + HSO4– (aq) + 3H+ + 2e → PbSO4 (aq) + 2H2O (l) → elektroda =
PbO2
Anoda : Pb (S) + HSO4 – → PbSO4 (S) + H+ + 2e → elektroda = Pb

3
Pb (S) + PbO2 (S) + 2HSO4– (aq) + 2H+ → 2PbSO4 (aq) + 2H2O (l)

Reaksi pengisian aki :


Katoda : PbSO4 (S) + H+ + 2e → Pb (S) + HSO4 – → elektroda = Pb
Anoda : PbSO4 (aq) + 2H2O (l) → PbO2 (S) + HSO4– (aq) + 3H+ + 2e → elektroda = PbO2

Pb (S) + PbO2 (S) + 2HSO4– (aq) + 2H+ → 2PbSO4 (aq) + 2H2O (l)

b. Katoda = kutub positif , terjadinya reaksi reduksi → LB+ + Be → L


Untuk potensial reduksi standart yang lebih positif / lebih sebelah kanan dari deret
volta
c. Anoda = kutub negatif , terjadinya reaksi oksidasi → M → MA+ + Ae
Untuk potensial reduksi standart yang lebih negatif / lebih sebelah kiri
dari deret volta
Penulisan Notasi sel volta : M │MA+║ LB+│L
Anoda Katoda

Potensial Elektroda ( E )
Potensial listrik yang muncul dari suatu elektroda dan terjadi apabila elektroda ini
dalam keadaan setimbang dengan larutan ion – ionnya.
Adapun urutan potensial elektroda standar reduksi beberapa logam ( kecil ke besar ) atau
yang dikenal dengan DERET VOLTA adalah :
Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Ni – Co – Sn – Pb – (H) – Cu –
Hg – Ag – Pt – Au
Eo semakin negatif / reduktor semakin kuat Eo semakin positif / oksidator smakin kuat

Keterangan :
➢ Li sampai Pb mudah mengalami oksidasi, umumnya bersifat reduktor
➢ Cu sampai Au mudah mengalami reduksi, umumnya bersifat oksidator
➢ Logam yang berada di sebelah kiri logam lain, dalam reaksinya akan lebih mudah
mengalami oksidasi

4
Jembatan Garam KNO3 & NaCl

Zn SOZn42+2– SOCu2+2–

Fungsi jembatan garam : menyetarakan banyaknya kation dan anion dalam larutan

Untuk menentukan harga potensial sel ( E sel ) reaksi dengan cara :


1. Jika yang ditanyakan dalam soal, tidak dalam persamaan reaksi, dan yang diketahui
potensial Reduksi, standart dari beberapa unsur, maka penyelesaiannya dengan rumus :

ESEL =Eo+  Eo-

2. Jika yang ditanyakan dalam soal, berupa persamaan reaksi, dan yang diketahui potensial
Reduksi standart dari beberapa unsur, maka untuk menentukan E sel tidak boleh
menggunakan rumus di atas tetapi dalam meletakkan persamaan reaksi standart harus
sesuai persamaan reaksi soal CATATAN : TIDAK BOLEH MERUBAH – RUBAH
POSISI SOAL

Contoh
1. Diketahui : Ni2+ (aq) + 2e → Ni Eo = – 0,25 volt , Zn2+ (aq) + 2e → Zn Eo =
– 0,74 volt Tentukan harga potensial selnya dari kedua elektroda tersebut !
Jawab : karena di dalam pertanyaan tidak ada persamaan reaksinya, maka cara mencari E sel
dengan rumus di atas, yaitu :

ESEL = E o  Eo 0,25  0,740,250,74  0,49 volt



2.
D
+ o 3+ o
iketahui : Ag (aq) + e → Ag E = + 0,80 volt , Al (aq) + 3e → Al E =–
1,66 volt Tentukan harga potensial sel dari reaksi : Al (aq) + 3Ag → Al + 3Ag+ (aq)
3+

Jawab : Di dalam persamaan reaksi soal :


➢ Posisi Al3+ (aq) → Al ( jika dibandingkan dengan persamaan yang diketahui, maka
posisi dalam soal tetap sehingga tanda dari harga Eo pada Al juga tetap )
➢ Posisi Ag → Ag+ (aq) ( jika dibandingkan dengan persamaan yang diketahui, maka
posisi dalam soal terbalik sehingga tanda dari harga Eo pada Ag berlawanan,
sehingga tanda harga Ag yang semula + berubah menjadi – )
➢ Sehingga harga potensial sel dari reaksi : Al3+ (aq) + 3Ag → Al + 3Ag+ (aq) adalah
–1,66 + (–0,80) = –1,66 – 0,80 = –2,46 volt

