C 2 O23 − ≫≫ ≫≫ C O2
(+3) (+4)
Reduksi : Penurunan bilangan oksidasi ( Biloks ), contoh :
C l 2 ≫≫ ≫≫ 2Cl −
(0) (-2)
B. CARA PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI
1. Unsur yang berdiri sendiri harga bilangan oksidasinya = 0 ( nol )
2. Unsur yang berion, maka harga bilangan oksidasinya sesuai dengan ionnya
3. Unsur – unsur yang dapat digunakan sebagai penentu dalam menentukan bilangan
oksidasi unsur lain dalam suatu senyawa adalah:
A. O ( Oksigen ) = – 2 , H = + 1
B. Unsur – unsur golongan I A ( Li, Na, K, Rb, Cs ) = + 1
C. Unsur – unsur golongan II A ( Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra ) = + 2
D. Unsur – unsur golongan VII A ( F, Cl, Br, I ) = – 1
4. Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam senyawa yang netral adalah 0 ( nol )
5. Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam senyawa yang berion adalah sesuai dengan
ionnya tersebut
1
4. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi dengan perkalian KPK, lalu angka
pengali tersebut digunakan untuk koefisien yang sesuai
5. Untuk menyamakan unsur Oksigen ( O )
➢ Tambahkan H2O sebanyak selisih kekurangan O pada ruas yang kekurangan O
tersebut → untuk Suasana ASAM / NETRAL
➢ Tambahkan H2O sebanyak selisih kekurangan O pada ruas yang kelebihan O
tersebut → untuk Suasana BASA
6. Untuk menyamakan unsur Hidrogen ( H ) :
2
ELEKTROKIMIA
3
Pb (S) + PbO2 (S) + 2HSO4– (aq) + 2H+ → 2PbSO4 (aq) + 2H2O (l)
Pb (S) + PbO2 (S) + 2HSO4– (aq) + 2H+ → 2PbSO4 (aq) + 2H2O (l)
Potensial Elektroda ( E )
Potensial listrik yang muncul dari suatu elektroda dan terjadi apabila elektroda ini
dalam keadaan setimbang dengan larutan ion – ionnya.
Adapun urutan potensial elektroda standar reduksi beberapa logam ( kecil ke besar ) atau
yang dikenal dengan DERET VOLTA adalah :
Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Ni – Co – Sn – Pb – (H) – Cu –
Hg – Ag – Pt – Au
Eo semakin negatif / reduktor semakin kuat Eo semakin positif / oksidator smakin kuat
Keterangan :
➢ Li sampai Pb mudah mengalami oksidasi, umumnya bersifat reduktor
➢ Cu sampai Au mudah mengalami reduksi, umumnya bersifat oksidator
➢ Logam yang berada di sebelah kiri logam lain, dalam reaksinya akan lebih mudah
mengalami oksidasi
4
Jembatan Garam KNO3 & NaCl
Zn SOZn42+2– SOCu2+2–
Fungsi jembatan garam : menyetarakan banyaknya kation dan anion dalam larutan
2. Jika yang ditanyakan dalam soal, berupa persamaan reaksi, dan yang diketahui potensial
Reduksi standart dari beberapa unsur, maka untuk menentukan E sel tidak boleh
menggunakan rumus di atas tetapi dalam meletakkan persamaan reaksi standart harus
sesuai persamaan reaksi soal CATATAN : TIDAK BOLEH MERUBAH – RUBAH
POSISI SOAL
Contoh
1. Diketahui : Ni2+ (aq) + 2e → Ni Eo = – 0,25 volt , Zn2+ (aq) + 2e → Zn Eo =
– 0,74 volt Tentukan harga potensial selnya dari kedua elektroda tersebut !
Jawab : karena di dalam pertanyaan tidak ada persamaan reaksinya, maka cara mencari E sel
dengan rumus di atas, yaitu :
5
a. Katoda → digunakan untuk potensial reduksi standart yang lebih positif , berarti
untuk Fe → terjadinya reaksi reduksi → LB+ + Be → L → Fe2+ (aq) + 2e →
Fe
b. Anoda → digunakan untuk potensial reduksi standart yang lebih negatif , berarti Al
→ terjadinya reaksi oksidasi → M → MA+ + Ae → Al → Al3+ (aq) + 3e
Reaksi SEL VOLTA antara 2 unsur logam dikatakan dapat berlangsung spontan / dapat
terjadi arus listrik apabila :
1. Harga potensial sel pada persamaan reaksi bernilai POSITIF ( jika diketahui harga
potensial reduksi standart )
2. Pada pereaksi : unsur yang bebas / tidak berion terletak sebelah kiri dari unsur yang
berion pada deret Volta ( jika diketahui persamaan reaksi redoks untuk sel volta )
Contoh :
1. Diketahui : Cd2+ (aq) + 2e → Cd Eo = – 0,40 volt , Ag + (aq) + e
o +
→ Ag E = + 0,80 volt Apakah reaksi : 2Ag (aq) + Cd → 2Ag
+ Cd2+ (aq) dapat berlangsung ?
Jawab: Posisi Ag dalam soal jika dibandingkan dengan yang diketahui adalah tetap
sehingga tanda dari harga Eo pada Ag tetap = + 0,80 volt
Posisi Cd dalam soal jika dibandingkan dengan yang diketahui adalah berubah
posisi sehingga tanda harga Eo pada Cd berubah = + 0,40 volt
Sehingga harga E sel dari reaksi : 2Ag+ (aq) + Cd → 2Ag + Cd2+ (aq)
adalah 1,20 volt
Karena hasilnya positif, maka reaksi tersebut dapat berlangsung spontan
2. Dari reaksi – reaksi berikut ini, manakah yang dapat berlangsung spontan ?
a. Zn2+ (aq) + Ni → Zn + Ni2+ (aq)
b. Cu + 2Ag+ (aq) → 2Ag + Cu2+ (aq)
c. Fe (S) + Ag2SO4 (aq) → FeSO4 (aq) + 2Ag (S)
d. Pb (S) + MnSO4 (aq) → PbSO4 (aq) + Mn (S)
e. ZnSO4 (aq) + Sn (S) → SnSO4 (aq) + Zn (S)
6
a. Zn2+ (aq) + Ni → Zn + Ni2+ (aq) → tidak berlangsung
Karena dalam deret Volta : unsur yang bebas / tidak berion ( Ni ) terletak sebelah
kanan dari unsur yang berion (Zn2+)