Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ORGANISASI DAN MANAJEMEN

(KODE MATA KULIAH CCG120)

TUGAS SESI 6
Collaborative Management

Disusun Oleh :
Rhista Bella - 20200803137

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2021
Collaborative Management
Pengelolaan Bersama (Collaborative Management) adalah pembagian kewenangan politis,
pendanaan, dan administrasi antar para pihak yang mewakili berbagai lapisan kelembagaan
pemerintah, masyarakat sipil dan sektor swasta.

Kolaborasi adalah keterlibatan bersama dalam upaya terkoordinasi kolaborasi lebih banyak
berfokus pada tataran organisasi organisasi sektor public. Kolaborasi memiliki tenggang waktu
yang panjang. Hal ini yang membedakan antara kolaborasi dengan kerjasama dalam sebuah tim.
Sebagai sebuah proses, kolaborasi merupakan interaksi di antara beberapa orang yang terus
berkesinambungan.

Dalam melakukan kolaborasi, diperlukan perencanaan bersama sehingga tanggung jawab


dalam implementasinya menjadi tanggung jawab bersama. Hal ini sebagaimana yang
dikemukakan oleh Lindeke dan Sieckert yang mengatakan kolaborasi merupakan proses kompleks
yang membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan, yang disengaja, dan menjadi
tanggung jawab bersama

Pada hakekatnya tujuan kolaborasi adalah untuk mencapai tujuan bersama dengan saling
membantu antara satu dengan yang lainya. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh
Abdulsyani, kolaborasi adalah suatu bentuk proses sosial, dimana didalamnya terdapat aktivitas
tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling
memahami aktivitas

A. Pengertian Koordinasi

Koordinasi adalah salah satu fungsi manajemen yang tidak bisa terpisah dari fungsi
manajemen lainnya karena fungsi koordinasi adalah fungsi yang menghubungkan fungsi-fungsi
manajemen lainnya. Banyak literatur mengatakan bahwa fungsi koordinasi merupakan fungsi
manajemen yang paling penting. Dengan mengoptimalkan fungsi koordinasi, organisasi akan
menjadi semakin baik dan menghindari resiko yang mengancam organisasi.

Pengertian dan pentingnya koordinasi menurut para ahli:

 G.R Terry :
Koordinasi adalah suatu usaha yang sikron dan teratur untuk menyediakan jumlah
dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan
yang seragam dan harmonis pada sasaran yng telah ditentukan

 E.F.L Brech :
Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi
kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing- masing dan menjaga agar kegiatan tersebut
dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.

 M.c Farland :
Koordinasi adalah suatu proses dimana pimpinan mengembangkan pola usaha
kelompok secara teratur di antara bawahannya dan menjamin kesatuan tindkan did lam
mencapai tujuan bersama. 4. Dr. Awaluddin Djamin M.P.A : Koordinasi adalah suatu usaha
kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu sehingga
terdapat saling mengisi, membantu dan melengkapi. 5. Drs. H Malayu S.P Hasibuan:
Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan unsur-
unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan oganisasi.
6. Handoko : Koordinasi adalah proses pengitegrasian tujuan-tujuan kegiatankegiatan pada
satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

Dari beberapa pendapat tersebut diatas pada dasarnya Koordinasi merupakan suatu
”pengaturan/penataan” beragam elemen ke dalam suatu pengoperasian yang terpadu dan
harmonis.

Menurut James D.Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di antara


satuan-satuan organisasi, yaitu:

 Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependent), bila satuansatuan


organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan
harian tetapi tergantung kepada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk
suatu hasil akhir.
 Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependent), di mana suatu
satuan organisasi harus melakukan pekerjaan terlebih dahulu sebelum satuan yang lain
bekerja.
 Saling ketergantungan timbal balik (reciporal interdependent) merupakan hubungan
memberi dan menerima antar satuan organisasi.

B. Peranan Koordinasi

Koordinasi berperan sangat penting dalam kegiatan organisasi, meliputi:


 Mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan kekembaran atau kekosongan
pekerjaan.
 Agar pekerja dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
 Dapat memanfaatkan sarana dan prasarana dalam pencapaian tujuan.
 Agar semua unsur manajemen dan pekerjaan masing-masing individu karyawan harus
membantu tercapainya tujuan organisasi.
 Agar semua tugas, kegiatan dan pekerjaan terintegrasi kepada sasaran yang
diinginkan.