3. Diketahui : Fe2+ (aq) + 2e → Fe Eo = – 0,44 volt , Al3+ (aq) + 3e → Al Eo =


– 1,66 volt a. Tentukan katodanya dan buat reaksinya !
b. Tentukan anodanya dan buat reaksinya !
c. Tuliskan notasi selnya ! Jawab :

5
a. Katoda → digunakan untuk potensial reduksi standart yang lebih positif , berarti
untuk Fe → terjadinya reaksi reduksi → LB+ + Be → L → Fe2+ (aq) + 2e →
Fe

b. Anoda → digunakan untuk potensial reduksi standart yang lebih negatif , berarti Al
→ terjadinya reaksi oksidasi → M → MA+ + Ae → Al → Al3+ (aq) + 3e

c. Penulisan Notasi sel volta : M │MA+ ║ LB+│L → Al │Al3+ ║ Fe2+│Fe


Anoda Katoda

Reaksi SEL VOLTA antara 2 unsur logam dikatakan dapat berlangsung spontan / dapat
terjadi arus listrik apabila :
1. Harga potensial sel pada persamaan reaksi bernilai POSITIF ( jika diketahui harga
potensial reduksi standart )
2. Pada pereaksi : unsur yang bebas / tidak berion terletak sebelah kiri dari unsur yang
berion pada deret Volta ( jika diketahui persamaan reaksi redoks untuk sel volta )

Contoh :
1. Diketahui : Cd2+ (aq) + 2e → Cd Eo = – 0,40 volt , Ag + (aq) + e
o +
→ Ag E = + 0,80 volt Apakah reaksi : 2Ag (aq) + Cd → 2Ag
+ Cd2+ (aq) dapat berlangsung ?
Jawab: Posisi Ag dalam soal jika dibandingkan dengan yang diketahui adalah tetap
sehingga tanda dari harga Eo pada Ag tetap = + 0,80 volt
Posisi Cd dalam soal jika dibandingkan dengan yang diketahui adalah berubah
posisi sehingga tanda harga Eo pada Cd berubah = + 0,40 volt
Sehingga harga E sel dari reaksi : 2Ag+ (aq) + Cd → 2Ag + Cd2+ (aq)
adalah 1,20 volt
Karena hasilnya positif, maka reaksi tersebut dapat berlangsung spontan

2. Dari reaksi – reaksi berikut ini, manakah yang dapat berlangsung spontan ?
a. Zn2+ (aq) + Ni → Zn + Ni2+ (aq)
b. Cu + 2Ag+ (aq) → 2Ag + Cu2+ (aq)
c. Fe (S) + Ag2SO4 (aq) → FeSO4 (aq) + 2Ag (S)
d. Pb (S) + MnSO4 (aq) → PbSO4 (aq) + Mn (S)
e. ZnSO4 (aq) + Sn (S) → SnSO4 (aq) + Zn (S)

Jawab: DERET VOLTA :


Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Ni – Co – Sn – Pb – (H) – Cu
– Hg – Ag – Pt – Au

6
a. Zn2+ (aq) + Ni → Zn + Ni2+ (aq) → tidak berlangsung
Karena dalam deret Volta : unsur yang bebas / tidak berion ( Ni ) terletak sebelah
kanan dari unsur yang berion (Zn2+)

b. Cu + 2Ag+ (aq) → 2Ag + Cu2+ (aq) → berlangsung


Karena dalam deret Volta : unsur yang bebas / tidak berion ( Cu ) terletak sebelah
kiri dari unsur yang berion (Ag+)

c. Fe (S) + Ag2SO4 (aq) → FeSO4 (aq) + 2Ag (S) → berlangsung


Karena dalam deret Volta : unsur yang bebas / tidak berion ( Fe ) terletak sebelah
kiri dari unsur yang berion ( Ag+ dari Ag2SO4 (aq) )

d. MnSO4 (aq) + Pb (S) → PbSO4 (aq) + Mn (S) → tidak berlangsung


Karena dalam deret Volta : unsur yang bebas / tidak berion ( Pb ) terletak sebelah
kanan dari unsur yang berion ( Mn2+ dari MnSO4 (aq) )

e. ZnSO4 (aq) + Sn (S) → SnSO4 (aq) + Zn (S) → tidak berlangsung


Karena dalam deret Volta : unsur yang bebas / tidak berion ( Sn ) terletak sebelah
kanan dari unsur yang berion ( Ag+)

Anda mungkin juga menyukai