C. Pengertian Kolaborasi

Kolaborasi biasanya digunakan untuk menjelaskan praktik dua pihak atau lebih untuk
mencapai tujuan bersama dan melibatkan proses kerja masingmasing maupun kerja bersama
dalam mencapai tujuan bersama tersebut. Motivasi utamanya biasanya adalah memperoleh
hasil-hasil kolektif yang tidak mungkin dicapai jika masing-masing pihak bekerja sendiri-
sendiri.

Pengertian dan pentingnya kolaborasi menurut para ahli :


 Jonathan (2004) mendefinisikan kolaborasi sebagai proses interaksi di antara beberapa orang
yang berkesinambungan.
 Menurut Kamus Heritage Amerika (2000), kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya
dalam usaha penggabungan pemikiran.
 Gray (1989) menggambarkan bahwa kolaborasi sebagai suatu proses berpikir dimana pihak
yang terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan
solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang dapat
dilakukan.
 Kolaborasi merupakan proses kompleks yang membutuhkan sharing pengetahuan yang
direncanakan yang disengaja, dan menjadi tanggung jawab (Lindeke dan Sieckert, 2005).
 Shortridge, et. Al., (1986) mendefinisikan kolaborasi terutama di bidang kesehatan sebagai
hubungan timbal balik dimana (pemberi pelayanan) memegang tanggung jawab paling besar
untuk perawatan pasien dalam kerangka kerja bidang respektif mereka. Praktik kolaboratif
menekankan tanggung jawab bersama dalam manajemen perawatan pasien dengan proses
pembuatan keputusan bilateral yang didasarkan pada masing- masing pendidikan dan
kemampuan praktisi.

Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalah tujuan yang sama, kesamaan
persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikan manfaat, kejujuran, kasih sayang
serta berbasis masyarakat. Konsep kolaborasi didefinisikan juga digunakan untuk
menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu.

Menurut Carpenter (1990), kolaborasi mempunyai 8 karakteristik, yaitu:

1. Partisipasi tidak dibatasi dan tidak hirarkis.

2. Partisipan bertanggung jawab dalam memastikan pencapaian kesuksesan.

3. Adanya tujuan yang masuk akal.

4. Ada pendefinisian masalah.

5. Partisipan saling mendidik atau mengajar satu sama lain.

6. Adanya identifikasi dan pengujian terhadap berbagi pilihan.

7. Implementasi solusi dibagi kepada beberapa partisipan yang terlibat.

8. Partisipan selalu mengetahui perkembangan situasi.

D. Apa itu Kolaborasi ?

1. Tindakan kerjasama antara satu orang atau lebih untuk mencapai sesuatu .

2. Berhianat karena bekerja dengan musuh pada situasi perang .

3. Usaha memecahkan “masalah atau konflik” secara bersama-sama bukan melalui proses
mediasi.

E. Manfaat Kolaborasi

1. Memberikan pelayanan atau usaha yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian


unik profesional.

2. Memaksimalkan produktivitas serta efektivitas dan efesiensi sumber daya.

3. Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerja.

4. Meningkatkan kohesivitas antar pelaku yang terlibat di dalamnya .

5. Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar pelaku yang terlibat di dalamnya.

F. Tujuan Kolaborasi

1. Memecahkan masalah;

2. Menciptakan sesuatu;

3. Menemukan sesuatu di dalam sejumlah hambatan.

G. Hambatan dalam berkolaborasi, diketahui karena:

1. Keahlian;

2. Waktu;

3. Biaya;

4. Kompetisi;

5. Kearifan konvensional

H. Mengapa diperlukan Kolaborasi ?

 Membangun pemahaman melalui sharing gagasan, informasi, antara berbagai pihak,


memberikan mekanisme penyelesaian suatu ketidakpastian
 Membangun mekanisme pengambilan keputusan yang efektif melalui proses yang
fokus pada masalah bersama, dan membangun dukungan
 Menghasilkan alat kerja yang efektif melalui koordinasi lintas batas, manajemen
bersama, dan mobilisasi perluasan gagasan
 Mengembangkan kapasitas bersama multi pihak untuk menghadapi tantangan
dimasa depan

I. Penerapan Kolaborasi Apa itu manajemen Kolaborasi ?

 Manajemen = Pengelolaan
 Kolaborasi = bersama-sama menuangkan gagasan, ide pemikiran, masalah, dalam
suatu program
 Pembagian kewenangan politis, pendanaan, dan administrasi antar para pihak yang
mewakili berbagai lapisan kelembagaan para pihak yang mewakili berbagai lapisan
kelembagaan pemerintah, masyarakat sipil dan sektor swasta. Sebuah sistem yang
merupakan perpaduan berbagai aspek desentralisasi, dekonsentrasi dan
demokratisasi untuk secara efektif mencapai keseimbangan antara hak dan tanggung
jawab dalam pengelolaan sumberdaya alam

J. Tujuan Manajemen Kolaborasi


 Menyediakan instrumen untuk mengenali stakeholder
 Meningkatkan kerjasama antar stakeholder
 Mencipatakan mekanisme pemberdayaan masyarakat
 4. Menciptakan mekanisme pemberdayaan masyarakat
 5. Menciptakan mekanisme pembelajaran yang dialogis
 6. Memperbaiki tindakan tindakan perlindungan sumberdaya hutan
 7. Menyediakan sistem manajemen yang terbuka dan selalu melakukan
improvement”

K. Kendala Kolaborasi (Gray 1989)

 Komitmen yang bertentangan dengan kolaborasi


 Sejarah permusuhan yang dilandasi perbedaan ideologi dalam waktu lama
 Kondisi dimana kebijakan tidak memperhatikan alokasi SD
 Perbedaan persepsi atas resiko
 Kerumitan bersifat teknis
 6. Budaya kelembagaan dan politik/no legitimasi
 7. Unilateral action (satu pihak memiliki power melakukan aksi sepihak

L. Elemen Penting Pada Tahapan Kolaborasi

 Inisiasi dan motivasi


 Media komunikasi/informasi
 Analisis bersama situasi
 Negosiasi dan kesepakatan Stakeholder
 Membangun kapasitas perubahan
 Kemitraan dan anlisis pelaksanaaan
 Membuat dan memelihara proses
 Membuat dan mendorong mekanisme kelola konflik

M. Tahapan I Membangun Kolaborasi

 Menetapkan masalah
 Mendefinisikan bersama
 Membangun komitmen bermitra
 Menemukenali stakeholder

Sedangkan tujuan dilakukannya koordinasi dalam perusahaan atau organisasi meliputi :

 Menghindari kekacauan dan penyimpangan tugas dari sasaran


 Mengarahkan dan menyatukan semua tindakan serta pemikiran ke arah tercapainya
sasaran perusahaan
 Menghindari kekosongan dan tumpang tindih pekerjaan
 Menghindari keterampilan overlanding Dari sasaran perusahaan
 Menjuruskan keterampilan spesialis ke arah sasaran perusahaan
 Mengintegrasikan tindakan dan pemanfaatan unsur manajemen ke arah sasaran
organisasi atau perusahaan
Dalam memerankan fungsinya, koordinasi diperlukan ketika terdapat salah satu dari
empat tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja di antara bermacammacam individu dan
department dalam organisasi yang mempersulit tugas pengkoordinasian bagian-bagian
organisasi secara efektif, yaitu:

 Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu.


 Perbedaan dalam orientasi waktu.
 Perbedaan dalam orientasi antar pribadi.
 Perbedaan formalitas struktur.

KESIMPULAN

Kolaborasi dapat didefinisikan sebagai proses partisipasi sekelompok orang, dan atau
organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan, dengan menyelesaikan
visi secara bersama, dengan memberikan hasil positif bagi konsumennya, dan membangun
sistem yang saling terkait untuk mengatasi masalah dan peluang. Kolaborasi akan melibatkan
berbagi sumber daya dan tanggung jawab yang bersama-sama merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi program-program untuk mencapai tujuan bersama, dimana seluruh
anggota kolaborasi harus bersedia untuk berbagi visi, misi, kekuatan, sumber daya dan tujuan.

Penerapan kolaborasi dalam kegiatan operasional perusahaan sehari hari dapat


memberikan nilai tambah dengan mengurangi biaya dan alur kerja secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai